Sebuah Hadits mengatakan, ” Shalat itu tiangnya agama, barangsiapa mendirikan shalat berarti ia mendirikan agama dan barang siapa meninggalkan shalat berarti meruntuhkan agama.”
Mari kita renungkan keadaan hari ini. Bandingkanlah antara orang yang mendirikan agama dengan yang meruntuhkan agama! Lebih banyak manakah ? Jawabannya mudah ditebak karena kenyataan hari ini ummat islam yang belum shalat lebih banyak dari pada yang sudah shalat.
Hari ini umat islam giat membangun masjid bahkan ada yang sampai meminta dana dengan cara beridir di jalan ataupun berkeliling.
Kalaulah setelah masjid itu berdiri, tiba – tiba ada sepuluh orang yang merusak bangunan fisik masjid tadi, maka dengan serentak mungkin seluruh masyarakat muslim di kampung itu akan mengeroyoknya. padahal yang dirusak adalah fisik bangunan masjid.
Tetapi hari ini banyak yang ummat islam yang meruntuhkan agama dengan cara meninggalkan shalat dan menjauhi masjid. Agama secara perlahan sedang diruntuhkan dengan cara merobohkan tiang2 nya yaitu shalat. Agama secara perlahan sedang diruntuhkan! masih adakah yang peduli dengan bangunan agama?
Hendaknya kerisauan dan kemarahan kepada yang merobohkan bangunan masjid setara dengan kerisauan dan kemarahan(kasih sayang) kepada orang yang meninggalkan shalat.
Insya Allah.
Pak Kiyai memelihara seekor burung beo. Dengan tekun dan telaten burung beo itu dilatihnya mengucapkan Laa ilaaha illallah. Akhirnya dalam beberapa bulan beo itu suah pandai mengucapkan Laa ilaa ha illallah.
Suatu hari seekor kucing menerkam burung beo itu dan ……keak…..keak….keak!!! Burung beo itu bersuara parau lalu mati dimangsa si kucing. Alangkah sedihnya hati sang Kiyai mendengar burung beonya mati. Sejak itu pak kiyai sering kelihatan murung dan banyak mengunci dirinya dalam kamar pribadi.
Kontan saja hal ini membuat para santrinya bingung dan bersedih. Lalu diantara para santri diadakan musyawarah untuk membelikan burung beo yang baru supaya pak kiyai tidak bermuram durja.
MAka maksud para sntri ini pun di utarakan kepada sang kiyai. Seorang utusan pun dikirim untuk menghadap kiyai.” Pak kiyai kami turut bersedih dengan kematian beo kesayangan pak kiyai, izinkanlah kami membelikan lagi burung beo yang baru agar pak kiyai tidak bersedih lagi.
Kemudian pak kiyai beranjak pergi dan memanggil seluruh santrinya ke masjid depan.
Ketahuilah santri – santriku……beberapa hari ini akiu mengurung diri dikamar sebenarnya bukan semata karena kematian burung beo itu tempo hari. Yaang aku sedihkan adalah isyarat yang diberikan Allah lewat kematian burung beo tersebut .Coba kalian pikirkan , burung tersebut sudah sangat fasih mengucapkan kalimat laa ilaaha illallah tetapi saat diterkam kucing yang keluar dari mulutnya malah bunyi keak…keak….keak…! Aku takut nasibku nanti seperti beo itu……Semasa hidup fasih lisan ini mengucapkan kalimat itu tetapi pada saat meninggal nanti tidak mampu lisan ini mengucap kalimat syahadat di akhir hayat….malah mengucap yang lain. Ya Allah matikanlah kami dalam keadaan khusnul khotimah ….dalam keadaan yang baik yang Engkau Ridhoi Ya Allah…..
Suatu hari seekor kucing menerkam burung beo itu dan ……keak…..keak….keak!!! Burung beo itu bersuara parau lalu mati dimangsa si kucing. Alangkah sedihnya hati sang Kiyai mendengar burung beonya mati. Sejak itu pak kiyai sering kelihatan murung dan banyak mengunci dirinya dalam kamar pribadi.
Kontan saja hal ini membuat para santrinya bingung dan bersedih. Lalu diantara para santri diadakan musyawarah untuk membelikan burung beo yang baru supaya pak kiyai tidak bermuram durja.
MAka maksud para sntri ini pun di utarakan kepada sang kiyai. Seorang utusan pun dikirim untuk menghadap kiyai.” Pak kiyai kami turut bersedih dengan kematian beo kesayangan pak kiyai, izinkanlah kami membelikan lagi burung beo yang baru agar pak kiyai tidak bersedih lagi.
Kemudian pak kiyai beranjak pergi dan memanggil seluruh santrinya ke masjid depan.
Ketahuilah santri – santriku……beberapa hari ini akiu mengurung diri dikamar sebenarnya bukan semata karena kematian burung beo itu tempo hari. Yaang aku sedihkan adalah isyarat yang diberikan Allah lewat kematian burung beo tersebut .Coba kalian pikirkan , burung tersebut sudah sangat fasih mengucapkan kalimat laa ilaaha illallah tetapi saat diterkam kucing yang keluar dari mulutnya malah bunyi keak…keak….keak…! Aku takut nasibku nanti seperti beo itu……Semasa hidup fasih lisan ini mengucapkan kalimat itu tetapi pada saat meninggal nanti tidak mampu lisan ini mengucap kalimat syahadat di akhir hayat….malah mengucap yang lain. Ya Allah matikanlah kami dalam keadaan khusnul khotimah ….dalam keadaan yang baik yang Engkau Ridhoi Ya Allah…..
Tasyakuran yang berlangsung cukup sederhana didahului dengan pemotogan tumpeng oleh Waka Polda Jatim Brigjen Pol Drs. Robert Aritonang yang diserahkan kepada Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Anton Bachrul Alam SH.
Kapolda dalam sambutan mengatakan , pangkat bintara dan perwira tinggi sama – sama memegang amanah dalam melaksanakan tugas .
Pangkat bintara dengan segala keterbatasannya dituntut mampu melaksanakan tugas dengan baik , tapi perwira tinggi dengan segala kelebihannya apakah mampu memimpin dengan baik maka keduannya sama –sama memegang amanah dan amanah itu nantinya akan di minta pertanggung jawaban setelah mati nanti .
Hadir pada Tasyukuran kenaikan pangkat Para pejabat utama, Kapolwiltabes Surabaya beserta jajarannya. *** Polda/Min-Cdr
Wakapolda Jatim saat menyerahkan potongan tumpeng kepada Kapolda Jatim Irjen Pol. Drs. Anton Bachrul Alam. SH.
Kapolda dalam sambutan mengatakan , pangkat bintara dan perwira tinggi sama – sama memegang amanah dalam melaksanakan tugas .
Pangkat bintara dengan segala keterbatasannya dituntut mampu melaksanakan tugas dengan baik , tapi perwira tinggi dengan segala kelebihannya apakah mampu memimpin dengan baik maka keduannya sama –sama memegang amanah dan amanah itu nantinya akan di minta pertanggung jawaban setelah mati nanti .
Hadir pada Tasyukuran kenaikan pangkat Para pejabat utama, Kapolwiltabes Surabaya beserta jajarannya. *** Polda/Min-Cdr
Wakapolda Jatim saat menyerahkan potongan tumpeng kepada Kapolda Jatim Irjen Pol. Drs. Anton Bachrul Alam. SH.
Kapolda Jatim saat memperkenalkan diri dan memberikan Tausiah usai sholat Jum'at di Masjid At Taqwa Wonorejo ( foto : Husni)
SURABAYA : Sholat jum'at di Masjid yang berada dilingkungan Podok Pesantren ini kapolda jatim melaksanakan Jum'atan bersama dengan Kapolres Surabaya Timur dan masyarakat sekitar.
Kapolres Surabaya Timur AKBP Samudi, SIK mendampingi Kapolda Jatim Irjend Pol Drs. Anton Bachrul Alam, SH di Masjid At Taqwa Wonorejo. (foto : Zainul)
Setelah sholat jum'at Kapolda Jatim memberikan sedikit perkenalan dan tausiah kepada para jamaah yang intinya adalah Kepolisian yang saat ini dalam pimpinan Irjend Pol Drs.Anton Bachrul Alam ini menjadikan para anggotanya yang berjumlah kurang lebih 41.000 taat beribadah dan menjadi ahli surga kelak nanti, maka setiap lima waktu Kapolda Jatim melaksanakan sholat bersama di wilayah.
Kapolda berharap agar para anggotanya memiliki jiwa yang sehat karena dengan jiwa yang sakit maka obatnya hanya satuyaitu meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan YME.***Polres Surabaya Timur/Husni.
SURABAYA : Sholat jum'at di Masjid yang berada dilingkungan Podok Pesantren ini kapolda jatim melaksanakan Jum'atan bersama dengan Kapolres Surabaya Timur dan masyarakat sekitar.
Kapolres Surabaya Timur AKBP Samudi, SIK mendampingi Kapolda Jatim Irjend Pol Drs. Anton Bachrul Alam, SH di Masjid At Taqwa Wonorejo. (foto : Zainul)
Setelah sholat jum'at Kapolda Jatim memberikan sedikit perkenalan dan tausiah kepada para jamaah yang intinya adalah Kepolisian yang saat ini dalam pimpinan Irjend Pol Drs.Anton Bachrul Alam ini menjadikan para anggotanya yang berjumlah kurang lebih 41.000 taat beribadah dan menjadi ahli surga kelak nanti, maka setiap lima waktu Kapolda Jatim melaksanakan sholat bersama di wilayah.
Kapolda berharap agar para anggotanya memiliki jiwa yang sehat karena dengan jiwa yang sakit maka obatnya hanya satuyaitu meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan YME.***Polres Surabaya Timur/Husni.
Kamis, 30 April 2009 | 18:10 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Suhartono
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jumat (30/4) petang ini, akan mengikuti malam Jumatan dengan jemaah tabligh di Masjid Kebon Jeruk, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat.
Kalla didampingi putranya, Solichin Kalla, dan sejumlah staf. Sebelum mengikuti malam Jumatan, Kalla mampir ke rumah sesepuh jemaah tabligh, Tjetjep Firdaus, yang jaraknya sekitar 100 meter dari Masjid Kebon Jeruk.
Masjid berwarna putih yang dibangun tahun 1718 tersebut terletak di kawasan pecinan Hayam Wuruk, Kota, Jakarta Pusat.
Tjetjep merupakan salah satu sesepuh jemaah tabligh yang dituakan. Tercatat ada sepuluh surau yang berada di lingkungan masjid tersebut yang dipimpin oleh seorang sesepuh. Tjejep adalah salah satunya.
Dari informasi yang diterima Kompas, Jusuf Kalla direncakan berada di sana selama satu jam.
Sambangi Ketua Jamaah Tablig, JK Jalan Kaki Susuri Gang-gang Sempit
Anwar Khumaini – detikNews
Jakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) hendak mengikuti zikir bersama ribuan jamaah tablig di Masjid Kebon Jeruk, Taman Sari, Jakarta Pusat, Kamis (30/4/2009). Sebelum itu, JK mampir ke rumah KH Cecep Firdauz, Ketua Jamaah Tablig.
Berjalan kaki, JK menyusuri gang-gang sempit menuju rumah Cecep yang terletak di tengah perkampungan padat penduduk. Selain sempit, gang yang dilewati JK juga kotor dan berbau.
Meski begitu, JK tetap tampak sumringah. Selama dalam perjalanan, JK terus tersenyum dan melambaikan tangan kepada ratusan warga yang sepertinya sengaja ingin melihatnya dari dekat.
Begitu sampai, JK langsung masuk ke rumah Cecep yang sangat kecil yakni hanya berukuran 2,5 X 5 meter. JK pun berbincang-bincang di dalam bangunan berlantai dua itu.
Apa yang dibicarakan? Tidak diketahui. JK dan Cecep berbicara secara pribadi tanpa didengar wartawan.
Rencananya, sebelum mengikuti tablig akbar, JK akan salat magrib di Masjid Kebon Jeruk.
Laporan wartawan KOMPAS Suhartono
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jumat (30/4) petang ini, akan mengikuti malam Jumatan dengan jemaah tabligh di Masjid Kebon Jeruk, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat.
Kalla didampingi putranya, Solichin Kalla, dan sejumlah staf. Sebelum mengikuti malam Jumatan, Kalla mampir ke rumah sesepuh jemaah tabligh, Tjetjep Firdaus, yang jaraknya sekitar 100 meter dari Masjid Kebon Jeruk.
Masjid berwarna putih yang dibangun tahun 1718 tersebut terletak di kawasan pecinan Hayam Wuruk, Kota, Jakarta Pusat.
Tjetjep merupakan salah satu sesepuh jemaah tabligh yang dituakan. Tercatat ada sepuluh surau yang berada di lingkungan masjid tersebut yang dipimpin oleh seorang sesepuh. Tjejep adalah salah satunya.
Dari informasi yang diterima Kompas, Jusuf Kalla direncakan berada di sana selama satu jam.
Sambangi Ketua Jamaah Tablig, JK Jalan Kaki Susuri Gang-gang Sempit
Anwar Khumaini – detikNews
Jakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) hendak mengikuti zikir bersama ribuan jamaah tablig di Masjid Kebon Jeruk, Taman Sari, Jakarta Pusat, Kamis (30/4/2009). Sebelum itu, JK mampir ke rumah KH Cecep Firdauz, Ketua Jamaah Tablig.
Berjalan kaki, JK menyusuri gang-gang sempit menuju rumah Cecep yang terletak di tengah perkampungan padat penduduk. Selain sempit, gang yang dilewati JK juga kotor dan berbau.
Meski begitu, JK tetap tampak sumringah. Selama dalam perjalanan, JK terus tersenyum dan melambaikan tangan kepada ratusan warga yang sepertinya sengaja ingin melihatnya dari dekat.
Begitu sampai, JK langsung masuk ke rumah Cecep yang sangat kecil yakni hanya berukuran 2,5 X 5 meter. JK pun berbincang-bincang di dalam bangunan berlantai dua itu.
Apa yang dibicarakan? Tidak diketahui. JK dan Cecep berbicara secara pribadi tanpa didengar wartawan.
Rencananya, sebelum mengikuti tablig akbar, JK akan salat magrib di Masjid Kebon Jeruk.
Alkisah, ada seorang penyelam pencari mutiara yang baru menjalani profesinya.Tugas utamanya adalah mencari mutiara di dasar laut. Dia bekerja pada seorang tuan yang telah mempersiapkan seluruh kebutuhannya untuk menjalankan tugas mengambil mutiara. Kaca mata selam, baju selam, senter anti air, dan yang paling penting adalah tabung oksigen yang dengan alat inilah si penyelam dapat menjalankan tugasnya si dalam air, lamanya tergantung isi okxygen yang ada di dalam tabung, semua sudah dipersiapkan oleh tuannya.
Cuaca yang cerah pada suatu pagi menampakkan keindahan lautan yang biru dan jernih,
tibalah saatnya untuk menyelami samudera menjalankan tugas sebagai seorang pencari mutiara, kecepatan dan perhitungan yang tepat sangat dibutuhkan karena jatah oksigen yang dapat dibawa tidak lama hanya sebentar saja.
Perlahan namun pasti dengan gerakan yang lembut bak penyu sang penyelam terus menjelajahi alam samudera yang luas, mulai tampak keindahan bawah laut yang memukau, ada ikan yang kecil dan berwarna warni, ada rumput dan tanama tanaman laut, ada terumbu karang yang indah, ada ubur ubur yang sesekali bersinar dan berbagai macam makhluk laut yang indah……….waaaah
indah sekali benar benar berbeda dengan yg selama ini dilihat di atas air.
Waktu demi waktu sang penyelam ini makin menjelajah, asik bermain dengan ikan – ikan kecil yang bersahabat. Tak terasa oksigen dalam tabung mulai berkurang dan dia belum melaksanakan tugas utamanya, yaitu mencari Mutiara.
Terkejut sang penyelam menyadari bahwa dia sudah terlalu lama di dalam air bermain main dan bersenda gurau dengan keindahan samudera, buru – buru ia mencari mutiara yang menjadi tugas utamanya, dapat juga akhirnya walau dengan susah payah.
Dengan tergesa gesa pula ia naik berenang dengan sekuat tenaga dengan membawa mutiara yang dia taruh dalam kantung dan digantung di pinggangnya dengan perasaan senang dan takut, senang karena akan segera sampai keatas dengan membawa hasil mutiara dan berjumpa dengan dengan tuannya umtuk mempertanggung jawabkan tugasnya.
Namun malang sekali nasibnya, hampir sedikit lagi sampai keatas permukaan dan bertepatan dengan habisnya oksigen dalam tabung mutiara mutiara yang ada dalam kantungya lepas berjatuhan kembali kedasar lautan yang dalam, tidak mungkin lagi untuk kembali mengambil mutiara 2 tersebut karena persediaan oksigennya sudah habis, dengan terpaksa dia harus keatas dan bertemu dengan tuannya tanpa membawa hasil apa apa…….
Bagaimana kira2 sikap tuannya kepada si penyelam tersebut yang telah lalai dalam menjalankan tugasnya……..
-Mutiara adalah ibarat agama yang didalamnya terdapat iman dan amal shaleh
-Samudera beserta isinya adalah ibarat dunia yang memukau dan dapat melupakan akan kampung akhirat bagi yang tidak bijak dalam menyikapinya.
-Tabung Oksigen adalah ibarat Jatah kehidupan yang diberikan Allah.
-Sang penyelam adalah ibarat kita
Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,( Al Mudattsir 38 )
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? ( Al An’am 32 )
(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka”. Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.( Al A’Raaf 51 )
Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.( Muhammad 36 )
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)? ( Al Qiyaamah 36 )
Cuaca yang cerah pada suatu pagi menampakkan keindahan lautan yang biru dan jernih,
tibalah saatnya untuk menyelami samudera menjalankan tugas sebagai seorang pencari mutiara, kecepatan dan perhitungan yang tepat sangat dibutuhkan karena jatah oksigen yang dapat dibawa tidak lama hanya sebentar saja.
Perlahan namun pasti dengan gerakan yang lembut bak penyu sang penyelam terus menjelajahi alam samudera yang luas, mulai tampak keindahan bawah laut yang memukau, ada ikan yang kecil dan berwarna warni, ada rumput dan tanama tanaman laut, ada terumbu karang yang indah, ada ubur ubur yang sesekali bersinar dan berbagai macam makhluk laut yang indah……….waaaah
indah sekali benar benar berbeda dengan yg selama ini dilihat di atas air.
Waktu demi waktu sang penyelam ini makin menjelajah, asik bermain dengan ikan – ikan kecil yang bersahabat. Tak terasa oksigen dalam tabung mulai berkurang dan dia belum melaksanakan tugas utamanya, yaitu mencari Mutiara.
Terkejut sang penyelam menyadari bahwa dia sudah terlalu lama di dalam air bermain main dan bersenda gurau dengan keindahan samudera, buru – buru ia mencari mutiara yang menjadi tugas utamanya, dapat juga akhirnya walau dengan susah payah.
Dengan tergesa gesa pula ia naik berenang dengan sekuat tenaga dengan membawa mutiara yang dia taruh dalam kantung dan digantung di pinggangnya dengan perasaan senang dan takut, senang karena akan segera sampai keatas dengan membawa hasil mutiara dan berjumpa dengan dengan tuannya umtuk mempertanggung jawabkan tugasnya.
Namun malang sekali nasibnya, hampir sedikit lagi sampai keatas permukaan dan bertepatan dengan habisnya oksigen dalam tabung mutiara mutiara yang ada dalam kantungya lepas berjatuhan kembali kedasar lautan yang dalam, tidak mungkin lagi untuk kembali mengambil mutiara 2 tersebut karena persediaan oksigennya sudah habis, dengan terpaksa dia harus keatas dan bertemu dengan tuannya tanpa membawa hasil apa apa…….
Bagaimana kira2 sikap tuannya kepada si penyelam tersebut yang telah lalai dalam menjalankan tugasnya……..
-Mutiara adalah ibarat agama yang didalamnya terdapat iman dan amal shaleh
-Samudera beserta isinya adalah ibarat dunia yang memukau dan dapat melupakan akan kampung akhirat bagi yang tidak bijak dalam menyikapinya.
-Tabung Oksigen adalah ibarat Jatah kehidupan yang diberikan Allah.
-Sang penyelam adalah ibarat kita
Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,( Al Mudattsir 38 )
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? ( Al An’am 32 )
(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka”. Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.( Al A’Raaf 51 )
Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.( Muhammad 36 )
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)? ( Al Qiyaamah 36 )
Jakarta – Kedatangan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla di sebuah acara biasanya disambut gegap gempita. Tapi kali ini hanya disambut biasa saja. Bahkan Kalla terkesan dicueki.Acara yang dihadiri Jusuf Kalla ini adalah istima’ alias silaturrahmi.
Acara digelar oleh sekelompok orang yang biasa melakukan dakwah yang sering disebut dengan nama Jamaah Tabligh.”Orang saja yang menyebut itu (jamaah tabligh). Tapi kami tidak mengatasnamakan apapun. Kami jamaah islam biasa saja. Anda pun bisa termasuk dalam kelompok ini,” tutur salah seorang jamaah yang mengikuti acara itu di sebuah tanah lapang di Kecamatan Serpong, Kabupaten Tangerang, Jumat (8/8/2008).
Silaturrahmi puluhan orang yang berjanggut dan berpakaian celana setumit kaki ini pun dihadiri sekitar 300 ribu orang.
Saat datang, tidak banyak penjagaan di lokasi acara. Malah saat Kalla memasuki wilayah, tidak semua Paspampres diizinkan masuk. Wartawan dilarang mengambil gambar dan foto. Pun, wartawan perempuan tidak diperbolehkan keluar dari mobil.
Acara besar yang dihadiri puluhan ribu orang dari dalam dan luar negeri. Tanpa liputan media, tanpa spanduk ataupun poster. “Dai” nya disebar ke ‘penjuru bumi’
ImageHidayatullah.com—Puluhan ribu orang menyemut berpakaian putih-putih. Sepinya hutan di Desa Cihuni, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang siang itu seolah sirna karena hadirnya lautan manusia. Jumat (kemarin, tepat di area hutan yang banyak ditumbuhi ilalang dan dipenuhi Pepohon Kelapa ini berubah menjadi lautan manusia. Lantunan ayat suci Al-Quran dan bau aroma minyak wangi turut menambah kekhusukan di tengah area hijau yang jauh dari rumah penduduk itu.
Inilah sebuah hajatan berkelas internasional. Bertempat di hutan ilalang, tepatnya di lahan perkebunan kelapa seluas 35 hektar, di dekat danau di kawasan Serpong, Banten, di bagian barat Pulau Jawa.
Meski dianggap hajatan internasional, Anda tidak akan menemukan spanduk atau backdrop raksasa. Tidak pula tempelan poster dan famplet, atau bahkan serabutan moncong kamera dan riuh wartawan.
“Asas (acara ijtima ini) kesederhanaan saja,” ujar Ustadz Luthfi Yusuf, salah seorang dewan syuro gerakan dakwah Jamaah Tabligh Indonesia kepada http://www.hidayatullah.com di sela acara yang berlangsung pada 8-10 Agustus lalu ini.
ImageYa, ini adalah pertemuan tahunan para dai gerakan dakwah transnasional, Jamaah Tabligh markas Indonesia. Acara yang dihadiri 50 ribu lebih orang dari dalam dan luar negeri. Dari acara ini dikeluarkan 19 ribu-an jamaah untuk berdakwah ke seluruh Indonesia bahkan ke manca negara. Ke Amerika, Afrika, Australia, Suriname, hingga Eropa. Dana dakwah dari kocek sendiri. “Berkorban untuk agama dengan harta dan diri sendiri,” tukas Abdurrahman, seorang penanggung jawab ijtima asal Jawa Tengah.
Menjelang Sholat Jumat, Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan pengawalan cukup ketat dari Paspampres hadir ditengah ribuan jamaah yang kerap disebut Jamaah tabligh tersebut. Yah, Jusuf Kalla didampingi Bupati Tangerang H Ismet Iskandar menghadiri Ijtimah Jamaah Tabligh yang digelar pertama kalinya di Tangerang.
Acara ijtima ini, lanjut Ustadz Luthfi, adalah untuk meneladani perjuangan Nabi shallallahu ‘alaihi wassallaam dan para sahabatnya radhiallahu ‘anhum. “(Jadi) nggak perlu hotel. Ini kan semuanya sama, berbaur. Jadi mendekat dengan perjuangan Nabi SAW dan para sahabatnya r.hum,” tambah ustadz lulusan Mesir dan Pakistan yang juga pimpinan sebuah pondok pesantren di Bajarmasin, Kalimantan Selatan ini.
Meski terbilang sederhana, namun acara ini jauh dari kesan asal-asalan. Menurut Abdurrahman, seorang penanggung jawab ijtima asal Jawa Tengah, persiapan acara sudah dilakukan sejak empat bulan sebelumnya. Lebih dari lima ribu orang dikerahkan tanpa dibayar sepeserpun. “Lillahi ta’ala. Dari kita untuk kita,” kata Abdurrahman. Meski demikian juga ada infak dari para muhsinin, termasuk penyedian lahan untuk ijtima.
Jenggot, gamis dan siwak
ImageMemasuki area ijtima yang hanya khusus untuk kaum Adam ini, anda akan melewati sejumlah posko penerima tamu (istiqbal). Bahkan saat kedatangan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla yang biasanya disambut gegap gempita, kali ini hanya disambut biasa saja.
Saat datang, tidak banyak penjagaan di lokasi acara. Malah saat Kalla memasuki wilayah, tidak semua Paspampres diizinkan masuk. Wartawan dilarang mengambil gambar dan foto. Pun, wartawan perempuan tidak diperbolehkan keluar dari mobil.
Dari sini, peserta dan tamu akan diarahkan ke tempatnya masing-masing. Ada tenda untuk tamu khusus (khowas), tenda jamaah luar negeri, tenda untuk para ustadz, juga tenda-tenda berdasarkan provinsi asal peserta. Total tenda yang terbentang: 15 hektar!
Para syaikh ditempatkan dalam bangunan semi permanen yang terbuat dari bilik bambu. Apik. Tapi semua berbaur dalam suasana dakwah, saling mengingatkan tentang kebesaran Allah SWT dan kekalnya negeri akhirat. Suasana sunnah terlihat.
Tidak dijumpai orang berdasi di sini. Apalagi kaum wanita. Yang lazim ditemui adalah pria-pria berjenggot berbaju gamis lengkap dengan siwak terselip di saku.
Meski bertempat di perkebunan kelapa, fasilitas di sini cukup lengkap. Penyelenggara menyediakan sekitar 1500 wc semi-permanen untuk urusan buang-membuang hajat. Untuk wudhu dan mandi, terbentang ratusan meter parit dari terpal, dialiri air yang disedot oleh mesin pompa kelas berat di kiri dan kanan medan ijtima.
Disediakan juga sejumlah pos pelayanan: seperti pos kesehatan, pos transportasi, pos barang hilang, hingga pos penitipan barang berharga.
Penyelenggara juga menyediakan hidangan sebanyak 10 ribu nampan untuk 50 ribu-an orang. Satu nampan untuk lima orang. Menunya variatif, kadang nasi kebuli, sekali waktu nasi dengan ikan bawal dan sayur terong.
Multi Bahasa
Saat tiba waktu shalat, seluruh peserta diarahkan ke tenda area shalat. Sambil menunggu iqamat dikumandangkan, para petugas keamaanan (hirosah) shalat lebih dahulu secara terpisah, agar mereka bisa mengawasi jalannya shalat puluhan ribu jamaah ini.
Selepas shalat, bayan (ceramah) pun digelar. Tidak perlu khawatir dengan masalah bahasa. Penyelenggara telah menyiapkan tim penerjemah: ada penerjemah dari bahasa Urdu atau Arab ke bahasa Indonesia, Urdu ke Arab, Urdu ke Tagalog, hingga terjemah bahasa Thailand.
“Terjemah ke bahasa Inggris juga ada,” kata Isnandar, seorang petugas pembawa acara.
Bayan biasanya diisi oleh para syaikh senior. Umumnya berasal dari Pakistan, Bangladesh, atau India – tempat berdirinya gerakan jamaah ini. Di sini peserta diingatkan akan urgensi agama dan dakwah sebagai satu-satunya jalan menuju kebahagian dunia dan akhirat. Para syaikh juga menyampaikan poin-poin penting sebagai bekal dakwah. Seperti masalah iman kepada Allah dan rasul-Nya, pentingnya mendirikan shalat berjamaah dan keutamaan menuntut ilmu.
Para syaikh juga menjelaskan sejumlah adab dan tata tertib dakwah kepada para peserta. Para peserta yang akan keluar berdakwah (khuruj) dikelompokkan dalam satu jamaah. Tiap jamaah rata-rata berisi 10 orang yang dipimpin seorang amir jamaah. Karenanya, para syaikh juga menjelaskan sejumlah adab tentang praktek berjamaah. Di antaranya, setiap anggota jamaah wajib taat kepada amir selama amir tersebut taat kepada Allah dan rasul-Nya. Sebaliknya, amir juga harus perhatian dan tidak menzhalimi anggota jamaahnya. Tapi tenang, tidak ada acara baiat ataupun mandi kembang tujuh rupa dalam masalah amir ini.
Hari ketiga, puncak acara ijtima. Sebelum para jamaah dakwah dilepas, syaikh akan memberikan bayan (pesan) hidayah. Nasihat pamungkas kepada pada dai sebagai bekal dakwah. Bayan ditutup dengan doa bersama, agar Allah SWT sudi menurunkan hidayahnya ke seluruh manusia. Kemudian, para jamaah dakwah ber-mushafahah, berjabat tangan dengan para syaikh untuk melepas keberangkatan mereka ke medan dakwah.
Pada penutupan acara, para masyayyikh, diantaranya Syeikh Mustaqim, salah satu Syeikh Jamaah Tabligh (JT) asal India melepas lebih dari 19 ribu juru dakwah untuk disebar berdakwah ke seluruh Indonesia, negeri jiran, India-Pakistan-Bangladesh, Timur Tengah, bahkan ke negeri-negeri Barat.
Abdurrahman, salah seorang penanggung jawab Ijtima asal Jawa Tengah mengatakan, pelepasan dakwah ini bukan untuk memperbaiki orang lain semata. Tapi berkorban untuk agama.
“Tapi untuk ishlah (perbaiki) diri. Berkorban untuk agama dengan harta dan diri sendiri,” ujarnya kepada http://www.hidayatullah.com. Dari hutan di Desa Cihuni, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, jamaah JT ini akan menyebar ke penjuru bumi. [surya/www.hidayatullah.com]
Acara digelar oleh sekelompok orang yang biasa melakukan dakwah yang sering disebut dengan nama Jamaah Tabligh.”Orang saja yang menyebut itu (jamaah tabligh). Tapi kami tidak mengatasnamakan apapun. Kami jamaah islam biasa saja. Anda pun bisa termasuk dalam kelompok ini,” tutur salah seorang jamaah yang mengikuti acara itu di sebuah tanah lapang di Kecamatan Serpong, Kabupaten Tangerang, Jumat (8/8/2008).
Silaturrahmi puluhan orang yang berjanggut dan berpakaian celana setumit kaki ini pun dihadiri sekitar 300 ribu orang.
Saat datang, tidak banyak penjagaan di lokasi acara. Malah saat Kalla memasuki wilayah, tidak semua Paspampres diizinkan masuk. Wartawan dilarang mengambil gambar dan foto. Pun, wartawan perempuan tidak diperbolehkan keluar dari mobil.
Acara besar yang dihadiri puluhan ribu orang dari dalam dan luar negeri. Tanpa liputan media, tanpa spanduk ataupun poster. “Dai” nya disebar ke ‘penjuru bumi’
ImageHidayatullah.com—Puluhan ribu orang menyemut berpakaian putih-putih. Sepinya hutan di Desa Cihuni, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang siang itu seolah sirna karena hadirnya lautan manusia. Jumat (kemarin, tepat di area hutan yang banyak ditumbuhi ilalang dan dipenuhi Pepohon Kelapa ini berubah menjadi lautan manusia. Lantunan ayat suci Al-Quran dan bau aroma minyak wangi turut menambah kekhusukan di tengah area hijau yang jauh dari rumah penduduk itu.
Inilah sebuah hajatan berkelas internasional. Bertempat di hutan ilalang, tepatnya di lahan perkebunan kelapa seluas 35 hektar, di dekat danau di kawasan Serpong, Banten, di bagian barat Pulau Jawa.
Meski dianggap hajatan internasional, Anda tidak akan menemukan spanduk atau backdrop raksasa. Tidak pula tempelan poster dan famplet, atau bahkan serabutan moncong kamera dan riuh wartawan.
“Asas (acara ijtima ini) kesederhanaan saja,” ujar Ustadz Luthfi Yusuf, salah seorang dewan syuro gerakan dakwah Jamaah Tabligh Indonesia kepada http://www.hidayatullah.com di sela acara yang berlangsung pada 8-10 Agustus lalu ini.
ImageYa, ini adalah pertemuan tahunan para dai gerakan dakwah transnasional, Jamaah Tabligh markas Indonesia. Acara yang dihadiri 50 ribu lebih orang dari dalam dan luar negeri. Dari acara ini dikeluarkan 19 ribu-an jamaah untuk berdakwah ke seluruh Indonesia bahkan ke manca negara. Ke Amerika, Afrika, Australia, Suriname, hingga Eropa. Dana dakwah dari kocek sendiri. “Berkorban untuk agama dengan harta dan diri sendiri,” tukas Abdurrahman, seorang penanggung jawab ijtima asal Jawa Tengah.
Menjelang Sholat Jumat, Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan pengawalan cukup ketat dari Paspampres hadir ditengah ribuan jamaah yang kerap disebut Jamaah tabligh tersebut. Yah, Jusuf Kalla didampingi Bupati Tangerang H Ismet Iskandar menghadiri Ijtimah Jamaah Tabligh yang digelar pertama kalinya di Tangerang.
Acara ijtima ini, lanjut Ustadz Luthfi, adalah untuk meneladani perjuangan Nabi shallallahu ‘alaihi wassallaam dan para sahabatnya radhiallahu ‘anhum. “(Jadi) nggak perlu hotel. Ini kan semuanya sama, berbaur. Jadi mendekat dengan perjuangan Nabi SAW dan para sahabatnya r.hum,” tambah ustadz lulusan Mesir dan Pakistan yang juga pimpinan sebuah pondok pesantren di Bajarmasin, Kalimantan Selatan ini.
Meski terbilang sederhana, namun acara ini jauh dari kesan asal-asalan. Menurut Abdurrahman, seorang penanggung jawab ijtima asal Jawa Tengah, persiapan acara sudah dilakukan sejak empat bulan sebelumnya. Lebih dari lima ribu orang dikerahkan tanpa dibayar sepeserpun. “Lillahi ta’ala. Dari kita untuk kita,” kata Abdurrahman. Meski demikian juga ada infak dari para muhsinin, termasuk penyedian lahan untuk ijtima.
Jenggot, gamis dan siwak
ImageMemasuki area ijtima yang hanya khusus untuk kaum Adam ini, anda akan melewati sejumlah posko penerima tamu (istiqbal). Bahkan saat kedatangan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla yang biasanya disambut gegap gempita, kali ini hanya disambut biasa saja.
Saat datang, tidak banyak penjagaan di lokasi acara. Malah saat Kalla memasuki wilayah, tidak semua Paspampres diizinkan masuk. Wartawan dilarang mengambil gambar dan foto. Pun, wartawan perempuan tidak diperbolehkan keluar dari mobil.
Dari sini, peserta dan tamu akan diarahkan ke tempatnya masing-masing. Ada tenda untuk tamu khusus (khowas), tenda jamaah luar negeri, tenda untuk para ustadz, juga tenda-tenda berdasarkan provinsi asal peserta. Total tenda yang terbentang: 15 hektar!
Para syaikh ditempatkan dalam bangunan semi permanen yang terbuat dari bilik bambu. Apik. Tapi semua berbaur dalam suasana dakwah, saling mengingatkan tentang kebesaran Allah SWT dan kekalnya negeri akhirat. Suasana sunnah terlihat.
Tidak dijumpai orang berdasi di sini. Apalagi kaum wanita. Yang lazim ditemui adalah pria-pria berjenggot berbaju gamis lengkap dengan siwak terselip di saku.
Meski bertempat di perkebunan kelapa, fasilitas di sini cukup lengkap. Penyelenggara menyediakan sekitar 1500 wc semi-permanen untuk urusan buang-membuang hajat. Untuk wudhu dan mandi, terbentang ratusan meter parit dari terpal, dialiri air yang disedot oleh mesin pompa kelas berat di kiri dan kanan medan ijtima.
Disediakan juga sejumlah pos pelayanan: seperti pos kesehatan, pos transportasi, pos barang hilang, hingga pos penitipan barang berharga.
Penyelenggara juga menyediakan hidangan sebanyak 10 ribu nampan untuk 50 ribu-an orang. Satu nampan untuk lima orang. Menunya variatif, kadang nasi kebuli, sekali waktu nasi dengan ikan bawal dan sayur terong.
Multi Bahasa
Saat tiba waktu shalat, seluruh peserta diarahkan ke tenda area shalat. Sambil menunggu iqamat dikumandangkan, para petugas keamaanan (hirosah) shalat lebih dahulu secara terpisah, agar mereka bisa mengawasi jalannya shalat puluhan ribu jamaah ini.
Selepas shalat, bayan (ceramah) pun digelar. Tidak perlu khawatir dengan masalah bahasa. Penyelenggara telah menyiapkan tim penerjemah: ada penerjemah dari bahasa Urdu atau Arab ke bahasa Indonesia, Urdu ke Arab, Urdu ke Tagalog, hingga terjemah bahasa Thailand.
“Terjemah ke bahasa Inggris juga ada,” kata Isnandar, seorang petugas pembawa acara.
Bayan biasanya diisi oleh para syaikh senior. Umumnya berasal dari Pakistan, Bangladesh, atau India – tempat berdirinya gerakan jamaah ini. Di sini peserta diingatkan akan urgensi agama dan dakwah sebagai satu-satunya jalan menuju kebahagian dunia dan akhirat. Para syaikh juga menyampaikan poin-poin penting sebagai bekal dakwah. Seperti masalah iman kepada Allah dan rasul-Nya, pentingnya mendirikan shalat berjamaah dan keutamaan menuntut ilmu.
Para syaikh juga menjelaskan sejumlah adab dan tata tertib dakwah kepada para peserta. Para peserta yang akan keluar berdakwah (khuruj) dikelompokkan dalam satu jamaah. Tiap jamaah rata-rata berisi 10 orang yang dipimpin seorang amir jamaah. Karenanya, para syaikh juga menjelaskan sejumlah adab tentang praktek berjamaah. Di antaranya, setiap anggota jamaah wajib taat kepada amir selama amir tersebut taat kepada Allah dan rasul-Nya. Sebaliknya, amir juga harus perhatian dan tidak menzhalimi anggota jamaahnya. Tapi tenang, tidak ada acara baiat ataupun mandi kembang tujuh rupa dalam masalah amir ini.
Hari ketiga, puncak acara ijtima. Sebelum para jamaah dakwah dilepas, syaikh akan memberikan bayan (pesan) hidayah. Nasihat pamungkas kepada pada dai sebagai bekal dakwah. Bayan ditutup dengan doa bersama, agar Allah SWT sudi menurunkan hidayahnya ke seluruh manusia. Kemudian, para jamaah dakwah ber-mushafahah, berjabat tangan dengan para syaikh untuk melepas keberangkatan mereka ke medan dakwah.
Pada penutupan acara, para masyayyikh, diantaranya Syeikh Mustaqim, salah satu Syeikh Jamaah Tabligh (JT) asal India melepas lebih dari 19 ribu juru dakwah untuk disebar berdakwah ke seluruh Indonesia, negeri jiran, India-Pakistan-Bangladesh, Timur Tengah, bahkan ke negeri-negeri Barat.
Abdurrahman, salah seorang penanggung jawab Ijtima asal Jawa Tengah mengatakan, pelepasan dakwah ini bukan untuk memperbaiki orang lain semata. Tapi berkorban untuk agama.
“Tapi untuk ishlah (perbaiki) diri. Berkorban untuk agama dengan harta dan diri sendiri,” ujarnya kepada http://www.hidayatullah.com. Dari hutan di Desa Cihuni, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, jamaah JT ini akan menyebar ke penjuru bumi. [surya/www.hidayatullah.com]
Keringat bermanik-manik di wajah. Tubuh menggigil. Napas pun tersengal-sengal, dan berada di puncak rasa sakit yang tak terperikan, bahkan hingga sakaw (ketagihan narkoba). Hidup menjadi orang yang tidak peduli dengan keluarga dan tidak tahu malu. Semua itu pernah dilakoni aktor Henky Tornando.
“Sepuluh tahun yang lalu saya pernah terjerumus ke dalam narkoba. Dampaknya begitu hebat. Saya harus berpisah dari istri dan anak-anak saya. Ketika itu saya benar-benar merasa jadi orang yang paling hina,” kata Henky di hadapan jamaah yang hadir di Masjid Baiturrahman Simpanglima Semarang.
Malam itu ia hadir sebagai pembicara didampingi oleh Gito Rollies (Almarhum).
Lebih lanjut ia menambahkan, menjadi seorang pecandu narkoba sungguh sebuah pengalaman yang sangat memalukan tapi sekaligus juga berharga. Pengalaman itu tak sekadar membekas di bilik hatinya, tetapi juga memicunya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT sekaligus lebih menghayati agama Islam secara hakiki.
“Narkoba bukan lagi bahaya bagi sekelompok orang, melainkan sudah menjadi bahaya nasional. Mungkin peringatan ini sudah ribuan kali didengar, terutama oleh para orang tua. Tapi hal ini benar-benar harus dicamkan,” kata Henky.
Tragedi Narkoba
Pada Mei 2001, Hengky Tornando ditangkap polisii. Berita ini sangat mengejutkan dunia hiburan saat itu. Apalagi, ketika diketahui bahwa narkotika dan obat-obatan berbahaya yang memmembuat Hengky berurusan dengan hukum. Aktor yang populer di era 90-an ini kedapatan membawa enam gram shabu saat disergap polisii di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Pada Agustus 2001, Hengky mulai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakpus. Sepanjang proses hukum, sang istri, Baby Zelvia, tidak pernah sekalipun melewatkan jalannya sidang. Dia selalu berusaha berada di sisi sang suami untuk memberikan dorongan moril. Termasuk saat palu hakim diketuk dan memvonis Hengky dua tahun penjara
Hengky pun mulai mengisi hari-harinya di balik jeruji Lembaga Pemasyarakatan Tangerang, Banten. Di tempat inilah benak Hengky sedikit demi sedikit terbuka. Akal sehatnya berpikir. Selain salah bergaul, imannya yang masih dangkal memmembuat dia terbujuk mencicipi narkoba “Boleh dibilang sedang tidak ada iman sehingga gampang tergoda,” kata Hengky.
Satu tahun tiga bulan bukanlah waktu yang singkat. Setelah menjalani dua per tiga masa hukuman dan berkelakuan baik, Hengky akhirnya kembali dapat menikmati udara bebas. Ia pun mengambil pelajaran dari noda hitam yang mewarnai perjalanan hidupnya.
Penyebab Narkoba
Menurutnya, ada beberapa faktor penyebab mengapa banyak anak muda terjebak narkoba.
Di antaranya adalah iman dan pergaulan. Meski sejak kecil ia sudah dibekali agama oleh orang tua, sebagai tirani pelindung diri, namun ternyata itu belum cukup untuk membentengi diri dari pengaruh narkoba.
Sementara itu, Gito Rollies mengatakan, tujuan semua pemakai narkoba hanya satu, yaitu mencari kebahagiaan. Memang, tujuan hidup semua manusia adalah menggapai kebahagiaan.
Namun, lanjut dia, jalan yang ditempuh untuk menggapai kebahagiaan itu bermuara pada kebahagiaan yang hakiki atau tidak.
Aktivibeg Jamaah Tabligh Dan Ganti Nama
Hengky yang dulu berbeda dengan yang sekarang ini. Saat ini aktivibeg Hengky lebih banyak diisi dengan bisnis dan keagamaan melalui Jamaah Tabligh. Dia rajin menghadiri taushiyah guna mengisi dan menambah ilmu agama, sekaligus meningkatkan iman dan takwa. Dia juga berdakwah keliling dari masjid ke masjid sebagaimana aktivibeg Gito Rollies. Hengky dan Baby berharap ridho Sang Khalik selalu menyertai setiap keluarga mereka. Karena itu, Hengky tiada henti bersyukur dengan apa yang dia dapatkan dan kerjakan sekarang ini
Untuk memaknai perubahan hidupnya, Hengky juga berganti nama menjadi Husein Noor Rizki. Meski tak ada bubur merah-bubur putih, sebuah acara pengajian pun digelar untuk membaiat nama Hengky yang baru. Almarhum Sugito alias Gito Rollies, Camelia Malik dan sejumlah rekan di kelompok pengajian Jamaah Tabligh, hadir dalam acara pengajian tersebut.
Mau tahu motivasi Hengky berganti nama? Katanya, itu lantaran ia ingin memulai hidup baru, setelah melewati perjalanan hidup yang dirasakan kelam selama ini. “Ibunya mbak Mia yang ngasih saran saya untuk mengganti nama. Dan, saya pikir kenapa tidak saya coba memperbaiki diri dimulai dengan mengganti nama,” katanya ditemui di sela-sela berlatih bulutangkis di studio Persari, Rabu (21/1) lalu.
Nama Husein, terang Hengky, bukan lah nama baru baginya. Orang tuannya, memberi nama itu sedari lahir. Namun, setelah aktif terjun di layar lebar namanya dirombak total. Seorang produser menyarankan suami bintang film Beby Silvia itu mengganti nama yang lebih komersial. Jadilah Nazik Husein Habib Asgar berganti Hengky Tornando.
Nah, sekarang nama lahirnya itu kembali dipakai. Hanya saja, Hengky memilih dua nama di belakangnya: Noor Rizki. “Noor itu nama almarhum ayah saya. Artinya cahaya. Sedangkan nama Rizki adalah pemberian ibunya Mbak Mia (Camelia Malik–red),” ungkap Hengky, eh Husein.
Sumber:
1. Liputan6.com, Narkoba Membawa Hengky Tornando ke Penjara, Oktober 2005.
2. Hengky Tornando Ganti Nama http://www2.kompas.com/gayahidup/news/0401/24/202558.htm
“Sepuluh tahun yang lalu saya pernah terjerumus ke dalam narkoba. Dampaknya begitu hebat. Saya harus berpisah dari istri dan anak-anak saya. Ketika itu saya benar-benar merasa jadi orang yang paling hina,” kata Henky di hadapan jamaah yang hadir di Masjid Baiturrahman Simpanglima Semarang.
Malam itu ia hadir sebagai pembicara didampingi oleh Gito Rollies (Almarhum).
Lebih lanjut ia menambahkan, menjadi seorang pecandu narkoba sungguh sebuah pengalaman yang sangat memalukan tapi sekaligus juga berharga. Pengalaman itu tak sekadar membekas di bilik hatinya, tetapi juga memicunya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT sekaligus lebih menghayati agama Islam secara hakiki.
“Narkoba bukan lagi bahaya bagi sekelompok orang, melainkan sudah menjadi bahaya nasional. Mungkin peringatan ini sudah ribuan kali didengar, terutama oleh para orang tua. Tapi hal ini benar-benar harus dicamkan,” kata Henky.
Tragedi Narkoba
Pada Mei 2001, Hengky Tornando ditangkap polisii. Berita ini sangat mengejutkan dunia hiburan saat itu. Apalagi, ketika diketahui bahwa narkotika dan obat-obatan berbahaya yang memmembuat Hengky berurusan dengan hukum. Aktor yang populer di era 90-an ini kedapatan membawa enam gram shabu saat disergap polisii di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Pada Agustus 2001, Hengky mulai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakpus. Sepanjang proses hukum, sang istri, Baby Zelvia, tidak pernah sekalipun melewatkan jalannya sidang. Dia selalu berusaha berada di sisi sang suami untuk memberikan dorongan moril. Termasuk saat palu hakim diketuk dan memvonis Hengky dua tahun penjara
Hengky pun mulai mengisi hari-harinya di balik jeruji Lembaga Pemasyarakatan Tangerang, Banten. Di tempat inilah benak Hengky sedikit demi sedikit terbuka. Akal sehatnya berpikir. Selain salah bergaul, imannya yang masih dangkal memmembuat dia terbujuk mencicipi narkoba “Boleh dibilang sedang tidak ada iman sehingga gampang tergoda,” kata Hengky.
Satu tahun tiga bulan bukanlah waktu yang singkat. Setelah menjalani dua per tiga masa hukuman dan berkelakuan baik, Hengky akhirnya kembali dapat menikmati udara bebas. Ia pun mengambil pelajaran dari noda hitam yang mewarnai perjalanan hidupnya.
Penyebab Narkoba
Menurutnya, ada beberapa faktor penyebab mengapa banyak anak muda terjebak narkoba.
Di antaranya adalah iman dan pergaulan. Meski sejak kecil ia sudah dibekali agama oleh orang tua, sebagai tirani pelindung diri, namun ternyata itu belum cukup untuk membentengi diri dari pengaruh narkoba.
Sementara itu, Gito Rollies mengatakan, tujuan semua pemakai narkoba hanya satu, yaitu mencari kebahagiaan. Memang, tujuan hidup semua manusia adalah menggapai kebahagiaan.
Namun, lanjut dia, jalan yang ditempuh untuk menggapai kebahagiaan itu bermuara pada kebahagiaan yang hakiki atau tidak.
Aktivibeg Jamaah Tabligh Dan Ganti Nama
Hengky yang dulu berbeda dengan yang sekarang ini. Saat ini aktivibeg Hengky lebih banyak diisi dengan bisnis dan keagamaan melalui Jamaah Tabligh. Dia rajin menghadiri taushiyah guna mengisi dan menambah ilmu agama, sekaligus meningkatkan iman dan takwa. Dia juga berdakwah keliling dari masjid ke masjid sebagaimana aktivibeg Gito Rollies. Hengky dan Baby berharap ridho Sang Khalik selalu menyertai setiap keluarga mereka. Karena itu, Hengky tiada henti bersyukur dengan apa yang dia dapatkan dan kerjakan sekarang ini
Untuk memaknai perubahan hidupnya, Hengky juga berganti nama menjadi Husein Noor Rizki. Meski tak ada bubur merah-bubur putih, sebuah acara pengajian pun digelar untuk membaiat nama Hengky yang baru. Almarhum Sugito alias Gito Rollies, Camelia Malik dan sejumlah rekan di kelompok pengajian Jamaah Tabligh, hadir dalam acara pengajian tersebut.
Mau tahu motivasi Hengky berganti nama? Katanya, itu lantaran ia ingin memulai hidup baru, setelah melewati perjalanan hidup yang dirasakan kelam selama ini. “Ibunya mbak Mia yang ngasih saran saya untuk mengganti nama. Dan, saya pikir kenapa tidak saya coba memperbaiki diri dimulai dengan mengganti nama,” katanya ditemui di sela-sela berlatih bulutangkis di studio Persari, Rabu (21/1) lalu.
Nama Husein, terang Hengky, bukan lah nama baru baginya. Orang tuannya, memberi nama itu sedari lahir. Namun, setelah aktif terjun di layar lebar namanya dirombak total. Seorang produser menyarankan suami bintang film Beby Silvia itu mengganti nama yang lebih komersial. Jadilah Nazik Husein Habib Asgar berganti Hengky Tornando.
Nah, sekarang nama lahirnya itu kembali dipakai. Hanya saja, Hengky memilih dua nama di belakangnya: Noor Rizki. “Noor itu nama almarhum ayah saya. Artinya cahaya. Sedangkan nama Rizki adalah pemberian ibunya Mbak Mia (Camelia Malik–red),” ungkap Hengky, eh Husein.
Sumber:
1. Liputan6.com, Narkoba Membawa Hengky Tornando ke Penjara, Oktober 2005.
2. Hengky Tornando Ganti Nama http://www2.kompas.com/gayahidup/news/0401/24/202558.htm
Ditulis pada 2 Februari 2009 oleh dalamdakwah
Bayan Subuh: Maulana Muhammad Saad Kandahlawi
Tuan2 yg mulia..
Ilmu dan amal yg tidak ada dengan perantaraan dakwah akan menjadi adat dan ilmu yg diperolehi secara adat akan menjadi perantaraan untuk mencari duit…Ilmu ada dua(jenis) iaitu ilmu di lidah dan ilmu di hati…Ilmu maklumat sahaja tidak cukup…Duduk dalam bayan untuk dapat maklumat, maka kita tidak akan dapat apa2…Ilmu adalah sepertimana yg dikatakan oleh Nabi Khidir as kepada Nabi Musa as ” Carilah olehmu ilmu yg dapat kamu amal”…Ilmu ialah apa (perintah) yg Allah kehendaki ke atas saya…Oleh itu, dalam majlis bayan kita perlu dengar dengan penuh tumpuan bagi menambah yakin kepada Allah Taala dan dengan niat untuk amalkan atau islah diri kita serta menyampaikannya kepada org lain…
Dakwah ialah untuk diri kita, dengan ini kita akan istiqamah…Pintu taubat sentiasa terbuka, kita dakwah org lain untuk diri kita…Keistimewaan dakwah adalah ia akan membina yakin ( ilallah) org yg memberi dakwah…Memberi amaran kepada org lain, org itu tidak akan dapat manfaat tetapi org yg memberi dakwah akan mendapat kesan…Org yg istiqamah (dalam usaha) akan maju dalam membuat usaha… Mereka yg membuat usaha agama dengan tidak faham, akan mendatangkan musibah dan mereka yg membuat usaha agama kerana dunia juga akan mendapat musibah…
Maulana Ilyas rah.a berkata terdapat dua golongan org yg membuat usaha usaha tabligh(iaitu) :
1)Mereka yg keluar di jalan Allah untuk menyelesaikan masalah hutang /sakit /kesusahan…Org yg seperti ini tidak akan istiqamah (dalam usaha)…
2)Mereka yg keluar di jalan Allah (kerana menganggap)itu adalah perintah Allah Taala…Org seperti ini akan istiqamah dalam membuat kerja dan akan mendapat tarbiyyah dan maju (dalam usaha)…
Jalan semua anbiya alaihimussholatu wassalam ialah dakwah… Setiap nabi permulaan usahanya ialah dakwah kalimah tayyibah… Dalam dakwah nabi saw, ada dua golongan( yg menjadi medan) iaitu org yg telah sedia menerima Islam dan golongan yg masih belum menerima Islam… Hari ini salah faham di kalangan ummat, dakwah iman bukan untuk org yg telah beriman… Dakwah iman sebenarnya ialah untuk org2 yg telah beriman…Ini adalah sepertimana difirmankan Allah ” Wahai org2 yg beriman, berimanlah kamu….” .. Manakala untuk org yg masih tidak beriman Allah telah berfirman (mafhumnya)” Berimanlah kamu sebagaimana sahabat beriman “… Nabi saw berkata sahabat adalah seperti bintang2 di langit, barangsiapa yg mengikut salah satu daripada mereka pasti akan berjaya…Hari ini dakwah iman di kalangan org2 islam telah keluar di kalangan org2 Islam…
Dengan dakwah akan wujud iman, dengan iman akan datangnya ihtisab (yakin yg betul dengan janji2 Allah), dengan ihtisab akan menyebabkan seseorang itu dapat beramal… apabila iman lemah, ihtisab akan menjadi lemah dan amal akan menyebabkan tumbuhnya riak…Para sahabat rahum berkata kami belajar iman dahulu baru belajar al Quran… Para sahabat rahum belajar al Quran untuk memasukkan perintah2 Allah dalam kehidupan mereka… Hari ini ummat membaca al Quran untuk al-faz… (satu ketika) Dalam majlis nabis aw, ada seorang sahabat ra telah mengumpat… Nabi saw bersabda kepadanya ” Kamu tidak beriman dengan al Quran..” … Sahabat ra itu berkata, Sesungguhnya saya beriman dengan al quran ya Nabiyyullah… Nabi saw memberitahunya, org yg beriman dengan al Quran akan menjauhkan dirinya daripada larangan al Quran…
Rasulullah saw yg mulia pernah bersabda (mafhumnya), perbaharuilah iman kamu dengan memperbanyakkan dakwah kalimah dan bukan hanya dengan zikir kalimah… Untuk yakin pada diri kita dan untuk dapat ikhlas dalam kalimah iman, kita perlu buat dua kerja iaitu:
1) Bercakap nama dan zat kebesaran Allah
2) Bercakap nizam Allah yg ghaib
Dakwah kita perlu menafikan benda yg tidak nampak dan dakwah ghairullah… Tanpa kita keluarkan yakin kepada ciptaan Allah barulah kita akan dapat yakin qudratullah…Maulana Yusuf rah.a berkata, asbab2 dijadikan Allah supaya manusia dapat mengenal Allah Taala… Allah jadikan langit dan bumi, binatang dan seluruh ciptaan Allah untuk manusia ini kenal (kekuasaan) Allah…Di samping itu, Allah Taala telah hantar nabi2 alaihimussholatu wassalam di kalangan ummat untuk memperkenalkan ummat kepada Allah Taala… Seterusnya dalam menguruskan nizamNya, nizam ini akan diubah2 supaya tawajjuh manusia dalam semua keadaan hanya pada Allah…
Tanpa dakwah kehidupan org2 Islam dengan org bukan Islam (menjadi) sama sahaja, malahan kehidupan org2 Islam akan bersatu dengan kehidupan org2 bukan Islam… Org yg membuat dakwah akan mendapat nusrah Allah terus menerus… Qudrat Allah akan membantu org2 yg beriman supaya iman yakin mereka tidak rosak… Jika sangkaan org itu kepada Allah lemah, bantuan Allah tidak akan bersama2 dengannya… Abu Darda ra berdoa dengan penuh yakin kepada (janji) Allah dan apabila kebakaran berlaku, rumahnya tidak terbakar.Untuk mendapat bantuan Allah terus daripada qudratNya, kita perlu bersangka baik kepada Allah kerana Allah bertindak atas sangkaan manusia… Seterusnya dalam beribadah kita perlu ada sifat taat… Ibadah dan taat berjalan seiring dan tidak boleh dipisahkan… Abi bin Hatim ra dahulunya adalah seorang Nasrani dan kemudiannya telah memeluk Islam… Beliau ra telah bertanya kepada Rasulullah saw, mengapa terdapat firman Allah dalam al Quran yg mengatakan mereka telah menjadikan paderi2 mereka sebagai rob mereka… Rasulullah saw bersabda mafhumnya kamu dikatakan beribadah kepada paderi2 kamu kerana apabila mereka mengeluarkan sesuatu hukum( menghalalkan yg haram dan mengharamkan yg halal) maka kamu ikut, itulah sebabnya kamu dikatakan menjadikan paderi2 sebagai Tuhan kamu…Usaha tabligh biasanya mengadakan majlis2 iman iaitu bercakap keesaan Allah (wahdaniyyah)… Dengan banyak bercakap tentang wahdaniyyah, kita akan putus daripada (yakin dan harap kepada) ghairullah… melalui dakwah kita akan dapat ma’rifah daripada qudrat Allah… Ibnu Mas’ud ra ingin memberi tanah kepada seorang sahabah ra, tetapi ia berkata ia tidak memerlukannya… Kata Ibnu Mas’ud ra, kalau begitu ambillah tanah itu untuk bekalan anak2 kamu… Sahabah ra ini telah menjawab, ini juga tidak perlu sebab ia telah mengajar anak2nya ( istiqamah)membaca surah al Waqi’ah…Mengambil ubat ketika sakit adalah sunnah nabi saw, tetapi sebelum makan ubat hendaklah kita memberi sadaqah, kerana sadaqah itu menjauhkan kita daripada bala musibah… hari ini org2 mengambil insuran untuk melindungi masa depannya… Nabi saw ada bersabda mafhumnya, barangsiapa yg yakin selain daripada Allah, Allah akan menyerahkannya kepada apa yg diyakininya… Asbab yg ada kita gunakan kerana ini adalah perintah Allah tetapi janganlah kita gunakannya dengan yakin (bahawa ia boleh memberi mudharat atau manfaat)… dengan amal akan datang bantuan Allah Taala… Org Islam hari ini berniaga tetapi hutangnya lebih banyak daripada barang2 dalam kedainya…Qudrat Allah hanya ada pada zat Allah yg Maha Besar… Maulana yusuf rah.a berkata, apabila kita tidak yakin dengan amal, kita akan bertindak dengan perkara yg haram… Oleh itu, dalam asbabnya tidak ada barakah kerana asas asbabnya adalah daripada sumber yg haram… dan doa org yg seperti ini tidak akan diterima Allah… (Berlakunya perkara) haram dalam asbab kerana kita yakin dengan asbab, kita tidak yakin dengan amal… Allah mengadakan asbab untuk menguji iman manusia…
Sesungguhnya Allah Maha Berkuasa untuk menunaikan keperluan manusia tanpa asbab kerana Allah Taala Maha Berkuasa atas segala2nya.Org2 yg beriman akan diuji oleh Allah Taala sebagaimana org2 yg terdahulu kerana Allah hendak mendengar(melihat) siapa yg benar siapa yg dusta… Allah perintahkan manusia gunakan asbab (adalah) untuk ujian (atas iman)… Untuk mendapat (manfaat) daripada qudrat Allah, hanyalah melalui perantaraan amal, bukan asbab… Untuk org2 yg beriman, perintah2 Allah adalah amal untuk mendapat manfaat daripada zat Allah… Kita jangan berpuas hati dengan asbab kerana segala asbab Allah jadikan untuk kepuasan org2 kafir… Kita akan berjaya dalam pertentangan dengan org2 kafir dengan adanya perantaraan amal… Qudrat Allah akan bersama2 amal… Allah telah tenangkan nabi saw, janganlah kamu susah hati dengan apa yg diperolehi oleh org2 kafir… Janganlah bimbang walaupun mereka berkumpul beramai2, dan janganlah kamu takut kerana sebenarnya hati2 mereka itu berpecah…Dalam membuat amal, kita perlu ada sifat sabar kerana Allah telah memerintahkan kita untuk bersabar, solah dan doa… Keburukan amal tidak boleh diselesaikan dengan ibadah semata2…
Apakah itu sabar? Iaitu menunaikan perintah2 Allah bertentangan dengan keadaan dan kehendak nafsu kita… Amal puasa itu sebenarnya melakukan perkara yg bertentangan dengan nafsu… Ganjaran untuk sabar adalah syurga… Allah beri kita keinginan untuk tidur dan dalam tidur Allah letakkan perintah (atau amal) bangun malam (tahajjud)… Nabi Musa as telah tanya Allah Taala, adakah Ia tidak tidur? Allah telah perintahkan Musa as pegang dua biji gelas, ternyata ia tertidur dan gelasnya jatuh pecah… Allah berfirman kepada Musa as, jika Allah Taala tidur nescaya apa yg ada seisi dunia ini akan hancur.
Aishah r.ha mencari waktu panas yg terik untuk berpuasa dan ia bermimpi dapat minum air daripada telaga kautsar… Setelah itu ia tidak lagi merasa dahaga sampai bila2… Hari ini, org2 Islam dianiaya dan kita perlu sabar iaitu sabar dengan taqwa… Bersabar tanpa taqwa itulah dinamakan pengecut… Org2 musyrikin yg tidak yakin dengan Allah Taala, berkata org2 Islam akan sentiasa memenangi semua peperangan kerana yakin dalam amal soleh iaitu perintah2 Allah yg mana menyukakan Allah…Doa tidak akan diterima jika tiada taqwa… Aus bin Malik ra telah ditangkap oleh musyrikin Quraish dan telah diikat dengan kulit yg susah hendak lepas… Nabi saw beritahu kepadanya, bacalah ‘lahawlawala quwwata illa billahi ‘ dan (setelah membacanya) tali2 yg mengikatnya telah terputus… Di luar kurungan ada seekor unta, ia telah menunggangnya, dan di hadapannya ada berpuluh2 ekor unta milik musuh… Ia menunjuk tangannya kepada unta2 itu dan unta2 itu mengikutnya sampai ke rumah…
Dalam hadith nabi saw(mafhumnya), barangsiapa yg banyak membaca lahawlawala quwwata illa billahi, Allah Taala akan menutup 99 musibah dan yg paling kecil ialah kebimbangan…Ramai org yg bersolah tetapi imannya tidak betul kerana ia tidak yakin dengan amal solah boleh selesaikan masalah2 sebaliknya ia lebih yakin dengan perkara yg tidak ada janji2 Allah Taala… Mereka berjumpa ahli2 nujum(atau sihir) untuk selesaikan masalah2… Syaitan laknatullah pun mengajar Muaz ra, jika seseorang membaca ayatul Kursi tiga kali, syaitan tidak akan masuk ke rumahnya… Muaz ra telah tanya nabi saw mengenai org yg mengajarkannya fadhilah ayatul kursi itu… Nabi saw bersabda (mafhumnya) itulah syaitan kerana syaitan juga yakin dengan perintah2 Allah tetapi tidak mahu amal perintah2 Allah…Ada org jumpa saya untuk minta tangkal, saya telah tanya balik adakah kamu tidak solah… Abdullah bin Mas’ud ra telah sakit mata dan ada seorang wanita yahudi memakai tangkal dan sakit matanya hilang.. Kata beliau, jangan masukkan amalan syirik dalam diri saya… Org yg sakit mata, syaitan telah letakkan tangannya pada org itu dan Abdullah Mas’ud telah ajar doa yg ditunjukkan oleh nabi saw…Kejayaan kita adalah dengan menunaikan perintah2 Allah dalam setiap keadaan (dan masa)… Allah Taala mewujudkan hajat supaya kita menunaikan perintah Allah dalam semua keadaan… Allah perintahkan kita mengamalkan keseluruhan agamanya dengan yakin… Tanpa iman, seseorang itu tidak dapat mengamalkan agama dengan istiqamah… Ummat Islam hari ini mengamalkan agama mengikut suasana… Solah lima waktu berat baginya tetapi ia sanggup untuk tidak tidur sepanjang malam supaya hajatnya tertunai… (Maksud)agama bukan untuk barakah… Org akan keluar ke jalan Allah bila masalahnya selesai… Org seperti ini tidak akan istiqamah keluar di jalan Allah..Maksud kita mengamalkan agama adalah untuk membina iman yakin yg betul pada zat dan kebesaran serta kekuasaan Allah dalam diri kita… Siapa yg hendakkan dunia, Allah Taala akan beri dunia pada mereka tetapi bagi mereka tidak ada apa2 bahagian pun dalam kehidupan akhirat nanti… Oleh itu kita perlu bergerak untuk hidupkan agama di kalangan ummat… Kita perlu usahakan setiap org Islam datang kepada kerja kenabian nabi… Dakwah adalah untuk islah diri sendiri… Apabila kita dakwah amal ma’ruf, maka Allah Taala akan memberi kekuatan untuk beramal ma’ruf… Ummat ini telah tinggalkan kerja amar ma’ruf nahi munkar kerana menganggap dakwah adalah untuk org lain… Syaitan telah wujudkan was2 dalam hati org2 Islam yg berdosa… Kamu sendiri tidak melakukan amal soleh, mengapa kamu dakwahkan org kepada kebajikan sedangkan kamu sendiri tidak beramal dengannya… (Org ini akan tertanya2) Adakah saya perlu dakwah sedangkan saya tidak beramal… Seseorang itu perlu mendakwahkan amal soleh walaupun ia belum beramal dengan sesuatu perkara…
(Dipetik daripada Bayan Subuh: Mesyuarat Malaysia oleh: Maulana Muhammad Saad Kandahlawi-Sept 2003)
Bayan Subuh: Maulana Muhammad Saad Kandahlawi
Tuan2 yg mulia..
Ilmu dan amal yg tidak ada dengan perantaraan dakwah akan menjadi adat dan ilmu yg diperolehi secara adat akan menjadi perantaraan untuk mencari duit…Ilmu ada dua(jenis) iaitu ilmu di lidah dan ilmu di hati…Ilmu maklumat sahaja tidak cukup…Duduk dalam bayan untuk dapat maklumat, maka kita tidak akan dapat apa2…Ilmu adalah sepertimana yg dikatakan oleh Nabi Khidir as kepada Nabi Musa as ” Carilah olehmu ilmu yg dapat kamu amal”…Ilmu ialah apa (perintah) yg Allah kehendaki ke atas saya…Oleh itu, dalam majlis bayan kita perlu dengar dengan penuh tumpuan bagi menambah yakin kepada Allah Taala dan dengan niat untuk amalkan atau islah diri kita serta menyampaikannya kepada org lain…
Dakwah ialah untuk diri kita, dengan ini kita akan istiqamah…Pintu taubat sentiasa terbuka, kita dakwah org lain untuk diri kita…Keistimewaan dakwah adalah ia akan membina yakin ( ilallah) org yg memberi dakwah…Memberi amaran kepada org lain, org itu tidak akan dapat manfaat tetapi org yg memberi dakwah akan mendapat kesan…Org yg istiqamah (dalam usaha) akan maju dalam membuat usaha… Mereka yg membuat usaha agama dengan tidak faham, akan mendatangkan musibah dan mereka yg membuat usaha agama kerana dunia juga akan mendapat musibah…
Maulana Ilyas rah.a berkata terdapat dua golongan org yg membuat usaha usaha tabligh(iaitu) :
1)Mereka yg keluar di jalan Allah untuk menyelesaikan masalah hutang /sakit /kesusahan…Org yg seperti ini tidak akan istiqamah (dalam usaha)…
2)Mereka yg keluar di jalan Allah (kerana menganggap)itu adalah perintah Allah Taala…Org seperti ini akan istiqamah dalam membuat kerja dan akan mendapat tarbiyyah dan maju (dalam usaha)…
Jalan semua anbiya alaihimussholatu wassalam ialah dakwah… Setiap nabi permulaan usahanya ialah dakwah kalimah tayyibah… Dalam dakwah nabi saw, ada dua golongan( yg menjadi medan) iaitu org yg telah sedia menerima Islam dan golongan yg masih belum menerima Islam… Hari ini salah faham di kalangan ummat, dakwah iman bukan untuk org yg telah beriman… Dakwah iman sebenarnya ialah untuk org2 yg telah beriman…Ini adalah sepertimana difirmankan Allah ” Wahai org2 yg beriman, berimanlah kamu….” .. Manakala untuk org yg masih tidak beriman Allah telah berfirman (mafhumnya)” Berimanlah kamu sebagaimana sahabat beriman “… Nabi saw berkata sahabat adalah seperti bintang2 di langit, barangsiapa yg mengikut salah satu daripada mereka pasti akan berjaya…Hari ini dakwah iman di kalangan org2 islam telah keluar di kalangan org2 Islam…
Dengan dakwah akan wujud iman, dengan iman akan datangnya ihtisab (yakin yg betul dengan janji2 Allah), dengan ihtisab akan menyebabkan seseorang itu dapat beramal… apabila iman lemah, ihtisab akan menjadi lemah dan amal akan menyebabkan tumbuhnya riak…Para sahabat rahum berkata kami belajar iman dahulu baru belajar al Quran… Para sahabat rahum belajar al Quran untuk memasukkan perintah2 Allah dalam kehidupan mereka… Hari ini ummat membaca al Quran untuk al-faz… (satu ketika) Dalam majlis nabis aw, ada seorang sahabat ra telah mengumpat… Nabi saw bersabda kepadanya ” Kamu tidak beriman dengan al Quran..” … Sahabat ra itu berkata, Sesungguhnya saya beriman dengan al quran ya Nabiyyullah… Nabi saw memberitahunya, org yg beriman dengan al Quran akan menjauhkan dirinya daripada larangan al Quran…
Rasulullah saw yg mulia pernah bersabda (mafhumnya), perbaharuilah iman kamu dengan memperbanyakkan dakwah kalimah dan bukan hanya dengan zikir kalimah… Untuk yakin pada diri kita dan untuk dapat ikhlas dalam kalimah iman, kita perlu buat dua kerja iaitu:
1) Bercakap nama dan zat kebesaran Allah
2) Bercakap nizam Allah yg ghaib
Dakwah kita perlu menafikan benda yg tidak nampak dan dakwah ghairullah… Tanpa kita keluarkan yakin kepada ciptaan Allah barulah kita akan dapat yakin qudratullah…Maulana Yusuf rah.a berkata, asbab2 dijadikan Allah supaya manusia dapat mengenal Allah Taala… Allah jadikan langit dan bumi, binatang dan seluruh ciptaan Allah untuk manusia ini kenal (kekuasaan) Allah…Di samping itu, Allah Taala telah hantar nabi2 alaihimussholatu wassalam di kalangan ummat untuk memperkenalkan ummat kepada Allah Taala… Seterusnya dalam menguruskan nizamNya, nizam ini akan diubah2 supaya tawajjuh manusia dalam semua keadaan hanya pada Allah…
Tanpa dakwah kehidupan org2 Islam dengan org bukan Islam (menjadi) sama sahaja, malahan kehidupan org2 Islam akan bersatu dengan kehidupan org2 bukan Islam… Org yg membuat dakwah akan mendapat nusrah Allah terus menerus… Qudrat Allah akan membantu org2 yg beriman supaya iman yakin mereka tidak rosak… Jika sangkaan org itu kepada Allah lemah, bantuan Allah tidak akan bersama2 dengannya… Abu Darda ra berdoa dengan penuh yakin kepada (janji) Allah dan apabila kebakaran berlaku, rumahnya tidak terbakar.Untuk mendapat bantuan Allah terus daripada qudratNya, kita perlu bersangka baik kepada Allah kerana Allah bertindak atas sangkaan manusia… Seterusnya dalam beribadah kita perlu ada sifat taat… Ibadah dan taat berjalan seiring dan tidak boleh dipisahkan… Abi bin Hatim ra dahulunya adalah seorang Nasrani dan kemudiannya telah memeluk Islam… Beliau ra telah bertanya kepada Rasulullah saw, mengapa terdapat firman Allah dalam al Quran yg mengatakan mereka telah menjadikan paderi2 mereka sebagai rob mereka… Rasulullah saw bersabda mafhumnya kamu dikatakan beribadah kepada paderi2 kamu kerana apabila mereka mengeluarkan sesuatu hukum( menghalalkan yg haram dan mengharamkan yg halal) maka kamu ikut, itulah sebabnya kamu dikatakan menjadikan paderi2 sebagai Tuhan kamu…Usaha tabligh biasanya mengadakan majlis2 iman iaitu bercakap keesaan Allah (wahdaniyyah)… Dengan banyak bercakap tentang wahdaniyyah, kita akan putus daripada (yakin dan harap kepada) ghairullah… melalui dakwah kita akan dapat ma’rifah daripada qudrat Allah… Ibnu Mas’ud ra ingin memberi tanah kepada seorang sahabah ra, tetapi ia berkata ia tidak memerlukannya… Kata Ibnu Mas’ud ra, kalau begitu ambillah tanah itu untuk bekalan anak2 kamu… Sahabah ra ini telah menjawab, ini juga tidak perlu sebab ia telah mengajar anak2nya ( istiqamah)membaca surah al Waqi’ah…Mengambil ubat ketika sakit adalah sunnah nabi saw, tetapi sebelum makan ubat hendaklah kita memberi sadaqah, kerana sadaqah itu menjauhkan kita daripada bala musibah… hari ini org2 mengambil insuran untuk melindungi masa depannya… Nabi saw ada bersabda mafhumnya, barangsiapa yg yakin selain daripada Allah, Allah akan menyerahkannya kepada apa yg diyakininya… Asbab yg ada kita gunakan kerana ini adalah perintah Allah tetapi janganlah kita gunakannya dengan yakin (bahawa ia boleh memberi mudharat atau manfaat)… dengan amal akan datang bantuan Allah Taala… Org Islam hari ini berniaga tetapi hutangnya lebih banyak daripada barang2 dalam kedainya…Qudrat Allah hanya ada pada zat Allah yg Maha Besar… Maulana yusuf rah.a berkata, apabila kita tidak yakin dengan amal, kita akan bertindak dengan perkara yg haram… Oleh itu, dalam asbabnya tidak ada barakah kerana asas asbabnya adalah daripada sumber yg haram… dan doa org yg seperti ini tidak akan diterima Allah… (Berlakunya perkara) haram dalam asbab kerana kita yakin dengan asbab, kita tidak yakin dengan amal… Allah mengadakan asbab untuk menguji iman manusia…
Sesungguhnya Allah Maha Berkuasa untuk menunaikan keperluan manusia tanpa asbab kerana Allah Taala Maha Berkuasa atas segala2nya.Org2 yg beriman akan diuji oleh Allah Taala sebagaimana org2 yg terdahulu kerana Allah hendak mendengar(melihat) siapa yg benar siapa yg dusta… Allah perintahkan manusia gunakan asbab (adalah) untuk ujian (atas iman)… Untuk mendapat (manfaat) daripada qudrat Allah, hanyalah melalui perantaraan amal, bukan asbab… Untuk org2 yg beriman, perintah2 Allah adalah amal untuk mendapat manfaat daripada zat Allah… Kita jangan berpuas hati dengan asbab kerana segala asbab Allah jadikan untuk kepuasan org2 kafir… Kita akan berjaya dalam pertentangan dengan org2 kafir dengan adanya perantaraan amal… Qudrat Allah akan bersama2 amal… Allah telah tenangkan nabi saw, janganlah kamu susah hati dengan apa yg diperolehi oleh org2 kafir… Janganlah bimbang walaupun mereka berkumpul beramai2, dan janganlah kamu takut kerana sebenarnya hati2 mereka itu berpecah…Dalam membuat amal, kita perlu ada sifat sabar kerana Allah telah memerintahkan kita untuk bersabar, solah dan doa… Keburukan amal tidak boleh diselesaikan dengan ibadah semata2…
Apakah itu sabar? Iaitu menunaikan perintah2 Allah bertentangan dengan keadaan dan kehendak nafsu kita… Amal puasa itu sebenarnya melakukan perkara yg bertentangan dengan nafsu… Ganjaran untuk sabar adalah syurga… Allah beri kita keinginan untuk tidur dan dalam tidur Allah letakkan perintah (atau amal) bangun malam (tahajjud)… Nabi Musa as telah tanya Allah Taala, adakah Ia tidak tidur? Allah telah perintahkan Musa as pegang dua biji gelas, ternyata ia tertidur dan gelasnya jatuh pecah… Allah berfirman kepada Musa as, jika Allah Taala tidur nescaya apa yg ada seisi dunia ini akan hancur.
Aishah r.ha mencari waktu panas yg terik untuk berpuasa dan ia bermimpi dapat minum air daripada telaga kautsar… Setelah itu ia tidak lagi merasa dahaga sampai bila2… Hari ini, org2 Islam dianiaya dan kita perlu sabar iaitu sabar dengan taqwa… Bersabar tanpa taqwa itulah dinamakan pengecut… Org2 musyrikin yg tidak yakin dengan Allah Taala, berkata org2 Islam akan sentiasa memenangi semua peperangan kerana yakin dalam amal soleh iaitu perintah2 Allah yg mana menyukakan Allah…Doa tidak akan diterima jika tiada taqwa… Aus bin Malik ra telah ditangkap oleh musyrikin Quraish dan telah diikat dengan kulit yg susah hendak lepas… Nabi saw beritahu kepadanya, bacalah ‘lahawlawala quwwata illa billahi ‘ dan (setelah membacanya) tali2 yg mengikatnya telah terputus… Di luar kurungan ada seekor unta, ia telah menunggangnya, dan di hadapannya ada berpuluh2 ekor unta milik musuh… Ia menunjuk tangannya kepada unta2 itu dan unta2 itu mengikutnya sampai ke rumah…
Dalam hadith nabi saw(mafhumnya), barangsiapa yg banyak membaca lahawlawala quwwata illa billahi, Allah Taala akan menutup 99 musibah dan yg paling kecil ialah kebimbangan…Ramai org yg bersolah tetapi imannya tidak betul kerana ia tidak yakin dengan amal solah boleh selesaikan masalah2 sebaliknya ia lebih yakin dengan perkara yg tidak ada janji2 Allah Taala… Mereka berjumpa ahli2 nujum(atau sihir) untuk selesaikan masalah2… Syaitan laknatullah pun mengajar Muaz ra, jika seseorang membaca ayatul Kursi tiga kali, syaitan tidak akan masuk ke rumahnya… Muaz ra telah tanya nabi saw mengenai org yg mengajarkannya fadhilah ayatul kursi itu… Nabi saw bersabda (mafhumnya) itulah syaitan kerana syaitan juga yakin dengan perintah2 Allah tetapi tidak mahu amal perintah2 Allah…Ada org jumpa saya untuk minta tangkal, saya telah tanya balik adakah kamu tidak solah… Abdullah bin Mas’ud ra telah sakit mata dan ada seorang wanita yahudi memakai tangkal dan sakit matanya hilang.. Kata beliau, jangan masukkan amalan syirik dalam diri saya… Org yg sakit mata, syaitan telah letakkan tangannya pada org itu dan Abdullah Mas’ud telah ajar doa yg ditunjukkan oleh nabi saw…Kejayaan kita adalah dengan menunaikan perintah2 Allah dalam setiap keadaan (dan masa)… Allah Taala mewujudkan hajat supaya kita menunaikan perintah Allah dalam semua keadaan… Allah perintahkan kita mengamalkan keseluruhan agamanya dengan yakin… Tanpa iman, seseorang itu tidak dapat mengamalkan agama dengan istiqamah… Ummat Islam hari ini mengamalkan agama mengikut suasana… Solah lima waktu berat baginya tetapi ia sanggup untuk tidak tidur sepanjang malam supaya hajatnya tertunai… (Maksud)agama bukan untuk barakah… Org akan keluar ke jalan Allah bila masalahnya selesai… Org seperti ini tidak akan istiqamah keluar di jalan Allah..Maksud kita mengamalkan agama adalah untuk membina iman yakin yg betul pada zat dan kebesaran serta kekuasaan Allah dalam diri kita… Siapa yg hendakkan dunia, Allah Taala akan beri dunia pada mereka tetapi bagi mereka tidak ada apa2 bahagian pun dalam kehidupan akhirat nanti… Oleh itu kita perlu bergerak untuk hidupkan agama di kalangan ummat… Kita perlu usahakan setiap org Islam datang kepada kerja kenabian nabi… Dakwah adalah untuk islah diri sendiri… Apabila kita dakwah amal ma’ruf, maka Allah Taala akan memberi kekuatan untuk beramal ma’ruf… Ummat ini telah tinggalkan kerja amar ma’ruf nahi munkar kerana menganggap dakwah adalah untuk org lain… Syaitan telah wujudkan was2 dalam hati org2 Islam yg berdosa… Kamu sendiri tidak melakukan amal soleh, mengapa kamu dakwahkan org kepada kebajikan sedangkan kamu sendiri tidak beramal dengannya… (Org ini akan tertanya2) Adakah saya perlu dakwah sedangkan saya tidak beramal… Seseorang itu perlu mendakwahkan amal soleh walaupun ia belum beramal dengan sesuatu perkara…
(Dipetik daripada Bayan Subuh: Mesyuarat Malaysia oleh: Maulana Muhammad Saad Kandahlawi-Sept 2003)
Bayan Maulana Ismail Uspra
Assalamualaikum wbt,
Allah SWT yang mencipta segala-galanya. Segala yang terlihat dan tidak terlihat dicipta oleh Allah SWT. Allah SWT mencipta makhluk adalah untuk ujian bagi manusia supaya mengenal Allah SWT. Allah SWT menjadikan semua makhluk dengan qudrat Allah SWT. Mati dan hidup semua di tangan Allah SWT. Keadaan-keadaan yang wujud di antara hidup dan mati semua Allah SWT yang mewujudkan. Apa yang berlaku dalam semua kehidupan makhluk bergantung dengan qudrat Allah SWT. Apa yang wujud semua dari Allah SWT, ikhtiar manusia juga dari qudrat Allah SWT dan bukan usaha manusia.
Terbentuk kehidupan dan kemusnahan, kebaikan, keburukan bukan bergantung pada makhluk atau asbab tetapi bergantung kepada qudrat Allah SWT. Oleh itu Allah SWT telah hantar nabi-nabi dan rasul-rasul untuk memahamkan kepada manusia supaya menjalani kehidupan ini mengikut kehendak Allah SWT. Begitulah semua 124 ribu nabi dan rasul diutus ke muka bumi ini supaya menyeru manusia kepada beriman kepada Allah SWT. Begitulah seterusnya dakwah Rasulullah SAW.
Baginda SAW menyeru bahwa semua keadaan yang wujud datang daripada qudrat Allah SWT. Apa yang berlaku dan sedang berlaku serta apa-apa yang akan berlaku semuanya datang dari Allah SWT. Inilah dakwah nabi-nabi termasuk Nabi SAW bahwa kejayaan manusia bukan bergantung kepada apa yang diusahakan oleh manusia, akan tetapi bergantung kepada apa yang ditetapkan oleh Allah SWT. Kelemahan manusia ialah yakin manusia terkesan dengan apa yang dilihat memberikan manfaat dan mudharat. Sebenarnya kesan manfaat dan mudharat pada asbab itu bukan dari makhluk tersebut, tetapi Allah SWT yang memberi kesan. Makhluk itu sebenarnya tidak dapat berbuat apa-apa. Maulana memberi contoh mengenai bola lampu dan kabel letrik, sebenarnya benda itu tidak dapat mengeluarkan cahaya tetapi arus letrik itu adalah berpunca daripada generator letrik. Begitulah semua apa yang kita lihat, kebaikan dan keburukan datang dari qudrat Allah SWT. Begitulah dakwah Anbia’ menyeru manusia kepada zat dan qudrat Allah SWT.
Hari ini apabila umat telah tinggalkan dakwah, maka yakin umat dan fikiran umat telah rosak. Semua ini berpunca daripada perbicaraan yang salah dan tidak lagi membicarakan kebesaran Allah SWT. Syaitan datang untuk membawa kita menjadi orang yang didakyahkan kepada perkara bathil. Inilah perbicaraan rata-rata orang Islam di seluruh dunia dimana mereka tidak lagi berbicara tentang kebesaraan Allah SWT, sebaliknya membicarakan kehebatan dunia. Dengan ini manusia yakin pada benda atau asbab yang dibicarakan dan tidak lagi terkesan dengan kekuasaan dan qudrat Allah SWT. Oleh itu kesesatan telah merata di seluruh dunia.
Sesungguhnya kehidupan manusia bukan tebentuk dari harta benda, tetapi kehidupan manusia terbina dengan iman dan amal. Untuk keselamatan dan keamanan usaha atas iman perlu diadakan, dimana manusia akan benar-benar yakin terhadap zat dan qudrat Allah SWT. Allah SWT yang memelihara rezeki seluruh makhluk termasuk diri kita. Dalam pembinaan iman, jangan campur-adukkan kebesaran Allah dengan ghairullah (selain dari Allah).
Melalui usaha dakwah Allah SWT akan kembangkan hidayah ke seluruh alam. Melalui dakwah manusia kepada kebesaran Allah SWT, maka Allah SWT akan memasukan iman dalam diri orang yang membicarakan kebesaran Allah SWT. Begitu juga jika kita dakwahkan kehidupan suci murni Nabi SAW, orang itu yang akan dapat taufik hidayat untuk mengamalkan sunnah-sunnah Nabi SAW, dan kehidupan sunnah akan tersebar. Oleh itu kita perlu membentuk iman supaya wujud suasana iman bukan saja di marhalah kita tetapi di seluruh alam.
Apabila kita tinggalkan dunia ini dalam jazbah orang yang hidupkan usaha Nabi SAW, maka kita akan dibangunkan di hari akhirat bersama Nabi SAW. Oleh itu asas kerja kita perlu usahakan kerja Nabi. Kerja Nabi tidak perlukan harta dan benda tetapi keinginan dalam hati. Jadikan kerisauan dan fikir kita seperti fikir risau Nabi SAW. Apabila pembicaraan mengenai kebesaran Allah SWT telah umum, maka Allah SWT akan wujudkan isti’dat kcpada seluruh umat untuk mengamalkan keseluruhan agama. Allah SWT sendiri akan wujudkan agama di seluruh alam. Oleh itu, kita perlu bergerak membuat kerja Nabi SAW diseluruh alam. Kita perlu bertaubat bersungguh-sunggun kerana tidak menjadikan fikir Nabi SAW sebagai fikir kita dan tidak menjadikan maksud hidup Nabi SAW sebagai maksud hidup kita.
Kita perlu yakin dengan janji Allah SWT. Allah SWT berfirman yang maksudnya, “Wahai orang-orang yang beriman, jika kami membantu agama Allah, Allah akan membantu kamu”. Allah akan bertindak mengikut sangkaan manusia. Kita perlu berhajat kepada Allah SWT, kita perlu selalu menuju kepada Allah SWT. Kita perlu senantiasa mendengar pembicaraan iman, perlu memberi keputusan untuk menghidupkan kerja Nabi ke seluruh alam hingga akhir hayat kita.
Assalamualaikum wbt,
Allah SWT yang mencipta segala-galanya. Segala yang terlihat dan tidak terlihat dicipta oleh Allah SWT. Allah SWT mencipta makhluk adalah untuk ujian bagi manusia supaya mengenal Allah SWT. Allah SWT menjadikan semua makhluk dengan qudrat Allah SWT. Mati dan hidup semua di tangan Allah SWT. Keadaan-keadaan yang wujud di antara hidup dan mati semua Allah SWT yang mewujudkan. Apa yang berlaku dalam semua kehidupan makhluk bergantung dengan qudrat Allah SWT. Apa yang wujud semua dari Allah SWT, ikhtiar manusia juga dari qudrat Allah SWT dan bukan usaha manusia.
Terbentuk kehidupan dan kemusnahan, kebaikan, keburukan bukan bergantung pada makhluk atau asbab tetapi bergantung kepada qudrat Allah SWT. Oleh itu Allah SWT telah hantar nabi-nabi dan rasul-rasul untuk memahamkan kepada manusia supaya menjalani kehidupan ini mengikut kehendak Allah SWT. Begitulah semua 124 ribu nabi dan rasul diutus ke muka bumi ini supaya menyeru manusia kepada beriman kepada Allah SWT. Begitulah seterusnya dakwah Rasulullah SAW.
Baginda SAW menyeru bahwa semua keadaan yang wujud datang daripada qudrat Allah SWT. Apa yang berlaku dan sedang berlaku serta apa-apa yang akan berlaku semuanya datang dari Allah SWT. Inilah dakwah nabi-nabi termasuk Nabi SAW bahwa kejayaan manusia bukan bergantung kepada apa yang diusahakan oleh manusia, akan tetapi bergantung kepada apa yang ditetapkan oleh Allah SWT. Kelemahan manusia ialah yakin manusia terkesan dengan apa yang dilihat memberikan manfaat dan mudharat. Sebenarnya kesan manfaat dan mudharat pada asbab itu bukan dari makhluk tersebut, tetapi Allah SWT yang memberi kesan. Makhluk itu sebenarnya tidak dapat berbuat apa-apa. Maulana memberi contoh mengenai bola lampu dan kabel letrik, sebenarnya benda itu tidak dapat mengeluarkan cahaya tetapi arus letrik itu adalah berpunca daripada generator letrik. Begitulah semua apa yang kita lihat, kebaikan dan keburukan datang dari qudrat Allah SWT. Begitulah dakwah Anbia’ menyeru manusia kepada zat dan qudrat Allah SWT.
Hari ini apabila umat telah tinggalkan dakwah, maka yakin umat dan fikiran umat telah rosak. Semua ini berpunca daripada perbicaraan yang salah dan tidak lagi membicarakan kebesaran Allah SWT. Syaitan datang untuk membawa kita menjadi orang yang didakyahkan kepada perkara bathil. Inilah perbicaraan rata-rata orang Islam di seluruh dunia dimana mereka tidak lagi berbicara tentang kebesaraan Allah SWT, sebaliknya membicarakan kehebatan dunia. Dengan ini manusia yakin pada benda atau asbab yang dibicarakan dan tidak lagi terkesan dengan kekuasaan dan qudrat Allah SWT. Oleh itu kesesatan telah merata di seluruh dunia.
Sesungguhnya kehidupan manusia bukan tebentuk dari harta benda, tetapi kehidupan manusia terbina dengan iman dan amal. Untuk keselamatan dan keamanan usaha atas iman perlu diadakan, dimana manusia akan benar-benar yakin terhadap zat dan qudrat Allah SWT. Allah SWT yang memelihara rezeki seluruh makhluk termasuk diri kita. Dalam pembinaan iman, jangan campur-adukkan kebesaran Allah dengan ghairullah (selain dari Allah).
Melalui usaha dakwah Allah SWT akan kembangkan hidayah ke seluruh alam. Melalui dakwah manusia kepada kebesaran Allah SWT, maka Allah SWT akan memasukan iman dalam diri orang yang membicarakan kebesaran Allah SWT. Begitu juga jika kita dakwahkan kehidupan suci murni Nabi SAW, orang itu yang akan dapat taufik hidayat untuk mengamalkan sunnah-sunnah Nabi SAW, dan kehidupan sunnah akan tersebar. Oleh itu kita perlu membentuk iman supaya wujud suasana iman bukan saja di marhalah kita tetapi di seluruh alam.
Apabila kita tinggalkan dunia ini dalam jazbah orang yang hidupkan usaha Nabi SAW, maka kita akan dibangunkan di hari akhirat bersama Nabi SAW. Oleh itu asas kerja kita perlu usahakan kerja Nabi. Kerja Nabi tidak perlukan harta dan benda tetapi keinginan dalam hati. Jadikan kerisauan dan fikir kita seperti fikir risau Nabi SAW. Apabila pembicaraan mengenai kebesaran Allah SWT telah umum, maka Allah SWT akan wujudkan isti’dat kcpada seluruh umat untuk mengamalkan keseluruhan agama. Allah SWT sendiri akan wujudkan agama di seluruh alam. Oleh itu, kita perlu bergerak membuat kerja Nabi SAW diseluruh alam. Kita perlu bertaubat bersungguh-sunggun kerana tidak menjadikan fikir Nabi SAW sebagai fikir kita dan tidak menjadikan maksud hidup Nabi SAW sebagai maksud hidup kita.
Kita perlu yakin dengan janji Allah SWT. Allah SWT berfirman yang maksudnya, “Wahai orang-orang yang beriman, jika kami membantu agama Allah, Allah akan membantu kamu”. Allah akan bertindak mengikut sangkaan manusia. Kita perlu berhajat kepada Allah SWT, kita perlu selalu menuju kepada Allah SWT. Kita perlu senantiasa mendengar pembicaraan iman, perlu memberi keputusan untuk menghidupkan kerja Nabi ke seluruh alam hingga akhir hayat kita.
Ketika Allah swt kumpulan seluruh manusia di alam ruh dari manusia yang pertama lahir kedunia sampai bayi yang terakhir lahir pada hari kiamat nanti maka Allah swt bertanya kepada seluruh ruh “ Alastu birobbikum “ Bukankah AKU TUHANmu” maka seluruh ruh baik ruh orang-orang kafir dan beriman, baik ruhnya Fir’aun maupun ruh Baginda Rasulullah saw berkata ” BALA SAHIDNA “benar ya ALLAH, engkau adalah TUHANku”. Seluruh ruh satu suara, tidak ada yang mendustakan bahwa Allah swt Tuhan mereka, tapi kelak ketika pertanyaan yang sama diajukan di alam kubur, maka hanya sedikit orang yang bersaksi bahwa Allah swt adalah Tuhan mereka, mengapa????
Ulama bagi tahu hal ini terjadi karena ketika di dunia Allah swt uji manusia dengan asbab-asbab baik asbab berupa istri dan anak, berupa kekayaan maupun kemiskinan, pangkat dan jabatan maupun asbab-asbab yang lain, sehingga manusia merasa manfaat dan kemudharatan bukan datang dari Allah swt melainkan datang dari asbab-asbab tersebut.
Orang kaya merasa bahwa hartanyalah yang mendatang manfaat untuk dirinya, begitupun dengan orang miskin, mereka merasa asbab kemiskinanlah mereka mendapatkan kemudharatan-kemudharatan, mereka lupa manfaat dan mundharat sesungguhnya datang dari Allah swt bukan datang asbab mereka kaya atau miskin, karena kehinaan dan kemuliaan hanya ada di tanggan Allah swt, Allah swt bisa hinakan suatu kaum dan Allah swt bisa muliakan suatu kaum. Laailahaillallah
Allah swt menginginkan kelak ketika kita kembali menghadap-Nya keyakinan seperti ini yang harus ada di hati kita, keyakinan bahwa; Allah swt AL-KHALIK (Yang Maha Pencipta ), Allah swt AL-MALIK ( Yang Maha Memelihara ), Allah swt AR-ROZZAQ (Yang Memberi Rezeki). Allah swt zat yang menghidupkan dan mematikan, segala kekuasaan ada dalam genggaman-Nya hatta debu yang berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain atas ijin dan kuasa Allah swt.
Allah swt hantar ribuan Nabi dan Rasul hanya untuk perkara ini saja, bagaimana umat merubah yakin terhadap makhluk menjadi yakin terhadap Allah swt, dari yakin terhadap Mal ( harta ) kepada yakin terhadap Amal.
Nabi dan rasul hanya punya satu tugas saja ketika mereka di utus kedunia yaitu bagaimana Nabi dan Rasul buat dakwah, karena dakwah adalah kunci dan solusi dari setiap permasalan umat sampai akhir jaman.
Ketika penjajahan dan kekejaman merajalela, semua bayi berjenis kelamin laki-laki dibunuh, maka Allah swt tidak utus ribuan malaikatnya untuk hancurkan Fir’aun kala itu, tapi Allah swt cukup utus Musa as, untuk apa???? Bukan untuk membuat tentara tandingan, bukan untuk buat senjata yang lebih canggih agar dapat menandingi Fir’aun melainkan Allah swt utus Musa as untuk buat dakwah kepada Fir’aun.
Ketika penyimpangan seksual merajalela, kemaksiatan sudah terjadi di mana-mana , maka Allah swt tidak buat Undang-Undang Pornografi & Pornoaksi, Melainkan Allah swt hantar Nabi Luth as untuk buat dakwah ditengah kaumnya, begitupun ketika seluruh kemaksiatan , seluruh kedzaliman, seluruh bentuk penentangan terhadap hukum-hukum Allah terjadi pada kaum kafir Quraisy maka Allah swt tidak utus bala tentaranya untuk hancurkan kaum kafir Quraisy walaupun Allah swt mampu untuk lakukan itu, melainkan Allah swt cukup utus Rasulullah saw dan para Sahabatnya untuk buat dakwah di tengah-tengah kaumnya.
Saudaraku sekalian…. Allah swt jadikan dakwah sebagai solusi permasalahan umat dari jaman ke jaman, kalau kita mau lihat Alqur’an, sebagian besar isi alqur’an berisikan tentang kisah-kisah dakwah dan bagaimana cara para Nabi dan Rasul tersebut buat dakwah, maka sudah selayaknya umat ini kembali mengambil tugas dakwah sebagaimana yang dulu para sahabat nabi saw buat.
Rasulullah s.a.w telah perkenalkan jalan kebahagian pada umat ini. Inilah jalan kebahagian yaitu “lailahaillallah tuflihun”. Rasulullah s.a.w telah ajarkan umat ini dengan kalimat dakwah.
Saudaraku…Asbab hidayah tidak berada di luar tubuh manusia melainkan asbab hidayah ada didalam diri manusia itu sendiri. Hidayah tidak ada sangkut pahutnya dengan harta kekayaan, pangkat dan jabatan karena hidayah ada dalam gengaman Allah swt dan asbabnya ada dalam diri manusia itu sendiri. Siapa yang telah buat usaha dengan betul, gunakan diri dia dengan betul, maka janji Allah s.w.t pasti dan pasti , dia akan dapat hidayah.
Seluruh ahli dunia paham, manakala mereka mau sukses dalam usaha mereka, maka mereka akan libatkan keluarga mereka, anak dan istri mereka libatkan dalam usaha kedunian mereka, siang malam satu sama lain saling berbagi tugas guna mencapai apa yang mereka inginkan, dan hasilnya kebanyakan dari mereka berhasil memperoleh apa yang mereka inginkan.
Sekarang pertanyaannya, adakah ahli agama yang berbuat seperti apa yang diperbuat oleh ahli dunia??? Kalau pun ada pastinya jumlahnya tidak sebanyak ahli dunia, hal ini lah yang menyebabkan urusan dunia begitu maju pesat ketimbang urusan akhirat.
Kalau kita mau melihat, membaca serta merenungi kehidupan Rasulullah saw dan para Sahabatnya maka tak ada satu pun dari mereka yang mengajak anggota keluarganya untuk berkonsentrasi terhadap permasalahan dunia, karena mereka sadar dunia hanyalah sebuah sarana bukan merupakan tujuan sedangkan tujuan yang sesungguhnya adalah akhirat yang selama-lamanya.
Saudaraku….Ijtima Juli 2009 sudah di depan mata target 13.230 rombongan harus kita capai, sudahkah kita menjadi bagian timsukses ijtima, atau masih menjadi PENONTON bukan PELAKU.
Saudaraku… Para Munafikun pada zaman Rasulullah saw bukan orang yang tidak sholat, mereka juga sholat di belakang nabi walau hanya tiga waktu sholat ( Dzuhur, Ashar, Magrib ). Mereka juga korban harta mereka, tapi ada satu yang mereka tidak korbankan untuk agama , yaitu diri mereka, setiap ada panggilan Agama maka mereka mempunyai 1001 alasan agar diri mereka tidak dilibatkan untuk perkara tersebut, maka hasilnya bisa kita lihat neraka tempat mereka kembali. Lantas bagaimana dengan kita??? Kita tak pernah sholat di belakang Nabi saw, tak pernah korban kan harta apalagi diri untuk agama Allah swt , maka neraka bagian mana yang kiranya akan kita diami ???
Saudaraku… sekarang waktunya buat keputusan, Ijtima sudah didepan mata, tugas-tugas besar menunggu untuk kita tunaikan, mari berlelah-lelah untuk agama Allah swt habis-habisan untuk agama-Nya, kita korban lagi dan lagi sampai saatnya kelak Allah swt menyatakan keridhoan-Nya, mari saudaraku… alangkah nikmatnya ketika kita berlelah-lelah untuk dakwah dan tidur dalam kelelahan setelah berdakwah sehingga kelak Allah swt pertemukan kita dengan Jamaah Rasulullah saw dan para Sahabatnya.
Mari buat keputusan, catat nama untuk siap dihantar kemana saja dengan siapa saja dan biaya berapa saja, Insya Allah dalam waktu dekat saya niat 40 hari paling lambat pertengahan febuary ‘09 saya mohon doanya.
Subhanallahi wabihamdika ashadu ala ilaha ila anta astagfiruka waatubuhu ilaik’..
Wassalamuaikum.wr.wb,
Ulama bagi tahu hal ini terjadi karena ketika di dunia Allah swt uji manusia dengan asbab-asbab baik asbab berupa istri dan anak, berupa kekayaan maupun kemiskinan, pangkat dan jabatan maupun asbab-asbab yang lain, sehingga manusia merasa manfaat dan kemudharatan bukan datang dari Allah swt melainkan datang dari asbab-asbab tersebut.
Orang kaya merasa bahwa hartanyalah yang mendatang manfaat untuk dirinya, begitupun dengan orang miskin, mereka merasa asbab kemiskinanlah mereka mendapatkan kemudharatan-kemudharatan, mereka lupa manfaat dan mundharat sesungguhnya datang dari Allah swt bukan datang asbab mereka kaya atau miskin, karena kehinaan dan kemuliaan hanya ada di tanggan Allah swt, Allah swt bisa hinakan suatu kaum dan Allah swt bisa muliakan suatu kaum. Laailahaillallah
Allah swt menginginkan kelak ketika kita kembali menghadap-Nya keyakinan seperti ini yang harus ada di hati kita, keyakinan bahwa; Allah swt AL-KHALIK (Yang Maha Pencipta ), Allah swt AL-MALIK ( Yang Maha Memelihara ), Allah swt AR-ROZZAQ (Yang Memberi Rezeki). Allah swt zat yang menghidupkan dan mematikan, segala kekuasaan ada dalam genggaman-Nya hatta debu yang berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain atas ijin dan kuasa Allah swt.
Allah swt hantar ribuan Nabi dan Rasul hanya untuk perkara ini saja, bagaimana umat merubah yakin terhadap makhluk menjadi yakin terhadap Allah swt, dari yakin terhadap Mal ( harta ) kepada yakin terhadap Amal.
Nabi dan rasul hanya punya satu tugas saja ketika mereka di utus kedunia yaitu bagaimana Nabi dan Rasul buat dakwah, karena dakwah adalah kunci dan solusi dari setiap permasalan umat sampai akhir jaman.
Ketika penjajahan dan kekejaman merajalela, semua bayi berjenis kelamin laki-laki dibunuh, maka Allah swt tidak utus ribuan malaikatnya untuk hancurkan Fir’aun kala itu, tapi Allah swt cukup utus Musa as, untuk apa???? Bukan untuk membuat tentara tandingan, bukan untuk buat senjata yang lebih canggih agar dapat menandingi Fir’aun melainkan Allah swt utus Musa as untuk buat dakwah kepada Fir’aun.
Ketika penyimpangan seksual merajalela, kemaksiatan sudah terjadi di mana-mana , maka Allah swt tidak buat Undang-Undang Pornografi & Pornoaksi, Melainkan Allah swt hantar Nabi Luth as untuk buat dakwah ditengah kaumnya, begitupun ketika seluruh kemaksiatan , seluruh kedzaliman, seluruh bentuk penentangan terhadap hukum-hukum Allah terjadi pada kaum kafir Quraisy maka Allah swt tidak utus bala tentaranya untuk hancurkan kaum kafir Quraisy walaupun Allah swt mampu untuk lakukan itu, melainkan Allah swt cukup utus Rasulullah saw dan para Sahabatnya untuk buat dakwah di tengah-tengah kaumnya.
Saudaraku sekalian…. Allah swt jadikan dakwah sebagai solusi permasalahan umat dari jaman ke jaman, kalau kita mau lihat Alqur’an, sebagian besar isi alqur’an berisikan tentang kisah-kisah dakwah dan bagaimana cara para Nabi dan Rasul tersebut buat dakwah, maka sudah selayaknya umat ini kembali mengambil tugas dakwah sebagaimana yang dulu para sahabat nabi saw buat.
Rasulullah s.a.w telah perkenalkan jalan kebahagian pada umat ini. Inilah jalan kebahagian yaitu “lailahaillallah tuflihun”. Rasulullah s.a.w telah ajarkan umat ini dengan kalimat dakwah.
Saudaraku…Asbab hidayah tidak berada di luar tubuh manusia melainkan asbab hidayah ada didalam diri manusia itu sendiri. Hidayah tidak ada sangkut pahutnya dengan harta kekayaan, pangkat dan jabatan karena hidayah ada dalam gengaman Allah swt dan asbabnya ada dalam diri manusia itu sendiri. Siapa yang telah buat usaha dengan betul, gunakan diri dia dengan betul, maka janji Allah s.w.t pasti dan pasti , dia akan dapat hidayah.
Seluruh ahli dunia paham, manakala mereka mau sukses dalam usaha mereka, maka mereka akan libatkan keluarga mereka, anak dan istri mereka libatkan dalam usaha kedunian mereka, siang malam satu sama lain saling berbagi tugas guna mencapai apa yang mereka inginkan, dan hasilnya kebanyakan dari mereka berhasil memperoleh apa yang mereka inginkan.
Sekarang pertanyaannya, adakah ahli agama yang berbuat seperti apa yang diperbuat oleh ahli dunia??? Kalau pun ada pastinya jumlahnya tidak sebanyak ahli dunia, hal ini lah yang menyebabkan urusan dunia begitu maju pesat ketimbang urusan akhirat.
Kalau kita mau melihat, membaca serta merenungi kehidupan Rasulullah saw dan para Sahabatnya maka tak ada satu pun dari mereka yang mengajak anggota keluarganya untuk berkonsentrasi terhadap permasalahan dunia, karena mereka sadar dunia hanyalah sebuah sarana bukan merupakan tujuan sedangkan tujuan yang sesungguhnya adalah akhirat yang selama-lamanya.
Saudaraku….Ijtima Juli 2009 sudah di depan mata target 13.230 rombongan harus kita capai, sudahkah kita menjadi bagian timsukses ijtima, atau masih menjadi PENONTON bukan PELAKU.
Saudaraku… Para Munafikun pada zaman Rasulullah saw bukan orang yang tidak sholat, mereka juga sholat di belakang nabi walau hanya tiga waktu sholat ( Dzuhur, Ashar, Magrib ). Mereka juga korban harta mereka, tapi ada satu yang mereka tidak korbankan untuk agama , yaitu diri mereka, setiap ada panggilan Agama maka mereka mempunyai 1001 alasan agar diri mereka tidak dilibatkan untuk perkara tersebut, maka hasilnya bisa kita lihat neraka tempat mereka kembali. Lantas bagaimana dengan kita??? Kita tak pernah sholat di belakang Nabi saw, tak pernah korban kan harta apalagi diri untuk agama Allah swt , maka neraka bagian mana yang kiranya akan kita diami ???
Saudaraku… sekarang waktunya buat keputusan, Ijtima sudah didepan mata, tugas-tugas besar menunggu untuk kita tunaikan, mari berlelah-lelah untuk agama Allah swt habis-habisan untuk agama-Nya, kita korban lagi dan lagi sampai saatnya kelak Allah swt menyatakan keridhoan-Nya, mari saudaraku… alangkah nikmatnya ketika kita berlelah-lelah untuk dakwah dan tidur dalam kelelahan setelah berdakwah sehingga kelak Allah swt pertemukan kita dengan Jamaah Rasulullah saw dan para Sahabatnya.
Mari buat keputusan, catat nama untuk siap dihantar kemana saja dengan siapa saja dan biaya berapa saja, Insya Allah dalam waktu dekat saya niat 40 hari paling lambat pertengahan febuary ‘09 saya mohon doanya.
Subhanallahi wabihamdika ashadu ala ilaha ila anta astagfiruka waatubuhu ilaik’..
Wassalamuaikum.wr.wb,
Kemarin (04/03/09) Kapolda Jatim Bapak Brigjen Pol Anton Bachrul Alam menghimbau para Polwan (polisi Wanita) untuk mengenakan Jilbab. Ini adalah merupakan kedua setelah meminta seluruh anggotanya untuk menjalankan sholat lima waktu.
Sungguh saya menilai himbauan tersebut merupakan upaya kemajuan sekaligus menggembirakan bagi semua pihak terutama Polwan yang ingin menunaikan kehidupannya dalam ketaatan yang utuh dalam menjalankan kehidupan beragama. Jilbab adalah bagian realitas ibadah kehidupan umat islam yang tidak bisa dihindarkan.
POlisi sebagai pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat akan mudah terwujud secara kultur dengan mendekatkan diri dalam kehidupan masyarakat yang sesungguhnya termasuk dalam hal berpakaian.
Kerinduan akan hal ini sebenarnya sudah lama. Makanya saat kabar ini kami dengar, ekspresi ke-haruan menghinggapi jiwa-jiwa kami. Dan tiada kata lain selain I Love u pak Bahrul Alam.
Harapannya, himbauan ini tidak dijadikan sebagai isu sara, karena bagaimanapun kita juga saling menghormati dan menghargai termasuk bagi mereka yang ingin hidup untuk mengenakan jilbab. Yang ingin memakai silahkan memakai, dan yang belum juga tidak jadi masalah. Demikian juga dengan umat yang lain, kita yakin bahwa kehidupan dengan keimanan itu akan membuahkan keindahan untuk semua dan bagi kehidupan bersama. Wallau 'alam
Sungguh saya menilai himbauan tersebut merupakan upaya kemajuan sekaligus menggembirakan bagi semua pihak terutama Polwan yang ingin menunaikan kehidupannya dalam ketaatan yang utuh dalam menjalankan kehidupan beragama. Jilbab adalah bagian realitas ibadah kehidupan umat islam yang tidak bisa dihindarkan.
POlisi sebagai pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat akan mudah terwujud secara kultur dengan mendekatkan diri dalam kehidupan masyarakat yang sesungguhnya termasuk dalam hal berpakaian.
Kerinduan akan hal ini sebenarnya sudah lama. Makanya saat kabar ini kami dengar, ekspresi ke-haruan menghinggapi jiwa-jiwa kami. Dan tiada kata lain selain I Love u pak Bahrul Alam.
Harapannya, himbauan ini tidak dijadikan sebagai isu sara, karena bagaimanapun kita juga saling menghormati dan menghargai termasuk bagi mereka yang ingin hidup untuk mengenakan jilbab. Yang ingin memakai silahkan memakai, dan yang belum juga tidak jadi masalah. Demikian juga dengan umat yang lain, kita yakin bahwa kehidupan dengan keimanan itu akan membuahkan keindahan untuk semua dan bagi kehidupan bersama. Wallau 'alam
[ Selasa, 03 Maret 2009 ]
SURABAYA - Nuansa religi kini mewarnai markas-markas polisi. Kapolda Jatim Brigjen Pol Anton Bahrul Alam meminta jajarannya melantunkan 99 nama Allah (asmaul husna) setiap selesai apel pagi. Diharapkan iman dan takwa anggota polisi selalu terbina.
Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Pudji Astuti mengatakan, nuansa baru itu memang merupakan permintaan langsung Kapolda. “Tujuannya, peningkatan iman dan takwa bagi polisi yang muslim,” katanya.
Menurut perwira dengan tiga mawar di pundak tersebut, kebiasaan baru ini merupakan tambahan yang bagus. ”Tak perlu saya uraikan panjang lebar. Siapa pun yang menghafal dan melafazkan asmaul husna pasti akan mendapat pengaruh bagus,” ujarnya.
Meski demikian, lanjut Pudji, kebiasaan baru itu bersifat imbauan, tidak memaksa. “Pelaksanaannya terserah pada kebijakan satuan wilayah masing-masing,” ucapnya.
Sejak resmi menjabat Kapolda pada 19 Februari lalu, Anton juga sering berkeliling salat subuh di masjid-masjid satuan wilayahnya. Entah itu polres, polwil, maupun polsek. Para polisi yang piket jaga di satuan wilayah itu ikut subuhan.
Menurut Pudji, kebiasaan subuhan itu punya makna ganda. Selain kebiasaan subuhan di masjid, juga meningkatkan kesiapan. ”Bangun pagi, kemudian salat subuh, bisa menyegarkan pikiran. Kinerja bisa meningkat,” tutur Pudji. Anton pun gemar mengimbau anak buahnya untuk rajin tadarus (mengaji bersama). (ano/roz)
Surabaya - Kapolda Jatim baru ternyata mempunyai instruksi unik untuk anak buahnya. Mantan Kapolda Kalimantan Selatan yang memang dikenal agamis tersebut, menginstruksikan sholat berjamaah bagi seluruh anggota polisi yang berada di wilayah Polda Jawa Timur.Dalam pidato usai pelantikan atas dirinya, Brigjen Pol Anton Bachrul Alam mengatakan bahwa untuk menciptakan suasana sejuk dan damai di Jawa Timur, maka masyarakatnya harus taat beribadah, dan itu dimulai dalam tubuh kepolisian.
“Agar Jawa Timur sejuk, ibadah harus ditegakkan, bagi yang muslim, harus sholat berjamaah,” ujar Anton dalam pidatonya kepada anggota Mapolda Jatim beberapa waktu lalu.
Rupanya instruksi sholat berjamaah tersebut ditindak lanjuti secara serius oleh Anton, hal ini dibuktikan dengan ajakan sholat berjamaah melalui pengeras suara setiap kali waktu sholat di lingkungan Mapolda Jatim. Bunyi ajakan sholat tersebut kurang lebih sebagai berikut.
“Kepada setiap anggota Polda Jatim, sesuai atensi Kapolda, bagi yang beragama Islam, diharap sholat berjamaah di Masjid Nurul Huda (kompleks Polda Jatim) dan tinggalkan segala bentuk aktivitas, tertanda karo ops Mapolda Jatim”.
Ajakan tersebut ternyata sangat berpengaruh, Masjid Nurul Huda kompleks Mapolda Jatim yang biasanya sepi, dari pantauan beritajatim.com tadi siang sewaktu sholat Dzuhur, Selasa (24/02/2009), terlihat penuh hingga ke halaman depan masjid.
Tak hanya menginstruksikan sholat saja, Anton juga memerintahkan seluruh anggotanya, baik yang beragama Islam maupun beragama lain untuk meninggalkan aktivitas pekerjaannya sepuluh menit sebelum waktu sholat untuk berbondong-bondong ke Masjid. Sedangkan bagi yang beragama lain, diharapkan untuk berkumpul di suatu tempat dan melakukan doa atau ibadah menurut ajarannya.
Selain perintah sholat, Anton juga memerintahkan seluruh anak buahnya baik yang ada di Mapolda Jatim maupun jajaran untuk melakukan baca Al Quran sebanyak 30 juz (khatam) setiap harinya sehabis sholat subuh.
Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Puji Astuti, Puji membenarkan bahwa instruksi kapolda mengenai sholat dan baca Al Quran tersebut memang sedang giat dilakukan oleh anggota polisi di seluruh jajaran Polda Jatim.
“Ya, kita memang sedang giat menjalankan kegiatan keagamaan,” ujar Puji saat ditemui di Mapolda Jatim jalan A Yani Surabaya, Selasa (24/2/2009).
Instruksi Anton untuk segera meninggalkan aktivitas ketika memasuki waktu sholat tersebut tidak hanya kepada anak buahnya saja, Anton sendiri juga melakukan hal yang sama, ini bisa dibuktikan ketika acara serah terima jabatan sebagai kapolda beberapa waktu lalu, Anton bersama Kapolda lama Irjen Pol Herman S Sumawireja meninggalkan acara sejenak, ketika sudah tiba waktu sholat Ashar dan melaksanakan sholat berjamaah di Masjid Nurul Huda kompleks Mapolda Jatim.[rif/kun]
Reporter : Arif Fajar A
SURABAYA - Nuansa religi kini mewarnai markas-markas polisi. Kapolda Jatim Brigjen Pol Anton Bahrul Alam meminta jajarannya melantunkan 99 nama Allah (asmaul husna) setiap selesai apel pagi. Diharapkan iman dan takwa anggota polisi selalu terbina.
Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Pudji Astuti mengatakan, nuansa baru itu memang merupakan permintaan langsung Kapolda. “Tujuannya, peningkatan iman dan takwa bagi polisi yang muslim,” katanya.
Menurut perwira dengan tiga mawar di pundak tersebut, kebiasaan baru ini merupakan tambahan yang bagus. ”Tak perlu saya uraikan panjang lebar. Siapa pun yang menghafal dan melafazkan asmaul husna pasti akan mendapat pengaruh bagus,” ujarnya.
Meski demikian, lanjut Pudji, kebiasaan baru itu bersifat imbauan, tidak memaksa. “Pelaksanaannya terserah pada kebijakan satuan wilayah masing-masing,” ucapnya.
Sejak resmi menjabat Kapolda pada 19 Februari lalu, Anton juga sering berkeliling salat subuh di masjid-masjid satuan wilayahnya. Entah itu polres, polwil, maupun polsek. Para polisi yang piket jaga di satuan wilayah itu ikut subuhan.
Menurut Pudji, kebiasaan subuhan itu punya makna ganda. Selain kebiasaan subuhan di masjid, juga meningkatkan kesiapan. ”Bangun pagi, kemudian salat subuh, bisa menyegarkan pikiran. Kinerja bisa meningkat,” tutur Pudji. Anton pun gemar mengimbau anak buahnya untuk rajin tadarus (mengaji bersama). (ano/roz)
Surabaya - Kapolda Jatim baru ternyata mempunyai instruksi unik untuk anak buahnya. Mantan Kapolda Kalimantan Selatan yang memang dikenal agamis tersebut, menginstruksikan sholat berjamaah bagi seluruh anggota polisi yang berada di wilayah Polda Jawa Timur.Dalam pidato usai pelantikan atas dirinya, Brigjen Pol Anton Bachrul Alam mengatakan bahwa untuk menciptakan suasana sejuk dan damai di Jawa Timur, maka masyarakatnya harus taat beribadah, dan itu dimulai dalam tubuh kepolisian.
“Agar Jawa Timur sejuk, ibadah harus ditegakkan, bagi yang muslim, harus sholat berjamaah,” ujar Anton dalam pidatonya kepada anggota Mapolda Jatim beberapa waktu lalu.
Rupanya instruksi sholat berjamaah tersebut ditindak lanjuti secara serius oleh Anton, hal ini dibuktikan dengan ajakan sholat berjamaah melalui pengeras suara setiap kali waktu sholat di lingkungan Mapolda Jatim. Bunyi ajakan sholat tersebut kurang lebih sebagai berikut.
“Kepada setiap anggota Polda Jatim, sesuai atensi Kapolda, bagi yang beragama Islam, diharap sholat berjamaah di Masjid Nurul Huda (kompleks Polda Jatim) dan tinggalkan segala bentuk aktivitas, tertanda karo ops Mapolda Jatim”.
Ajakan tersebut ternyata sangat berpengaruh, Masjid Nurul Huda kompleks Mapolda Jatim yang biasanya sepi, dari pantauan beritajatim.com tadi siang sewaktu sholat Dzuhur, Selasa (24/02/2009), terlihat penuh hingga ke halaman depan masjid.
Tak hanya menginstruksikan sholat saja, Anton juga memerintahkan seluruh anggotanya, baik yang beragama Islam maupun beragama lain untuk meninggalkan aktivitas pekerjaannya sepuluh menit sebelum waktu sholat untuk berbondong-bondong ke Masjid. Sedangkan bagi yang beragama lain, diharapkan untuk berkumpul di suatu tempat dan melakukan doa atau ibadah menurut ajarannya.
Selain perintah sholat, Anton juga memerintahkan seluruh anak buahnya baik yang ada di Mapolda Jatim maupun jajaran untuk melakukan baca Al Quran sebanyak 30 juz (khatam) setiap harinya sehabis sholat subuh.
Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Puji Astuti, Puji membenarkan bahwa instruksi kapolda mengenai sholat dan baca Al Quran tersebut memang sedang giat dilakukan oleh anggota polisi di seluruh jajaran Polda Jatim.
“Ya, kita memang sedang giat menjalankan kegiatan keagamaan,” ujar Puji saat ditemui di Mapolda Jatim jalan A Yani Surabaya, Selasa (24/2/2009).
Instruksi Anton untuk segera meninggalkan aktivitas ketika memasuki waktu sholat tersebut tidak hanya kepada anak buahnya saja, Anton sendiri juga melakukan hal yang sama, ini bisa dibuktikan ketika acara serah terima jabatan sebagai kapolda beberapa waktu lalu, Anton bersama Kapolda lama Irjen Pol Herman S Sumawireja meninggalkan acara sejenak, ketika sudah tiba waktu sholat Ashar dan melaksanakan sholat berjamaah di Masjid Nurul Huda kompleks Mapolda Jatim.[rif/kun]
Reporter : Arif Fajar A
Ditulis pada 31 Maret 2009 oleh dalamdakwah
Assalamualikum,
Salah satu kerja karkun (istilah untuk aktivis Jamaah Tabligh) adalah berdakwah di setiap tempat dan keadaan dengan pertimbangan hanya satu keridhoaan Alloh SWT. Termasuk di kantor. Kebetulan Brigjen Anton Bahrul Alam saat ini dipercaya sebagai Kapolda Jatim dan ia menggunakan kewenangannya untuk memrintahkan Polwan berjilbab, sholat berjamaah dan membaca asmaul khusna setiap apel pagi. Sebelumnya, saat menjabat Kapolda Kalsel ia mengeluarkan Surat Perintah (SPRINT) agar semua Polisi muslim bawahannya ikut program khuruj 3 hari setiap bulan sebagai bagian dari pembinaan ruhani. Semoga amal beliau diterima Alloh SWT dan ihlas semata-mata untuk mendapatkan ridho-nya. Amiin.
Wassalam,
Sholat Berjamaah
Polisi seperti Anda Cukup Rp 5 Ribu
KLOJEN - Kunjungan perdana Kapolda Jatim Brigjen Pol Anton Bahrul Alam ke wilayah Malang dimanfaatkan untuk berdakwah. Dalam kunjungannya ke beberapa tempat, jenderal bintang satu ini tidak henti-hentinya mengingatkan supaya anggotanya meningkatkan iman dan takwa.
Di Polresta Malang, contohnya. Dia sengaja memberikan arahan kepada anggota di Masjid Baiturachman yang ada di belakang gedung utama mapolresta. Arahan yang dikemas dalam konsep siraman rohani ini berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Dengan bersorban putih, Anton memberikan penjelasan tentang pentingnya mengutamakan salat. “Polisi itu banyak masalah karena kesehariannya menangani orang-orang yang bermasalah. Karena itu, sebagai polisi harus mengutamakan ibadah agar permasalahan yang dihadapi bisa terselesaikan,” katanya.
Peningkatan ibadah bisa diartikan banyak hal. Di antaranya adalah rajin salat dan tidak lupa beramal dan berinfaq kepada fakir miskin. Salat pun seharusnya dilakukan di masjid dan jangan dilakukan di ruang kerja. Demikian juga infaq, berikanlah sedini mungkin.
Misalnya setelah salat Subuh segera mencari orang yang layak diberi infaq. “Nilai infaq pun jangan hanya asal-asalan atau berlebihan, sesuaikan dengan kemampuan. Untuk polisi seperti Anda minimal Rp 5 ribu setiap hari cukuplah,” ujar Anton.
Sementara itu, dalam kunjungan di Polres Malang, Anton langsung menuju ke Masjid Sabilul Huda yang berada di lingkungan polres. Dalam kesempatan tersebut, Anton meminta agar anggotanya menjalankan ibadah yang tekun. Terutama menjalankan salat lima waktu.
Saat ditemui Radar di mapolres, Anton menjelaskan bahwa kunjungan tersebut untuk melihat kesiapan para anggotanya dalam pengamanan pileg. Mulai posko hingga jumlah personel yang akan diturunkan. Apalagi kondisi wilayah kabupaten yang sangat luas.
Terkait tahanan kabur, salah tangkap dan salah tembak, Anton meminta agar para anggota harus mawas diri. Ke depan, dia akan segera membuat rumah sakit iman. Rumah sakit iman ini memperbaiki iman-iman para anggota sebelum mereka memperbaiki iman para pelaku kejahatan. Karena dengan iman yang kuat, pelaku kejahatan akan enggan untuk melakukan aksinya. “Nanti akan kami buat rumah sakit iman. Semua anggota bisa berobat dengan gratis,” ucapnya. (mas/bb/ziz)
Assalamualikum,
Salah satu kerja karkun (istilah untuk aktivis Jamaah Tabligh) adalah berdakwah di setiap tempat dan keadaan dengan pertimbangan hanya satu keridhoaan Alloh SWT. Termasuk di kantor. Kebetulan Brigjen Anton Bahrul Alam saat ini dipercaya sebagai Kapolda Jatim dan ia menggunakan kewenangannya untuk memrintahkan Polwan berjilbab, sholat berjamaah dan membaca asmaul khusna setiap apel pagi. Sebelumnya, saat menjabat Kapolda Kalsel ia mengeluarkan Surat Perintah (SPRINT) agar semua Polisi muslim bawahannya ikut program khuruj 3 hari setiap bulan sebagai bagian dari pembinaan ruhani. Semoga amal beliau diterima Alloh SWT dan ihlas semata-mata untuk mendapatkan ridho-nya. Amiin.
Wassalam,
Sholat Berjamaah
Polisi seperti Anda Cukup Rp 5 Ribu
KLOJEN - Kunjungan perdana Kapolda Jatim Brigjen Pol Anton Bahrul Alam ke wilayah Malang dimanfaatkan untuk berdakwah. Dalam kunjungannya ke beberapa tempat, jenderal bintang satu ini tidak henti-hentinya mengingatkan supaya anggotanya meningkatkan iman dan takwa.
Di Polresta Malang, contohnya. Dia sengaja memberikan arahan kepada anggota di Masjid Baiturachman yang ada di belakang gedung utama mapolresta. Arahan yang dikemas dalam konsep siraman rohani ini berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Dengan bersorban putih, Anton memberikan penjelasan tentang pentingnya mengutamakan salat. “Polisi itu banyak masalah karena kesehariannya menangani orang-orang yang bermasalah. Karena itu, sebagai polisi harus mengutamakan ibadah agar permasalahan yang dihadapi bisa terselesaikan,” katanya.
Peningkatan ibadah bisa diartikan banyak hal. Di antaranya adalah rajin salat dan tidak lupa beramal dan berinfaq kepada fakir miskin. Salat pun seharusnya dilakukan di masjid dan jangan dilakukan di ruang kerja. Demikian juga infaq, berikanlah sedini mungkin.
Misalnya setelah salat Subuh segera mencari orang yang layak diberi infaq. “Nilai infaq pun jangan hanya asal-asalan atau berlebihan, sesuaikan dengan kemampuan. Untuk polisi seperti Anda minimal Rp 5 ribu setiap hari cukuplah,” ujar Anton.
Sementara itu, dalam kunjungan di Polres Malang, Anton langsung menuju ke Masjid Sabilul Huda yang berada di lingkungan polres. Dalam kesempatan tersebut, Anton meminta agar anggotanya menjalankan ibadah yang tekun. Terutama menjalankan salat lima waktu.
Saat ditemui Radar di mapolres, Anton menjelaskan bahwa kunjungan tersebut untuk melihat kesiapan para anggotanya dalam pengamanan pileg. Mulai posko hingga jumlah personel yang akan diturunkan. Apalagi kondisi wilayah kabupaten yang sangat luas.
Terkait tahanan kabur, salah tangkap dan salah tembak, Anton meminta agar para anggota harus mawas diri. Ke depan, dia akan segera membuat rumah sakit iman. Rumah sakit iman ini memperbaiki iman-iman para anggota sebelum mereka memperbaiki iman para pelaku kejahatan. Karena dengan iman yang kuat, pelaku kejahatan akan enggan untuk melakukan aksinya. “Nanti akan kami buat rumah sakit iman. Semua anggota bisa berobat dengan gratis,” ucapnya. (mas/bb/ziz)
Segala permasalahan baik yang besar maupun yang kecil, baik di dunia yang sementara maupun di akhirat yang selama-lamanya yang mampu menyelesaikan adalah Allah swt, maka untuk mendapatkan yakin inilah kita keluar dijalan Allah swt, maksud kita keluar dijalan Allah adalah untuk bagaimana kita dapat meningkatkan iman dan memperbaiki diri kita sendiri. Selama yakin terhadap makluk belum keluar dari hati kita maka jangan harap keyakinan terhadap Khalik ada di hati kita.
Andai saja setiap orang yang keluar dijalan Allah swt memiliki perasaan bahwa diri mereka berhajad pada perbaikian diri mereka sendiri bukan untuk memperbaiki orang lain maka Allah swt akan beri kekuatan untuk meninggalkan hal-hal yg dilarang Allah swt, maka untuk perkara itulah setiap saat kita melihat hati kita masing-masing, karena setan tidak menyerang amal kita tetapi setan akan merusak niat-niat kita dalam beramal sehingga amal kita tidak diterima Allah swt.
Iblis tidak takut dengan orang-orang lama dalam dakwah , para wali, ulama dll tetapi Iblis dan bala tentaranya hanya takut kepada para Ambiya as. Saking tidak takutnya kepada Makluk yang bernama manusia Iblis dan sekutunya mengalir di dalam tubuh manusia seumpama aliran darah., maka oleh karena itu setiap saat kita berhati-hati dari tipu daya Iblis dan bala tentaranya
Iblis dan bala tentaranya hanya takut pada para Ambiya karena Ambiya selalu buat dakwah, sama seperti ketika adzan maka setan takut, maka ketika keluar dijalan Allah kita perbanyak dakwah, bahkan 24 jam kita letakan diri kita sebagai dai, dakwah untuk diri kita dan untuk seluruh alam.
Ada 2 ( dua ) tanggung jawab para pekerja dakwah :
1. Mengwujudkan agama sempurna dalam diri sendiri
2. Menyebarkan agama yang sempurna diseluruh dunia,
Oleh karenanya maka ketika keluar dijalan Allah kita niat untuk islah diri agar wujud agama didiri kita dan kita berniat agar hidayah tersebut juga wujud diseluruh alam.
Sebelum kita melaksanakan setiap amalan dalam agama , baik dalam rangka keluar dijalan Allah swt maupun ketika tidak keluar di jalan Allah swt kita niatkan untuk memperbaiki diri kita, dan kita selalu kontrol hati kita., ingatkan diri bahwa kita beramal untuk mencari ridha Allah swt bukan untuk mencari pujian dan lain sebagainya, “Ya Allah, saya mengerjakan ini semua karena Engkau bukan karena yang lainnya , kalau hal ini ada didiri kita maka Allah swt akan terima amal kita.
Bahkan sebelum kita tidur, kita tanyakan diri kita untuk apa kita tidur, karena fitrah manusia memang memerlukan tidur, kalau niat kita tidur karena lelah dan setelah bangun dari tidur kita sibuk untuk cari dunia maka tidur kita tak ada nilainya disisi Allah, tapi kalau kita niat tidur untuk istirahat agar nanti kuat buat dakwah maka tidur seperti ini akan dihitung pahala oleh Allah swt.
Kalau Allah cinta kepada orang kafir, maka orang tersebut akan dimudahkan untuk memeluk islam , kalau Allah cinta kepada umat islam maka orang itu akan di mudahkan keluar di jalan Allah. Kalau kita paham pahala keluar maka kita tak akan habiskan umur kita selain keluar di jalan Allah.
Maulana Ilyas kata kalau pahala orang keluar di jalan Allah di perlihatkan sedikit saja di dunia ini, maka akan pecah jantungnya karena terkejut melihat begitu besar pahalanya.
Karena besarnya amalan Keluar di jalan Allah maka ada syarat-syaratnya:
1.Keluar dijalan Allah dengan harta dan diri sendiri,
Nabi saw mencontohkan ketika beliau hijrah besama Abu Bakar , maka Abu Bakar sudah paham jauh-jauh hari dan menyiapkan dua ekor unta, satu unta untuk Abu Bakar , satu unta yang lainnya diberikan kepada Rasulullah saw. Ketika menerima unta tersebut maka Nabi saw kata “saya terima unta ini dengan hutang”. Dari kisah ini Nabi mencontohkan bahwa keluar di jalan Allah harus dengan harta dan diri sendiri.
2. Keluar dijalan Allah niat islah diri / Keluar itu niat memperbaiki diri,
Yang namanya memperbaiki diri itu adalah memperbaiki amal, dan yang namanya orang baik itu orang yang baik amal dan yakinnya kepada Allah swt, bukan baik jasadnya. Kita harus yakin dengan janji-janji Allah. Janji Allah adalah apabila kita taat kepada Allah maka Allah akan hadirkan kebaikan-kebaikan pada diri kita, sebaliknya kalau kita tak taat maka akan datang masalah-masalah baik di dunia maupun di akhirat.
Saudaraku siapa saja yg bantu agama Allah PASTI PASTI PASTI dan PASTI Allah bantu dia. Dan segala sesuatu di dunia ini sudah ada takdirnya, kita ini sedang berjalan menuju takdir kita masing-masing. Hari ini kita susah karena kita telah menyandarkan asbab dunia kita pada dunia, Artinya kita yakin kalo dengan kerja datangkan uang, datangkan rezeki, padahal kerja itu asbab dan asbab yg paling baik untuk datangkan rezeki adalah dakwah, tapi lemahnya kita hari ini, kita tidak yakin kalau dengan jaulah datangkan rezeki, musyawarah datangkan rezeki, keluar nisab 3 hari datangkan rezeki. Padahal Masyeikh telah beritahu kita dari dulu-dulu kalau kita keluar nisab 3 hari setiap bulan dengan tertib yang benar ( 72 jam ) maka akan menyelesaikan masalah dunia dan akhirat kita. Sayangnya kita tidak yakin tentang perkara tersebut. Selama ini kita buat dakwah tapi tidak yakin dengan dakwah, padahal dakwah itu kerja juga kerja dengan Allah swt dan sesuatu yang mustahil bila kita kerja dengan Sang Pemberi Rezeki malah tidak diberi rezeki.
Tapi untuk mendatangkan hal seperti ini kita harus lagi dan lagi buat korban serta doa malam hari menangis di hadapan Allah, agar Allah swt beri kita hidayah , beri kita keyakinan yang benar, beri kita sifat tawaduh, dan yang terpenting agar Allah swt selalu pandang kita, awasi kita dan selalu jaga kita sehingga Allah akan gunakan waktu kita, pikir kita, risau kita , harta dan diri kita untuk menyebarkan agama-Nya. Dan semoga Allah catat nama-nama kita semua untuk keluar sebelum ijtima juli 2009. Insya Allah kita semua niat amal.
Subhanallahi wabihamdika ashadu ala ilaha ila anta astagfiruka waatubuhu ilaik’..
wabillahi taufiq wal hidayah wassalamualaik warahmatullah
Andai saja setiap orang yang keluar dijalan Allah swt memiliki perasaan bahwa diri mereka berhajad pada perbaikian diri mereka sendiri bukan untuk memperbaiki orang lain maka Allah swt akan beri kekuatan untuk meninggalkan hal-hal yg dilarang Allah swt, maka untuk perkara itulah setiap saat kita melihat hati kita masing-masing, karena setan tidak menyerang amal kita tetapi setan akan merusak niat-niat kita dalam beramal sehingga amal kita tidak diterima Allah swt.
Iblis tidak takut dengan orang-orang lama dalam dakwah , para wali, ulama dll tetapi Iblis dan bala tentaranya hanya takut kepada para Ambiya as. Saking tidak takutnya kepada Makluk yang bernama manusia Iblis dan sekutunya mengalir di dalam tubuh manusia seumpama aliran darah., maka oleh karena itu setiap saat kita berhati-hati dari tipu daya Iblis dan bala tentaranya
Iblis dan bala tentaranya hanya takut pada para Ambiya karena Ambiya selalu buat dakwah, sama seperti ketika adzan maka setan takut, maka ketika keluar dijalan Allah kita perbanyak dakwah, bahkan 24 jam kita letakan diri kita sebagai dai, dakwah untuk diri kita dan untuk seluruh alam.
Ada 2 ( dua ) tanggung jawab para pekerja dakwah :
1. Mengwujudkan agama sempurna dalam diri sendiri
2. Menyebarkan agama yang sempurna diseluruh dunia,
Oleh karenanya maka ketika keluar dijalan Allah kita niat untuk islah diri agar wujud agama didiri kita dan kita berniat agar hidayah tersebut juga wujud diseluruh alam.
Sebelum kita melaksanakan setiap amalan dalam agama , baik dalam rangka keluar dijalan Allah swt maupun ketika tidak keluar di jalan Allah swt kita niatkan untuk memperbaiki diri kita, dan kita selalu kontrol hati kita., ingatkan diri bahwa kita beramal untuk mencari ridha Allah swt bukan untuk mencari pujian dan lain sebagainya, “Ya Allah, saya mengerjakan ini semua karena Engkau bukan karena yang lainnya , kalau hal ini ada didiri kita maka Allah swt akan terima amal kita.
Bahkan sebelum kita tidur, kita tanyakan diri kita untuk apa kita tidur, karena fitrah manusia memang memerlukan tidur, kalau niat kita tidur karena lelah dan setelah bangun dari tidur kita sibuk untuk cari dunia maka tidur kita tak ada nilainya disisi Allah, tapi kalau kita niat tidur untuk istirahat agar nanti kuat buat dakwah maka tidur seperti ini akan dihitung pahala oleh Allah swt.
Kalau Allah cinta kepada orang kafir, maka orang tersebut akan dimudahkan untuk memeluk islam , kalau Allah cinta kepada umat islam maka orang itu akan di mudahkan keluar di jalan Allah. Kalau kita paham pahala keluar maka kita tak akan habiskan umur kita selain keluar di jalan Allah.
Maulana Ilyas kata kalau pahala orang keluar di jalan Allah di perlihatkan sedikit saja di dunia ini, maka akan pecah jantungnya karena terkejut melihat begitu besar pahalanya.
Karena besarnya amalan Keluar di jalan Allah maka ada syarat-syaratnya:
1.Keluar dijalan Allah dengan harta dan diri sendiri,
Nabi saw mencontohkan ketika beliau hijrah besama Abu Bakar , maka Abu Bakar sudah paham jauh-jauh hari dan menyiapkan dua ekor unta, satu unta untuk Abu Bakar , satu unta yang lainnya diberikan kepada Rasulullah saw. Ketika menerima unta tersebut maka Nabi saw kata “saya terima unta ini dengan hutang”. Dari kisah ini Nabi mencontohkan bahwa keluar di jalan Allah harus dengan harta dan diri sendiri.
2. Keluar dijalan Allah niat islah diri / Keluar itu niat memperbaiki diri,
Yang namanya memperbaiki diri itu adalah memperbaiki amal, dan yang namanya orang baik itu orang yang baik amal dan yakinnya kepada Allah swt, bukan baik jasadnya. Kita harus yakin dengan janji-janji Allah. Janji Allah adalah apabila kita taat kepada Allah maka Allah akan hadirkan kebaikan-kebaikan pada diri kita, sebaliknya kalau kita tak taat maka akan datang masalah-masalah baik di dunia maupun di akhirat.
Saudaraku siapa saja yg bantu agama Allah PASTI PASTI PASTI dan PASTI Allah bantu dia. Dan segala sesuatu di dunia ini sudah ada takdirnya, kita ini sedang berjalan menuju takdir kita masing-masing. Hari ini kita susah karena kita telah menyandarkan asbab dunia kita pada dunia, Artinya kita yakin kalo dengan kerja datangkan uang, datangkan rezeki, padahal kerja itu asbab dan asbab yg paling baik untuk datangkan rezeki adalah dakwah, tapi lemahnya kita hari ini, kita tidak yakin kalau dengan jaulah datangkan rezeki, musyawarah datangkan rezeki, keluar nisab 3 hari datangkan rezeki. Padahal Masyeikh telah beritahu kita dari dulu-dulu kalau kita keluar nisab 3 hari setiap bulan dengan tertib yang benar ( 72 jam ) maka akan menyelesaikan masalah dunia dan akhirat kita. Sayangnya kita tidak yakin tentang perkara tersebut. Selama ini kita buat dakwah tapi tidak yakin dengan dakwah, padahal dakwah itu kerja juga kerja dengan Allah swt dan sesuatu yang mustahil bila kita kerja dengan Sang Pemberi Rezeki malah tidak diberi rezeki.
Tapi untuk mendatangkan hal seperti ini kita harus lagi dan lagi buat korban serta doa malam hari menangis di hadapan Allah, agar Allah swt beri kita hidayah , beri kita keyakinan yang benar, beri kita sifat tawaduh, dan yang terpenting agar Allah swt selalu pandang kita, awasi kita dan selalu jaga kita sehingga Allah akan gunakan waktu kita, pikir kita, risau kita , harta dan diri kita untuk menyebarkan agama-Nya. Dan semoga Allah catat nama-nama kita semua untuk keluar sebelum ijtima juli 2009. Insya Allah kita semua niat amal.
Subhanallahi wabihamdika ashadu ala ilaha ila anta astagfiruka waatubuhu ilaik’..
wabillahi taufiq wal hidayah wassalamualaik warahmatullah
Assalammu’alaykum wr. wb.
“ Banyak orang yang merasa dalam dakwah tetapi sebenarnya ia tidak dalam dakwah “
Dakwah adalah sarana tarbiyah umat untuk mencapai sifat-sifat yang di kehendaki Allah swt secara bertahap-tahap. Jadi sudah seharusnya semakin kita banyak dan sering berdakwah maka akan tumbuh dihati kita sifat-sifat yang dikehendaki Allah swt.
Keberhasilan seorang da’i bukan diukur dari banyaknya yang ikut dengan dakwah mereka, pandai bayan / ceramah , pandai mudzakarah atau pandai memimpin musyawarah melainkan sejauh mana rasa ketergantungan da’i tersebut kepada Allah swt, sebagaimana Ibrahim as ketika dalam kobaran bara api Nambrut.
Dakwah ini diumpamakan seperti anak tangga, semakin sering kita berdakwah maka akan membawa kita ketingkat kemuliaan yang tinggi, tapi kalau kita buat dakwah tidak dengan tertib dan usul yang telah di gariskan, maka tidak akan ada peningkatan dalam diri kita walau kita habiskan seluruh umur kita untuk dakwah, malahan keberadaan kita dalam dakwah akan menjadi fitnah bagi dakwah itu sendiri. Nauzubilah.
Usaha dakwah adalah usaha bagaimana kita menarik pertolongan Allah swt bukan hanya untuk diri kita dan keluarga kita sendiri, melainkan juga untuk seluruh umat. Oleh karenanya agar dakwah kita berkesan maka para pelaku dakwah harus menjadi orang-orang yang pertama kali berhenti dari melakukan kemaksiatan kepada Allah swt.
Iman seseorang berbanding lurus dengan kerja dakwah. Abu Sa’id Al-Khudry ra., berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa di antara kamu sekalian melihat suatu kemunkaran, maka hendaklah ia merubah dengan kekuasaannya, kalau tidak mampu maka dengan tegurannya, dan kalau tidak mampu, maka dengan hatinya. Dan yang terakhir adalah selemah-lemahnya iman.” (H.R. Muslim)
Iman apabila wujud didiri seseorang maka dimanapun ia berada ia akan menjadi orang yang sholeh , Apabila ia menjadi orang yang miskin maka ia akan menjadi orang miskin yang baik, apabila ia menjadi orang kaya maka ia akan menjadi orang kaya yang baik. Apabila iman sudah menghujam di hati maka ia akan tersebar melalui mata, kaki, pekerjaan dan dimanapun ia berada.
Apabila kita sungguh-sungguh dalam dakwah dan menjadikan dakwah maksud hidup kita maka Allah akan tanamkan dihati rasa cinta kepada Allah swt dan perintah-perintahnya, kita akan mudah untuk mengamalkan seluruh perintah Allah swt dan sunah Baginda Saw, Allah swt akan tanamkan rasa kasih sayang terhadap ummat di hati kita sebagaimana rasa kasih sayang Nabi saw kepada penduduk Thaif, Allah akan muliakan kita bukan karena harta dan jabatan melainkan karena sifat yang Allah swt tumbuhkan pada diri kita. Dan yang terpenting dari semua itu adalah Allah swt akan bersama-sama kita. Dan kalau Allah swt sudah bersama hamba-Nya maka apalagi yang kurang dalam hidup kita.
Untuk mendapatkan semua itu maka kita lagi dan lagi tingkatkan pengorbanan, Agama akan datang sejauh mana cahaya hidayah dalam hati kita, cahaya hidayah datang sejauh mana kita mau berkorban untuk agama, Agama tidak akan pernah datang tanpa pengorbanan. Dakwah adalah kerja Nabi, Dakwah adalah kendaraan Nabi, maka sudah selayaknya kita buat dakwah juga dengan cara Nabi yaitu apa yang Nabi buat dalam dakwah itu yang kita buat. Kita harus menyakini setiap amalan nabi akan dapat menyelesaikan masalah akhirat dan dunia kita.
Agama akan tersebar bukan dengan gerak pena melainkan dengan gerak kaki, buat kerja ini dengan tawadhu tanpa tawadhu kita tak akan bisa membuat kerja ini dengan baik. Yang harus di ingat, bagaimanapun hebatnya kerja kita maka kita harus beristigfar dan memohon kepada Allah agar di kekalkan dalam usaha dakwah ini.
Dalam kerja dakwah ini kita harus berlemah lembut, saling memaafkan, dan selalu meletakan segala sesuatunya dalam Musyawarah. Betapapun besarnya kesalahan teman kita maka kita maafkan, kalau 3 hal tersebut ada di diri kita maka akan timbul satu hati. Seseorang dalam usaha dakwah akan di muliakan oleh orang-orang sesudahnya sebagai mana ia memuliakan orang-orang lama saat ini.
Mari saudara-saudara tingkatkan korban lagi dan lagi sampai tiada lagi, Ijtima sudah didepan mata banyak target yang mesti kita penuhi, mari kita kerahkan seluruh potensi yang ada didiri kita untuk suksesnya ijtima juli ’09 . kita ajak anak dan istri kita untuk risau dan fikir tentang perkara ini. Semoga Allah catat nama-nama kita dalam 13.230 rombongan yang akan di berangkatkan dalam ijtima.
Tanda kita bersyukur atas nikmat harta maka kita belanjakan di jalan Allah, tanda kita bersyukur atas nikmat ilmu maka kita sebarkan, tanda kita bersyukur terhadap nikmat dakwah , maka kita siap dihantar ke seluruh alam, kapan saja, dimana saja, dengan siapa saja dan biaya berapa saja, Insya Allah niat amal.
Subhanallahi wabihamdika ashadu ala ilaha ila anta astagfiruka waatubuhu ilaik’..
Wassalamuaikum.wr.wb
“ Banyak orang yang merasa dalam dakwah tetapi sebenarnya ia tidak dalam dakwah “
Dakwah adalah sarana tarbiyah umat untuk mencapai sifat-sifat yang di kehendaki Allah swt secara bertahap-tahap. Jadi sudah seharusnya semakin kita banyak dan sering berdakwah maka akan tumbuh dihati kita sifat-sifat yang dikehendaki Allah swt.
Keberhasilan seorang da’i bukan diukur dari banyaknya yang ikut dengan dakwah mereka, pandai bayan / ceramah , pandai mudzakarah atau pandai memimpin musyawarah melainkan sejauh mana rasa ketergantungan da’i tersebut kepada Allah swt, sebagaimana Ibrahim as ketika dalam kobaran bara api Nambrut.
Dakwah ini diumpamakan seperti anak tangga, semakin sering kita berdakwah maka akan membawa kita ketingkat kemuliaan yang tinggi, tapi kalau kita buat dakwah tidak dengan tertib dan usul yang telah di gariskan, maka tidak akan ada peningkatan dalam diri kita walau kita habiskan seluruh umur kita untuk dakwah, malahan keberadaan kita dalam dakwah akan menjadi fitnah bagi dakwah itu sendiri. Nauzubilah.
Usaha dakwah adalah usaha bagaimana kita menarik pertolongan Allah swt bukan hanya untuk diri kita dan keluarga kita sendiri, melainkan juga untuk seluruh umat. Oleh karenanya agar dakwah kita berkesan maka para pelaku dakwah harus menjadi orang-orang yang pertama kali berhenti dari melakukan kemaksiatan kepada Allah swt.
Iman seseorang berbanding lurus dengan kerja dakwah. Abu Sa’id Al-Khudry ra., berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa di antara kamu sekalian melihat suatu kemunkaran, maka hendaklah ia merubah dengan kekuasaannya, kalau tidak mampu maka dengan tegurannya, dan kalau tidak mampu, maka dengan hatinya. Dan yang terakhir adalah selemah-lemahnya iman.” (H.R. Muslim)
Iman apabila wujud didiri seseorang maka dimanapun ia berada ia akan menjadi orang yang sholeh , Apabila ia menjadi orang yang miskin maka ia akan menjadi orang miskin yang baik, apabila ia menjadi orang kaya maka ia akan menjadi orang kaya yang baik. Apabila iman sudah menghujam di hati maka ia akan tersebar melalui mata, kaki, pekerjaan dan dimanapun ia berada.
Apabila kita sungguh-sungguh dalam dakwah dan menjadikan dakwah maksud hidup kita maka Allah akan tanamkan dihati rasa cinta kepada Allah swt dan perintah-perintahnya, kita akan mudah untuk mengamalkan seluruh perintah Allah swt dan sunah Baginda Saw, Allah swt akan tanamkan rasa kasih sayang terhadap ummat di hati kita sebagaimana rasa kasih sayang Nabi saw kepada penduduk Thaif, Allah akan muliakan kita bukan karena harta dan jabatan melainkan karena sifat yang Allah swt tumbuhkan pada diri kita. Dan yang terpenting dari semua itu adalah Allah swt akan bersama-sama kita. Dan kalau Allah swt sudah bersama hamba-Nya maka apalagi yang kurang dalam hidup kita.
Untuk mendapatkan semua itu maka kita lagi dan lagi tingkatkan pengorbanan, Agama akan datang sejauh mana cahaya hidayah dalam hati kita, cahaya hidayah datang sejauh mana kita mau berkorban untuk agama, Agama tidak akan pernah datang tanpa pengorbanan. Dakwah adalah kerja Nabi, Dakwah adalah kendaraan Nabi, maka sudah selayaknya kita buat dakwah juga dengan cara Nabi yaitu apa yang Nabi buat dalam dakwah itu yang kita buat. Kita harus menyakini setiap amalan nabi akan dapat menyelesaikan masalah akhirat dan dunia kita.
Agama akan tersebar bukan dengan gerak pena melainkan dengan gerak kaki, buat kerja ini dengan tawadhu tanpa tawadhu kita tak akan bisa membuat kerja ini dengan baik. Yang harus di ingat, bagaimanapun hebatnya kerja kita maka kita harus beristigfar dan memohon kepada Allah agar di kekalkan dalam usaha dakwah ini.
Dalam kerja dakwah ini kita harus berlemah lembut, saling memaafkan, dan selalu meletakan segala sesuatunya dalam Musyawarah. Betapapun besarnya kesalahan teman kita maka kita maafkan, kalau 3 hal tersebut ada di diri kita maka akan timbul satu hati. Seseorang dalam usaha dakwah akan di muliakan oleh orang-orang sesudahnya sebagai mana ia memuliakan orang-orang lama saat ini.
Mari saudara-saudara tingkatkan korban lagi dan lagi sampai tiada lagi, Ijtima sudah didepan mata banyak target yang mesti kita penuhi, mari kita kerahkan seluruh potensi yang ada didiri kita untuk suksesnya ijtima juli ’09 . kita ajak anak dan istri kita untuk risau dan fikir tentang perkara ini. Semoga Allah catat nama-nama kita dalam 13.230 rombongan yang akan di berangkatkan dalam ijtima.
Tanda kita bersyukur atas nikmat harta maka kita belanjakan di jalan Allah, tanda kita bersyukur atas nikmat ilmu maka kita sebarkan, tanda kita bersyukur terhadap nikmat dakwah , maka kita siap dihantar ke seluruh alam, kapan saja, dimana saja, dengan siapa saja dan biaya berapa saja, Insya Allah niat amal.
Subhanallahi wabihamdika ashadu ala ilaha ila anta astagfiruka waatubuhu ilaik’..
Wassalamuaikum.wr.wb
Kapolda Jatim Berpesan
Lugas, tegas dan terukur dengan jelas pesan dari Bapak Kapolda Jtaim kepada para anggotanya. Semoga para anggotanya dapat menjalankan pesan ini hingga jajaran kapolsek. Karena memang pesan di bawah ini sangat bermanfaat bagi para polisi dalam memperbaiki citra buruk polisi saat ini.
Para polisi:
1. Harus mengutamakan sholat dari pada tugas. Maksudnya tidak boleh meninggalkan sholat. Jangan beralasan menajalan tugas kemudian tidak sholat.
2. Baca al Qur’an minimal ba’da sholat shubuh. Karena itu kumpulkan anggota yang bisa baca al Qur’an dijadwal baca al Qur’an. Hal ini juga berarti para polisi harus belajar al Qur’an.
Pesan secara detai di bawah ini:
SURABAYA — Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Brigjen Pol Anton Bachrul Alam, meminta anggotanya untuk mengutamakan salat dibandingkan tugasnya.Permintaan itu disampaikan Kapolda Jatim yang baru itu saat bertemu dengan anggota untuk pertama kalinya di Mapolda Jatim, Senin, setelah serahterima kesatuan pada tanggal 20 Februari lalu. “Pak Anton memberi arahan agar kami mengutamakan salat, karena salat akan mewujudkan ‘trust building’ (membangun kepercayaan),” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dra Pudji Astuti MM.
Didampingi Kasubbid Publikasi Humas Polda Jatim, AKBP H Suhartoyo, ia mengatakan Kapolda Jatim berpendapat kepercayaan masyarakat muncul bila kultur polisi berubah. “Untuk mengubah kultur polisi itu, maka sosok polisi sebagai manusia harus berubah dan perubahan manusia sangat ditentukan salat atau ibadahnya,” katanya.
Oleh karena itu, katanya, jenderal angkatan Akpol 1980 itu meminta anggota untuk meninggalkan pekerjaan dan salat bila mendengar azan (panggilan untuk salat). “Kalau ada tamu, maka ajaklah tamu untuk salat. Bagi anggota yang non-Muslim dapat mengikuti waktu yang ada dengan berdoa di tempat yang sudah ditentukan bersama,” katanya, mengutip Kapolda.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Jatim juga mencari 30 polisi yang pandai mengaji untuk salat subuh di Mapolda Jatim, kemudian mengaji bersama di ruangannya.”Pak Anton minta 30 orang, karena masing-masing orang diminta mengaji satu juz Alquran, sehingga setiap hari khatam (tamat atau menyelesaikan) 30 juz Alquran,” katanya.
Menurut Kapolda Jatim, katanya, pembacaan 30 juz Alquran setiap hari di Mapolda Jatim, Mapolwil, dan Mapolres diharapkan akan membuat Jawa Timur menjadi aman, karena mendapat perlindungan dari Allah Swt.”Itu karena waktu setelah salat subuh itu merupakan waktu turunnya malaikat ke bumi, sehingga doa yang dipanjatkan akan didengar,” katanya, menirukan Kapolda Jatim.
Setelah memberi arahan kepada anggota, Brigjen Pol Anton Bachrul Alam mengisi hari pertamanya dengan mengantar mantan Kapolda Jatim Irjen Pol Herman S Sumawiredja ke Bandara Juanda, lalu meninjau latihan pra Operasi Pengamanan Pemilu 2009.ant/kpo
Sumber: Republika online
Senin, 23 Februari 2009 pukul 23:56:00
Lugas, tegas dan terukur dengan jelas pesan dari Bapak Kapolda Jtaim kepada para anggotanya. Semoga para anggotanya dapat menjalankan pesan ini hingga jajaran kapolsek. Karena memang pesan di bawah ini sangat bermanfaat bagi para polisi dalam memperbaiki citra buruk polisi saat ini.
Para polisi:
1. Harus mengutamakan sholat dari pada tugas. Maksudnya tidak boleh meninggalkan sholat. Jangan beralasan menajalan tugas kemudian tidak sholat.
2. Baca al Qur’an minimal ba’da sholat shubuh. Karena itu kumpulkan anggota yang bisa baca al Qur’an dijadwal baca al Qur’an. Hal ini juga berarti para polisi harus belajar al Qur’an.
Pesan secara detai di bawah ini:
SURABAYA — Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Brigjen Pol Anton Bachrul Alam, meminta anggotanya untuk mengutamakan salat dibandingkan tugasnya.Permintaan itu disampaikan Kapolda Jatim yang baru itu saat bertemu dengan anggota untuk pertama kalinya di Mapolda Jatim, Senin, setelah serahterima kesatuan pada tanggal 20 Februari lalu. “Pak Anton memberi arahan agar kami mengutamakan salat, karena salat akan mewujudkan ‘trust building’ (membangun kepercayaan),” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dra Pudji Astuti MM.
Didampingi Kasubbid Publikasi Humas Polda Jatim, AKBP H Suhartoyo, ia mengatakan Kapolda Jatim berpendapat kepercayaan masyarakat muncul bila kultur polisi berubah. “Untuk mengubah kultur polisi itu, maka sosok polisi sebagai manusia harus berubah dan perubahan manusia sangat ditentukan salat atau ibadahnya,” katanya.
Oleh karena itu, katanya, jenderal angkatan Akpol 1980 itu meminta anggota untuk meninggalkan pekerjaan dan salat bila mendengar azan (panggilan untuk salat). “Kalau ada tamu, maka ajaklah tamu untuk salat. Bagi anggota yang non-Muslim dapat mengikuti waktu yang ada dengan berdoa di tempat yang sudah ditentukan bersama,” katanya, mengutip Kapolda.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Jatim juga mencari 30 polisi yang pandai mengaji untuk salat subuh di Mapolda Jatim, kemudian mengaji bersama di ruangannya.”Pak Anton minta 30 orang, karena masing-masing orang diminta mengaji satu juz Alquran, sehingga setiap hari khatam (tamat atau menyelesaikan) 30 juz Alquran,” katanya.
Menurut Kapolda Jatim, katanya, pembacaan 30 juz Alquran setiap hari di Mapolda Jatim, Mapolwil, dan Mapolres diharapkan akan membuat Jawa Timur menjadi aman, karena mendapat perlindungan dari Allah Swt.”Itu karena waktu setelah salat subuh itu merupakan waktu turunnya malaikat ke bumi, sehingga doa yang dipanjatkan akan didengar,” katanya, menirukan Kapolda Jatim.
Setelah memberi arahan kepada anggota, Brigjen Pol Anton Bachrul Alam mengisi hari pertamanya dengan mengantar mantan Kapolda Jatim Irjen Pol Herman S Sumawiredja ke Bandara Juanda, lalu meninjau latihan pra Operasi Pengamanan Pemilu 2009.ant/kpo
Sumber: Republika online
Senin, 23 Februari 2009 pukul 23:56:00
0
komentar
Kabar Dusta dan Fitnah: Ahli Usaha dakwah dan tabligh menyembah kuburan di Markas Nizhamuddin
Mereka berkata, markas jamaah tabligh di India adalah tempat kemusyrikan, karena biasa memuja dan menyembah kuburan syaikh Nizhamuddin awliya
Fitnah para pembohong/ pendusta
Tuduhan bahwa jamaah tabligh menyembah kubur di Nizhamuddin India adalah fitnah dan dusta. Hal ini pasti bohongnya, karena dari kalimat tuduhan tersebut dapat dipastikan bahwa si penuduh belum pernah mengunjungi Masjid Banglawali di kampung Nizhamuddin, New Delhi, India.
Berita atas tuduhan ini sangat menyesatkan banyak orang, sehingga ada sebagian orang yang mempercayainya begitu saja, dan memvonis bahwa jamaah dakwah dan tabligh memang telah melakukan kemusyrikan dan menyimpang dari akidah islam.
Namun bagi mereka yang sudah pernah hadir dan menyaksikan langsung hal ihwal dan keadaan disana yang sebenarnya, tentu mereka akan tertawa terbahak-bahak atas kebohongan yang sungguh nyata tersebut.
Seandainya para pendusta itu benar-benar telah hadir dan menyaksikan tempat yang benar, bukan ke tempat yang salah, pasti mereka akan menyesali bahwa apa yang mereka tuduhkan itu adalah salah sama sekali dan suatu fitnah yang besar.!!
Salah seorang tokoh senior sekaligus penanggung jawab usaha dakwah dan tabligh di Indonesia, pada suatu ketika bertemu dengan seorang ustadz yang menyinggung masalah ini. Ustadz tersebut langsung menuduh bahwa Jamaah tabligh telah melakukan kemusyrikan dengan menyembah kuburan di Nizhamudin, India.
Mendengar hal itu, maka orang tua dari jamaah tabligh ini berkata, “ Dari mana bapak mendapatkan sumber berita itu?” Kemudian Ia menjawab, “Saya mendapatkannya dari sumber yang terpercaya.” Tokoh jamaah tabligh tersebut bertanya, “Apakah bapak sudah meneliti kebenaran berita itu?” Kemudian ustadz tersebut berkata, “Itu tidak perlu, karena saya mempercayai kebenaran berita itu”. Tokoh jamaah tabligh itupun menyahut, “Masya Alloh, hadits-hadits Nabi saw saja, bapak seleksi dengan ketat keshahihannya dan kedhaifannya, mengapa berita yang demikian palsu bapak telan bulat-bulat?!!”
Demikianlah yang terjadi. Dan hal ini menguatkan keyakinan, bahwa para penuduh yang menyatakan bahwa jamaah tabligh telah menyembah kuburan di Nizhamuddin awliya India, adalah para PENDUSTA/PEMFITNAH yang tidak pernah sama sekali meneliti maupun memeriksa kebenaran berita tersebut. Dan mereka hanya membenarkan tuduhan tersebut, hanya disebabkan tertutupnya hati dari kebenaran yang sesungguhnya.
Oleh sebab itu, mari kita simak, bagaimana sebenarnya keadaan yang sesungguhnya mengenai tuduhan tersebut.
Makam Syaikh Nizhamuddin Awliya
Basti Nizhamuddin adalah nama sebuah kampung di kota Delhi, India. Basti bermakna kampung dalam bahasa Urdu. Didalamnya terdapat sebuat tempat penziarahan yang luas namun padat didatangi bukan hanya oleh kaum muslimin awam, namun juga oleh orang-orang hindu.
Disitulah kuburan/makam Syaikh Nizhamuddin Awliya, seorang waliyullah yang sangat terkenal. Beliau adalah seorang dai sekaligus pejuang besar yang telah banyak berjuang menegakkan islam di kawasan India dan Pakistan. Sayangnya, kuburan beliau dianggap oleh orang-orang jahil sebagai kuburan yang sangat bertuah dan keramat., sehingga sebagian mereka berkeyakinan akan mendapatkan keberkahan dari kuburan tersebut jika mereka menziarahinya.
Oleh sebab itu, tidak heran jika ditempat tersebut menjadi tempat yang ramai didatangi oleh berbagai kalangan manusia yang telah tertipu akidah mereka. Diantara mereka ada sebagian dari kalangan kaum muslimin dan sebagian lain—yang tidak kalah ramai—juga datang dari kalangan non muslim.
Tempat tersebut sangat jelas berbeda sama sekali dengan markas atau pusat perhimpunan Jamaah tabligh dari seluruh dunia, yaitu di kampung yang sama; Nizhamuddin tetapi di Masjid Banglawali, bukan di kuburan Syaikh Nizhamuddin Awliya.
Inilah yang telah banyak mengecoh orang-orang. Bagi anda yang baru pertama kali ke India pun biasanya akan terkecoh mengenai hal ini. Biasanya, sejak pintu keluar dari Air Port New Delhi, orang-orang hingga agen-agen perjalanan ataupun supir-supir angkutan (yaitu orang-orang hindu) sudah sangat akrab dengan rute tujuan Nizhamuddin Awliya. Anda cukup menyebutkan tujuan Basti Nizhamuddin awliya, maka mereka akan memahaminya bahwa anda akan berkunjung ke kubur syaikh nizhamuddin awliya tersebut.
Dan seandainya anda tidak mengenal tempat yang anda tuju mereka akan mengantarkannya ke tempat kuburan keramat syaikh nizhamuddin awliya, bukan ke tempat perhimpunan jamaah tabligh yang dimaksud, yaitu di Masjid Banglawali.
Inilah kekeliruan yang sangat merusak citra jamaah tabligh. Apabila tidak diluruskan maka akan menjadi finah yang keji dan persangkaan buruk secara umum.
(Sumber: Kupas tuntas jamaah tabligh jilid 2)
Fitnah para pembohong/ pendusta
Tuduhan bahwa jamaah tabligh menyembah kubur di Nizhamuddin India adalah fitnah dan dusta. Hal ini pasti bohongnya, karena dari kalimat tuduhan tersebut dapat dipastikan bahwa si penuduh belum pernah mengunjungi Masjid Banglawali di kampung Nizhamuddin, New Delhi, India.
Berita atas tuduhan ini sangat menyesatkan banyak orang, sehingga ada sebagian orang yang mempercayainya begitu saja, dan memvonis bahwa jamaah dakwah dan tabligh memang telah melakukan kemusyrikan dan menyimpang dari akidah islam.
Namun bagi mereka yang sudah pernah hadir dan menyaksikan langsung hal ihwal dan keadaan disana yang sebenarnya, tentu mereka akan tertawa terbahak-bahak atas kebohongan yang sungguh nyata tersebut.
Seandainya para pendusta itu benar-benar telah hadir dan menyaksikan tempat yang benar, bukan ke tempat yang salah, pasti mereka akan menyesali bahwa apa yang mereka tuduhkan itu adalah salah sama sekali dan suatu fitnah yang besar.!!
Salah seorang tokoh senior sekaligus penanggung jawab usaha dakwah dan tabligh di Indonesia, pada suatu ketika bertemu dengan seorang ustadz yang menyinggung masalah ini. Ustadz tersebut langsung menuduh bahwa Jamaah tabligh telah melakukan kemusyrikan dengan menyembah kuburan di Nizhamudin, India.
Mendengar hal itu, maka orang tua dari jamaah tabligh ini berkata, “ Dari mana bapak mendapatkan sumber berita itu?” Kemudian Ia menjawab, “Saya mendapatkannya dari sumber yang terpercaya.” Tokoh jamaah tabligh tersebut bertanya, “Apakah bapak sudah meneliti kebenaran berita itu?” Kemudian ustadz tersebut berkata, “Itu tidak perlu, karena saya mempercayai kebenaran berita itu”. Tokoh jamaah tabligh itupun menyahut, “Masya Alloh, hadits-hadits Nabi saw saja, bapak seleksi dengan ketat keshahihannya dan kedhaifannya, mengapa berita yang demikian palsu bapak telan bulat-bulat?!!”
Demikianlah yang terjadi. Dan hal ini menguatkan keyakinan, bahwa para penuduh yang menyatakan bahwa jamaah tabligh telah menyembah kuburan di Nizhamuddin awliya India, adalah para PENDUSTA/PEMFITNAH yang tidak pernah sama sekali meneliti maupun memeriksa kebenaran berita tersebut. Dan mereka hanya membenarkan tuduhan tersebut, hanya disebabkan tertutupnya hati dari kebenaran yang sesungguhnya.
Oleh sebab itu, mari kita simak, bagaimana sebenarnya keadaan yang sesungguhnya mengenai tuduhan tersebut.
Makam Syaikh Nizhamuddin Awliya
Basti Nizhamuddin adalah nama sebuah kampung di kota Delhi, India. Basti bermakna kampung dalam bahasa Urdu. Didalamnya terdapat sebuat tempat penziarahan yang luas namun padat didatangi bukan hanya oleh kaum muslimin awam, namun juga oleh orang-orang hindu.
Disitulah kuburan/makam Syaikh Nizhamuddin Awliya, seorang waliyullah yang sangat terkenal. Beliau adalah seorang dai sekaligus pejuang besar yang telah banyak berjuang menegakkan islam di kawasan India dan Pakistan. Sayangnya, kuburan beliau dianggap oleh orang-orang jahil sebagai kuburan yang sangat bertuah dan keramat., sehingga sebagian mereka berkeyakinan akan mendapatkan keberkahan dari kuburan tersebut jika mereka menziarahinya.
Oleh sebab itu, tidak heran jika ditempat tersebut menjadi tempat yang ramai didatangi oleh berbagai kalangan manusia yang telah tertipu akidah mereka. Diantara mereka ada sebagian dari kalangan kaum muslimin dan sebagian lain—yang tidak kalah ramai—juga datang dari kalangan non muslim.
Tempat tersebut sangat jelas berbeda sama sekali dengan markas atau pusat perhimpunan Jamaah tabligh dari seluruh dunia, yaitu di kampung yang sama; Nizhamuddin tetapi di Masjid Banglawali, bukan di kuburan Syaikh Nizhamuddin Awliya.
Inilah yang telah banyak mengecoh orang-orang. Bagi anda yang baru pertama kali ke India pun biasanya akan terkecoh mengenai hal ini. Biasanya, sejak pintu keluar dari Air Port New Delhi, orang-orang hingga agen-agen perjalanan ataupun supir-supir angkutan (yaitu orang-orang hindu) sudah sangat akrab dengan rute tujuan Nizhamuddin Awliya. Anda cukup menyebutkan tujuan Basti Nizhamuddin awliya, maka mereka akan memahaminya bahwa anda akan berkunjung ke kubur syaikh nizhamuddin awliya tersebut.
Dan seandainya anda tidak mengenal tempat yang anda tuju mereka akan mengantarkannya ke tempat kuburan keramat syaikh nizhamuddin awliya, bukan ke tempat perhimpunan jamaah tabligh yang dimaksud, yaitu di Masjid Banglawali.
Inilah kekeliruan yang sangat merusak citra jamaah tabligh. Apabila tidak diluruskan maka akan menjadi finah yang keji dan persangkaan buruk secara umum.
(Sumber: Kupas tuntas jamaah tabligh jilid 2)
Ditulis pada 24 April 2009 oleh dalamdakwah
(Pada hari kamis malam jum’at The Guardian menyaksikan sekiatr 3.000 orang dari area sekitar Great Yarmouth dan Isle of Wight bergerak menuju tempat pengajian………..dst)
Kemudian artikel tersebut dilanjutkan dengan prasangka-prasangka yang …jelas mengada-ada dan phobia. Prasangka tersebut kemudian dibantah oleh Emdad Rahman dalam tulisannya di bawah ini. Dia menulis mengenai analisa berita di Guardian yang berusaha mengaitkan JT dengan terorisme.
Intinya, dengan strategi jitu JT yang tidak menggunakan kekerasan, tidak ngomong politik, tidak menjelekkan pihak lain baik muslim maupun non muslim serta tidak bicara khilafiyah membuat banyak analis intelijen barat bingung.
Mau nyari kejelekannya dari mana JT ini. Mau dijebak dg scenario kekerasan, bagaimana menjebaknya, karkun2 ini tidak bicara kekerasan. Mau diadu domba, bagaimana mengadu dombanya karkun2 ini tidak bicara kejelekan orang lain. Mau diblokir rekeningnya, bagaimana memblokirnya, markas mereka tidak punya rekening khusus, karkun2 itu menggunakan dana pribadinya untuk keliling dunia berdakwa, mereka tidak mencari-cari sumbangan. Mau dibenturkan dg partai politik, bagaimana membenturkannya mereka tidak bicara politik dalam pengajian-pengajiannya.
Maka bingunglah intelejen-intelejen barat tersebut sampai sekarang dan IngsyaAlloh sampai hari kiamat. Sementara dada mereka sesak karena tiap hari ribuan orang-orang bule masuk islam dengan suka rela asbab dakwah para karkun. Semoga amal ibadah kita menjadi penyejuk mata kita di surga kelak. Amiin
Abu Izza Adduri
(Pada hari kamis malam jum’at The Guardian menyaksikan sekiatr 3.000 orang dari area sekitar Great Yarmouth dan Isle of Wight bergerak menuju tempat pengajian………..dst)
Kemudian artikel tersebut dilanjutkan dengan prasangka-prasangka yang …jelas mengada-ada dan phobia. Prasangka tersebut kemudian dibantah oleh Emdad Rahman dalam tulisannya di bawah ini. Dia menulis mengenai analisa berita di Guardian yang berusaha mengaitkan JT dengan terorisme.
Intinya, dengan strategi jitu JT yang tidak menggunakan kekerasan, tidak ngomong politik, tidak menjelekkan pihak lain baik muslim maupun non muslim serta tidak bicara khilafiyah membuat banyak analis intelijen barat bingung.
Mau nyari kejelekannya dari mana JT ini. Mau dijebak dg scenario kekerasan, bagaimana menjebaknya, karkun2 ini tidak bicara kekerasan. Mau diadu domba, bagaimana mengadu dombanya karkun2 ini tidak bicara kejelekan orang lain. Mau diblokir rekeningnya, bagaimana memblokirnya, markas mereka tidak punya rekening khusus, karkun2 itu menggunakan dana pribadinya untuk keliling dunia berdakwa, mereka tidak mencari-cari sumbangan. Mau dibenturkan dg partai politik, bagaimana membenturkannya mereka tidak bicara politik dalam pengajian-pengajiannya.
Maka bingunglah intelejen-intelejen barat tersebut sampai sekarang dan IngsyaAlloh sampai hari kiamat. Sementara dada mereka sesak karena tiap hari ribuan orang-orang bule masuk islam dengan suka rela asbab dakwah para karkun. Semoga amal ibadah kita menjadi penyejuk mata kita di surga kelak. Amiin
Abu Izza Adduri
Usaha Dakwah dan Tabligh Para Walisongo
Para Wali Songo yang datang ke tanah Jawa bukan sendiri sendiri dan tanpa program beliau meninggalkan keluarga dan kampung halamannya dan bukan sekedar kebetulan beliau berkumpul dengan sahabatnya yang lain. Para Da’i dan Walinya Allah yang masuk ke tanah Jawa ini tidak hanya satu rombongan saja seperti anggapan kebanyakan orang. Sesungguhnya semua ada 5 periode atau 5 rombongan. Dalam 1 rombongan semuanya berjumlah 9 (sembilan) orang dan setiap satu rombongan semuanya memiliki keistimewaan atau keahlian sendiri sendiri.yang sangat Munasib ada yang ahli tata Negara, ahli ilmu Dinniyah atau Agama, ilmu technik, ahli seni, dll.
Periode yang pertama Amir rombongannya adalah Syech Maulana Malik Ibrohim makamnya di Gresik. 2. Syech Maulana Ibrohim As Samarqondi makamnya di Gresik Harjo Tuban. 3. Syech Maulana Ishak makamnya di Aceh. 4. Syech Maulana Ibrohim Jamadil Qubro makamnya di Pamijahan Jabar. 5. Syech Maula Achmad Jamadil Qubro makamnya di Trowulan Mojokerto. 6. Syech Maulana Subakir pulang Palestina. 7. Syech Maulana Sulthon Hasanuddin makamnya di Banten Lama. 8. Syech Maulana ‘Aliyuddin, adik Sulthon Hasanuddin makamnya di gunung Santri Cilegon. 9. Maaf kitabnya terkoyak karena terlalu kuna, hanya beliau pulang ke Tigriets Irak.
Selang 9 tahun Hijriyah datang lagi satu rombongan periode yang ke 2, di pimpin Amir rombongan Syech Maulana Rochmat yang di kenal dengan julukan Raden Rochmat atau Sunan Ampel karena bertempat di Desa Ampel Dento Surabaya. Adapun anggotanya yang sebanyak 8 orang itu kebanyakan anggota yang lama di sebabkan anggota yang lama sudah berkurang karena wafat, yakni Syech Maulana Ibrohim As Samarqondi yaitu ayah Sunan Ampel Syech Maulana Ibrohim Jamadil Qubro sedangkan Syech Subaqir pulang ke Palestina awal tahun ke 8.
Periode yang ke 3 datang pada tahun yang ke 7. Priode yang ke 3 ini di Amiri oleh putra tunggal dari Syech Maulana Ishaq wafat di Aceh pada saat mendirikan sebuah Masjid di Banda Aceh. Adapun menurut Kitab Tarihul Auliya’, Syech Maulana Ainulyaqin adalah pengamal fiqih Al Hanafiyah yang sangat istiqomah seperti ayahnya, dan yang menjadi Ma’mur atau anggota dari rombongan yang ke 3 ini iyalah: 1. Syech Maulana Rohmatulloh yaitu Sunan Ampel, fiqihnya Hanafiyah. 2. Syech Maulana Maghdum Ibrohim atau Sunan Bonang fiqihnya As Syafi’iyah. 3. Syech Maulana Qosim Syarifuddin atau Sunan Drajat Al Hanafiyah. 4. Syech Maulana Ja’far Shodiq atau Sunan Kudus Al Malikiyah. 5. Syech Maulana Syarif Hidayatulloh atau Sunan Gunung Jati Al Hanafiyah. 6. Syeh Maulana Fatahillah Al Hanafiyah. 7. Syech Maulana Muhammad Sa’id atau Sunan Kali Jaga pengganti Syech Siti Jennar yang kena HUKUM KISHOS karena melanggar tertib Da’wah pada saat itu. 8. Syech Maulana Ainur Rohmat atau Sunan Sendang 9km di sebelah barat dari Makam Sunan Drajat di desa Sendang satu kecamatan dengan Sunan Drajat.
Periode yang ke 4 (empat) Amir rombongannya adalah Syech Maulana Sulthon Fatahillah yang di kenal sebagai Raden Patah cucu dari Raja Brawijaya yaitu Raja Majapahit sendiri, yang Ma’murnya kebanyakan orang lama yaitu: (A) 1. Sunan Giri. 2. Sunan Bonang. 3. Sunan Sendang. 4. Sunan Tembayat. 5. Sunan Geseng. 5. Sunan Kudus. 7. Phai Lie Bang . 8. Syech Maulana Taufiqur Rohman nama Tiong Hwoa-nya K. Cheng Hoo. Perlu di ketahui bahwa ke lima Rombongan ini mulai dari priode yang pertama sampai yang ke lima semuanya di beri BAYAN HIDAYAH atau istilah di dalam kitab Tarihul Aulya’ di BAI’AT di Masjid Nabawi Madinatul Munwwaroh al Arobiyyah Saudiyyah, sedangkan rombongan yang seterusnya sudah tidak di Bayan Hidayah di Masjid Nabawi lagi.
Maaf sedikit diralat pada code (A) adalah urutan priode ke 5 sedangkan code (B) urutan priode ke 4 sebab rusaknya kitab yang kami salin.
Periode rombongan yang ke 5 (lima) di Amiri oleh Syech Maulana ‘Umar Syahid atau Sunan Muriya As Syafi’iyah putra Sunan Kali Jaga yang pada saat itu ber-usia 25th. Adapun urutannya ada pada code (A). (B) 1. Sunan Giri. 2. Sunan Bonang. 3. Sunan Drajat. 4. Sunan Sendang. 5. Sunan Gunung Jati 6. Sunan Muriya yang ber-usia 19th. 7. Syech Maulana Taufiqur Rohman yang nama Tiong Hwoa-nya K. Cheng Hoo As Syafi’iyah. 8. Sunan Kudus. di Kerajaan Demak sudah di dirikan Masjid yang menjadi Markaz beliau dan sudah sering di datangkan dari Negeri Ghujarod lndia sekarang. Dan juga karena tekanan dari misionaris dari Nederland, Portugis, dan Inggris yang menjajah Asia sehingga sangat banyak Ulama yang di bantai oleh mereka. Untuk menyiasati kejahatan orang orang kristian pada saat itu para Da’i kita untuk keluar di Jalan Allah sekarang di sebut Khuruj Fii Sabilillah tidak di batasi sebanyak 9 (sembilan) orang lagi dalam satu rombongan
Para Wali Songo yang datang ke tanah Jawa bukan sendiri sendiri dan tanpa program beliau meninggalkan keluarga dan kampung halamannya dan bukan sekedar kebetulan beliau berkumpul dengan sahabatnya yang lain. Para Da’i dan Walinya Allah yang masuk ke tanah Jawa ini tidak hanya satu rombongan saja seperti anggapan kebanyakan orang. Sesungguhnya semua ada 5 periode atau 5 rombongan. Dalam 1 rombongan semuanya berjumlah 9 (sembilan) orang dan setiap satu rombongan semuanya memiliki keistimewaan atau keahlian sendiri sendiri.yang sangat Munasib ada yang ahli tata Negara, ahli ilmu Dinniyah atau Agama, ilmu technik, ahli seni, dll.
Periode yang pertama Amir rombongannya adalah Syech Maulana Malik Ibrohim makamnya di Gresik. 2. Syech Maulana Ibrohim As Samarqondi makamnya di Gresik Harjo Tuban. 3. Syech Maulana Ishak makamnya di Aceh. 4. Syech Maulana Ibrohim Jamadil Qubro makamnya di Pamijahan Jabar. 5. Syech Maula Achmad Jamadil Qubro makamnya di Trowulan Mojokerto. 6. Syech Maulana Subakir pulang Palestina. 7. Syech Maulana Sulthon Hasanuddin makamnya di Banten Lama. 8. Syech Maulana ‘Aliyuddin, adik Sulthon Hasanuddin makamnya di gunung Santri Cilegon. 9. Maaf kitabnya terkoyak karena terlalu kuna, hanya beliau pulang ke Tigriets Irak.
Selang 9 tahun Hijriyah datang lagi satu rombongan periode yang ke 2, di pimpin Amir rombongan Syech Maulana Rochmat yang di kenal dengan julukan Raden Rochmat atau Sunan Ampel karena bertempat di Desa Ampel Dento Surabaya. Adapun anggotanya yang sebanyak 8 orang itu kebanyakan anggota yang lama di sebabkan anggota yang lama sudah berkurang karena wafat, yakni Syech Maulana Ibrohim As Samarqondi yaitu ayah Sunan Ampel Syech Maulana Ibrohim Jamadil Qubro sedangkan Syech Subaqir pulang ke Palestina awal tahun ke 8.
Periode yang ke 3 datang pada tahun yang ke 7. Priode yang ke 3 ini di Amiri oleh putra tunggal dari Syech Maulana Ishaq wafat di Aceh pada saat mendirikan sebuah Masjid di Banda Aceh. Adapun menurut Kitab Tarihul Auliya’, Syech Maulana Ainulyaqin adalah pengamal fiqih Al Hanafiyah yang sangat istiqomah seperti ayahnya, dan yang menjadi Ma’mur atau anggota dari rombongan yang ke 3 ini iyalah: 1. Syech Maulana Rohmatulloh yaitu Sunan Ampel, fiqihnya Hanafiyah. 2. Syech Maulana Maghdum Ibrohim atau Sunan Bonang fiqihnya As Syafi’iyah. 3. Syech Maulana Qosim Syarifuddin atau Sunan Drajat Al Hanafiyah. 4. Syech Maulana Ja’far Shodiq atau Sunan Kudus Al Malikiyah. 5. Syech Maulana Syarif Hidayatulloh atau Sunan Gunung Jati Al Hanafiyah. 6. Syeh Maulana Fatahillah Al Hanafiyah. 7. Syech Maulana Muhammad Sa’id atau Sunan Kali Jaga pengganti Syech Siti Jennar yang kena HUKUM KISHOS karena melanggar tertib Da’wah pada saat itu. 8. Syech Maulana Ainur Rohmat atau Sunan Sendang 9km di sebelah barat dari Makam Sunan Drajat di desa Sendang satu kecamatan dengan Sunan Drajat.
Periode yang ke 4 (empat) Amir rombongannya adalah Syech Maulana Sulthon Fatahillah yang di kenal sebagai Raden Patah cucu dari Raja Brawijaya yaitu Raja Majapahit sendiri, yang Ma’murnya kebanyakan orang lama yaitu: (A) 1. Sunan Giri. 2. Sunan Bonang. 3. Sunan Sendang. 4. Sunan Tembayat. 5. Sunan Geseng. 5. Sunan Kudus. 7. Phai Lie Bang . 8. Syech Maulana Taufiqur Rohman nama Tiong Hwoa-nya K. Cheng Hoo. Perlu di ketahui bahwa ke lima Rombongan ini mulai dari priode yang pertama sampai yang ke lima semuanya di beri BAYAN HIDAYAH atau istilah di dalam kitab Tarihul Aulya’ di BAI’AT di Masjid Nabawi Madinatul Munwwaroh al Arobiyyah Saudiyyah, sedangkan rombongan yang seterusnya sudah tidak di Bayan Hidayah di Masjid Nabawi lagi.
Maaf sedikit diralat pada code (A) adalah urutan priode ke 5 sedangkan code (B) urutan priode ke 4 sebab rusaknya kitab yang kami salin.
Periode rombongan yang ke 5 (lima) di Amiri oleh Syech Maulana ‘Umar Syahid atau Sunan Muriya As Syafi’iyah putra Sunan Kali Jaga yang pada saat itu ber-usia 25th. Adapun urutannya ada pada code (A). (B) 1. Sunan Giri. 2. Sunan Bonang. 3. Sunan Drajat. 4. Sunan Sendang. 5. Sunan Gunung Jati 6. Sunan Muriya yang ber-usia 19th. 7. Syech Maulana Taufiqur Rohman yang nama Tiong Hwoa-nya K. Cheng Hoo As Syafi’iyah. 8. Sunan Kudus. di Kerajaan Demak sudah di dirikan Masjid yang menjadi Markaz beliau dan sudah sering di datangkan dari Negeri Ghujarod lndia sekarang. Dan juga karena tekanan dari misionaris dari Nederland, Portugis, dan Inggris yang menjajah Asia sehingga sangat banyak Ulama yang di bantai oleh mereka. Untuk menyiasati kejahatan orang orang kristian pada saat itu para Da’i kita untuk keluar di Jalan Allah sekarang di sebut Khuruj Fii Sabilillah tidak di batasi sebanyak 9 (sembilan) orang lagi dalam satu rombongan
Abu malik al asy’ari rhu berkata, Rasulullah saw mengirimkan kami dalam sebuah pasukan, dan saad bin abi waqqas ditunjuk sebagai pemimpin kami, maka kamipun berangkat. Ketika kami berhenti di suatu tenopat untuk beristirahat, ada salah seorang seorang dari kami berdiri lalu menunggangi kendaraannya. Saya bertanya kepadanya, “Hendak pergi kemana Kamu?” Dia menjawab, saya akan pergi mencari rumput.” Saya katakan kepadanya, “Janganlah berbuat demikian sebelum kamu meminta ijin dulu kepada amir rombongan!”
Maka kamipun mendatangi abu musa al asy’ari (yang pada waktu itu dia memimpin sebagian dari pasukan tersebut), lalu kami melaporkan kepadanya tentang orang itu. Maka abu musa berkata kepada orang itu, “Mungkin kamu ingin kembali menemui keluargamu”. Orang itu menjawab, “Tidak”. Abu musa berkata, “Ualngi apa yang kamu katakan itu.” Dia menjawab, “Tidak”. Maka abu musa berkata, “Kalau begitu pergilah dan berjalanlah diatas jalan hidayah!”
Maka orang itupun pergi dan pada malam harinya dia kembali , lalu Abu musa bertanya kepadanya, “Mungkin kamu pergi menemui keluargamu”. Dia menjwab “Tidak”. Abu musa bertanya lagi, “Ulangi apa yang kamu katakana!” Dia menjawab, “Ya, memang benar saya pergi ke rumah.”. Abu musa berkata, “Kamu pergi ke rumah seperti berjalan diatas api. Selama kamu duduk disana maka seperti duduk diatas api. Dan kamu kembali setelah berjalan diatas api. Oleh karena itu sekarang perbaruilah amal kamu supaya menjadi kifarat atas dosamu itu.” (HR. Ibnu asakir dalam kitab kanzul ‘ummal jilid III halaman 169)
Sumber: Hayatush shohabah jilid I, maulana yusuf rah)
Maka kamipun mendatangi abu musa al asy’ari (yang pada waktu itu dia memimpin sebagian dari pasukan tersebut), lalu kami melaporkan kepadanya tentang orang itu. Maka abu musa berkata kepada orang itu, “Mungkin kamu ingin kembali menemui keluargamu”. Orang itu menjawab, “Tidak”. Abu musa berkata, “Ualngi apa yang kamu katakan itu.” Dia menjawab, “Tidak”. Maka abu musa berkata, “Kalau begitu pergilah dan berjalanlah diatas jalan hidayah!”
Maka orang itupun pergi dan pada malam harinya dia kembali , lalu Abu musa bertanya kepadanya, “Mungkin kamu pergi menemui keluargamu”. Dia menjwab “Tidak”. Abu musa bertanya lagi, “Ulangi apa yang kamu katakana!” Dia menjawab, “Ya, memang benar saya pergi ke rumah.”. Abu musa berkata, “Kamu pergi ke rumah seperti berjalan diatas api. Selama kamu duduk disana maka seperti duduk diatas api. Dan kamu kembali setelah berjalan diatas api. Oleh karena itu sekarang perbaruilah amal kamu supaya menjadi kifarat atas dosamu itu.” (HR. Ibnu asakir dalam kitab kanzul ‘ummal jilid III halaman 169)
Sumber: Hayatush shohabah jilid I, maulana yusuf rah)
Sumber: Hidayatullah.com
Wisnu Jatmiko
Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Komputer UI
Saya terlibat dalam aktivitas JT sekitar tujuh tahun lalu (1991). Waktu itu, saya masih duduk di kelas dua SMA (tahun 1991). Kemudian melanjutkan pada Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia, lulus 1997). Sempat bekerja di PT Phillips hampir setahun. Kemudian melanjutkan kuliah pada Program Pasca Sarjana Ilmu Komputer UI sampai sekarang.
Awal-awalnya saya sering diajak para aktivifis JT yang sering berkunjung di masjid dekat rumah. Mereka mengajak khuruj, tapi karena saya masih sekolah, maka hanya bisa mengikuti satu hari saja.
Ada dua hal yang menyebabkan saya tertarik pada JT. Pertama, materi-materi yang disampaikan dalam taklim-taklim itu memberikan dorongan yang cukup kuat bagi saya untuk rajin beribadah. Itulah yang menyebabkan saya tertarik. Kedua, saya juga mendapat dorongan dan motivasi yang kuat untuk sukses dalam studi. Ceritanya begini, saya terlibat lebih jauh setelah banyak teman-teman yang pindah rumah (1994). Akibatnya saya harus menjadi penggeraknya. Bahkan saya sempat khuruj 40 hari lamanya.
Tapi, saya juga sempat bertanya-tanya. Kenapa aktivitasnya hanya begini-begini saja. Toh, tanpa terlibat saya juga bisa jadi orang baik. Apalagi ketika itu ada yang marah, karena saya menolak untuk ikut khuruj. Kebetulan saya ada udzur. Hingga akhirnya saya bertemu dengan orang dari India dan Amerika yang menyebabkan saya semangat lagi. Karena menurut mereka, aktivitas di JT tak perlu berakibat kewajiban lain tertinggal. Buktinya banyak di antara pengikut JT yang doktor dan profesor serta hapal Al Qur'an. Saya sempat ditegur mereka karena aktivitas di JT menyebabkan Indeks Prestasi (IP) saya rendah. Waktu itu saya ingat sedang ujian mata kuliah "Sistem Kendali." Bahkan mereka berkali-kali menyuruh saya pulang untuk belajar.
Yang saya peroleh setelah aktif di JT, pada diri saya seakan muncul kembali semangat untuk mewarnai keluarga yang semula agak pudar dalam beragama. Saya menghidupkan taklim dan musyawarah harian di rumah. Yang laki-laki sholat di masjid, sedang yang wanita memakai jilbab rapat. Bahkan kini kakak saya juga ikut aktif bersama saya.
Suatu ketika saya dipilih menjadi pimpinan rombongan khuruj, yang terdiri dari pelajar SMA dan bapak-bapak yang kurang dari segi pendidikan. Saya sempat bingung ketika itu. Apalagi pimpinan rombongan harus mengurus perijinan ke lurah, camat, sospol, kadang-kadang ke Kodim. Pokoknya seluruh aparat Muspida. Saya sering dimarah-marahi, dibentak oleh aparat itu. Tapi, bagi saya itu sudah merupakan konsekuensi pimpinan rombongan. Sehingga, pengalaman itu membuat saya bertambah semangat dan tak takut berpaling dari Allah swt.
Ada pengalaman menarik lagi, sewaktu ikut khuruj di Bengkulu, saya merasa tertekan. Ketika itu saya tak mendapatkan masjid. Muspida di sana sempat menaruh curiga dan tanya melulu mengenai acara rombongan saya. Ke mana pun pergi seperti ada yang mengawasi. Itulah titik yang paling berkesan.
Kenapa harus khuruj? Untuk melatih mental dan banyak lagi yang sulit diceritakan. Pengalaman pribadi yang membuat jiwa kita terbina. Soal dana, itu dari tabungan kita sendiri. Keluarga yang ditinggalkan? Sebelum melakukan khuruj, pembinaan keluarga penting, terutama ibu-ibu dan wanita diadakan taklim ibu-ibu atau namanya masturot. Artinya: tertutup, terhijab. Dalam pembinaan itu, wanita atau ibu-ibu dilatih mandiri. Sehingga ketika ditinggal khuruj, mereka sudah bisa berperan sebagai kepala rumah tangga di rumah. Tapi, belakangan JT juga sudah mulai memprogram khuruj bersama-sama semuhrim, lelaki dan perempuan.
Wisnu Jatmiko
Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Komputer UI
Saya terlibat dalam aktivitas JT sekitar tujuh tahun lalu (1991). Waktu itu, saya masih duduk di kelas dua SMA (tahun 1991). Kemudian melanjutkan pada Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia, lulus 1997). Sempat bekerja di PT Phillips hampir setahun. Kemudian melanjutkan kuliah pada Program Pasca Sarjana Ilmu Komputer UI sampai sekarang.
Awal-awalnya saya sering diajak para aktivifis JT yang sering berkunjung di masjid dekat rumah. Mereka mengajak khuruj, tapi karena saya masih sekolah, maka hanya bisa mengikuti satu hari saja.
Ada dua hal yang menyebabkan saya tertarik pada JT. Pertama, materi-materi yang disampaikan dalam taklim-taklim itu memberikan dorongan yang cukup kuat bagi saya untuk rajin beribadah. Itulah yang menyebabkan saya tertarik. Kedua, saya juga mendapat dorongan dan motivasi yang kuat untuk sukses dalam studi. Ceritanya begini, saya terlibat lebih jauh setelah banyak teman-teman yang pindah rumah (1994). Akibatnya saya harus menjadi penggeraknya. Bahkan saya sempat khuruj 40 hari lamanya.
Tapi, saya juga sempat bertanya-tanya. Kenapa aktivitasnya hanya begini-begini saja. Toh, tanpa terlibat saya juga bisa jadi orang baik. Apalagi ketika itu ada yang marah, karena saya menolak untuk ikut khuruj. Kebetulan saya ada udzur. Hingga akhirnya saya bertemu dengan orang dari India dan Amerika yang menyebabkan saya semangat lagi. Karena menurut mereka, aktivitas di JT tak perlu berakibat kewajiban lain tertinggal. Buktinya banyak di antara pengikut JT yang doktor dan profesor serta hapal Al Qur'an. Saya sempat ditegur mereka karena aktivitas di JT menyebabkan Indeks Prestasi (IP) saya rendah. Waktu itu saya ingat sedang ujian mata kuliah "Sistem Kendali." Bahkan mereka berkali-kali menyuruh saya pulang untuk belajar.
Yang saya peroleh setelah aktif di JT, pada diri saya seakan muncul kembali semangat untuk mewarnai keluarga yang semula agak pudar dalam beragama. Saya menghidupkan taklim dan musyawarah harian di rumah. Yang laki-laki sholat di masjid, sedang yang wanita memakai jilbab rapat. Bahkan kini kakak saya juga ikut aktif bersama saya.
Suatu ketika saya dipilih menjadi pimpinan rombongan khuruj, yang terdiri dari pelajar SMA dan bapak-bapak yang kurang dari segi pendidikan. Saya sempat bingung ketika itu. Apalagi pimpinan rombongan harus mengurus perijinan ke lurah, camat, sospol, kadang-kadang ke Kodim. Pokoknya seluruh aparat Muspida. Saya sering dimarah-marahi, dibentak oleh aparat itu. Tapi, bagi saya itu sudah merupakan konsekuensi pimpinan rombongan. Sehingga, pengalaman itu membuat saya bertambah semangat dan tak takut berpaling dari Allah swt.
Ada pengalaman menarik lagi, sewaktu ikut khuruj di Bengkulu, saya merasa tertekan. Ketika itu saya tak mendapatkan masjid. Muspida di sana sempat menaruh curiga dan tanya melulu mengenai acara rombongan saya. Ke mana pun pergi seperti ada yang mengawasi. Itulah titik yang paling berkesan.
Kenapa harus khuruj? Untuk melatih mental dan banyak lagi yang sulit diceritakan. Pengalaman pribadi yang membuat jiwa kita terbina. Soal dana, itu dari tabungan kita sendiri. Keluarga yang ditinggalkan? Sebelum melakukan khuruj, pembinaan keluarga penting, terutama ibu-ibu dan wanita diadakan taklim ibu-ibu atau namanya masturot. Artinya: tertutup, terhijab. Dalam pembinaan itu, wanita atau ibu-ibu dilatih mandiri. Sehingga ketika ditinggal khuruj, mereka sudah bisa berperan sebagai kepala rumah tangga di rumah. Tapi, belakangan JT juga sudah mulai memprogram khuruj bersama-sama semuhrim, lelaki dan perempuan.
Kisah di atas, merupakan sebuah aksioma bahwa motif berdirinya Jama'ah Tabligh adalah sebuah keinginan kuat untuk memperbaiki kondisi umat, terutama Mewat yang hidup jauh dari ilmu dan lekat dengan kebodohan serta keterbelakangan.
Asy-Syaikh Saifurrahman bin Ahmad ad-Dihlawi mengatakan, "Ketika Muhammad Ilyas melihat mayoritas orang Mewat (suku-suku yang tinggal di dekat Delhi, India) jauh dari ajaran Is1am, berbaur dengan kaum Zoroaster dan paganis Hindu, bahkan bernama dengan nama-nama mereka, serta tidak ada lagi keislaman yang tersisa kecuali hanya nama dan keturunan, diperparah dengan kebodohan yang kian merata, maka tergeraklah hati Muhammad Ilyas untuk memerangi semua itu. Pergilah ia ke Syaikhnya dan Syaikh tarekatnya, seperti Rasyid Ahmad al-Kanhuhi dan Asyraf Ali at-Tahanawi untuk membicarakan permasalahan ini. Dan ia pun akhirnya mendirikan gerakan tabligh di India, atas perintah dan arahan dari para syaikhnya tersebut".
Sedangkan menurut Jamal Muhammad, berdirinya Jama'ah Tabligh berawal dari ketidakpuasan Muhammad Ilyas terhadap teori pendidikan dengan metodologi kaum sufi yang sebelumnya ia geluti. Kekecewaan ini pernah disampaikan oleh Muhammad Ilyas, "Metodologi dakwah seperti ini terlalu melelahkan dan tidak menampakkan manfaat apa pun dan bisa menjerumuskan orang-orang awam untuk hanya tertarik pada kegiatan berdoa, azimat-azimat kesaktian dan haekal-haekal yang digunakan untuk memenuhi kepentingan duniawi belaka".
Menurut informasi yang telah populer, tugas mendirikan Jama'ah Tabligh ini langsung diterima oleh Muhammad Ilyas dalam sebuah mimpi sebagai kabar gembira. Abul Hasan Ali an-Nadawi pernah mengutip perkataan pendiri Jama'ah Tabligh ini sebagai berikut,
"Ketika aku bermukim di Madinah pada Tahun 1345 H, Allah mengabulkan maksudku dan memberikan kabar gembira (melalui mimpi) bahwa aku akan membentuk gerakan ini bersama kalian".
Mimpi menurut pendiri Jama'ah Tabligh mempunyai arti yang sangat urgen. Banyak tingkat keruhanian yang hanya bisa diperoleh melalui mimpi dan tidak bisa diperoleh melalui cara lain, dan ilmu yang diperoleh melalui mimpi merupakan bagian dari kenabian. Salah satu hasil yang diperoleh Muhammad Ilyas dalam mimpinya ialah metode dakwah sekaligus justifikasi pergerakannya.
Dalam sebuah tulisan Muhammad Mandzur Nu'mani, salah seorang karib Muhammad Ilyas disebutkan,
"Metode dakwah Jama'ah Tablighiyah ini pun aku dapatkan lewat mimpi, begitu juga mengenai penafsiran ayat "kuntum khoiro ummatin ukhrijat linnasi ta'muruna bil ma'ruufi wa tanhauna 'anil munkar wa tu'minuna billah" juga ku dapatkan melalui mimpi. Setelah itu aku menampakkan diri untuk dakwah kepada masyarakat luas seperti halnya pada Nabi. Sedangkan pada firman Allah "ukhrijat" memberikan isyarat bahwa dakwah ini tidak akan sempurna apabila dilakukan dengan cara menetap atau bermukim saja di suatu tempat atau daerah, akan tetapi seorang mubaligh harus keluar masuk dari daerah satu ke daerah lainnya, atau bahkan dari pintu ke pintu".
Ada beberapa hal yang perlu kita diskusikan kembali dalam permasalahan ini, yaitu tentang mimpi yang mengilhami pembentukan Jama'ah Tabligh, dan mimpi yang dijadikan fundamen penafsiran ayat sebagai justifikasi gerakan mereka.
Mungkin masih bisa dimaklumi jika mimpi yang dialami oleh Mahammad Ilyas hanya ia jadikan inspirator untuk membentuk Jama'ah Tabligh, sebab pembentukan sebuah jama'ah tidak berhubungan langsung dengan hukum syariat. Dia menyebut mimpi tersebut dengan mubassyirot (kabar gembira) dari Allah. Seandainya pengakuan ini benar, maka Muhammad Ilyas tidak holeh disalahkan sebab banyak Hadits yang membenarkan mimpi-mimpi yang dialami oleh seorang Muslim, salah satunya ialah Hadits:
أن أبا هريرة قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول لم يبق من النبوة إلا المبشرات. قيل : وما المبشرات قال : الرؤيا الصالحة
"Sesungguhnya Abu Hurairah berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda: tidak ada yang tersisa dari sifat kenabian (setelah wafat Nabi) kecuali al-mubsyirot. Para sahabat bertanya, "Apakah al-mubsyirot itu wahai Nabi?" Nabi menjawab, "al-mubsyirot adalah mimpi baik".
Bahkan sebelum Nabi hijrah, beliau mendapatkan kabar baik dari Allah. Dalam mimpi beliau melihat bahwa tempat hijrah beliau adalah sebuah daerah yang kaya dengan buah kurma. Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Abi Musa diceritakan:
رأيت في المنام أني أهاجر من مكة إلى أرض بها نخل فذهب وهلى إلى أنها اليمامة أو هجر فإذا هي المدينة يثرب
"Dalam mimpi aku melihat bahma aku sedang melakukan hijrah dari Makkah menuju sebuah daerah yang banyak ditumbuhi buah korma. Aku menyangka daerah tersebut ialah Yamamah atau Hajar, ternyata daerah itu adalah kota Yatsrib".
Namun sayang, Muhammad Ilyas telah berani menggunakan mimpi sebagai landasan dalam menafsiri sebuah ayat. Hal inilah yang tidak boleh ditolerir. Belum pernah ada seorang ulama pun yang melakukan penafsiran ayat dengan metodologi mimpi. Jika Muhammad Ilyas sebagai mufassir sejati tentu metode yang akan ia gunakan ialah metode yang telah disebutkan oleh para ulama, bukan menggunakan metode semau gue. Teori tafsir ini telah disampaikan oleh imam as-Suyuthi sebagai berikut, "Para ulama telah mengatakan: Siapa pun yang ingin menafsiri al-Quran hendaknya yang pertama kali dilakukan ialah mencari tafsir tersebut di dalam a1-Quran. Dalam sebuah tempat, terkadang ayat al-Qur'an diterangkan secara general, namun di tempat lain dijelaskan dengan cukup detail. Apabila tidak ditemukan maka beralih pada Hadits, sebab salah satu fungsi dari Hadits ialah sebagai penjelas al-Quran. Imam Syafi'i telah menjelaskan : Seluruh hukum yang disampaikan oleh Nabi berasal dari pemahaman al-Quran, sebab Allah telah berfirman, "Inna anzalna ilaikal kitaba bil haqqi litahkuma bainannasi bima arokalloh" (Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu). (QS. an-Nisa : 105).
Selanjutnya para ulama mengatakan : Jika maksud sebuah ayat tidak ditemukan dalam al-Qur'an maupun Hadits, hendaknya kita merujuk kepada tafsir yang disampaikan oleh para sahabat. Mereka adalah orang yang paling tahu mengenai penjelasan sebuah ayat, sebab mereka adalah saksi asbabun nuzul, sekaligus orang-orang yang memiliki pemahaman akurat dan didukung dengan kesalehan (devosional) amal mereka. Sedangkan tafsir yang disampaikan oleh generasi tabi'in ulama masih belum sepakat, apakah kita harus merujuk pada tafsir yang mereka sampaikan atau tidak? Sebagian berpendapat mengatakan, kita tidak harus merujuk pada tafsir mereka sebab tafsir mereka tidak bisa dijadikan hujjah. Sedangkan menurut imam Ahmad ra. kita harus merujuk kepada generasi tabi'in baik dalam permasalahan tafsir atau pun yang lain.
Kritik serupa juga pernah disampaikan oleh Maulawi Abu Ahmad. Dengan mengutip komentar Ibnu Hajar al-Atsqolani dalam Mirqotul Mafatih 'ala Misykatil Mashobih ia mengatakan, "Mimpi yang dialami selain para Nabi tidak bisa dijadikan keretapan hukum syar'i". Hukum syar'i hanya bisa diperoleh melalui ijtihad dan wahyu. Selanjutnya Maulawi Abu Ahmad mengatakan, "Bagaimana mungkin Muhammad Ilyas menafsiri ayat al-Quran melalui mimpi, kemudian menyebarluaskannya ke segenap penjuru dan ia memproklamirkan diri sebagai pemimpin. Bukankah ini semua merupakan pemalsuan hukum-hukum syar'i.
Sekarang mari kita bandingkan tafsir yang disampaikan oleh Muhammad Ilyas dengan tafsir para ulama ahli tafsir.
Muhammad Ilyas telah menafsiri kata 'ukhrijat' dengan dakwah yang dilakukan dengan cara keluar dari satu daerah ke daerah lain atau dari pintu ke pintu lain. Metode dakwah semacam ini kemudian lebih terkenal dengan sebutan khuruj.
Interpretasi semacam ini sama sekali belum pernah disampaikan oleh seorang ulama pun. Jadi Muhammad Ilyas adalah satu-satunya. Dalam tafsir Alusi disebutkan: Tafsir dari kata 'ukhrijat' ialah "udzhirot (umat yang ditampakkan)". Sedangkan dalam tafsir ar-Rozi disebutkan, "Ada dua pendapat ,yang ditampilkan oleh para ulama mengenai makna "ukhrijat linnas". Pertama, kuntum khoirol umam al-mukhorrojah linnas fi jami'il a'shor (kalian adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi manusia sepanjang masa). Sedangkan kelompok kedua berpendapat, makna dari "ukhrijat linnas" adalah udzhirot linnas hatta tumuyyizat wa 'urifat wa fushila bainaha wa baina ghoiriha (umat yang ditampakkan bagi manusia sehingga mereka bisa dibedakan, bisa dikenali, dan dipisahkan dengan umat yang lain).
Jadi, interpretasi para mufassir itulah yang benar, dan tidak ada satu pun dari mereka yang menafsiri kata 'ukhrijat' dengan berdakwah dengan cara berkeliling dari kampung ke kampung.
Sekarang mari kita perhatikan kritik Maulawi Abu Ahmad mengenai tafsir yang disampaikan Muhammad Ilyas ini, "Lihat saja penafsirannya yang sembarangan ini. Ia menafsiri 'ukhrijat' dengan melalui mimpi, lagi pula penafsiran tersebut mengesankan betapa dangkal akal pikirannya. Seolah-olah ia tidak tahu mana arah kanan kiri. Dan tidak pula tahu mana perkara wajib dan mana perkara sunah. Perhatikan penafsirannya itu dengan seksama : Bahwa amar ma'ruf tidak akan bisa sempurna kecuali dilakukan dari pintu ke pintu. Padahal Islam sudah sedemikian menggema baik di penjuru barat maupun timur. Alangkah melelahkan metode dakwah seperti ini".
Dalam halaman lain Maulawi Abu Ahmad melanjutkan kritiknya, "Pemimpin gerakan ini telah menyampaikan sebuah manifesto bahwa penafsirannya dan ilmu-ilmunya yang lain diberikan Allah lewat mimpi. Manifesto ini tak jauh berbeda dengan apa yang pernah disampaikan oleh Abu al-A'la al-Maududi dalam kitab at-Tankihat, "Bahwa di dalam memahami al-Qur'an tidak butuh pada tafsir-tafsir yang kita kenal. Namun cukup dengan menguasai bahasa Arab pada tingkatan pertama saja". Pemikiran kedua orang ini sama persis dengan pemikiran yang berkembang di kalangan ahli bid'ah. Mereka sering kali menafsiri al-Quran dengan pendapatnya sendiri.
Kemudian jika umat terbaik yang telah disanjung oleh ayat ini bukanlah para mubaligh dalam Jama'ah Tabligh. Lalu siapakah mereka? Banyak versi yang disampaikan oleh para ulama mengenai ha1 ini. Menurut Ikrimah dan Muqotil sanjungan ini disampaikan Allah untuk Ibnu Mas'ud ra, Ubai bin Ka'ab ra, Muadz bin Jabal ra dan Salim ra mantan budak Abi Khudzaifah. Sanjungan mulia ini mereka terima setelah mereka mengalami kejadian yang kurang menyenangkan. Dikisahkan, suatu hari mereka dihina oleh dua orang Yahudi yang bernama Malik bin Shoif dan Wahb bin Yahuda, mereka berdua mengatakan, "Kami lebih mulia dari pada kalian, dan agama kami lebih baik dari pada agama yang kalian dakwahkan kepada kami!". Sebagai respon dari hinaan tersebut, kemudian Allah menurunkan ayat di atas.
Menurut Ibnu Abbas ra, seperti yang telah diriwayatkan oleh Sa'id bin Jabir, "Orang terbaik tersebut ialah orang-orang yang pernah melakukan hijrah bersama Nabi saw menuju Madinah". Pendapat senada disampaikan oleh Juwaibir dari ad-Dlohak, "Sanjungan ini khusus diperuntukkan bagi para sahabat Nabi, mereka para perawi dan juru dakwah yang harus kita taati". Umar bin Khattab ra juga telah mengatakan, "Umat terbaik itu ada pada generasi awal-awal kita dan tidak berada pada generasi akhir".
Kemudian menurut pendapat terakhir, sanjungan itu diperuntukkan bagi seluruh kaum Muslimin umat Muhammad saw. Qotadah mengatakan, "Mereka adalah umat Muhammad saw. Sebab para Nabi sebelum Nabi Muhammad saw tidak diperintahkan untuk berperang, sedangkan umat Muhammad saw melakukan peperangan melawan orang kafir, lalu mengajak orang-orang kafir untuk memeluk agama mereka (Islam). Mereka adalah umat terbaik bagi manusia".
Asy-Syaikh Saifurrahman bin Ahmad ad-Dihlawi mengatakan, "Ketika Muhammad Ilyas melihat mayoritas orang Mewat (suku-suku yang tinggal di dekat Delhi, India) jauh dari ajaran Is1am, berbaur dengan kaum Zoroaster dan paganis Hindu, bahkan bernama dengan nama-nama mereka, serta tidak ada lagi keislaman yang tersisa kecuali hanya nama dan keturunan, diperparah dengan kebodohan yang kian merata, maka tergeraklah hati Muhammad Ilyas untuk memerangi semua itu. Pergilah ia ke Syaikhnya dan Syaikh tarekatnya, seperti Rasyid Ahmad al-Kanhuhi dan Asyraf Ali at-Tahanawi untuk membicarakan permasalahan ini. Dan ia pun akhirnya mendirikan gerakan tabligh di India, atas perintah dan arahan dari para syaikhnya tersebut".
Sedangkan menurut Jamal Muhammad, berdirinya Jama'ah Tabligh berawal dari ketidakpuasan Muhammad Ilyas terhadap teori pendidikan dengan metodologi kaum sufi yang sebelumnya ia geluti. Kekecewaan ini pernah disampaikan oleh Muhammad Ilyas, "Metodologi dakwah seperti ini terlalu melelahkan dan tidak menampakkan manfaat apa pun dan bisa menjerumuskan orang-orang awam untuk hanya tertarik pada kegiatan berdoa, azimat-azimat kesaktian dan haekal-haekal yang digunakan untuk memenuhi kepentingan duniawi belaka".
Menurut informasi yang telah populer, tugas mendirikan Jama'ah Tabligh ini langsung diterima oleh Muhammad Ilyas dalam sebuah mimpi sebagai kabar gembira. Abul Hasan Ali an-Nadawi pernah mengutip perkataan pendiri Jama'ah Tabligh ini sebagai berikut,
"Ketika aku bermukim di Madinah pada Tahun 1345 H, Allah mengabulkan maksudku dan memberikan kabar gembira (melalui mimpi) bahwa aku akan membentuk gerakan ini bersama kalian".
Mimpi menurut pendiri Jama'ah Tabligh mempunyai arti yang sangat urgen. Banyak tingkat keruhanian yang hanya bisa diperoleh melalui mimpi dan tidak bisa diperoleh melalui cara lain, dan ilmu yang diperoleh melalui mimpi merupakan bagian dari kenabian. Salah satu hasil yang diperoleh Muhammad Ilyas dalam mimpinya ialah metode dakwah sekaligus justifikasi pergerakannya.
Dalam sebuah tulisan Muhammad Mandzur Nu'mani, salah seorang karib Muhammad Ilyas disebutkan,
"Metode dakwah Jama'ah Tablighiyah ini pun aku dapatkan lewat mimpi, begitu juga mengenai penafsiran ayat "kuntum khoiro ummatin ukhrijat linnasi ta'muruna bil ma'ruufi wa tanhauna 'anil munkar wa tu'minuna billah" juga ku dapatkan melalui mimpi. Setelah itu aku menampakkan diri untuk dakwah kepada masyarakat luas seperti halnya pada Nabi. Sedangkan pada firman Allah "ukhrijat" memberikan isyarat bahwa dakwah ini tidak akan sempurna apabila dilakukan dengan cara menetap atau bermukim saja di suatu tempat atau daerah, akan tetapi seorang mubaligh harus keluar masuk dari daerah satu ke daerah lainnya, atau bahkan dari pintu ke pintu".
Ada beberapa hal yang perlu kita diskusikan kembali dalam permasalahan ini, yaitu tentang mimpi yang mengilhami pembentukan Jama'ah Tabligh, dan mimpi yang dijadikan fundamen penafsiran ayat sebagai justifikasi gerakan mereka.
Mungkin masih bisa dimaklumi jika mimpi yang dialami oleh Mahammad Ilyas hanya ia jadikan inspirator untuk membentuk Jama'ah Tabligh, sebab pembentukan sebuah jama'ah tidak berhubungan langsung dengan hukum syariat. Dia menyebut mimpi tersebut dengan mubassyirot (kabar gembira) dari Allah. Seandainya pengakuan ini benar, maka Muhammad Ilyas tidak holeh disalahkan sebab banyak Hadits yang membenarkan mimpi-mimpi yang dialami oleh seorang Muslim, salah satunya ialah Hadits:
أن أبا هريرة قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول لم يبق من النبوة إلا المبشرات. قيل : وما المبشرات قال : الرؤيا الصالحة
"Sesungguhnya Abu Hurairah berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda: tidak ada yang tersisa dari sifat kenabian (setelah wafat Nabi) kecuali al-mubsyirot. Para sahabat bertanya, "Apakah al-mubsyirot itu wahai Nabi?" Nabi menjawab, "al-mubsyirot adalah mimpi baik".
Bahkan sebelum Nabi hijrah, beliau mendapatkan kabar baik dari Allah. Dalam mimpi beliau melihat bahwa tempat hijrah beliau adalah sebuah daerah yang kaya dengan buah kurma. Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Abi Musa diceritakan:
رأيت في المنام أني أهاجر من مكة إلى أرض بها نخل فذهب وهلى إلى أنها اليمامة أو هجر فإذا هي المدينة يثرب
"Dalam mimpi aku melihat bahma aku sedang melakukan hijrah dari Makkah menuju sebuah daerah yang banyak ditumbuhi buah korma. Aku menyangka daerah tersebut ialah Yamamah atau Hajar, ternyata daerah itu adalah kota Yatsrib".
Namun sayang, Muhammad Ilyas telah berani menggunakan mimpi sebagai landasan dalam menafsiri sebuah ayat. Hal inilah yang tidak boleh ditolerir. Belum pernah ada seorang ulama pun yang melakukan penafsiran ayat dengan metodologi mimpi. Jika Muhammad Ilyas sebagai mufassir sejati tentu metode yang akan ia gunakan ialah metode yang telah disebutkan oleh para ulama, bukan menggunakan metode semau gue. Teori tafsir ini telah disampaikan oleh imam as-Suyuthi sebagai berikut, "Para ulama telah mengatakan: Siapa pun yang ingin menafsiri al-Quran hendaknya yang pertama kali dilakukan ialah mencari tafsir tersebut di dalam a1-Quran. Dalam sebuah tempat, terkadang ayat al-Qur'an diterangkan secara general, namun di tempat lain dijelaskan dengan cukup detail. Apabila tidak ditemukan maka beralih pada Hadits, sebab salah satu fungsi dari Hadits ialah sebagai penjelas al-Quran. Imam Syafi'i telah menjelaskan : Seluruh hukum yang disampaikan oleh Nabi berasal dari pemahaman al-Quran, sebab Allah telah berfirman, "Inna anzalna ilaikal kitaba bil haqqi litahkuma bainannasi bima arokalloh" (Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu). (QS. an-Nisa : 105).
Selanjutnya para ulama mengatakan : Jika maksud sebuah ayat tidak ditemukan dalam al-Qur'an maupun Hadits, hendaknya kita merujuk kepada tafsir yang disampaikan oleh para sahabat. Mereka adalah orang yang paling tahu mengenai penjelasan sebuah ayat, sebab mereka adalah saksi asbabun nuzul, sekaligus orang-orang yang memiliki pemahaman akurat dan didukung dengan kesalehan (devosional) amal mereka. Sedangkan tafsir yang disampaikan oleh generasi tabi'in ulama masih belum sepakat, apakah kita harus merujuk pada tafsir yang mereka sampaikan atau tidak? Sebagian berpendapat mengatakan, kita tidak harus merujuk pada tafsir mereka sebab tafsir mereka tidak bisa dijadikan hujjah. Sedangkan menurut imam Ahmad ra. kita harus merujuk kepada generasi tabi'in baik dalam permasalahan tafsir atau pun yang lain.
Kritik serupa juga pernah disampaikan oleh Maulawi Abu Ahmad. Dengan mengutip komentar Ibnu Hajar al-Atsqolani dalam Mirqotul Mafatih 'ala Misykatil Mashobih ia mengatakan, "Mimpi yang dialami selain para Nabi tidak bisa dijadikan keretapan hukum syar'i". Hukum syar'i hanya bisa diperoleh melalui ijtihad dan wahyu. Selanjutnya Maulawi Abu Ahmad mengatakan, "Bagaimana mungkin Muhammad Ilyas menafsiri ayat al-Quran melalui mimpi, kemudian menyebarluaskannya ke segenap penjuru dan ia memproklamirkan diri sebagai pemimpin. Bukankah ini semua merupakan pemalsuan hukum-hukum syar'i.
Sekarang mari kita bandingkan tafsir yang disampaikan oleh Muhammad Ilyas dengan tafsir para ulama ahli tafsir.
Muhammad Ilyas telah menafsiri kata 'ukhrijat' dengan dakwah yang dilakukan dengan cara keluar dari satu daerah ke daerah lain atau dari pintu ke pintu lain. Metode dakwah semacam ini kemudian lebih terkenal dengan sebutan khuruj.
Interpretasi semacam ini sama sekali belum pernah disampaikan oleh seorang ulama pun. Jadi Muhammad Ilyas adalah satu-satunya. Dalam tafsir Alusi disebutkan: Tafsir dari kata 'ukhrijat' ialah "udzhirot (umat yang ditampakkan)". Sedangkan dalam tafsir ar-Rozi disebutkan, "Ada dua pendapat ,yang ditampilkan oleh para ulama mengenai makna "ukhrijat linnas". Pertama, kuntum khoirol umam al-mukhorrojah linnas fi jami'il a'shor (kalian adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi manusia sepanjang masa). Sedangkan kelompok kedua berpendapat, makna dari "ukhrijat linnas" adalah udzhirot linnas hatta tumuyyizat wa 'urifat wa fushila bainaha wa baina ghoiriha (umat yang ditampakkan bagi manusia sehingga mereka bisa dibedakan, bisa dikenali, dan dipisahkan dengan umat yang lain).
Jadi, interpretasi para mufassir itulah yang benar, dan tidak ada satu pun dari mereka yang menafsiri kata 'ukhrijat' dengan berdakwah dengan cara berkeliling dari kampung ke kampung.
Sekarang mari kita perhatikan kritik Maulawi Abu Ahmad mengenai tafsir yang disampaikan Muhammad Ilyas ini, "Lihat saja penafsirannya yang sembarangan ini. Ia menafsiri 'ukhrijat' dengan melalui mimpi, lagi pula penafsiran tersebut mengesankan betapa dangkal akal pikirannya. Seolah-olah ia tidak tahu mana arah kanan kiri. Dan tidak pula tahu mana perkara wajib dan mana perkara sunah. Perhatikan penafsirannya itu dengan seksama : Bahwa amar ma'ruf tidak akan bisa sempurna kecuali dilakukan dari pintu ke pintu. Padahal Islam sudah sedemikian menggema baik di penjuru barat maupun timur. Alangkah melelahkan metode dakwah seperti ini".
Dalam halaman lain Maulawi Abu Ahmad melanjutkan kritiknya, "Pemimpin gerakan ini telah menyampaikan sebuah manifesto bahwa penafsirannya dan ilmu-ilmunya yang lain diberikan Allah lewat mimpi. Manifesto ini tak jauh berbeda dengan apa yang pernah disampaikan oleh Abu al-A'la al-Maududi dalam kitab at-Tankihat, "Bahwa di dalam memahami al-Qur'an tidak butuh pada tafsir-tafsir yang kita kenal. Namun cukup dengan menguasai bahasa Arab pada tingkatan pertama saja". Pemikiran kedua orang ini sama persis dengan pemikiran yang berkembang di kalangan ahli bid'ah. Mereka sering kali menafsiri al-Quran dengan pendapatnya sendiri.
Kemudian jika umat terbaik yang telah disanjung oleh ayat ini bukanlah para mubaligh dalam Jama'ah Tabligh. Lalu siapakah mereka? Banyak versi yang disampaikan oleh para ulama mengenai ha1 ini. Menurut Ikrimah dan Muqotil sanjungan ini disampaikan Allah untuk Ibnu Mas'ud ra, Ubai bin Ka'ab ra, Muadz bin Jabal ra dan Salim ra mantan budak Abi Khudzaifah. Sanjungan mulia ini mereka terima setelah mereka mengalami kejadian yang kurang menyenangkan. Dikisahkan, suatu hari mereka dihina oleh dua orang Yahudi yang bernama Malik bin Shoif dan Wahb bin Yahuda, mereka berdua mengatakan, "Kami lebih mulia dari pada kalian, dan agama kami lebih baik dari pada agama yang kalian dakwahkan kepada kami!". Sebagai respon dari hinaan tersebut, kemudian Allah menurunkan ayat di atas.
Menurut Ibnu Abbas ra, seperti yang telah diriwayatkan oleh Sa'id bin Jabir, "Orang terbaik tersebut ialah orang-orang yang pernah melakukan hijrah bersama Nabi saw menuju Madinah". Pendapat senada disampaikan oleh Juwaibir dari ad-Dlohak, "Sanjungan ini khusus diperuntukkan bagi para sahabat Nabi, mereka para perawi dan juru dakwah yang harus kita taati". Umar bin Khattab ra juga telah mengatakan, "Umat terbaik itu ada pada generasi awal-awal kita dan tidak berada pada generasi akhir".
Kemudian menurut pendapat terakhir, sanjungan itu diperuntukkan bagi seluruh kaum Muslimin umat Muhammad saw. Qotadah mengatakan, "Mereka adalah umat Muhammad saw. Sebab para Nabi sebelum Nabi Muhammad saw tidak diperintahkan untuk berperang, sedangkan umat Muhammad saw melakukan peperangan melawan orang kafir, lalu mengajak orang-orang kafir untuk memeluk agama mereka (Islam). Mereka adalah umat terbaik bagi manusia".
Langganan:
Postingan (Atom)