Abu malik al asy’ari rhu berkata, Rasulullah saw mengirimkan kami dalam sebuah pasukan, dan saad bin abi waqqas ditunjuk sebagai pemimpin kami, maka kamipun berangkat. Ketika kami berhenti di suatu tenopat untuk beristirahat, ada salah seorang seorang dari kami berdiri lalu menunggangi kendaraannya. Saya bertanya kepadanya, “Hendak pergi kemana Kamu?” Dia menjawab, saya akan pergi mencari rumput.” Saya katakan kepadanya, “Janganlah berbuat demikian sebelum kamu meminta ijin dulu kepada amir rombongan!”
Maka kamipun mendatangi abu musa al asy’ari (yang pada waktu itu dia memimpin sebagian dari pasukan tersebut), lalu kami melaporkan kepadanya tentang orang itu. Maka abu musa berkata kepada orang itu, “Mungkin kamu ingin kembali menemui keluargamu”. Orang itu menjawab, “Tidak”. Abu musa berkata, “Ualngi apa yang kamu katakan itu.” Dia menjawab, “Tidak”. Maka abu musa berkata, “Kalau begitu pergilah dan berjalanlah diatas jalan hidayah!”
Maka orang itupun pergi dan pada malam harinya dia kembali , lalu Abu musa bertanya kepadanya, “Mungkin kamu pergi menemui keluargamu”. Dia menjwab “Tidak”. Abu musa bertanya lagi, “Ulangi apa yang kamu katakana!” Dia menjawab, “Ya, memang benar saya pergi ke rumah.”. Abu musa berkata, “Kamu pergi ke rumah seperti berjalan diatas api. Selama kamu duduk disana maka seperti duduk diatas api. Dan kamu kembali setelah berjalan diatas api. Oleh karena itu sekarang perbaruilah amal kamu supaya menjadi kifarat atas dosamu itu.” (HR. Ibnu asakir dalam kitab kanzul ‘ummal jilid III halaman 169)
Sumber: Hayatush shohabah jilid I, maulana yusuf rah)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar