Sebuah perhelatan besar digelar 17-20 Juli di kawasan Serpong, Banten. Di situ berkumpul ratusan ribu orang yang menamakan dirinya anggota Jamaah Tabligh. Siapa sebenarnya mereka dan apa yang dilakukan selama digelarnya acara itu?
MAAF. Itulah kata yang sering muncul dari mulut petugas yang berada di Posko Khirosah di tempat perhelatan akbar Jamaah Tabligh di sebuah tanah lapang seluas 200 ha di kawasan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Minggu (19/7) lalu. Perkataan dengan nada santun tersebut mereka katakan ketika Suara Merdeka mencoba memperoleh informasi lebih jauh tentang kegiatan akbar tersebut dan hal-hal yang terkait teknis seperti jumlah anggota Jamaah Tabligh yang hadir, siapa tokoh nasional yang diundang, hasil-hasil pertemuan akbar, dan sebagainya.
”Maaf pak, kami memang tidak ingin riya’. Jadi kami tidak ingin mempublikasikan kegiatan kami di koran dan televisi. Biarlah nanti masyarakat mengetahui sendiri kegiatan silaturahmi pengikut ‘usaha dakwah’ ini, karena kami insya Allah akan bersilaturahmi ke masjid-masjid yang ada di tengah masyarakat,” kata petugas yang mengaku bernama Abu Jihad itu.
Jika melihat begitu banyaknya jumlah bus, metromini, minibus, sedan biasa sampai sedan mewah, sepeda motor sampai sepeda onthel yang terparkir rapi di lokasi tersebut, belum lagi mereka yang datang berjalan kaki atau naik ojek, maka bisa diperkirakan jumlah yang hadir mencapai ratusan ribu orang atau jauh lebih banyak daripada yang hadir pada saat kampanye akbar pasangan SBY-Boediono di Stadion Utama Gelora Bung Karno beberapa waktu lalu.
”Mungkin hampir sejuta orang mas, tapi saya nggak tahu persisnya, karena kita datang kesini cuma mikir, cuma usahakan, iman kokoh di hati kita,” kata Anwar, anggota Jamaah Tabligh asal Malang, Jawa Timur.
Dia yang ”keceplosan bicara” merupakan staf pengajar di PTN favorit di Malang. Anwar mengaku, walaupun dihadiri anggota yang sangat besar jumlahnya serta dihadiri tokoh-tokoh nasional seperti Jusuf Kalla, bukan itu yang membesarkan pertemuan ini. ”Kita semua meyakini kebesaran sebuah pertemuan adalah bila di dalamnya membesarkan kebesaran Allah dan pentingnya dakwah untuk iman umat manusia. Kami ingin besar di mata Allah, bukan dinilai besar oleh mahluk-mahluknya. Kami juga tidak ingin membuat kami besar, kami istiqomah dakwah saja, biar Allah yang membesarkan kami,” paparnya.
Dalam setiap perhelatan akbar yang disebut ijtima’ tersebut, menurutnya, tidak ada perbedaan status sosial siapa yang datang. Bila presiden sekalipun, maka dia tidak akan diberi tempat duduk di VVIP dan harus duduk berbaur dengan jamaah, karena menjunjung tinggi prinsip semua sama di mata Allah, kecuali mereka yang bertakwa.
Ciri khas
Dari pengamatan Suara Merdeka, anggota Jamaah Tabligh mengenakan pakaian yang hampir seragam, seperti baju koko sampai dengan gamis yang panjang, celana panjang di atas mata kaki, kopiah putih, ada yang dilengkapi dengan sorban, dan sebagian besar memelihara jenggot.
Dari tampilan yang seragam ini, ternyata mereka datang dari status sosial berbeda. Hal ini terlihat dari beraneka kendaraan yang membawa mereka untuk hadir di acara tersebut. Deretan sedan dari BMW, Mercedes sampai Toyota Vios, juga SUV seperti Range Rover, Ford Escape, Toyota Fortuner sampai Daihatsu Terios berbaur dengan dengan Hijet dan bus butut, bahkan sampai sepeda onthel. ”Jangan difoto Pak, ini kebesaran dunia,” pinta sorang petugas di Khirosah saat Suara Merdeka akan memfoto hal yang menarik ini.
Kesan pertama masyarakat awam tentunya merasa asing bahkan ”seram” dengan kehadiran mereka. Namun demikian mereka tidak ekslusif dan berusaha untuk membaur dengan menyebarkan dakwah. Hal ini terlihat saat di warung kopi yang terletak dekat lokasi pertemuan akbar mereka. ”Assalamu’alaikum, Mas. Saya Junaidi asal Natuna, Riau, saya masih lemah iman, ikut ‘usaha dakwah’ ini untuk memperbaiki diri dan iman. Kita ikut saja biar Allah yang memberi kepahaman,” katanya kepada Suara Merdeka.
”Agar paham usaha ini, Mas bisa ikut ’usaha dakwah’ ini, kita khuruj, keluar di jalan Allah 3 hari saja. Semoga nanti dipahamkan Allah,” tambahnya.
Mendengar kata ‘keluar di jalan Allah’, teringatlah dengan kata-kata yang sering dikatakan almarhum Bangun Sugito atau dikenal dengan Gito Rollies. Ditanya apakah Gito ikut usaha dakwah ini, Junaidi hanya berkata ”Mas lebih tahulah daripada kami.”
Ditanya soal teknis terkait keluar di jalan Allah, dia menyatakan, ”Kalau Mas tinggal di Jakarta datang ke Masjid Jami’ Kebon Jeruk di ‘daerah kota’, daftar saja untuk keluar 3 hari. Kita dakwah membawa uang kita sendiri, dengan jiwa dan harta kita. Kita isi dengan baca kitab tentang keutamaan amal dan ibadah,” katanya.
Ijtima’ yang dimulai sejak tanggal 17 hingga 20 Juli pun berakhir, maka pulanglah mereka dengan tertib dalam rombongan-rombongan dengan seorang penanggung jawab. (Hartono Harimurti-62)
Alhamdulillah,syukur ke hadrat Illahi kerana masih diberi kesempatan untuk aku khuruj 3 hari masturat di bulan Ramadhan ini. Walaupun ada sedikit ujian dalam pembentukan jemaah,tapi ianya dapat diselesaikan dengan izin Allah. Sebenarnya ada 2 jemaah masturat yang akan keluar masturat ni, masing2 6 pasang untuk 2 jemaah ni. Tapi pilihan Allah, ketika bayan hidayah, hanya 3 pasang aja yg dpt keluar dari jemaahku dan 5 pasang bagi satu jemaah lagi. Setelah dimesyuaratkan untuk dapat bentuk 2 jemaah maka jemaah kami telah import satu pasang masturat dari jemaah lagi satu untuk mencukupkan 4 pasang bagi syarat khuruj masturat ni..alhamdulillah, jemaah kami telah keluar di kawasan Penanti dan lagi satu jemaah ke Perlis.
Rumah yang kami pergi ini merupakan rumah taklim mingguan masturat dan merupakan seorang yang kaya. Bukan kaya harta tapi kaya anak. Bukan 5 orang anaknya, bukan 10 orang tetapi 14 orang anaknya dan yang kecil baru 1 tahun 2 bulan..subhanallah…sampai di rumah tersebut kami di sambut baik oleh tuan rumah dan anak2 perempuannya. Masa kami di sana ada 3 orang anaknya yang sudah besar,ke tiga2nya merupakan alimah. okey, hari jumaat merupakan hari terakhir sebelum kita menyambut ramadhan esoknya..dan peluang dapat menyambut puasa ketika keluar ke jalan Allah merupakan pengalaman indah dan menyeronokkan yang akan ku ingat sampai bila2.. apa yang seronoknya kami berpeluang solah terawih 20 rakaat berjemaah diimamkan seorang hafizah yang turut keluar masturat ni..ada 2 orang hafizah dalam jemaah masturatku ini..alhamdulillah, actually, aku x pernah lagi merasa solah terawih dengan bacaan satu juzuk ni, tapi kali ini Allah beri peluang ini ketika kami keluar ni, memang seronok sangat..dapatlah dua malam kami terawih dengan bacaan 2 juzuk al-quran ni..Alhamdulillah..
Apa yang menariknya khuruj di bulan ramadhan adalah peluang untuk amal ibadah lebih banyak berbanding hari2 biasa dan program pun tak padat sangat.. tak perlu nak sarapan, makan tengahari dan minum petang..so, masa terluang boleh isi dgn amal infradi..selepas asar baru kami buat persiapan untuk berbuka puasa. alhamdulillahla, anak tuan rumah yg besar2 pun ada seramai 3 orang, maka kerja untuk buat persiapan berbuka menjadi mudah..alhamdulillah, saat berbuka puasa adalah saat yang paling ditunggu2…teringat satu hadith yang menyatakan orang yang berbuka puasa mendapat dua kegembiraan, satu ketika berbuka puasa dan satu lagi ketika berjumpa Allah Taala..memang betul..hanya orang yang berpuasa sahaja merasai saat tersebut..kami di jamu dengan pelbagai kuih-muih..memang banyak coz anak tuan rumah ni pun ramai..menurut anak tuan rumah ni, memang setiap malam mereka tidak makan nasi, hanya makan kuih,biskut or buah2an sahaja…patutla…kuih muih pun banyak..bolehla belajar dari cara tuan rumah ni..coz biasanya org sibuk nak jamu juadah yang best2, dengan lauk pauk yang bermacam2..tapi tuan rumah ni, simple je..buka puasa pun x dela kalut cam sesetengah orangkan..alhamdulillah,berkat didikan mak ayah la tu..
Dan secara keseluruhannya, ramaila orang nusrah kat jemaah kami ni, iyala, kawasan ni memang kuatla usaha agama, rata2 anak2 mereka ni hafizah dan alimah..dan masa bayan tangguh hari ahad lepas asar,pembayan pun adalah terghib kami ni para masturat supaya lebih banyak bagi masa untuk kerja agama dan menjadi pendorong suami dalam usaha dakwah ini. pembayan juga menerangkan 5 sifat para wanita supaya dapat di amalkan dalam rumah tangga mereka iaitu
1-menjadi daeiyah~pendakwah
2- menjadi alimah ~berpengetahuan dalam agama
3- menjadi abidah~ kuat beribadah
4- menjadi murobbiyah~ orang yang mendekatkan diri pada Allah
5- menjadi khadimah~orang yang suka berkhidmat terutama untuk agama Allah
Alhamdulillah, mudah2an pada masa hadapan, Allah Taala memberi lagi peluang untuk aku khuruj di jalannya dan semoga asbab pengorbanan mereka yang keluar ke jalan Allah ini akan jadi asbab hidayah seluruh alam..ameen..
Sumber: http://karkunahmithali.blogspot.com/
Rumah yang kami pergi ini merupakan rumah taklim mingguan masturat dan merupakan seorang yang kaya. Bukan kaya harta tapi kaya anak. Bukan 5 orang anaknya, bukan 10 orang tetapi 14 orang anaknya dan yang kecil baru 1 tahun 2 bulan..subhanallah…sampai di rumah tersebut kami di sambut baik oleh tuan rumah dan anak2 perempuannya. Masa kami di sana ada 3 orang anaknya yang sudah besar,ke tiga2nya merupakan alimah. okey, hari jumaat merupakan hari terakhir sebelum kita menyambut ramadhan esoknya..dan peluang dapat menyambut puasa ketika keluar ke jalan Allah merupakan pengalaman indah dan menyeronokkan yang akan ku ingat sampai bila2.. apa yang seronoknya kami berpeluang solah terawih 20 rakaat berjemaah diimamkan seorang hafizah yang turut keluar masturat ni..ada 2 orang hafizah dalam jemaah masturatku ini..alhamdulillah, actually, aku x pernah lagi merasa solah terawih dengan bacaan satu juzuk ni, tapi kali ini Allah beri peluang ini ketika kami keluar ni, memang seronok sangat..dapatlah dua malam kami terawih dengan bacaan 2 juzuk al-quran ni..Alhamdulillah..
Apa yang menariknya khuruj di bulan ramadhan adalah peluang untuk amal ibadah lebih banyak berbanding hari2 biasa dan program pun tak padat sangat.. tak perlu nak sarapan, makan tengahari dan minum petang..so, masa terluang boleh isi dgn amal infradi..selepas asar baru kami buat persiapan untuk berbuka puasa. alhamdulillahla, anak tuan rumah yg besar2 pun ada seramai 3 orang, maka kerja untuk buat persiapan berbuka menjadi mudah..alhamdulillah, saat berbuka puasa adalah saat yang paling ditunggu2…teringat satu hadith yang menyatakan orang yang berbuka puasa mendapat dua kegembiraan, satu ketika berbuka puasa dan satu lagi ketika berjumpa Allah Taala..memang betul..hanya orang yang berpuasa sahaja merasai saat tersebut..kami di jamu dengan pelbagai kuih-muih..memang banyak coz anak tuan rumah ni pun ramai..menurut anak tuan rumah ni, memang setiap malam mereka tidak makan nasi, hanya makan kuih,biskut or buah2an sahaja…patutla…kuih muih pun banyak..bolehla belajar dari cara tuan rumah ni..coz biasanya org sibuk nak jamu juadah yang best2, dengan lauk pauk yang bermacam2..tapi tuan rumah ni, simple je..buka puasa pun x dela kalut cam sesetengah orangkan..alhamdulillah,berkat didikan mak ayah la tu..
Dan secara keseluruhannya, ramaila orang nusrah kat jemaah kami ni, iyala, kawasan ni memang kuatla usaha agama, rata2 anak2 mereka ni hafizah dan alimah..dan masa bayan tangguh hari ahad lepas asar,pembayan pun adalah terghib kami ni para masturat supaya lebih banyak bagi masa untuk kerja agama dan menjadi pendorong suami dalam usaha dakwah ini. pembayan juga menerangkan 5 sifat para wanita supaya dapat di amalkan dalam rumah tangga mereka iaitu
1-menjadi daeiyah~pendakwah
2- menjadi alimah ~berpengetahuan dalam agama
3- menjadi abidah~ kuat beribadah
4- menjadi murobbiyah~ orang yang mendekatkan diri pada Allah
5- menjadi khadimah~orang yang suka berkhidmat terutama untuk agama Allah
Alhamdulillah, mudah2an pada masa hadapan, Allah Taala memberi lagi peluang untuk aku khuruj di jalannya dan semoga asbab pengorbanan mereka yang keluar ke jalan Allah ini akan jadi asbab hidayah seluruh alam..ameen..
Sumber: http://karkunahmithali.blogspot.com/
Shalat Jumat di Masjid Al Rahma dekat dari kediaman akh Kun Marhadi, saya berkenalan dengan Syekh Syarif Battikhi, orang Suriyah yang bertugas sebagai Khatib di Masjid yang baru diresmikan sebulan lalu ini. Sehari sebelumnya, Rabu malam Kamis, selepas Maghrib, saya berceramah di Masjid ini tentang “kewajiban kita terhadap Rasulullah Saw”. Dari beliau saya mendengar banyak cerita menarik seputar perkembangan Dakwah di US, khususnya di wilayah San Diego, California. Pengalamannya, beliau pernah mengislamkan seorang Rabby Yahudi, yang menceritakan bahwa motif masuk islamnya adalah karena banyak menemukan ketidak benaran dalam ajaran agama yang dia anut sebelumnya, dan Islam adalah agama yang paling sesuai dengan Fitrah insany. Belakangan Muallaf yang satu ini mengikuti kegiatan dakwah Jama’ah Tabligh yang berpindah dari satu Masjid ke Masjid lainnya untuk berdakwah.
Dalam penuturan Syekh Syarif, ada seorang wanita warga US datang menemani anaknya untuk masuk Islam ke Islamic Center Abu Bakar di San Diego. Menurut penuturan Syekh, anak yang masih berada di bawah umur 18 tahun, tidak dapat menentukan sikapnya sendiri menurut peraturan di US. Karenanya dia harus ditemani oleh ibunya. Syekh bertanya kepada sang ibu “kenapa anda mengantar anak anda masuk Islam sedang Anda sendiri tidak Islam”. JawaDari beliau saya mendengar banyak cerita menarik seputar perkembangan Dakwah di US, khususnya di wilayah San Diego, California. Pengalamannya, beliau pernah mengislamkan seorang Rabby Yahudi, yang menceritakan bahwa motif masuk islamnya adalah karena banyak menemukan ketidak benaran dalam ajaran agama yang dia anut sebelumnya, dan Islam adalah agama yang paling sesuai dengan Fitrah insany. Belakangan Muallaf yang satu ini mengikuti kegiatan dakwah Jama’ah Tabligh yang berpindah dari satu Masjid ke Masjid lainnya untuk berdakwah.bnya, saya membesarkannya dengan baik, menjauhkanya dari drug dan prilaku yang buruk yang banyak menimpa anak muda di sini. Aku sendiripun menjauhi perbuatan-perbuatan itu, sekarang aku mau anakku ini tumbuh bersih dan jauh dari perbuatan-perbuatan menyimpang itu, dan aku melihat, cara satu-satunya adalah hidup dalam naungan Islam. Karenanya aku rela mengantar dia kemari untuk masuk Islam. Anak itupun bersyahadat. Masya Allah.
Syekh Syarif sekarang sedang menduduki posisi ketua Majelis Antar Agama untuk daerah San Diego. Majlis ini adalah forum komunikasi yang sangat berharga bagi ummat Islam untuk menjelaskan apa itu Islam kepada masyarakat Amerika. Dulu yang memegang peran ini untuk menjelaskan Islam kepada public adalah orang Yahudi dan Hindu. Tetapi setelah kita masuk ke dalam forum ini, kita lah yang menjelaskan Islam kepada public. Di majelis ini kita tidak merendahkan diri atau menjual agama kita kepada non Muslim untuk menyenangkan mereka, akan tetapi kita mengajarkan Islam kepada mereka dengan benar.
Kejadian menarik saya alami hari Kamis 23 Juli, ada seorang pemuda berkulit hitam, ketika selesai shalat zuhur, saya dipangil oleh pengurus Masjid al-Ribath di La Mesa, untuk mendengarkan ungkapan anak muda itu. Performen anak muda ini aeperti anak muda gaul lainnya, di telinganya masih ada anting di kiri kanan, tetapi di tangan kanannya, ada terjemahan alqur’an yang agak tua. Nampaknya ia sudah lama membaca kitab itu. Kami kira dia sudah siap bersyahadat, rupanya dia masih mengkaji Islam. Ketua Masjid, Brother Munir, asal Mesir, mengatakan bahwa masjid kita memiliki program setiap ahad (Sunday Class) untuk Muslim baru. Silakan anda datang dan menanyakan apa saja yang mengganjal dalam pikiran anda tentang Islam. Lalu saya usulkan kepada beberapa jama’ah yang berkerumun di depan lelaki itu, mari kita jelaskan secara singkat tentang Islam kepada beliau, beberapa menit saja, tanpa menunggu datangnya hari Ahad, lalu setelah itu, jika ada pertanyaan lanjutan, ia bisa datang pada hari Ahad. Sang Ketua menyambut saran saya, beliau pun mulai menjelaskan singkat tentang wahyu yang diturunkan kepada Nabi-nabi sebelum Muhammad Saw. Sejarah singkat risalah Musa, Isa alaihimussalam dalam beberapa menit. Namun karena saya harus meninggalkan tempat itu, sayapun permisi. Pada waktu Maghrib, saya datang kembali ke Masjid itu, saya terkejut ketika melihat anak muda tadi masih ada di Masjid. Saya bertanya kepada Sdr Munir, bagaimana kisah anak muda tadi? Kata Munir, anak muda itu sudah masuk Islam tadi setelah anda berangkat beberapa menit. Sungguh menggetarkan jantung saya. Karena ketika saya masih di situ, Munir bertanya, bagaimana kalau anda sekarang bersyahadat? Dia menjawab belum siap. Masih mau belajar. Tetapi beberapa menit setelah itu, Munir menerangkan kepada beliau dengan bertanya, Apakah Anda percaya (Iman) kepada Allah Swt? Ia menjawab “ya”. Munir bertanya lagi, apakah Anda percaya kepada Nabi-nabi seperti Ibrahim, Nuh, Dawud, Musa dan Isa? Ia menjawab “ya”. Lalu kata Munir melanjutkan, Nabi Muhammad hanya meneruskan garis para Nabi-nabi sebelumnya menyuruh manusia menyembah Dia dan tidak mensekutukanNya dengan yang lain. Apakah Anda percaya kepada Muhammad? Lelaki itupun menjawab : “kalau begitu ya”. Munir langsung mengatakan berarti Anda sudah siap bersyahadat, Lelaki itupun mengucapkan Syahadatnya, Asyhadu an Laa Ilaaha Illallah wa Anna Muhammadan Rasulullah. Maghrib dan Isya, ia sudah melaksanakan Shalat berjamaah bersama jama’ah Masjid al-Ribath di La Mesa, California. Subhanallah. Tak usah kaget, hal seperti ini sudah biasa terjadi dimana-mana di Amerika. Dengan penjelasan simpel dan tak berbelit-belit, seseorang merasa percaya kepada Islam, merekapun bersyahadat. Mirip seperti kisah-kisah di zaman Rasul dan Shahabat Nabi dahulu kala. Sementara non Muslim di negeri kita, sudah dijelaskanpun tentang Islam dan mereka juga sudah banyak mendengar tentang Islam, namun hati mereka keras tidak dapat menerima Hidayah Allah Swt.
Dalam penuturan Syekh Syarif, ada seorang wanita warga US datang menemani anaknya untuk masuk Islam ke Islamic Center Abu Bakar di San Diego. Menurut penuturan Syekh, anak yang masih berada di bawah umur 18 tahun, tidak dapat menentukan sikapnya sendiri menurut peraturan di US. Karenanya dia harus ditemani oleh ibunya. Syekh bertanya kepada sang ibu “kenapa anda mengantar anak anda masuk Islam sedang Anda sendiri tidak Islam”. JawaDari beliau saya mendengar banyak cerita menarik seputar perkembangan Dakwah di US, khususnya di wilayah San Diego, California. Pengalamannya, beliau pernah mengislamkan seorang Rabby Yahudi, yang menceritakan bahwa motif masuk islamnya adalah karena banyak menemukan ketidak benaran dalam ajaran agama yang dia anut sebelumnya, dan Islam adalah agama yang paling sesuai dengan Fitrah insany. Belakangan Muallaf yang satu ini mengikuti kegiatan dakwah Jama’ah Tabligh yang berpindah dari satu Masjid ke Masjid lainnya untuk berdakwah.bnya, saya membesarkannya dengan baik, menjauhkanya dari drug dan prilaku yang buruk yang banyak menimpa anak muda di sini. Aku sendiripun menjauhi perbuatan-perbuatan itu, sekarang aku mau anakku ini tumbuh bersih dan jauh dari perbuatan-perbuatan menyimpang itu, dan aku melihat, cara satu-satunya adalah hidup dalam naungan Islam. Karenanya aku rela mengantar dia kemari untuk masuk Islam. Anak itupun bersyahadat. Masya Allah.
Syekh Syarif sekarang sedang menduduki posisi ketua Majelis Antar Agama untuk daerah San Diego. Majlis ini adalah forum komunikasi yang sangat berharga bagi ummat Islam untuk menjelaskan apa itu Islam kepada masyarakat Amerika. Dulu yang memegang peran ini untuk menjelaskan Islam kepada public adalah orang Yahudi dan Hindu. Tetapi setelah kita masuk ke dalam forum ini, kita lah yang menjelaskan Islam kepada public. Di majelis ini kita tidak merendahkan diri atau menjual agama kita kepada non Muslim untuk menyenangkan mereka, akan tetapi kita mengajarkan Islam kepada mereka dengan benar.
Kejadian menarik saya alami hari Kamis 23 Juli, ada seorang pemuda berkulit hitam, ketika selesai shalat zuhur, saya dipangil oleh pengurus Masjid al-Ribath di La Mesa, untuk mendengarkan ungkapan anak muda itu. Performen anak muda ini aeperti anak muda gaul lainnya, di telinganya masih ada anting di kiri kanan, tetapi di tangan kanannya, ada terjemahan alqur’an yang agak tua. Nampaknya ia sudah lama membaca kitab itu. Kami kira dia sudah siap bersyahadat, rupanya dia masih mengkaji Islam. Ketua Masjid, Brother Munir, asal Mesir, mengatakan bahwa masjid kita memiliki program setiap ahad (Sunday Class) untuk Muslim baru. Silakan anda datang dan menanyakan apa saja yang mengganjal dalam pikiran anda tentang Islam. Lalu saya usulkan kepada beberapa jama’ah yang berkerumun di depan lelaki itu, mari kita jelaskan secara singkat tentang Islam kepada beliau, beberapa menit saja, tanpa menunggu datangnya hari Ahad, lalu setelah itu, jika ada pertanyaan lanjutan, ia bisa datang pada hari Ahad. Sang Ketua menyambut saran saya, beliau pun mulai menjelaskan singkat tentang wahyu yang diturunkan kepada Nabi-nabi sebelum Muhammad Saw. Sejarah singkat risalah Musa, Isa alaihimussalam dalam beberapa menit. Namun karena saya harus meninggalkan tempat itu, sayapun permisi. Pada waktu Maghrib, saya datang kembali ke Masjid itu, saya terkejut ketika melihat anak muda tadi masih ada di Masjid. Saya bertanya kepada Sdr Munir, bagaimana kisah anak muda tadi? Kata Munir, anak muda itu sudah masuk Islam tadi setelah anda berangkat beberapa menit. Sungguh menggetarkan jantung saya. Karena ketika saya masih di situ, Munir bertanya, bagaimana kalau anda sekarang bersyahadat? Dia menjawab belum siap. Masih mau belajar. Tetapi beberapa menit setelah itu, Munir menerangkan kepada beliau dengan bertanya, Apakah Anda percaya (Iman) kepada Allah Swt? Ia menjawab “ya”. Munir bertanya lagi, apakah Anda percaya kepada Nabi-nabi seperti Ibrahim, Nuh, Dawud, Musa dan Isa? Ia menjawab “ya”. Lalu kata Munir melanjutkan, Nabi Muhammad hanya meneruskan garis para Nabi-nabi sebelumnya menyuruh manusia menyembah Dia dan tidak mensekutukanNya dengan yang lain. Apakah Anda percaya kepada Muhammad? Lelaki itupun menjawab : “kalau begitu ya”. Munir langsung mengatakan berarti Anda sudah siap bersyahadat, Lelaki itupun mengucapkan Syahadatnya, Asyhadu an Laa Ilaaha Illallah wa Anna Muhammadan Rasulullah. Maghrib dan Isya, ia sudah melaksanakan Shalat berjamaah bersama jama’ah Masjid al-Ribath di La Mesa, California. Subhanallah. Tak usah kaget, hal seperti ini sudah biasa terjadi dimana-mana di Amerika. Dengan penjelasan simpel dan tak berbelit-belit, seseorang merasa percaya kepada Islam, merekapun bersyahadat. Mirip seperti kisah-kisah di zaman Rasul dan Shahabat Nabi dahulu kala. Sementara non Muslim di negeri kita, sudah dijelaskanpun tentang Islam dan mereka juga sudah banyak mendengar tentang Islam, namun hati mereka keras tidak dapat menerima Hidayah Allah Swt.
Di situs islamlib.com. KH Mukhlas Syarkun, MA (Wakil Ketua Lembaga Takmirul Masajid Indonesia atau LTMI-NU) dan Ahmad Baso (pengurus Lajnatut Ta’lif wan Nasyr atau LTN-NU) yang diwawancarai islamib.com mengatakan: Dulu, gejala yang meresahkan orang adalah munculnya kelompok Jamaah Tabligh yang terkadang datang merebut masjid dan tinggal di situ.( http://islamlib.com/id/index….)
Dari tulisan tersebut terlihat mereka sangat ketakutan dengan gerakan jamaah tabligh sehingga mereka perlu membendung gerakan jamaah tabligh dengan tuduhan merebut masjid, menjadikan masjid sebagai basis politik bukan dakwah. Akankah jamaah tabligh akan suram masa depannya dengan tuduhan yang dilakukan oleh 2 orang tersebut? Tentu saja ucapan Mukhlas Syarkun dan Ahmad Baso ada yang mempercayai walaupun tidak banyak. Sebab gerakan jamaah tabligh adalah bukan organisasi masyarakat tetapi sebuah gerakan amalan yang menghidupkan/memakmurkan masjid dan silahturahmi. Gerakan jamaah tabligh tidak bersifat lokal tetapi untuk seluruh umat manusia . Yang kita pertanyakan adalah mengapa gerakan jamaah tabligh yang masuk ke indonesia baru beberapa tahun langsung bisa begitu besar di indonesia bahkan hampir diseluruh pelosok indonesia pasti kita temui aktivis jamaah tabligh/karkun bahkan di irian jaya dan timor timur ada. Kita perlu tahu mengapa dakwah jamaah tabligh banyak disambut oleh warga NU tradisional di indonesia. Hal yang paling mendasar dari gerakan jamaah tabligh adalah mereka selalu mengajak.
1. Memakmurkan masjid.
Gerakan ini tidak berambisi dalam masalah politik tetapi mengajak manusia untuk taat pada Alloh SWT dan menghidupkan sunnah Rasulullah SAW dengan menjadikan masjid sebagai basis dakwah. Tak heran di Indonesia yang banyak masjid tetapi sepi dari umat dengan kedatangan jamaah ini menjadi makmur dan banyak amalan sunnah yang hidup.
2. Menghidupkan amalan silahturahmi
Bukan hanya orang indonesia yang berdakwah melalui gerakan jamaah tabligh tetapi orang luarpun juga masuk ke indonesia karena persaudaraan islam tidak dibatasi kedaerahan. Jamaah tabligh selalu mengajak untuk membangun persaudaraan dan silahturahmi tanpa memandang ras dan kedaerahan/negara. Disaat ini orang bersilaturahmi didasarkan kepentingan tertentu saja. Dengan adanya gerakan jamaah tabligh yang mengajak untuk silaturahmi antar sesama muslim seluruh dunia. Gerakan ini disambut baik oleh masyarakat indonesia. Bahkan banyak kalangan tradisional yang ikut dalam gerakan jamaah tabligh. Dua hal diatas adalah landasan pokok gerakan jamaah tabligh. Dan di dalam mereka mengajak umat untuk taat pada Alloh dan Rasul Nya mereka lakukan dengan akhlak mulia dan santun. Mereka berdakwah tidak meminta bayaran tetapi malah berkorban sehingga punya militansi yang tinggi Sehingga Mukhlas Syarkun dan Ahmad Baso tidak akan mungkin menghentikan gerakan jamaah tabligh bahkan suatu saat kebencian dua orang ini terkuat sendiri. Ucapan2 mereka akan menjadi senjata makan tuan. Karena masyarakat lebih tahu realitas tentang gerakan jamaah tabligh. Kita bisa memprediksikan dengan dakwah silahturahmi yang santun ini gerakan jamaah tabligh akan cepat berkembang di indonesia terutama dikalangan NU tradisional. Gerakan jamaah tabligh ibaratnya sebuah aliran air yang tenang yang terus mengalir mengirimkan rombongan-rombongan dakwah ke seluruh pelosok nusantara sehigga gerakan ini semakin diterima oleh masyarakat.
Dari tulisan tersebut terlihat mereka sangat ketakutan dengan gerakan jamaah tabligh sehingga mereka perlu membendung gerakan jamaah tabligh dengan tuduhan merebut masjid, menjadikan masjid sebagai basis politik bukan dakwah. Akankah jamaah tabligh akan suram masa depannya dengan tuduhan yang dilakukan oleh 2 orang tersebut? Tentu saja ucapan Mukhlas Syarkun dan Ahmad Baso ada yang mempercayai walaupun tidak banyak. Sebab gerakan jamaah tabligh adalah bukan organisasi masyarakat tetapi sebuah gerakan amalan yang menghidupkan/memakmurkan masjid dan silahturahmi. Gerakan jamaah tabligh tidak bersifat lokal tetapi untuk seluruh umat manusia . Yang kita pertanyakan adalah mengapa gerakan jamaah tabligh yang masuk ke indonesia baru beberapa tahun langsung bisa begitu besar di indonesia bahkan hampir diseluruh pelosok indonesia pasti kita temui aktivis jamaah tabligh/karkun bahkan di irian jaya dan timor timur ada. Kita perlu tahu mengapa dakwah jamaah tabligh banyak disambut oleh warga NU tradisional di indonesia. Hal yang paling mendasar dari gerakan jamaah tabligh adalah mereka selalu mengajak.
1. Memakmurkan masjid.
Gerakan ini tidak berambisi dalam masalah politik tetapi mengajak manusia untuk taat pada Alloh SWT dan menghidupkan sunnah Rasulullah SAW dengan menjadikan masjid sebagai basis dakwah. Tak heran di Indonesia yang banyak masjid tetapi sepi dari umat dengan kedatangan jamaah ini menjadi makmur dan banyak amalan sunnah yang hidup.
2. Menghidupkan amalan silahturahmi
Bukan hanya orang indonesia yang berdakwah melalui gerakan jamaah tabligh tetapi orang luarpun juga masuk ke indonesia karena persaudaraan islam tidak dibatasi kedaerahan. Jamaah tabligh selalu mengajak untuk membangun persaudaraan dan silahturahmi tanpa memandang ras dan kedaerahan/negara. Disaat ini orang bersilaturahmi didasarkan kepentingan tertentu saja. Dengan adanya gerakan jamaah tabligh yang mengajak untuk silaturahmi antar sesama muslim seluruh dunia. Gerakan ini disambut baik oleh masyarakat indonesia. Bahkan banyak kalangan tradisional yang ikut dalam gerakan jamaah tabligh. Dua hal diatas adalah landasan pokok gerakan jamaah tabligh. Dan di dalam mereka mengajak umat untuk taat pada Alloh dan Rasul Nya mereka lakukan dengan akhlak mulia dan santun. Mereka berdakwah tidak meminta bayaran tetapi malah berkorban sehingga punya militansi yang tinggi Sehingga Mukhlas Syarkun dan Ahmad Baso tidak akan mungkin menghentikan gerakan jamaah tabligh bahkan suatu saat kebencian dua orang ini terkuat sendiri. Ucapan2 mereka akan menjadi senjata makan tuan. Karena masyarakat lebih tahu realitas tentang gerakan jamaah tabligh. Kita bisa memprediksikan dengan dakwah silahturahmi yang santun ini gerakan jamaah tabligh akan cepat berkembang di indonesia terutama dikalangan NU tradisional. Gerakan jamaah tabligh ibaratnya sebuah aliran air yang tenang yang terus mengalir mengirimkan rombongan-rombongan dakwah ke seluruh pelosok nusantara sehigga gerakan ini semakin diterima oleh masyarakat.
Kelompok Jamaah Tabligh adalah kelompok yang sangat moderat. Kegiatan dakwahnya tidak menimbulkan ancaman apapun. Mereka hanyalah menyampaikan ajaran Islam, dan membacakan hadist-hadist shohih dan mutawatir. Di manapun mereka berada. Mereka mengajak masyarakat yang berada di sekeliling masjid untuk sholat berjamaah di masjid.
Mereka melakukan ‘khuruj’ (perjalanan dakwah dari masjid ke masjid), adalah bagian dari ‘methode’ dakwah mereka, dan tujuan berdakwahnya, mengajarkan Islam, selain mendidik diri mereka sendiri agar menjadi orang-orang yang ikhlas (mukhlisin), dan bersedia berkorban untuk agama. Kegiatan-kegiatan mereka tak ada yang aneh-aneh, hanya mengajak masyarakat muslim, mengamalkan ajaran Islam.
Sungguh, tak dapat dimengerti mengapa, Kepolisian Jawa Tengah, harus menahan 17 orang anggota Jamaah Tabligh, yang sedang mengadakan ‘khuruj’ di Purbalingga dan Solo. “Sembilan orang ditangkap di Purbalingga, dan delapan orang di Solo”, ujar Kepala Polda Jawa Tengah, Irjen Alex Bambang Riatmojo, di Purwokerto, Jawa Tengah. Diantara 17 orang itu yang ditahan itu, tak lain anggota Jamaah Tabligh yang berasal dari Philipine.
Menurut Alex, mereka ditangkap karena dianggap menyalahi izin visa yang semestinya. Sesuai visa, mereka di Indonesia untuk kunjungan wisata. Tapi, selama berada di tanah air, mereka melakukan kegiatan keagamaan. “Mereka kami tahan untuk kami mintai keterangan”, tegas Alex.
Tapi, sebenarnya, banyak kelompok agama-agama yang lain, dari luar yang mereka menggunakan visa turis, juga untuk menyebarkan agama, jika itu yang menjadi alasannya.
Kelompok Jamaah Tabligh yang berpusat di Lahore Pakistan itu, setiap tahunnya mengadakan ‘ijtima’ (pertemuan), yang diikuti oleh puluhan juta orang dari seluruh dunia. Dan, usai melakukan ‘ijtima’, lalu mereka melakukan ‘khuruj’ ke berbagai negara di seluruh dunia. Bukan hanya di Indonesia.
Mereka melakukan ‘khuruj’ termasuk ke negara-negara Barat, yang sangat sekuler. Mereka melakukan kegiatannya itu, mereka biayai sendiri. Bahkan, di negeri “jiran’ Malaysia, banyak para pejabat kerajaan yang menjadi anggota Jamaah Tabligh. Karena, mereka mereka mengajarkan sifat-sifat yang mulia, termasuk mengajarkan hadist, dan mengajak masyarkat sholat berjamaah di masjid-masjid.
Mereka dari masjid ke masjid. Mereka tinggal di masjid-masjid selama ‘khuruj’, dan hidup bersama masyarakat. Bahkan, mereka menanak nasi, dan membawa perbekalan sendiri selama ‘khuruj’. Mereka jauh dari kemewahan, saat menjalankan da’wah mereka. Mestinya, para aparat keamanan melindungi dan menjaga mereka, dan tidak menahan mereka, karena mereka itu, orang yang ikhlas, dan berhati lembut.
Semestinya, kepolisian Jawa Tengah melepaskan mereka, dan membiarkan mereka untuk melaksanakan ‘khuruj’ yang mereka amalkan. Apalagi, menjelang Ramadhan, di bulan yang penuh dengan berkah dan ampunan ini, umat berlomba-lomba melakukan kebaikan. Jangan sampai polisi yang memburu ‘teroris’, lalu setiap kelompok dicurigai.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH.Ma’ruf Amin, yang juga menjadi Watimpres (Dewan Pertimangan Presiden) itu, menyesalkan kecenderungan polisi menangkap tersangka teroris atas dasar kecurigaan semata.
Apalagi, kecurigaan itu tidak didasari bukti kuat, tapi h anya tampilan pisik luar, seperti berjenggot, bersorban, dan berperilaku rajin ibadah. “Aparat harusnya rasional, jangan ngawur”, ujar Kiai Ma’ruf. Kita mengharapkan polisi menjadi pelindung dan pengayom masyarakat. Meskipun, polisi harus bertindak tegas, bagi siapa saja yang membahayakan keamanan negara. Wallahu’alam.(eramuslim; Kamis, 20/08/2009 17:41 WIB)
Mereka melakukan ‘khuruj’ (perjalanan dakwah dari masjid ke masjid), adalah bagian dari ‘methode’ dakwah mereka, dan tujuan berdakwahnya, mengajarkan Islam, selain mendidik diri mereka sendiri agar menjadi orang-orang yang ikhlas (mukhlisin), dan bersedia berkorban untuk agama. Kegiatan-kegiatan mereka tak ada yang aneh-aneh, hanya mengajak masyarakat muslim, mengamalkan ajaran Islam.
Sungguh, tak dapat dimengerti mengapa, Kepolisian Jawa Tengah, harus menahan 17 orang anggota Jamaah Tabligh, yang sedang mengadakan ‘khuruj’ di Purbalingga dan Solo. “Sembilan orang ditangkap di Purbalingga, dan delapan orang di Solo”, ujar Kepala Polda Jawa Tengah, Irjen Alex Bambang Riatmojo, di Purwokerto, Jawa Tengah. Diantara 17 orang itu yang ditahan itu, tak lain anggota Jamaah Tabligh yang berasal dari Philipine.
Menurut Alex, mereka ditangkap karena dianggap menyalahi izin visa yang semestinya. Sesuai visa, mereka di Indonesia untuk kunjungan wisata. Tapi, selama berada di tanah air, mereka melakukan kegiatan keagamaan. “Mereka kami tahan untuk kami mintai keterangan”, tegas Alex.
Tapi, sebenarnya, banyak kelompok agama-agama yang lain, dari luar yang mereka menggunakan visa turis, juga untuk menyebarkan agama, jika itu yang menjadi alasannya.
Kelompok Jamaah Tabligh yang berpusat di Lahore Pakistan itu, setiap tahunnya mengadakan ‘ijtima’ (pertemuan), yang diikuti oleh puluhan juta orang dari seluruh dunia. Dan, usai melakukan ‘ijtima’, lalu mereka melakukan ‘khuruj’ ke berbagai negara di seluruh dunia. Bukan hanya di Indonesia.
Mereka melakukan ‘khuruj’ termasuk ke negara-negara Barat, yang sangat sekuler. Mereka melakukan kegiatannya itu, mereka biayai sendiri. Bahkan, di negeri “jiran’ Malaysia, banyak para pejabat kerajaan yang menjadi anggota Jamaah Tabligh. Karena, mereka mereka mengajarkan sifat-sifat yang mulia, termasuk mengajarkan hadist, dan mengajak masyarkat sholat berjamaah di masjid-masjid.
Mereka dari masjid ke masjid. Mereka tinggal di masjid-masjid selama ‘khuruj’, dan hidup bersama masyarakat. Bahkan, mereka menanak nasi, dan membawa perbekalan sendiri selama ‘khuruj’. Mereka jauh dari kemewahan, saat menjalankan da’wah mereka. Mestinya, para aparat keamanan melindungi dan menjaga mereka, dan tidak menahan mereka, karena mereka itu, orang yang ikhlas, dan berhati lembut.
Semestinya, kepolisian Jawa Tengah melepaskan mereka, dan membiarkan mereka untuk melaksanakan ‘khuruj’ yang mereka amalkan. Apalagi, menjelang Ramadhan, di bulan yang penuh dengan berkah dan ampunan ini, umat berlomba-lomba melakukan kebaikan. Jangan sampai polisi yang memburu ‘teroris’, lalu setiap kelompok dicurigai.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH.Ma’ruf Amin, yang juga menjadi Watimpres (Dewan Pertimangan Presiden) itu, menyesalkan kecenderungan polisi menangkap tersangka teroris atas dasar kecurigaan semata.
Apalagi, kecurigaan itu tidak didasari bukti kuat, tapi h anya tampilan pisik luar, seperti berjenggot, bersorban, dan berperilaku rajin ibadah. “Aparat harusnya rasional, jangan ngawur”, ujar Kiai Ma’ruf. Kita mengharapkan polisi menjadi pelindung dan pengayom masyarakat. Meskipun, polisi harus bertindak tegas, bagi siapa saja yang membahayakan keamanan negara. Wallahu’alam.(eramuslim; Kamis, 20/08/2009 17:41 WIB)
JAKARTA--Pemeriksaan terhadap 17 anggota Jamaah Tabligh asal Filipina di Markas Polda Jawa Tengah merupakan sesuatu hal yang biasa menurut Majelis Syuro Jamaah Tabligh Indonesia.
"Itu biasa saja, karena masalah keimigrasian," kata Ustad Abdurrahman Lubis dari Majelis Syuro Jamaah Tabligh Indonesia, dalam diskusi bertema "Waspadai Orang Berjubah dan Berjenggot, Maksud Lo?" di Jakarta, Rabu.
Abdurrahman mengakui, dirinya mengetahui peristiwa itu awalnya dari pemberitaan di sejumlah media massa. Para anggota dari Jamaah Tabligh, menurut dia, memang telah biasa mendapat laporan-laporan "kecurigaan" seperti itu.
Abdurrahman yang telah singgah di banyak masjid di sekitar lima belas negara itu mengakui, bahwa di Jepang dirinya pernah terus menerus diikuti oleh intel dari negara tersebut.
Sedangkan di Yaman, ujar dia, anggota jamaah tabligh hanya mengatakan bahwa kedatangannya hanya untuk berdakwah maka akan terus diperbolehkan oleh petugas keamanan.
Ia juga menuturkan, dirinya pernah diperiksa secara seksama di bandara Singapura setelah tiba dari Madagaskar pascaperistiwa di WTC (World Trade Center) New York, Amerika Serikat. Abdurrahman sama sekali tidak percaya bila terdapat anggota Jamaah Tabligh yang dikait-kaitkan dengan aktivitas terorisme.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Nanan Soekarna di Jakarta, Jumat (20/8), mengatakan, sebanyak 17 anggota Jamaah Tablig asal Filipina yang sempat diperiksa di Mapolda Jawa Tengah kini diserahkan ke Kantor Imigrasi setempat karena diduga telah melanggar keimigrasian.
"Mereka tidak terbukti terlibat tindak pidana termasuk terorisme namun diduga ada pelanggaran imigrasi. Biar petugas Imigrasi yang akan menangani selanjutnya," katanya di Jakarta, Jumat.
Polisi meminta keterangan pada sembilan Jamaah Tablig saat sedang menginap di salah satu masjid di Banyumas dan delapan orang di Surakarta. Petugas melakukan hal tersebut karena ada laporan dari warga yang merasa curiga dengan kedatangan warga negara asing itu.
Jamaah Tabligh biasanya datang dari satu masjid ke masjid lain untuk berdakwah dan berceramah. Kegiatan mereka bahkan hingga ke luar negeri sehingga banyak terjadi Jamaah Tabligh Indonesia ke luar negeri dan Jamaah Tabligh dari luar negeri pergi ke Indonesia. ant/pur
"Itu biasa saja, karena masalah keimigrasian," kata Ustad Abdurrahman Lubis dari Majelis Syuro Jamaah Tabligh Indonesia, dalam diskusi bertema "Waspadai Orang Berjubah dan Berjenggot, Maksud Lo?" di Jakarta, Rabu.
Abdurrahman mengakui, dirinya mengetahui peristiwa itu awalnya dari pemberitaan di sejumlah media massa. Para anggota dari Jamaah Tabligh, menurut dia, memang telah biasa mendapat laporan-laporan "kecurigaan" seperti itu.
Abdurrahman yang telah singgah di banyak masjid di sekitar lima belas negara itu mengakui, bahwa di Jepang dirinya pernah terus menerus diikuti oleh intel dari negara tersebut.
Sedangkan di Yaman, ujar dia, anggota jamaah tabligh hanya mengatakan bahwa kedatangannya hanya untuk berdakwah maka akan terus diperbolehkan oleh petugas keamanan.
Ia juga menuturkan, dirinya pernah diperiksa secara seksama di bandara Singapura setelah tiba dari Madagaskar pascaperistiwa di WTC (World Trade Center) New York, Amerika Serikat. Abdurrahman sama sekali tidak percaya bila terdapat anggota Jamaah Tabligh yang dikait-kaitkan dengan aktivitas terorisme.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Nanan Soekarna di Jakarta, Jumat (20/8), mengatakan, sebanyak 17 anggota Jamaah Tablig asal Filipina yang sempat diperiksa di Mapolda Jawa Tengah kini diserahkan ke Kantor Imigrasi setempat karena diduga telah melanggar keimigrasian.
"Mereka tidak terbukti terlibat tindak pidana termasuk terorisme namun diduga ada pelanggaran imigrasi. Biar petugas Imigrasi yang akan menangani selanjutnya," katanya di Jakarta, Jumat.
Polisi meminta keterangan pada sembilan Jamaah Tablig saat sedang menginap di salah satu masjid di Banyumas dan delapan orang di Surakarta. Petugas melakukan hal tersebut karena ada laporan dari warga yang merasa curiga dengan kedatangan warga negara asing itu.
Jamaah Tabligh biasanya datang dari satu masjid ke masjid lain untuk berdakwah dan berceramah. Kegiatan mereka bahkan hingga ke luar negeri sehingga banyak terjadi Jamaah Tabligh Indonesia ke luar negeri dan Jamaah Tabligh dari luar negeri pergi ke Indonesia. ant/pur
Ketika dua buah bom meledak dan mengguncang jantung kawasan Mega Kuningan, Jumat pagi 17 Juli lalu, semua media mengangkatnya sebagai headline atau breaking news. Itu normal. Namun, ketika pada waktu yang nyaris sama, sekitar lima ratus ribu orang yang datang dari berbagai pelosok negeri dan mancanegara melangkahkan kakinya dan berkumpul serta menggelar acara “Ijtima Tahunan Umat Islam” selama tiga hari berturut-turut di sebuah perkebunan kelapa seluas 50 hektar di kawasan BSD City, tak satupun media memberitakannya. Apakah itu sesuatu yang normal?
Bagi teman-teman Gerakan Jamaah Tabligh, yang punya hajatan raksasa itu, sepinya acara yang digelar 17,18,19 Juli 2009 itu dari sorotan media justru dianggapnya sebagai sesuatu yang menguntungkan. “Kami ini orang-orang lemah yang mudah terganggu keikhlasan hati kami manakala bersentuhkan dengan publikasi. Kami sedang belajar mengorbankan harta dan diri kami untuk perbaikan iman dan amal kami. Kami sedang mematut-matut diri agar Allah swt menolong dan menyelesaikan masalah-masalah kami, baik di dunia maupun di akhirat. Jadi bukannya tak butuh publikasi media, apalagi memusuhinya…tidak sama sekali,” tutur Maulana Baban, seorang aktivis Jamaah Tabligh dari Bandung yang suntuk dan berkeringat merancang acara pertemuan tahunan di BSD City itu. Menurutnya, jangankan membuat press-release, yang namanya proposal, kop surat, stempel, dan perangkat-perangkat administrasi dan publikasinya lainnya tak dikenal sama sekali di lingkungan Jamaah Tabligh. “Bahkan, nama Jamaah Tabligh pun itu bukan kami yang bikin. Itu sebutan yang dibuat masyarakat terhadap aktivitas kami. Kami ini lebih senang disebut umat Islam saja, atau hamba Allah, atau Umat Rasulullah…” tuturnya, lebih lanjut.
Sebagai gerakan dakwah yang dikenal santun, nonpolitis, nonmazhab, egaliter, dan mendunia, perkembangan Jamaah Tabligh tampak sangat fenomenal. Sepuluh tahun yang lalu, ketika pertemuan serupa diselenggarakan di Kawasan Ancol, hanya dihadiri sekitar 50 ribu orang dari dalam negeri dan sekitar 1000 orang dari 32 negara. Pertemuan pekan lalu di BSD City dihadiri oleh sekitar 500 ribu orang jamaah dalam negeri dan 10000 orang tamu dari 231 negara.
Di tingkat dunia, gerakan dakwah yang dibidani oleh Maulana Ilyas, seorang alim yang juga konglomerat India, sekitar tahun 1920, perkembangannya banyak menyentak berbagai kalangan. Dengan “jurus” yang relatif sederhana, yakni dengan mengembangkan metode “khuruj fisabilillah” selama 3 hari dalam sebulan, 40 hari dalam setahun, dan 4 bulan seumur hidup, berbagai “lahan tandus yang gersang dari iman dan amal Agama” secara bertahap dan meyakinkan menjadi “lahan subur yang makmur dengan iman dan amal Agama”. Di Benua Australia kini tercatat 500 masjid sudah berdiri dan hidup amalan agama dengan pola sunnah. Di Eropa, terutama di Inggris, Prancis, dan Jerman, jejak-jejak kerja dakwah Jamaah Tabligh sangat meluas dan membekas, antara lain berupa banyaknya gereja yang berubah fungsi menjadi masjid. Di Amerika Serikat bahkan rombongan Jamaah Tabligh sudah berhasil menembus Gedung Putih dan mendirikan mushola kecil di sana. Yang pasti, aktivitas Jamaah tabligh, berdasarkan laporan terakhir dalam Ijtima Tahunan di BSD City pekan lalu, sudah meliput 321 negara. Sementara di Indonesia sendiri, semua kabupaten dan kecamatan sudah memiliki markas Jamaah Tabligh.
Bagi teman-teman Gerakan Jamaah Tabligh, yang punya hajatan raksasa itu, sepinya acara yang digelar 17,18,19 Juli 2009 itu dari sorotan media justru dianggapnya sebagai sesuatu yang menguntungkan. “Kami ini orang-orang lemah yang mudah terganggu keikhlasan hati kami manakala bersentuhkan dengan publikasi. Kami sedang belajar mengorbankan harta dan diri kami untuk perbaikan iman dan amal kami. Kami sedang mematut-matut diri agar Allah swt menolong dan menyelesaikan masalah-masalah kami, baik di dunia maupun di akhirat. Jadi bukannya tak butuh publikasi media, apalagi memusuhinya…tidak sama sekali,” tutur Maulana Baban, seorang aktivis Jamaah Tabligh dari Bandung yang suntuk dan berkeringat merancang acara pertemuan tahunan di BSD City itu. Menurutnya, jangankan membuat press-release, yang namanya proposal, kop surat, stempel, dan perangkat-perangkat administrasi dan publikasinya lainnya tak dikenal sama sekali di lingkungan Jamaah Tabligh. “Bahkan, nama Jamaah Tabligh pun itu bukan kami yang bikin. Itu sebutan yang dibuat masyarakat terhadap aktivitas kami. Kami ini lebih senang disebut umat Islam saja, atau hamba Allah, atau Umat Rasulullah…” tuturnya, lebih lanjut.
Sebagai gerakan dakwah yang dikenal santun, nonpolitis, nonmazhab, egaliter, dan mendunia, perkembangan Jamaah Tabligh tampak sangat fenomenal. Sepuluh tahun yang lalu, ketika pertemuan serupa diselenggarakan di Kawasan Ancol, hanya dihadiri sekitar 50 ribu orang dari dalam negeri dan sekitar 1000 orang dari 32 negara. Pertemuan pekan lalu di BSD City dihadiri oleh sekitar 500 ribu orang jamaah dalam negeri dan 10000 orang tamu dari 231 negara.
Di tingkat dunia, gerakan dakwah yang dibidani oleh Maulana Ilyas, seorang alim yang juga konglomerat India, sekitar tahun 1920, perkembangannya banyak menyentak berbagai kalangan. Dengan “jurus” yang relatif sederhana, yakni dengan mengembangkan metode “khuruj fisabilillah” selama 3 hari dalam sebulan, 40 hari dalam setahun, dan 4 bulan seumur hidup, berbagai “lahan tandus yang gersang dari iman dan amal Agama” secara bertahap dan meyakinkan menjadi “lahan subur yang makmur dengan iman dan amal Agama”. Di Benua Australia kini tercatat 500 masjid sudah berdiri dan hidup amalan agama dengan pola sunnah. Di Eropa, terutama di Inggris, Prancis, dan Jerman, jejak-jejak kerja dakwah Jamaah Tabligh sangat meluas dan membekas, antara lain berupa banyaknya gereja yang berubah fungsi menjadi masjid. Di Amerika Serikat bahkan rombongan Jamaah Tabligh sudah berhasil menembus Gedung Putih dan mendirikan mushola kecil di sana. Yang pasti, aktivitas Jamaah tabligh, berdasarkan laporan terakhir dalam Ijtima Tahunan di BSD City pekan lalu, sudah meliput 321 negara. Sementara di Indonesia sendiri, semua kabupaten dan kecamatan sudah memiliki markas Jamaah Tabligh.
Segala Puji hanya milik Allah SWT semata, Sholawat serta Salam semoga senantiasa tercurah kepada Junjungan Kita Nabi Besar Muhammad saw., keluarga dan sahabatnya.
Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan Jazakumullohu Khoirol Jazaa’ atas informasi yang antum berikan. Ini sangat membantu sekali. Semoga ini bukan yang terakhir kalinya.
Mengenai informasi atau karguzari dakwah di Yaman khususnya Darul Musthofa memang saya sendiri belum begitu banyak menyampaikan kecuali hanya beberapa orang ikhwan saja. Dengan alasan bahwa, baik Darul Musthofa maupun kami semua pelajar yang notabene ‘Tabligh’ bisa dikatakn merupakan corak baru bagi Lembaga Pendidikan yang dituju oleh para pelajar ‘Tabligh’ ini.
Sebagaimana kita tahu bahwa dari kebanyakan para pelajar Indonesia yang sudah mengenal tabligh lebih bersemangat untuk belajar di Pakistan atau India. Ini semua karena pertimbangan untuk menjaga ‘Bi’ah Dakwah’ yang sudah dijalani.
Namun, tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang mempunyai ‘Himmah’ atau semangat belajar hingga berkeinginan untuk mendalami Madzhab Imam Syafi’i. Maka, Yamanlah yang menjadi tujuan untuk memenuhinya dengan alasan bahwa, Yaman merupakan negara yang masih kental dan kuat dengan ‘Syafi’i’ nya. Bahkan, dalam sejarahpun Yaman mempunyai peranan penting dalam penyebaran Islam di Indonesia.
Dari berbagai macam Lembaga Pendidikan yang berada di Yaman, Darul Musthofa yang masih begitu muda usianya dibandingkan dengan Lembaga Pendidikan lainnya.
Negara Yaman terbagi menjadi 2 Provinsi, Yaman Utara dan Yaman Selatan yang dinamakan dengan Hadramaut.
Di Yaman Utara ada beberapa Lembaga Pendidikan dan Universitas Islam bercorak Syafi’i seperti Universitas Al Yamaniyah dan Universitas Syar’iyyah Shona’a di Ibukota Yaman, Shona’a. Juga terdapat beberapa Universitas lain yang berfahamkan ‘Wahhabi’.
Di kota Hudaidah ada 1 Universitas Syar’iyyah Hudaidah dan Universitas Al Ahqaff. yang juga bercorak Syafi’i disamping beberapa Pondok Pesantren kecil di sekitarnya.
Adapun di Hadramaut ada Universitas Al Ahqaf cabang, Rubath Tareem dan Lembaga Pendidikan Islam Darul Musthofa.
Inilah beberapa tempat belajar yang menjadi sasaran para pelajar Indonesia yang hendak mendalami Madzhab Syafi’i. Hingga diperkirakan dari jumlah keseluruhan pelajar Indonesia berkisar 800 orang.
Ini karguzari sekilas tentang alasan dipilihnya negara Yaman sebagai tujuan untuk belajar.
Kedua, mengenai perkembangan dakwah secara keseluruhan Yaman merupakan negara di Jazirah Arab yang juga tidak luput dari ‘incaran’ Jama’ah Tabligh. Dakwah pertama masuk sejak 35 tahunan yang lalu. Bahkan pertama kali yang didatangi adalah beberapa daerah di Hadramaut. Kami mendengar langsung dari Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bahwa, ayahanda beliau yang bernama Habib Muhammad bin Salim bin Hafidz sempat bertemu dan berinteraksi langsung dengan Jama’ah Tabligh yang kebetulan datang ke Tarim Hadramaut. Dan memberikan kesan yang baik kepada beliau (Habib Muhammad). Ini beliau (Habib Umar) sampaikan beberapa minggu yang lalu, ketika beliau meminta kami para ‘Karkoon Pelajar’ untuk berkumpul dan mendangarkan taushiyah beliau tentang pentingnya menjaga Amal Maqomi.
Dalam kalam beliau menerangkan dan menyebutkan bahwa dari sekian banyak orang-orang Tarim yang mengikuti dan bergabung dengan JT mereka begitu bagus sekali menjaga Amal Agama. Bahkan yang menjadi point besar adalah ‘mau memekirkan orang lain untuk amal agama’. Ini disebabkan kuatnya mereka menjaga Amal Maqomi baik di rumah maupun di masjid.
Ketiga, Tentang asal-usul Habib Umar mengenal dan mengetahui JT adalah dari apa yang saya ceritakan diatas. Selain itu pula beliau pernah belajar pertama kali di salah satu daerah di Yaman Utara yang bernama Baidho’. Di kota inilah beliau mengenal dekat tentang Jama’ah Tabligh bahkan beliau sempat keluar 40 hari seperti yang antum ketahui juga sempat menghadiri Ijtima’ di Pakistan. Mengenai tahunnya saya belum bisa memastikan. Namun, sampai sekarang beliau masih berhubungan dan berkawan baik dengan salah seorang penanggung jawab markas Mukalla, ibukota Hadramaut. Beliau bernama Syeikh Ali Ba’abbad. Beliau inilah yang mengajak Habib Umar untuk menghadiri Ijtima’ tersebut. Hingga saat inipun Syeikh Ali masih sering berkunjung dan bertatap muka dengan Habib Umar. Bahkan beliau sering diberikan kesempatan untuk ‘ceramah’ di depan semua pelajar dan pengajar.
Keempat, Perkembangan dakwah di Darul Musthofa baru saja dimulai 4 tahun lalu. Ketika seorang dari pelajar Indonesia yang bernama Mahmud dari Jakarta datang ke Darul Musthofa setelah menyelesaikan studinya di Mesir. Dialah yang menggerakkan semua ‘Karkun Senyap’ yang ada dan dari berbagai negara. Hingga terkumpul data nama-nama mereka sebanyak 50 orang dari luar negara Yaman saja. Dari sinilah dimulai gerak dakwah di Darul Musthofa hingga sambung dengan orang-orang markas terdekat. Sekembalinya Mahmud ke Indonesia yang hanya sempat belajar 2 tahun saja ini cukup membuahkan hasil yang memuaskan hingga sekarang terkumpul nama-nama yang sudah pernah keluar baik dari negara masing-masing atau baru mengenalnya di Darul Musthofa sebanyak 170 orang.
Mohon maaf, untuk sementara ini saya hanya bisa menyampaikannya sampai disini saja. Insya Allah akan saya lanjutkan di lain waktu.
Wassalam,
Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan Jazakumullohu Khoirol Jazaa’ atas informasi yang antum berikan. Ini sangat membantu sekali. Semoga ini bukan yang terakhir kalinya.
Mengenai informasi atau karguzari dakwah di Yaman khususnya Darul Musthofa memang saya sendiri belum begitu banyak menyampaikan kecuali hanya beberapa orang ikhwan saja. Dengan alasan bahwa, baik Darul Musthofa maupun kami semua pelajar yang notabene ‘Tabligh’ bisa dikatakn merupakan corak baru bagi Lembaga Pendidikan yang dituju oleh para pelajar ‘Tabligh’ ini.
Sebagaimana kita tahu bahwa dari kebanyakan para pelajar Indonesia yang sudah mengenal tabligh lebih bersemangat untuk belajar di Pakistan atau India. Ini semua karena pertimbangan untuk menjaga ‘Bi’ah Dakwah’ yang sudah dijalani.
Namun, tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang mempunyai ‘Himmah’ atau semangat belajar hingga berkeinginan untuk mendalami Madzhab Imam Syafi’i. Maka, Yamanlah yang menjadi tujuan untuk memenuhinya dengan alasan bahwa, Yaman merupakan negara yang masih kental dan kuat dengan ‘Syafi’i’ nya. Bahkan, dalam sejarahpun Yaman mempunyai peranan penting dalam penyebaran Islam di Indonesia.
Dari berbagai macam Lembaga Pendidikan yang berada di Yaman, Darul Musthofa yang masih begitu muda usianya dibandingkan dengan Lembaga Pendidikan lainnya.
Negara Yaman terbagi menjadi 2 Provinsi, Yaman Utara dan Yaman Selatan yang dinamakan dengan Hadramaut.
Di Yaman Utara ada beberapa Lembaga Pendidikan dan Universitas Islam bercorak Syafi’i seperti Universitas Al Yamaniyah dan Universitas Syar’iyyah Shona’a di Ibukota Yaman, Shona’a. Juga terdapat beberapa Universitas lain yang berfahamkan ‘Wahhabi’.
Di kota Hudaidah ada 1 Universitas Syar’iyyah Hudaidah dan Universitas Al Ahqaff. yang juga bercorak Syafi’i disamping beberapa Pondok Pesantren kecil di sekitarnya.
Adapun di Hadramaut ada Universitas Al Ahqaf cabang, Rubath Tareem dan Lembaga Pendidikan Islam Darul Musthofa.
Inilah beberapa tempat belajar yang menjadi sasaran para pelajar Indonesia yang hendak mendalami Madzhab Syafi’i. Hingga diperkirakan dari jumlah keseluruhan pelajar Indonesia berkisar 800 orang.
Ini karguzari sekilas tentang alasan dipilihnya negara Yaman sebagai tujuan untuk belajar.
Kedua, mengenai perkembangan dakwah secara keseluruhan Yaman merupakan negara di Jazirah Arab yang juga tidak luput dari ‘incaran’ Jama’ah Tabligh. Dakwah pertama masuk sejak 35 tahunan yang lalu. Bahkan pertama kali yang didatangi adalah beberapa daerah di Hadramaut. Kami mendengar langsung dari Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bahwa, ayahanda beliau yang bernama Habib Muhammad bin Salim bin Hafidz sempat bertemu dan berinteraksi langsung dengan Jama’ah Tabligh yang kebetulan datang ke Tarim Hadramaut. Dan memberikan kesan yang baik kepada beliau (Habib Muhammad). Ini beliau (Habib Umar) sampaikan beberapa minggu yang lalu, ketika beliau meminta kami para ‘Karkoon Pelajar’ untuk berkumpul dan mendangarkan taushiyah beliau tentang pentingnya menjaga Amal Maqomi.
Dalam kalam beliau menerangkan dan menyebutkan bahwa dari sekian banyak orang-orang Tarim yang mengikuti dan bergabung dengan JT mereka begitu bagus sekali menjaga Amal Agama. Bahkan yang menjadi point besar adalah ‘mau memekirkan orang lain untuk amal agama’. Ini disebabkan kuatnya mereka menjaga Amal Maqomi baik di rumah maupun di masjid.
Ketiga, Tentang asal-usul Habib Umar mengenal dan mengetahui JT adalah dari apa yang saya ceritakan diatas. Selain itu pula beliau pernah belajar pertama kali di salah satu daerah di Yaman Utara yang bernama Baidho’. Di kota inilah beliau mengenal dekat tentang Jama’ah Tabligh bahkan beliau sempat keluar 40 hari seperti yang antum ketahui juga sempat menghadiri Ijtima’ di Pakistan. Mengenai tahunnya saya belum bisa memastikan. Namun, sampai sekarang beliau masih berhubungan dan berkawan baik dengan salah seorang penanggung jawab markas Mukalla, ibukota Hadramaut. Beliau bernama Syeikh Ali Ba’abbad. Beliau inilah yang mengajak Habib Umar untuk menghadiri Ijtima’ tersebut. Hingga saat inipun Syeikh Ali masih sering berkunjung dan bertatap muka dengan Habib Umar. Bahkan beliau sering diberikan kesempatan untuk ‘ceramah’ di depan semua pelajar dan pengajar.
Keempat, Perkembangan dakwah di Darul Musthofa baru saja dimulai 4 tahun lalu. Ketika seorang dari pelajar Indonesia yang bernama Mahmud dari Jakarta datang ke Darul Musthofa setelah menyelesaikan studinya di Mesir. Dialah yang menggerakkan semua ‘Karkun Senyap’ yang ada dan dari berbagai negara. Hingga terkumpul data nama-nama mereka sebanyak 50 orang dari luar negara Yaman saja. Dari sinilah dimulai gerak dakwah di Darul Musthofa hingga sambung dengan orang-orang markas terdekat. Sekembalinya Mahmud ke Indonesia yang hanya sempat belajar 2 tahun saja ini cukup membuahkan hasil yang memuaskan hingga sekarang terkumpul nama-nama yang sudah pernah keluar baik dari negara masing-masing atau baru mengenalnya di Darul Musthofa sebanyak 170 orang.
Mohon maaf, untuk sementara ini saya hanya bisa menyampaikannya sampai disini saja. Insya Allah akan saya lanjutkan di lain waktu.
Wassalam,
Assalamu ‘Alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Segala Puji hanya milik Allah SWT semata, Sholawat serta Salam semoga selalu tercurah kepada Junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw.
Sebagai Muqaddimah, kami ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala khilaf dan salah, yang disengaja maupun tidak. Bersama dengan ini pula kami ingin memberikan beberapa khabar/karguzari dakwah di Yaman khususnya di madrasah tempat kami belajar. Setelah sekian lama kami tidak dapat memberikan khabar seperti biasa terkecuali dengan beberapa ikhwan itupun melalui YM saja.
Alhamdulillah, beberapa bulan lalu tepatnya di bulan Ramadhan. Kami melaksanakan Khuruj 30 hari sebagai Nishab Tahunan di waktu liburan. Kami bersyukur atas target yang sudah tercapai yakni; 3 Jama’ah dalam negeri Yaman, 2 Jama’ah luar negeri (Jibouti dan India) dan 1 Jama’ah Mutarjim yang terdiri 3 orang untuk Jama’ah dari Indonesia yang menghabiskan waktu keluar selama -/+ 1 bulan di Yaman.
Ini merupakan perkembangan dakwah yang sedang berjalan di Hadramaut khususnya pelajar di Darul Musthofa.
Namun, ada kabar yang cukup menggembirakan kami semua bahwa, sepulang dari keluar (khuruj) kami mendapati dan mengetahui bahwa pihak Darul Musthofa cukup senang dan bersyukur dengan perkembangan Jama’ah Tabligh yang berada di Darul Musthofa. Karena secara tidak langsung sudah membantu proses pembelajaran dan perkembangan Dakwah ala Darul Musthofa itu sendiri.
Para Penanggung Jawab Dakwah Darul Musthofa (bukan Jama’ah Tabligh) sering sekali mudzakarah dengan beberapa ikhwan Jama’ah Tabligh tentang cara dan metode Dakwah yang sudah menjelajah dunia ini. Ini semata-mata sebagai satu bentuk pandangan yang baik dari mereka dalam mengembangkan dakwah itu sendiri. Bahkan, Al Habib Umar sering mengatakan kepada kami, dalam ijtima’-ijtima’ khos Jama’ah Tabligh seperti Bayan Hidayah ketika kami akan keluar. Beliau mengatakan yang kurang lebih maksudnya "bantulah mereka (para penanggung jawab dakwah Darul Musthofa) bagaimana metode dakwah yang baik".
Beberapa minggu lalu, pihak Darul Musthofa mengirimkan 1 Jama’ah yang terdiri dari para Penanggung Jawab dari beberapa Departemen yang ada ke negeri Jepang.
Inipun dikarenakan permintaan dari Prof. DR. Arai dari salah satu Universitas Tokyo, Fakultas Kebudayaan yang hendak mengadakan Seminar Terbuka tentang Islam. Juga bertempat di beberapa Universitas di negara itu. Jama’ah pun menghabiskan waktu 1 bulan dan sempat berkeliling ke berbagai tempat di Jepang.
Jama’ah pun sempat mendatangi tempat-tempat yang diketahui banyak terdapat kaum Muslimin tinggal, bekerja dan belajar.
Satu yang sangat diharapkan oleh Al Habib Umar bin Hafidz adalah, bahwa bila bisa dijumpai Jama’ah Tabligh di negara tersebut, alangkah baiknya bekerjasama dengan mereka. Karena beliau yakin akan keberadaan mereka (Jama’ah Tabligh) di semua negara di dunia. Di samping memenuhi permintaan dari Universitas Tokyo, Al Habib Umar mengharapkan sekali kepergian mereka (Jama’ah Darul Musthofa) menjadi asbab hidayah bagi mereka orang-orang Jepang terutama yang ada kaitannya dengan Seminar ini.
Sang Habib sudah memikirkan akan kelanjutan kerja ini agar tidak tersendat dan terus berlanjut hingga membuahkan hasil yang baik. Sebagaimana yang telah beliau ketahui bahwa, sempat kami para Karkoon dimusyawarahkan oleh Markas setempat untuk keluar ke negara Jepang pada masa liburan tahunan namun tidak sempat terpenuhi. Dan semua kerja kami baik Maqomi maupun Intiqali selalu dilaporkan kepada Habib Umar. Bahkan, beliau bersedia meluangkan waktu khusus untuk kami jika ada program-program yang berhubungan dengan "Karkoon Pelajar" di darul Musthofa seperti, Musyawarah Mungguan, Bulanan hingga Ijtima’ Besar Tahunan untuk seluruh negeri-negeri Arab di Hudaidah-Yaman.
Dari sinilah beliau banyak melihat perkembangan dan Ishlah yang banyak membantu Stabilitas di Darul Musthofa.
Akhirnya, ketika kembali ke Darul Musthofa, Jama’ah ini mendapatkan sedikit penyesalan karena tidak ditemuinya "Karkoon" di Jepang. Hingga merekapun bertanya kepada kami, "apakah kalian mengetahui di Jepang ada Markas Tabligh atau tidak?". Pertanyaan inilah yang terlontar kepada Penanggung Jawab Karkoon Pelajar yang akhirnya sampailah kepada saya (penulis).
Alhamdulillah, beberapa informasi yang saya ketahui dari beberapa ikhwan di Indonesia seperti Pak Eko Purwanto bahwa, ada salah satu "Karkoon Lama" di Jepang yakni, Pak Iqbal Rofik. Dari sinilah berkembang informasi kedua dan ketiga dan semoga seterusnya dapat kami ketahui.
Akhir Kalam, kami mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan kami. Sebagai permohonan, kepada semua pihak yang terkait mohon untuk kerjasama dan Ta’awun dalam usaha agama ini. Bila mengetahui informasi lain tentang Dakwah khususnya di Jepang mohon untuk dikirimkan ke email: iroel_jeje@yahoo.co.id
Semoga kita senantiasa dijaga oleh Allah SWT dalam akhwal dan bi’ah agama yang kuat. Iman dan Amal Agama hingga Hari Kiamat. Amiin.
Wassalam,
Segala Puji hanya milik Allah SWT semata, Sholawat serta Salam semoga selalu tercurah kepada Junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw.
Sebagai Muqaddimah, kami ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala khilaf dan salah, yang disengaja maupun tidak. Bersama dengan ini pula kami ingin memberikan beberapa khabar/karguzari dakwah di Yaman khususnya di madrasah tempat kami belajar. Setelah sekian lama kami tidak dapat memberikan khabar seperti biasa terkecuali dengan beberapa ikhwan itupun melalui YM saja.
Alhamdulillah, beberapa bulan lalu tepatnya di bulan Ramadhan. Kami melaksanakan Khuruj 30 hari sebagai Nishab Tahunan di waktu liburan. Kami bersyukur atas target yang sudah tercapai yakni; 3 Jama’ah dalam negeri Yaman, 2 Jama’ah luar negeri (Jibouti dan India) dan 1 Jama’ah Mutarjim yang terdiri 3 orang untuk Jama’ah dari Indonesia yang menghabiskan waktu keluar selama -/+ 1 bulan di Yaman.
Ini merupakan perkembangan dakwah yang sedang berjalan di Hadramaut khususnya pelajar di Darul Musthofa.
Namun, ada kabar yang cukup menggembirakan kami semua bahwa, sepulang dari keluar (khuruj) kami mendapati dan mengetahui bahwa pihak Darul Musthofa cukup senang dan bersyukur dengan perkembangan Jama’ah Tabligh yang berada di Darul Musthofa. Karena secara tidak langsung sudah membantu proses pembelajaran dan perkembangan Dakwah ala Darul Musthofa itu sendiri.
Para Penanggung Jawab Dakwah Darul Musthofa (bukan Jama’ah Tabligh) sering sekali mudzakarah dengan beberapa ikhwan Jama’ah Tabligh tentang cara dan metode Dakwah yang sudah menjelajah dunia ini. Ini semata-mata sebagai satu bentuk pandangan yang baik dari mereka dalam mengembangkan dakwah itu sendiri. Bahkan, Al Habib Umar sering mengatakan kepada kami, dalam ijtima’-ijtima’ khos Jama’ah Tabligh seperti Bayan Hidayah ketika kami akan keluar. Beliau mengatakan yang kurang lebih maksudnya "bantulah mereka (para penanggung jawab dakwah Darul Musthofa) bagaimana metode dakwah yang baik".
Beberapa minggu lalu, pihak Darul Musthofa mengirimkan 1 Jama’ah yang terdiri dari para Penanggung Jawab dari beberapa Departemen yang ada ke negeri Jepang.
Inipun dikarenakan permintaan dari Prof. DR. Arai dari salah satu Universitas Tokyo, Fakultas Kebudayaan yang hendak mengadakan Seminar Terbuka tentang Islam. Juga bertempat di beberapa Universitas di negara itu. Jama’ah pun menghabiskan waktu 1 bulan dan sempat berkeliling ke berbagai tempat di Jepang.
Jama’ah pun sempat mendatangi tempat-tempat yang diketahui banyak terdapat kaum Muslimin tinggal, bekerja dan belajar.
Satu yang sangat diharapkan oleh Al Habib Umar bin Hafidz adalah, bahwa bila bisa dijumpai Jama’ah Tabligh di negara tersebut, alangkah baiknya bekerjasama dengan mereka. Karena beliau yakin akan keberadaan mereka (Jama’ah Tabligh) di semua negara di dunia. Di samping memenuhi permintaan dari Universitas Tokyo, Al Habib Umar mengharapkan sekali kepergian mereka (Jama’ah Darul Musthofa) menjadi asbab hidayah bagi mereka orang-orang Jepang terutama yang ada kaitannya dengan Seminar ini.
Sang Habib sudah memikirkan akan kelanjutan kerja ini agar tidak tersendat dan terus berlanjut hingga membuahkan hasil yang baik. Sebagaimana yang telah beliau ketahui bahwa, sempat kami para Karkoon dimusyawarahkan oleh Markas setempat untuk keluar ke negara Jepang pada masa liburan tahunan namun tidak sempat terpenuhi. Dan semua kerja kami baik Maqomi maupun Intiqali selalu dilaporkan kepada Habib Umar. Bahkan, beliau bersedia meluangkan waktu khusus untuk kami jika ada program-program yang berhubungan dengan "Karkoon Pelajar" di darul Musthofa seperti, Musyawarah Mungguan, Bulanan hingga Ijtima’ Besar Tahunan untuk seluruh negeri-negeri Arab di Hudaidah-Yaman.
Dari sinilah beliau banyak melihat perkembangan dan Ishlah yang banyak membantu Stabilitas di Darul Musthofa.
Akhirnya, ketika kembali ke Darul Musthofa, Jama’ah ini mendapatkan sedikit penyesalan karena tidak ditemuinya "Karkoon" di Jepang. Hingga merekapun bertanya kepada kami, "apakah kalian mengetahui di Jepang ada Markas Tabligh atau tidak?". Pertanyaan inilah yang terlontar kepada Penanggung Jawab Karkoon Pelajar yang akhirnya sampailah kepada saya (penulis).
Alhamdulillah, beberapa informasi yang saya ketahui dari beberapa ikhwan di Indonesia seperti Pak Eko Purwanto bahwa, ada salah satu "Karkoon Lama" di Jepang yakni, Pak Iqbal Rofik. Dari sinilah berkembang informasi kedua dan ketiga dan semoga seterusnya dapat kami ketahui.
Akhir Kalam, kami mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan kami. Sebagai permohonan, kepada semua pihak yang terkait mohon untuk kerjasama dan Ta’awun dalam usaha agama ini. Bila mengetahui informasi lain tentang Dakwah khususnya di Jepang mohon untuk dikirimkan ke email: iroel_jeje@yahoo.co.id
Semoga kita senantiasa dijaga oleh Allah SWT dalam akhwal dan bi’ah agama yang kuat. Iman dan Amal Agama hingga Hari Kiamat. Amiin.
Wassalam,
Hidayatullah.com—Suhu politik Inggris tiba-tiba memanas ketika Jamaah Tabligh (JT), organisasi Muslim terbesar di Inggris, melontarkan rencana akan membangun sebuah masjid terbesar di Eropa, tepatnya di London.
Beberapa kalangan, termasuk anggota parlemen Inggris, menentang rencana tersebut. Alasannya, JT memiliki kaitan dengan dua pelaku bom London 2005 silam.
Menurut rencana, masjid tersebut akan dibangun di sebuah lahan bekas pabrik kimia seluas 18 acre (72.83 meter persegi) di kawasan Abbeymills, London Timur. Warga setempat, didukung beberapa anggota parlemen Inggris, menentang rencana tersebut. Untuk menunjukkan aspirasinya, awal tahun ini, sekitar 280 orang menandatangani petisi online di situs yang dikelola kantor PM Inggris Gordon Brown.
"Saya tidak antiMuslim. Bahkan, saya ingin membicarakan masalah ini ketimbang saling teriak menyalahkan," kata Alan Craig, politikus yang menentang rencana tersebut. Craig, yang juga anggota Christian People’s Alliance Party (Partai Aliansi Rakyat Kristen), menekankan bahwa objek keberatannya bukanlah Islam, melainkan JT.
"Warga Muslim berhak punya masjid seperti Kristen berhak punya gereja," katanya. Namun, dia keberatan dengan JT yang berada di balik pembangunan masjid tersebut karena dianggap sebagai salah satu kelompok fundamentalis.
Tahun lalu, Michael Gove, anggota parlemen Inggris, menyebut dua pelaku bom London Juli 2005 memiliki kaitan langsung dengan salah satu masjid yang dikelola JT di Dewsbury, Inggris Utara. Sejak aksi bom bunuh diri di stasiun kereta bawah tanah yang menewaskan 52 orang itu, warga Muslim Inggris sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan.
Tudingan itu langsung dibantah JT. Dalam situsnya, JT mengklaim bahwa mereka tidak terkait dengan aksi terorisme atau teroris itu sendiri. Mereka mendeskripsikan dirinya sebagai penyebar Islam dan gerakan pembaruan. "Kami tidak mengajarkan gerakan ekstremis. Tapi, kami juga tidak bisa menjelaskan dengan detail siapa saja yang datang ke masjid kami," katanya.
Lika-Liku
Perjuangan aktivis JT untuk bisa membangun masjid ini bukan perkara mudah. Selain dituduh terlibat tindakan terror, beberapa media massa yang seharusnya bersikap netral juga ikut memperkeruh suasana.
Salah satu media massa yang melakukan kampanye anti pembangunan masjid itu adalah tabloid Evening Standard. Sementara itu kelompok kiri British National Party dalam menggelar polling lewat internet dan mengatakan bahwa rencana pembangunan masjid itu, sejauh ini merupakan “simbol terbesar kolonisasi Islam di Inggris. “
Penasehat Dewan Kota Newham Allain Craig yang juga anggota parlemen dari Aliansi Masyarakat Kristen, juga menjadi salah seorang politisi di Inggris yang menentang pembangunan masjid agung di Newham.
Warga Muslim mengecam sikap Craig. “Craig adalah seorang pengecut dan rasis, ” kata Faisal Hammad.
Warga Newham lainnya, Graham Hyde, melontarkan kecaman yang sama. “Para politisi seperti Craig bisa tega menjual ibu-ibu mereka demi beberapa baris berita di media massa, ” tukas Hyde.
“Saya malu dengan cara orang ini menimbulkan perpecahan. Dia harus di pecat dari kantornya, ” sambungnya, seraya menyatakan bahwa keluarganya yang non-Muslim tidak keberatan dengan rencana pembangunan masjid tersebut.
Namun Walikota Inggris, Ken Livingstone mengecam kampanye yang menentang pembangunan masjid itu. Ia menyatakan, kampanye itu adalah upaya untuk menimbulkan kebencian antara warga Muslim dan Non Muslim. Menurutnya, rencana pembangunan masjid di Newham merupakan tanda harmonisnya hubungan antara masyarakat beragama di Inggris.
Dalam cetak biru rencana pembangunan, masjid yang akan dibangun di atas tanah seluas 18 hektar ini, akan dilengkapi dengan fasilitas sekolah, arena bermain dan taman. Masjid agung ini diperkirakan mampu menampung 12 ribu jamaah.
Sebagaimana diketahui, Jamaah Tabligh lahir sekitar tahun 1920-an di India dan kemudian berkembang ke berbagai penjuru dunia.
Profesor Yoginder Sikand, mengaku tahu seluk-beluk JT. Dosen Jamia Millia Islamia, sebuah universitas di New Delhi, itu menegaskan, struktur organisasi tersebut jauh dari gambaran sebuah kelompok teroris. Selama ini JT dikenal berdakwah dengan cara memakmurkan masjid-masjid .
Menurut Sikand, pembangunan masjid itu memiliki arti lain. "Selain tempat ibadah, masjid tersebut menjadi simbol identitas warga Muslim yang merasa terancam," katanya. Ketakukan pemerintahan Inggris menunjukkan ketidaksiapan mereka menerima perbedan, khususnya terhadap Islam. [cha, berbagai sumber/www.hidayatullah.com]
Beberapa kalangan, termasuk anggota parlemen Inggris, menentang rencana tersebut. Alasannya, JT memiliki kaitan dengan dua pelaku bom London 2005 silam.
Menurut rencana, masjid tersebut akan dibangun di sebuah lahan bekas pabrik kimia seluas 18 acre (72.83 meter persegi) di kawasan Abbeymills, London Timur. Warga setempat, didukung beberapa anggota parlemen Inggris, menentang rencana tersebut. Untuk menunjukkan aspirasinya, awal tahun ini, sekitar 280 orang menandatangani petisi online di situs yang dikelola kantor PM Inggris Gordon Brown.
"Saya tidak antiMuslim. Bahkan, saya ingin membicarakan masalah ini ketimbang saling teriak menyalahkan," kata Alan Craig, politikus yang menentang rencana tersebut. Craig, yang juga anggota Christian People’s Alliance Party (Partai Aliansi Rakyat Kristen), menekankan bahwa objek keberatannya bukanlah Islam, melainkan JT.
"Warga Muslim berhak punya masjid seperti Kristen berhak punya gereja," katanya. Namun, dia keberatan dengan JT yang berada di balik pembangunan masjid tersebut karena dianggap sebagai salah satu kelompok fundamentalis.
Tahun lalu, Michael Gove, anggota parlemen Inggris, menyebut dua pelaku bom London Juli 2005 memiliki kaitan langsung dengan salah satu masjid yang dikelola JT di Dewsbury, Inggris Utara. Sejak aksi bom bunuh diri di stasiun kereta bawah tanah yang menewaskan 52 orang itu, warga Muslim Inggris sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan.
Tudingan itu langsung dibantah JT. Dalam situsnya, JT mengklaim bahwa mereka tidak terkait dengan aksi terorisme atau teroris itu sendiri. Mereka mendeskripsikan dirinya sebagai penyebar Islam dan gerakan pembaruan. "Kami tidak mengajarkan gerakan ekstremis. Tapi, kami juga tidak bisa menjelaskan dengan detail siapa saja yang datang ke masjid kami," katanya.
Lika-Liku
Perjuangan aktivis JT untuk bisa membangun masjid ini bukan perkara mudah. Selain dituduh terlibat tindakan terror, beberapa media massa yang seharusnya bersikap netral juga ikut memperkeruh suasana.
Salah satu media massa yang melakukan kampanye anti pembangunan masjid itu adalah tabloid Evening Standard. Sementara itu kelompok kiri British National Party dalam menggelar polling lewat internet dan mengatakan bahwa rencana pembangunan masjid itu, sejauh ini merupakan “simbol terbesar kolonisasi Islam di Inggris. “
Penasehat Dewan Kota Newham Allain Craig yang juga anggota parlemen dari Aliansi Masyarakat Kristen, juga menjadi salah seorang politisi di Inggris yang menentang pembangunan masjid agung di Newham.
Warga Muslim mengecam sikap Craig. “Craig adalah seorang pengecut dan rasis, ” kata Faisal Hammad.
Warga Newham lainnya, Graham Hyde, melontarkan kecaman yang sama. “Para politisi seperti Craig bisa tega menjual ibu-ibu mereka demi beberapa baris berita di media massa, ” tukas Hyde.
“Saya malu dengan cara orang ini menimbulkan perpecahan. Dia harus di pecat dari kantornya, ” sambungnya, seraya menyatakan bahwa keluarganya yang non-Muslim tidak keberatan dengan rencana pembangunan masjid tersebut.
Namun Walikota Inggris, Ken Livingstone mengecam kampanye yang menentang pembangunan masjid itu. Ia menyatakan, kampanye itu adalah upaya untuk menimbulkan kebencian antara warga Muslim dan Non Muslim. Menurutnya, rencana pembangunan masjid di Newham merupakan tanda harmonisnya hubungan antara masyarakat beragama di Inggris.
Dalam cetak biru rencana pembangunan, masjid yang akan dibangun di atas tanah seluas 18 hektar ini, akan dilengkapi dengan fasilitas sekolah, arena bermain dan taman. Masjid agung ini diperkirakan mampu menampung 12 ribu jamaah.
Sebagaimana diketahui, Jamaah Tabligh lahir sekitar tahun 1920-an di India dan kemudian berkembang ke berbagai penjuru dunia.
Profesor Yoginder Sikand, mengaku tahu seluk-beluk JT. Dosen Jamia Millia Islamia, sebuah universitas di New Delhi, itu menegaskan, struktur organisasi tersebut jauh dari gambaran sebuah kelompok teroris. Selama ini JT dikenal berdakwah dengan cara memakmurkan masjid-masjid .
Menurut Sikand, pembangunan masjid itu memiliki arti lain. "Selain tempat ibadah, masjid tersebut menjadi simbol identitas warga Muslim yang merasa terancam," katanya. Ketakukan pemerintahan Inggris menunjukkan ketidaksiapan mereka menerima perbedan, khususnya terhadap Islam. [cha, berbagai sumber/www.hidayatullah.com]
Alhamdulillah, ini kutipan dari muzkarah masturah dari jama’ah Pakistan tadi malam.
mudah-mudahna Allah azza wa jallamemudahkan kita untuk buat usaha da’wah dengan dukungan dari istri-istri kita. aamiin…
Allah azza wa jalla menjadikan kita umat Rasulullah saw
Ada orang yang beriman dari kalangan laki-laki dana ada yang beriman dari kalangan wanita
Dari saat pertama Rasulullah saw diberikan tanggung jawab da’wah, maka pada saat itu jugalah seorang wanita mengikuti da’wah beliau
Yang paling pertama bersyahadat adalah istrinya Nabi Muhammad saw, Khadijah Al kubra r.ha.
Yang paling pertama bekorban harta untuk agama adalah kalangan wanita yaitu Khadijah Al Kubra r.ha
Yang pertama kali syahid untuk agama adalah dari kalangan wanita yaitu Sumayah r.ha
Yang paling pertama memberikan kabar gembira tentang diterimanya da’wah Nabi Muhammad saw dan mendukung pengorbanan Rasulullah saw yaitu Khadijah Al Kubra r.ha
Ketika detik pertama DA’wah dimulai, maka yang pertama bekorban adalah keluarga Rasulullah saw. Ketika Rasulullah saw berda’wah hingga di lempari tanah dan ludah, maka yang membersihkan wajahnya adalah putrinya, Zainab r.ha.
Ketika Rasulullah saw shalat dan dilempari dengan kotoran unta, maka yang membersihkannya adalah putrinya. Ketika da’wah dimulai, maka Ruqayyah dan Ummu Kultsum r.ha dihadapan Rasulullah saw telah diceraikan oleh para suaminya yang masih kafir.
Ketika seorang Nabi diutus untuk berda’wah dan da’wah mereka dibantu oleh istrinya, maka da’wah berkembang sangat cepat. Tetapi jika mereka berda’wah sedangkan istrinya tidak mengikuti da’wah mereka, maka da’wah akan berkembang sangat lambat bahkan dari keluarga mereka akan ada penentang dari pada da’wah agama.
Nabi Nuh a.s ketika buat usaha da’wah tidak dibantu oleh istrinya, maka da’wah beliau sangat lama waktunya bahkan anaknya sendiri tidak mau menyertai beliau.
Nabi Luth a.s ketika buat da’wah sedangkan istrinya tidak mendukungnya maka istri beliau menjadi seorang penentang da’wah Nabi Luth a.s dan tidak beriman kepada Allah azza wa jalla.
Sebaliknya, Nabi Ibrahim a.s ketika buat da’wah dan didukung oleh istrinya, dimana istrinya buat da’wah seperti juga yang dibuat oleh Nabi Ibrahim a.s maka Allah azza wa jalla telah lahirkan Nabi Ismail a.s yang punya kedudukan tinggi. Bahkan karena istri nabi Ibrahim a.s buat da’wah, maka istrinya sendirilah yang mentarbiyah Nabi Ismail a.s dalam hal agama. Bahkan Allah azza wa jalla telah membanggakannya di dalam Alqur’an dan ajaran Nabi Ibrahim a.s telah diperintahkan untuk kita ikuti hingga sekarang yaitu millah-nya Ibrahim a.s. Ini adalah dikarenakan da’wah Nabi Ibrahim a.s diikuti oleh istrinya sehingga lahir nabi Ismail a.s dan dari keturunan-keturunan beliau lahirlah Nabi Muhammad saw.
Apabila kaum lelaki buat da’wah, sedangkan istrinya tidak dilibatkan, maka ketika suami keluar di jalan Allah azza wa jalla maka sang istri akan mengeluh kepada orang lain bahwa suaminya tidak bertanggung jawab dan sebagainya.
Sebaliknya apabila istri dilibatkan dalam da’wah, ketika sang suami sedang lemah dalam berda’wah, maka sang istri akan menjadi penyemangat bagi suaminya dan akan selalu mendukungnya dalam keadaan susah maupun senang.
mudah-mudahna Allah azza wa jallamemudahkan kita untuk buat usaha da’wah dengan dukungan dari istri-istri kita. aamiin…
Allah azza wa jalla menjadikan kita umat Rasulullah saw
Ada orang yang beriman dari kalangan laki-laki dana ada yang beriman dari kalangan wanita
Dari saat pertama Rasulullah saw diberikan tanggung jawab da’wah, maka pada saat itu jugalah seorang wanita mengikuti da’wah beliau
Yang paling pertama bersyahadat adalah istrinya Nabi Muhammad saw, Khadijah Al kubra r.ha.
Yang paling pertama bekorban harta untuk agama adalah kalangan wanita yaitu Khadijah Al Kubra r.ha
Yang pertama kali syahid untuk agama adalah dari kalangan wanita yaitu Sumayah r.ha
Yang paling pertama memberikan kabar gembira tentang diterimanya da’wah Nabi Muhammad saw dan mendukung pengorbanan Rasulullah saw yaitu Khadijah Al Kubra r.ha
Ketika detik pertama DA’wah dimulai, maka yang pertama bekorban adalah keluarga Rasulullah saw. Ketika Rasulullah saw berda’wah hingga di lempari tanah dan ludah, maka yang membersihkan wajahnya adalah putrinya, Zainab r.ha.
Ketika Rasulullah saw shalat dan dilempari dengan kotoran unta, maka yang membersihkannya adalah putrinya. Ketika da’wah dimulai, maka Ruqayyah dan Ummu Kultsum r.ha dihadapan Rasulullah saw telah diceraikan oleh para suaminya yang masih kafir.
Ketika seorang Nabi diutus untuk berda’wah dan da’wah mereka dibantu oleh istrinya, maka da’wah berkembang sangat cepat. Tetapi jika mereka berda’wah sedangkan istrinya tidak mengikuti da’wah mereka, maka da’wah akan berkembang sangat lambat bahkan dari keluarga mereka akan ada penentang dari pada da’wah agama.
Nabi Nuh a.s ketika buat usaha da’wah tidak dibantu oleh istrinya, maka da’wah beliau sangat lama waktunya bahkan anaknya sendiri tidak mau menyertai beliau.
Nabi Luth a.s ketika buat da’wah sedangkan istrinya tidak mendukungnya maka istri beliau menjadi seorang penentang da’wah Nabi Luth a.s dan tidak beriman kepada Allah azza wa jalla.
Sebaliknya, Nabi Ibrahim a.s ketika buat da’wah dan didukung oleh istrinya, dimana istrinya buat da’wah seperti juga yang dibuat oleh Nabi Ibrahim a.s maka Allah azza wa jalla telah lahirkan Nabi Ismail a.s yang punya kedudukan tinggi. Bahkan karena istri nabi Ibrahim a.s buat da’wah, maka istrinya sendirilah yang mentarbiyah Nabi Ismail a.s dalam hal agama. Bahkan Allah azza wa jalla telah membanggakannya di dalam Alqur’an dan ajaran Nabi Ibrahim a.s telah diperintahkan untuk kita ikuti hingga sekarang yaitu millah-nya Ibrahim a.s. Ini adalah dikarenakan da’wah Nabi Ibrahim a.s diikuti oleh istrinya sehingga lahir nabi Ismail a.s dan dari keturunan-keturunan beliau lahirlah Nabi Muhammad saw.
Apabila kaum lelaki buat da’wah, sedangkan istrinya tidak dilibatkan, maka ketika suami keluar di jalan Allah azza wa jalla maka sang istri akan mengeluh kepada orang lain bahwa suaminya tidak bertanggung jawab dan sebagainya.
Sebaliknya apabila istri dilibatkan dalam da’wah, ketika sang suami sedang lemah dalam berda’wah, maka sang istri akan menjadi penyemangat bagi suaminya dan akan selalu mendukungnya dalam keadaan susah maupun senang.
Suatu hari putri Nabi SAW. Fatimah Az Zahra ra bertanya kepada Rasulullah SAW. Siapakah wanita pertama yang memasuki syurga setelah para " ummahatul mukminin " setelah para istri - istri Nabi SAW.... Rasulullah bersabda : Dialah MUTIAH....
Berhari - hari Fatimah Az Zahra berkeliling kota Madinah untuk mencari tahu keberadaan siapa Mutiah itu dan dimana wanita yang dikatakan oleh Nabi SAW itu tinggal, Alhamdulillah dari informasi yang didapatkannya Fatimah mengetahui keberadaan tempat tinggal Mutiah di pinggiran kota Madinah.
Atas ijin suaminya Ali bin Abi Thalib maka Fatimah Az Zahra dengan mengajak Hasan putranya untuk bersilaturahmi ke rumah Mutiah pada pagi hari.... Sesampainya di rumah Mutiah maka Fatimah yang sudah tidak sabar segera mengetuk pintu rumah Mutiah.... dengan mengucapkan salam...
Assalaamu'alaikum ya ahlil bait.....
Dari dalam rumah terdengar jawaban seorang wanita.... Wa 'alaikassalaam War. Wab..... Man anti .... Siapakah diluar ?... lanjutnya bertanya..
Fatimah menjawab... Saya Fatimah putri Muhammad SAW.....
Alhamdulillah.... hari ini rumahku dikunjungi putri Nabi junjungan alam semesta...
Segera Mutiah membuka sedikit pintu rumahnya..... dan ketika Mutiah melihat Fatimah membawa putra laki - lakinya yang masih kecil ( dalam riwayat masih berumur 5 tahun )... maka Mutiah kembali menutup pintu rumahnya kembali.... maka terkagetlah Fatimah dan bertanyalah putri Nabi SAW kepada Mutiah dari balik pintu....
Ada apa gerangan wahai Mutiah....kenapa engkau menutup kembali pintu rumahmu.... apakah engkau tidak mengijinkan aku untuk mengunjungi dan bersilaturahmi kepadamu ?.......
Mutiah dari balik pintu dalam rumahnya menjawab..... Wahai putri Nabi... bukannya aku tidak mau menerimamu di rumahku.... akan tetapi keberadaanmu bersama dengan anak laki - lakimu Hasan yang menurut ajaran Rasulullah tidak membolehkan seorang istri untuk memasukkan lak - laki kerumahnya ketika suaminya tidak ada dirumah dan tanpa ijin suaminya..
Walaupun Hasan anakmu masih kecil tetapi aku belum meminta ijin kepada suamiku dan suamiku saat ini tidak berada dirumah.... kembalilah besok biar aku nanti meminta ijin terlebih dahulu kepada suamiku....
Tersentaklah Fatimah Az Zahra mendengarkan kata - kata wanita mulia ini bahwa argumentasi Mutiah memang benar seperti yang diajarkan ayahnya Rasulullah SAW....akhirnya Fatimah pulang dengan hati yang bergejolak...dan merencanakan akan kembali besok hari....
Pada hari berikutnya ketika Fatimah akan berangkat ke rumah Mutiah Husein adik Hasan rewel tidak mau ditinggal dan merengek minta ikut ibunya...yang akhirnya Fatimah mengajak kedua putranya Hasan dan Husein... dengan berpikir bahwa Mutiah sudah meminta ijin kepada suaminya atas keberadaannya dengan membawa Hasan sehingga kalau dia membawa Husein sekaligus maka hal itu sudah termasuk ijin yang diberikan kepada Hasan karena Hesein berusia lebih kecil dan adik dari Hasan....
Namun ketika berada didepan rumah Mutiah maka kejadian pada hari pertama terulang kembali.... Mutiah mengatakan bahwa ijin yang diberikan oleh suaminya hanya untuk Hasan akan tetapi untuk Husein Mutiah belum meminta ijin suaminya.....
Semakin galau hati Fatimah memikirkan begitu mulianya wanita ini menjunjung tinggi ajaran Rasulullah dan begitu tunduk dan tawaddu' kepada suaminya...
Pada hari yang ketiga kembali Fatimah bersama kedua anaknya datang kerumah Mutiah pada sore hari... namun kembali Fatimah mendapati kejadian yang mencengangakan dia karena kagum.... Mutiah didapati sedang berdandan sangat rapi dan menggunakan pakaian terbaik tang dipunyai dengan bau yang harum sehingga Mutiah terlihat sangat mempesona....
Dalam kondisi seperti itu Mutiah mengatakan kepada Fatimah bahwa suaminya sebentar lagi akan pulang kerja dan dia sedang bersiap - siap menyambutnya.... Subhanallah... kita merindukan istri yang demikian yaitu ketika suami pulang kerja dia berusaha menyambutnya dengan kondisi sudah mandi... sudah berdandan...sudah memakai pakaian yang bagus.... dan siap menyambut kedatangan suami di halaman rumah dengan senyuman terindah penuh kasih dan sayang..... Ya Allah... jadikanlah istri - istri kami seperti Mutiah....
Akhirnya Fatimah pulang kembali dengan kekaguman yang tak terperi kepada Mutiah.... dan pada hari yang ke empat.... Fatimah Az Zahra datang kembali kerumah Mutiah lebih sore dan berharap bahwa suaminya sudah berada dirumah atau sudah pulang dari kerja....dan Alhamdulillah memang pada saat Fatimah datang suami Mutiah baru saja sampai dirumah pulang dari kerja...
Fatimah dan kedua anaknya Hasan dan Husein dipersilahkan masuk oleh Mutiah dan suaminya kerumahnya..... Fatimah melihat sebuah pemandangan yang jauh lebih mengesankan dibandingan dengan yang didapinya sejak hari pertama..... Mutiah sudah menyiapkan baju ganti yang bersih untuk suaminya.... sambil menuntun suaminya ke kamar mandi.... Mutiah terlihat mulai melepaskan baju suaminya dan mereka berdua hilang masuk ke bilik kamar mandi dan yang dilakukan oleh Mutiah adalah memandikan suaminya.... Subhanallah....stumma Subhanallah.....
Selesai memandikan saminya.... Fatimah menyaksikan Mutiah menuntun suaminya menuju ke tempat makan..... dan suaminya sudah disiapkan makanan dan minuman yang dimasaknya seharian.... Sebelum memakan makanan yang sudah disiapkan Mutiah masuk kedalam rumah dan keluar dengan membawa cambuk sepanjang 2 meter dan diberikan kepada suaminya dengan mengatakan....
Wahai suamiku.... seharian aku telah membuat makanan dan minuman yang ada didepanmu.... sekiranya engkau tidak menyukai... dan tidak berkenan atas masakan yang aku buat.... maka cambuklah diriku..... MasyaAllah...
Tanpa bertanya apa - apa Fatimah sudah memahami apa yang dikatakan oleh ayahnya Rasulullah SAW ketika bertanya siapa wanita yang pertama masuk syurga setalah para istri Nabi.... Mutiah....
Fatimah pulang menangis haru dan bahagia karena sudah mendapatkan jawaban bagaimana istri yang SHOLIHAH.... seperti yang ada pada diri MUTIAH..... yang mendapatkan kehormatan sebagai wanita yang paling dahulu memasuki syurga Allah SWT.
Mudah - mudahan Allah menganugrahkan kepada para suami istri - istri yang senantiasa menyenangkan hati suaminya..... dan semoga para istri diberikan oleh Allah kemudahan untuk mencontoh perilaku MUTIAH..... Amiin.
Wallahua'alam
Berhari - hari Fatimah Az Zahra berkeliling kota Madinah untuk mencari tahu keberadaan siapa Mutiah itu dan dimana wanita yang dikatakan oleh Nabi SAW itu tinggal, Alhamdulillah dari informasi yang didapatkannya Fatimah mengetahui keberadaan tempat tinggal Mutiah di pinggiran kota Madinah.
Atas ijin suaminya Ali bin Abi Thalib maka Fatimah Az Zahra dengan mengajak Hasan putranya untuk bersilaturahmi ke rumah Mutiah pada pagi hari.... Sesampainya di rumah Mutiah maka Fatimah yang sudah tidak sabar segera mengetuk pintu rumah Mutiah.... dengan mengucapkan salam...
Assalaamu'alaikum ya ahlil bait.....
Dari dalam rumah terdengar jawaban seorang wanita.... Wa 'alaikassalaam War. Wab..... Man anti .... Siapakah diluar ?... lanjutnya bertanya..
Fatimah menjawab... Saya Fatimah putri Muhammad SAW.....
Alhamdulillah.... hari ini rumahku dikunjungi putri Nabi junjungan alam semesta...
Segera Mutiah membuka sedikit pintu rumahnya..... dan ketika Mutiah melihat Fatimah membawa putra laki - lakinya yang masih kecil ( dalam riwayat masih berumur 5 tahun )... maka Mutiah kembali menutup pintu rumahnya kembali.... maka terkagetlah Fatimah dan bertanyalah putri Nabi SAW kepada Mutiah dari balik pintu....
Ada apa gerangan wahai Mutiah....kenapa engkau menutup kembali pintu rumahmu.... apakah engkau tidak mengijinkan aku untuk mengunjungi dan bersilaturahmi kepadamu ?.......
Mutiah dari balik pintu dalam rumahnya menjawab..... Wahai putri Nabi... bukannya aku tidak mau menerimamu di rumahku.... akan tetapi keberadaanmu bersama dengan anak laki - lakimu Hasan yang menurut ajaran Rasulullah tidak membolehkan seorang istri untuk memasukkan lak - laki kerumahnya ketika suaminya tidak ada dirumah dan tanpa ijin suaminya..
Walaupun Hasan anakmu masih kecil tetapi aku belum meminta ijin kepada suamiku dan suamiku saat ini tidak berada dirumah.... kembalilah besok biar aku nanti meminta ijin terlebih dahulu kepada suamiku....
Tersentaklah Fatimah Az Zahra mendengarkan kata - kata wanita mulia ini bahwa argumentasi Mutiah memang benar seperti yang diajarkan ayahnya Rasulullah SAW....akhirnya Fatimah pulang dengan hati yang bergejolak...dan merencanakan akan kembali besok hari....
Pada hari berikutnya ketika Fatimah akan berangkat ke rumah Mutiah Husein adik Hasan rewel tidak mau ditinggal dan merengek minta ikut ibunya...yang akhirnya Fatimah mengajak kedua putranya Hasan dan Husein... dengan berpikir bahwa Mutiah sudah meminta ijin kepada suaminya atas keberadaannya dengan membawa Hasan sehingga kalau dia membawa Husein sekaligus maka hal itu sudah termasuk ijin yang diberikan kepada Hasan karena Hesein berusia lebih kecil dan adik dari Hasan....
Namun ketika berada didepan rumah Mutiah maka kejadian pada hari pertama terulang kembali.... Mutiah mengatakan bahwa ijin yang diberikan oleh suaminya hanya untuk Hasan akan tetapi untuk Husein Mutiah belum meminta ijin suaminya.....
Semakin galau hati Fatimah memikirkan begitu mulianya wanita ini menjunjung tinggi ajaran Rasulullah dan begitu tunduk dan tawaddu' kepada suaminya...
Pada hari yang ketiga kembali Fatimah bersama kedua anaknya datang kerumah Mutiah pada sore hari... namun kembali Fatimah mendapati kejadian yang mencengangakan dia karena kagum.... Mutiah didapati sedang berdandan sangat rapi dan menggunakan pakaian terbaik tang dipunyai dengan bau yang harum sehingga Mutiah terlihat sangat mempesona....
Dalam kondisi seperti itu Mutiah mengatakan kepada Fatimah bahwa suaminya sebentar lagi akan pulang kerja dan dia sedang bersiap - siap menyambutnya.... Subhanallah... kita merindukan istri yang demikian yaitu ketika suami pulang kerja dia berusaha menyambutnya dengan kondisi sudah mandi... sudah berdandan...sudah memakai pakaian yang bagus.... dan siap menyambut kedatangan suami di halaman rumah dengan senyuman terindah penuh kasih dan sayang..... Ya Allah... jadikanlah istri - istri kami seperti Mutiah....
Akhirnya Fatimah pulang kembali dengan kekaguman yang tak terperi kepada Mutiah.... dan pada hari yang ke empat.... Fatimah Az Zahra datang kembali kerumah Mutiah lebih sore dan berharap bahwa suaminya sudah berada dirumah atau sudah pulang dari kerja....dan Alhamdulillah memang pada saat Fatimah datang suami Mutiah baru saja sampai dirumah pulang dari kerja...
Fatimah dan kedua anaknya Hasan dan Husein dipersilahkan masuk oleh Mutiah dan suaminya kerumahnya..... Fatimah melihat sebuah pemandangan yang jauh lebih mengesankan dibandingan dengan yang didapinya sejak hari pertama..... Mutiah sudah menyiapkan baju ganti yang bersih untuk suaminya.... sambil menuntun suaminya ke kamar mandi.... Mutiah terlihat mulai melepaskan baju suaminya dan mereka berdua hilang masuk ke bilik kamar mandi dan yang dilakukan oleh Mutiah adalah memandikan suaminya.... Subhanallah....stumma Subhanallah.....
Selesai memandikan saminya.... Fatimah menyaksikan Mutiah menuntun suaminya menuju ke tempat makan..... dan suaminya sudah disiapkan makanan dan minuman yang dimasaknya seharian.... Sebelum memakan makanan yang sudah disiapkan Mutiah masuk kedalam rumah dan keluar dengan membawa cambuk sepanjang 2 meter dan diberikan kepada suaminya dengan mengatakan....
Wahai suamiku.... seharian aku telah membuat makanan dan minuman yang ada didepanmu.... sekiranya engkau tidak menyukai... dan tidak berkenan atas masakan yang aku buat.... maka cambuklah diriku..... MasyaAllah...
Tanpa bertanya apa - apa Fatimah sudah memahami apa yang dikatakan oleh ayahnya Rasulullah SAW ketika bertanya siapa wanita yang pertama masuk syurga setalah para istri Nabi.... Mutiah....
Fatimah pulang menangis haru dan bahagia karena sudah mendapatkan jawaban bagaimana istri yang SHOLIHAH.... seperti yang ada pada diri MUTIAH..... yang mendapatkan kehormatan sebagai wanita yang paling dahulu memasuki syurga Allah SWT.
Mudah - mudahan Allah menganugrahkan kepada para suami istri - istri yang senantiasa menyenangkan hati suaminya..... dan semoga para istri diberikan oleh Allah kemudahan untuk mencontoh perilaku MUTIAH..... Amiin.
Wallahua'alam
Dari umar rhu, Sesungguhnya Alloh Ta’ala menyembunyikan 6 perkara di dalam 6 perkara/keadaan:
1. Alloh menyembunyikan ridhoNya didalam suatu ketaatan, diantara berbagai ketaatan, agar manusia bersungguh-sungguh di seluruh perbuatan ketaatan, dengan harapan bertemu dengan keridhoaan Alloh Ta’ala
Maka tidak diperbolehkan bagi kita meremehkan suatu perbuatan taat, walaupun sangat kecil, karena sesungguhnya bisa jadi keridhoaan Alloh Ta’ala ada pada ketaatan kecil itu.
2. Alloh menyembunyikan marah-Nya didalam suatu maksiat, diantara berbagai perbuatan maksiat, agar manusia menjauihinya, karena khawatir terjerumus didalamnya.
Maka seseorang tidak diperbolehkan meremehkan maksiat, meskipun sangat halus, karena sesungguhnya ia tidak tahu bahwasanya kadangkala didalam perbuatan itu terdapat kemarahan Alloh Ta’ala.
3. Alloh menyembunyikan lailatul qodar didalam bulan romadhon, agar manusia bersungguh-sungguh dalam menghidupkan seluruh bulan romadhon dengan beribadah. Karena sesungguhnya ganjaran ibadah sunnah sama seperti ganjaran ibadah fardhu di bulan lain, sebagaimana sisebutkan dalam hadits.
Bahkan Syeikh An Nakho’i berpendapat: ” satu rokaat di bulan romadhon itu lebih utama dibandingkan seribu rokaat di bulan lainnya, dan satu ucapan tasbih di bulan romadhon itu lebih utama dibandingkan seribu tasbih di bulan lain”
Dan agar mereka bersungguh-sungguh menghidupkan malam-malam bulan romadhon dengan harapan mereka akan berjumpa lailatul qodar. Karena malam itu lebih baik dari seribu bulan, yaitu 83 tahun 4 bulan.
Di dalam hadits Imam thobroni, secara marfu’ sampai kepada rasulullah saw, disebutkan: ” Sesungguhnya orang yang berzina di bulan romadhon atau meminum minuman keras, maka akan dilaknat oleh Alloh dan makhluk yang ada dilangit sampai datang bulan romadhon yang sama dari putaran tahun kedua”.
Karena sesungguhnya orang yang mati sebelum ia menemui bulan romadhon, maka ia tidak mempunyai kebaikan disisi Alloh, yang dapat membuatnya takut neraka. Karena itu bertakwalah kepada Alloh di bulan romadhon, karena sesungguhnya segala kebaikan dilipat gandakan di bulan itu, sesuatu yang tidak dapat dilipat gandakan di bulan lainnya, dan begitu pula berbagai kejelekan.
4. Alloh menyembunyikan para wali-Nya di tengah-tengah manusia
Supaya mereka tidak meremehkan seorangpun diantara mereka, dan supaya mereka mencari doa dari sebagian mereka dengan harapan akan berjumpa dengan seorang wali. Maka tidak boleh seseorang meremehkan seorang manusia, karena sesungguhnya ia tidak tahu, bisa jadi orang itu termasuk wali-wali Alloh Ta’ala.
5. Alloh menyembunyikan kematian di dalam umur, maka selayaknya saat seperti ini bagi setiap orang hendaknya mempersiapkan kematian di setiap waktu dengan berbagai ibadah, karena terkadang kematian datang dengan tiba-tiba
6. Alloh menyembunyikan sholat wushto, yakni yang paling utama di dalam seluruh sholat, yakni sholat 5 waktu, agar manusia sungguh-sungguh memperhatikannya di seluruh sholat
Dan Alloh menyembunyikan namaNya yang agung didalam semua nama-Nya, agar manusia bersungguh-sungguh di dalam berdoa dengan semua namaNya, dengan harapan mereka bisa menjumpaiNya
Dan Alloh menyembunyikan saat terkabulnya doa di hari jumat, agar manusia bersungguh-sungguh berdoa di hari itu.
Dan Alloh menyembunyikan As Sab’ul Matsani (Tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang) di dalam sejumlah surat Alquran, agar manusia bersungguh-sungguh di dalam membaca seluruh surat al quran.
(Diambil dari kitab Nashoihul Ibad, Syaikh Nawawi Albantani)
1. Alloh menyembunyikan ridhoNya didalam suatu ketaatan, diantara berbagai ketaatan, agar manusia bersungguh-sungguh di seluruh perbuatan ketaatan, dengan harapan bertemu dengan keridhoaan Alloh Ta’ala
Maka tidak diperbolehkan bagi kita meremehkan suatu perbuatan taat, walaupun sangat kecil, karena sesungguhnya bisa jadi keridhoaan Alloh Ta’ala ada pada ketaatan kecil itu.
2. Alloh menyembunyikan marah-Nya didalam suatu maksiat, diantara berbagai perbuatan maksiat, agar manusia menjauihinya, karena khawatir terjerumus didalamnya.
Maka seseorang tidak diperbolehkan meremehkan maksiat, meskipun sangat halus, karena sesungguhnya ia tidak tahu bahwasanya kadangkala didalam perbuatan itu terdapat kemarahan Alloh Ta’ala.
3. Alloh menyembunyikan lailatul qodar didalam bulan romadhon, agar manusia bersungguh-sungguh dalam menghidupkan seluruh bulan romadhon dengan beribadah. Karena sesungguhnya ganjaran ibadah sunnah sama seperti ganjaran ibadah fardhu di bulan lain, sebagaimana sisebutkan dalam hadits.
Bahkan Syeikh An Nakho’i berpendapat: ” satu rokaat di bulan romadhon itu lebih utama dibandingkan seribu rokaat di bulan lainnya, dan satu ucapan tasbih di bulan romadhon itu lebih utama dibandingkan seribu tasbih di bulan lain”
Dan agar mereka bersungguh-sungguh menghidupkan malam-malam bulan romadhon dengan harapan mereka akan berjumpa lailatul qodar. Karena malam itu lebih baik dari seribu bulan, yaitu 83 tahun 4 bulan.
Di dalam hadits Imam thobroni, secara marfu’ sampai kepada rasulullah saw, disebutkan: ” Sesungguhnya orang yang berzina di bulan romadhon atau meminum minuman keras, maka akan dilaknat oleh Alloh dan makhluk yang ada dilangit sampai datang bulan romadhon yang sama dari putaran tahun kedua”.
Karena sesungguhnya orang yang mati sebelum ia menemui bulan romadhon, maka ia tidak mempunyai kebaikan disisi Alloh, yang dapat membuatnya takut neraka. Karena itu bertakwalah kepada Alloh di bulan romadhon, karena sesungguhnya segala kebaikan dilipat gandakan di bulan itu, sesuatu yang tidak dapat dilipat gandakan di bulan lainnya, dan begitu pula berbagai kejelekan.
4. Alloh menyembunyikan para wali-Nya di tengah-tengah manusia
Supaya mereka tidak meremehkan seorangpun diantara mereka, dan supaya mereka mencari doa dari sebagian mereka dengan harapan akan berjumpa dengan seorang wali. Maka tidak boleh seseorang meremehkan seorang manusia, karena sesungguhnya ia tidak tahu, bisa jadi orang itu termasuk wali-wali Alloh Ta’ala.
5. Alloh menyembunyikan kematian di dalam umur, maka selayaknya saat seperti ini bagi setiap orang hendaknya mempersiapkan kematian di setiap waktu dengan berbagai ibadah, karena terkadang kematian datang dengan tiba-tiba
6. Alloh menyembunyikan sholat wushto, yakni yang paling utama di dalam seluruh sholat, yakni sholat 5 waktu, agar manusia sungguh-sungguh memperhatikannya di seluruh sholat
Dan Alloh menyembunyikan namaNya yang agung didalam semua nama-Nya, agar manusia bersungguh-sungguh di dalam berdoa dengan semua namaNya, dengan harapan mereka bisa menjumpaiNya
Dan Alloh menyembunyikan saat terkabulnya doa di hari jumat, agar manusia bersungguh-sungguh berdoa di hari itu.
Dan Alloh menyembunyikan As Sab’ul Matsani (Tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang) di dalam sejumlah surat Alquran, agar manusia bersungguh-sungguh di dalam membaca seluruh surat al quran.
(Diambil dari kitab Nashoihul Ibad, Syaikh Nawawi Albantani)
(Cerita Abu Khubaisy kepada para muridnya )
Abdullah bin Umar, khalifah yang terkenal sebagai pembangun Bait al Maqdis, suatu hari terserang oleh suatu penyakit. Para asistennya, sangat mengkhawatirkan umur khalifah karena penyakitnya itu.
Ternyata Allah SWT belum berkenan memanggil Abdullah keharibaanNya. Khalifah berangsur-angsur pulih. Setelah agak mendingan keadaannya, Abdullah berniat hendak menyantap ikan panggang. Khalifah kemudian mengutarakan keinginannya itu kepada salah seorang asistennya.
Asisten yang setia itu, segera berusaha untuk memenuhi selera junjungannya. Ia pergi mencari ikan dan setelah mendapatkannya segera dipanggangnyalah ikan tersebut.
Abdullah bin Umar menghadapi ikan panggang yang baru saja diturunkan dari panggangannya. Aromanya begitu memikat, sehingga bertambah seleranya dan ingin segera menyantapnya.
Dalam keadaan yang siap santap itu, tiba-tiba muncul seorang musafir yang tampak sangat kelaparan. Serta merta Abdullah menyuruh pembantunya untuk segera mengangkat hidangan yang ada di hadapannya itu kepada sang musafir. Merasa jerih payahnya tidak dinikmati oleh Abdullah, asisten itu protes. Ia keberatan kalau makanan tersebut diberikan kepada musafir tadi. " Tapi ini makanan yang dengan sengaja saya buatkan untuk tuan dan sesuai dengan pesanan tuan." " Wahai, pembantuku ! Tahukah kamu bila aku memakan makanan ini, maka sebetulnya itu aku lakukan karena aku suka. Karena aku menyenanginya. Tetapi, bila musafir itu memakannya, maka itu ia lakukan karena memang ia butuh. Jadi makanan itu lebih berharga bagi dia daripada untukku. Jangan lupa, Allah SWT berfirman : " Kalian sekali - kali tidaklah memperoleh kebajikan sehingga kalian menyedekahkan apa - apa yang kalian senangi ".
(Dikutip dari Mutiara hikmah dalam 1001 kisah: 2)
Abdullah bin Umar, khalifah yang terkenal sebagai pembangun Bait al Maqdis, suatu hari terserang oleh suatu penyakit. Para asistennya, sangat mengkhawatirkan umur khalifah karena penyakitnya itu.
Ternyata Allah SWT belum berkenan memanggil Abdullah keharibaanNya. Khalifah berangsur-angsur pulih. Setelah agak mendingan keadaannya, Abdullah berniat hendak menyantap ikan panggang. Khalifah kemudian mengutarakan keinginannya itu kepada salah seorang asistennya.
Asisten yang setia itu, segera berusaha untuk memenuhi selera junjungannya. Ia pergi mencari ikan dan setelah mendapatkannya segera dipanggangnyalah ikan tersebut.
Abdullah bin Umar menghadapi ikan panggang yang baru saja diturunkan dari panggangannya. Aromanya begitu memikat, sehingga bertambah seleranya dan ingin segera menyantapnya.
Dalam keadaan yang siap santap itu, tiba-tiba muncul seorang musafir yang tampak sangat kelaparan. Serta merta Abdullah menyuruh pembantunya untuk segera mengangkat hidangan yang ada di hadapannya itu kepada sang musafir. Merasa jerih payahnya tidak dinikmati oleh Abdullah, asisten itu protes. Ia keberatan kalau makanan tersebut diberikan kepada musafir tadi. " Tapi ini makanan yang dengan sengaja saya buatkan untuk tuan dan sesuai dengan pesanan tuan." " Wahai, pembantuku ! Tahukah kamu bila aku memakan makanan ini, maka sebetulnya itu aku lakukan karena aku suka. Karena aku menyenanginya. Tetapi, bila musafir itu memakannya, maka itu ia lakukan karena memang ia butuh. Jadi makanan itu lebih berharga bagi dia daripada untukku. Jangan lupa, Allah SWT berfirman : " Kalian sekali - kali tidaklah memperoleh kebajikan sehingga kalian menyedekahkan apa - apa yang kalian senangi ".
(Dikutip dari Mutiara hikmah dalam 1001 kisah: 2)
Suatu hari Baginda Sulaiman AS sedang berjalan-jalan. Ia melihat seekor semut sedang berjalan sambil mengangkat sebutir buah kurma.
Baginda Sulaiman AS terus mengamatinya, kemudian beliau memanggil si semut dan menanyainya, “Hai semut kecil untuk apa kurma yang kau bawa itu?”.
Si semut menjawab, “Ini adalah kurma yang Allah SWT berikan kepada ku sebagai makananku selama satu tahun”.
Baginda Sulaiman AS kemudian mengambil sebuah botol lalu ia berkata kepada si semut, “Wahai semut kemarilah engkau, masuklah ke dalam botol ini aku telah membagi dua kurma ini dan akan aku berikan separuhnya padamu sebagai makananmu selama satu tahun. Tahun depan aku akan datang lagi untuk melihat keadaanmu”. Si semut taat pada perintah Nabi Sulaiman AS.
Setahun telah berlalu. Baginda Sulaiman AS datang melihat keadaan si semut. Ia melihat kurma yang diberikan kepada si semut itu tidak banyak berkurang. Baginda Sulaiman AS bertanya kepada si semut, “Hai semut mengapa engkau tidak menghabiskan kurmamu/”
“Wahai Nabiullah, aku selama ini hanya menghisap airnya dan aku banyak berpuasa. Selama ini Allah SWT yang memberikan kepadaku sebutir kurma setiap tahunnya, akan tetapi kali ini engkau memberiku separuh buah kurma. Aku takut tahun depan engkau tidak memberiku kurma lagi karena engkau bukan Allah Pemberi Rizki (Ar-Rozak), jawab si semut
Baginda Sulaiman AS terus mengamatinya, kemudian beliau memanggil si semut dan menanyainya, “Hai semut kecil untuk apa kurma yang kau bawa itu?”.
Si semut menjawab, “Ini adalah kurma yang Allah SWT berikan kepada ku sebagai makananku selama satu tahun”.
Baginda Sulaiman AS kemudian mengambil sebuah botol lalu ia berkata kepada si semut, “Wahai semut kemarilah engkau, masuklah ke dalam botol ini aku telah membagi dua kurma ini dan akan aku berikan separuhnya padamu sebagai makananmu selama satu tahun. Tahun depan aku akan datang lagi untuk melihat keadaanmu”. Si semut taat pada perintah Nabi Sulaiman AS.
Setahun telah berlalu. Baginda Sulaiman AS datang melihat keadaan si semut. Ia melihat kurma yang diberikan kepada si semut itu tidak banyak berkurang. Baginda Sulaiman AS bertanya kepada si semut, “Hai semut mengapa engkau tidak menghabiskan kurmamu/”
“Wahai Nabiullah, aku selama ini hanya menghisap airnya dan aku banyak berpuasa. Selama ini Allah SWT yang memberikan kepadaku sebutir kurma setiap tahunnya, akan tetapi kali ini engkau memberiku separuh buah kurma. Aku takut tahun depan engkau tidak memberiku kurma lagi karena engkau bukan Allah Pemberi Rizki (Ar-Rozak), jawab si semut
Kerajaan Nabi Sulaiman AS dikala itu sedang mengalami musim kering yang begitu panjang. Lama sudah hujan tidak turun membasahi bumi. Kekeringan melanda di mana-mana. Baginda Sulaiman AS mulai didatangi oleh ummatnya untuk dimintai pertolongan dan memintanya memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan untuk membasahi kebun-kebun dan sungai-sungai mereka.
Baginda Sulaiman AS kemudian memerintahkan satu rombongan besar pengikutnya yang terdiri dari bangsa jin dan manusia berkumpul di lapangan untuk berdo'a memohon kepada Allah SWT agar musim kering segera berakhir dan hujan segera turun.
Sesampainya mereka di lapangan Baginda Sulaiman AS melihat seekor semut kecil berada di atas sebuah batu. Semut itu berbaring kepanasan dan kehausan. Baginda Sulaiman AS kemudian mendengar sang semut mulai berdo'a memohon kepada Allah SWT penunai segala hajat seluruh makhluk-Nya. "Ya Allah pemilik segala khazanah, aku berhajat sepenuhnya kepada-Mu, Aku berhajat akan air-Mu, tanpa air-Mu ya Allah aku akan kehausan dan kami semua kekeringan. Ya Allah aku berhajat sepenuhnya pada-Mu akan air-Mu, kabulkanlah permohonanku", do'a sang semut kepada Allah SWT.
Mendengar do'a si semut maka Baginda Sulaiman AS kemudian segera memerintahkan rombongannya untuk kembali pulang ke kerajaan sambil berkata pada mereka, "Kita segera pulang, sebentar lagi Allah SWT akan menurunkan hujan-Nya kepada kalian. Allah SWT telah mengabulkan permohonan seekor semut". Kemudian Baginda Sulaiman dan rombongannya pulang kembali ke kerajaan.
Baginda Sulaiman AS kemudian memerintahkan satu rombongan besar pengikutnya yang terdiri dari bangsa jin dan manusia berkumpul di lapangan untuk berdo'a memohon kepada Allah SWT agar musim kering segera berakhir dan hujan segera turun.
Sesampainya mereka di lapangan Baginda Sulaiman AS melihat seekor semut kecil berada di atas sebuah batu. Semut itu berbaring kepanasan dan kehausan. Baginda Sulaiman AS kemudian mendengar sang semut mulai berdo'a memohon kepada Allah SWT penunai segala hajat seluruh makhluk-Nya. "Ya Allah pemilik segala khazanah, aku berhajat sepenuhnya kepada-Mu, Aku berhajat akan air-Mu, tanpa air-Mu ya Allah aku akan kehausan dan kami semua kekeringan. Ya Allah aku berhajat sepenuhnya pada-Mu akan air-Mu, kabulkanlah permohonanku", do'a sang semut kepada Allah SWT.
Mendengar do'a si semut maka Baginda Sulaiman AS kemudian segera memerintahkan rombongannya untuk kembali pulang ke kerajaan sambil berkata pada mereka, "Kita segera pulang, sebentar lagi Allah SWT akan menurunkan hujan-Nya kepada kalian. Allah SWT telah mengabulkan permohonan seekor semut". Kemudian Baginda Sulaiman dan rombongannya pulang kembali ke kerajaan.
USTADZ “SAKTIO ARIO SENO” MENGISI CERAMAH DI MASJID AGUNG SEMARANG….
“Ketika aku lihat cahaya terang, aku dapat merasakan kemana kan’ pergi, hilanglah sudah semua masa laluku. Akan ku lewati semua dengan hal yang baru…” Mungkin itulah lirik sepenggal lagu ciptaan mantan gitaris Sheila On 7 yaitu “Saktio Ario Seno”. Lagu yang judulnya “Cahaya Terang” yang berada di dalam albums “507” miliknya dari Sheila On 7 ini adalah lagu yang terakhir juga yang dipersembahkan Ustadz Sakti kepada band nya yaitu “Sheila On 7”. Sakti yang meninggalkan Sheila On 7 karena ingin memperdalam ilmu agama di pakistan ini mulai aktif dalam kegiatan – kegiatan agama islam teruatama banyak mengisi ceramah-ceramah serta banyak melakukan jaullah fisabilillah. Setelah sepulang memperdalam ilmu agama di pakistan ini, Ustadz Sakti berubah penampilan dari yang semula tidak mempunyai jenggot yang kumis yang panjang dan lebat menjadi mempunyai kumis dan jenggot yang lebat serta super exstra dan exstra serta panjang dan sampai-sampai putra kedua “Duta” yaitu “Bima Al Ayman Modjo” sampai ketakutan kalau melihat jenggot panjang Ustadz sakti ini. Setelah sepulang dari menunaikan ibadah haji, Ustadz sakti juga banyak melakukan instropspeksi diri dengan banyak melakukan kegiatan keagamaan daripada mengisi konser music.
Terakhir kabar terbaru yang diperoleh dari Semarang pada minggu ke dua pada bulan September 2008 ini, dikabarkan bahwa selama dua hari berturut-turut Ustadz Sakti ini mengisi ceramah di Masjid Agung Semarang. Meski telah meninggalkan Sheila On 7 untuk menjadi “Pak Haji” tapi masih banyak banget fans Ustadz sakti yang datang dan dengan khusuk mendengarkan isi ceramah dari Ustadz Sakti ini. Ada kabar terbaru yang mengatakan meski telah keluar dari band Sheila On 7 tapi ustadz Sakti ini masih kangen dan rindu juga berkumpul dengan teman-temannya di band Sheila On 7 yaitu : Duta, Adam, Brian dan Anton buat main band bareng-bareng seperti dulu lagi. Semoga meski telah keluar dari Sheila On 7, semoga saja ustadz Saktio Ari Seno ini terus tetep berkarya menciptakan lagu religi buat semua umatnya… ALLAH AKBAR… amiin.
“Ketika aku lihat cahaya terang, aku dapat merasakan kemana kan’ pergi, hilanglah sudah semua masa laluku. Akan ku lewati semua dengan hal yang baru…” Mungkin itulah lirik sepenggal lagu ciptaan mantan gitaris Sheila On 7 yaitu “Saktio Ario Seno”. Lagu yang judulnya “Cahaya Terang” yang berada di dalam albums “507” miliknya dari Sheila On 7 ini adalah lagu yang terakhir juga yang dipersembahkan Ustadz Sakti kepada band nya yaitu “Sheila On 7”. Sakti yang meninggalkan Sheila On 7 karena ingin memperdalam ilmu agama di pakistan ini mulai aktif dalam kegiatan – kegiatan agama islam teruatama banyak mengisi ceramah-ceramah serta banyak melakukan jaullah fisabilillah. Setelah sepulang memperdalam ilmu agama di pakistan ini, Ustadz Sakti berubah penampilan dari yang semula tidak mempunyai jenggot yang kumis yang panjang dan lebat menjadi mempunyai kumis dan jenggot yang lebat serta super exstra dan exstra serta panjang dan sampai-sampai putra kedua “Duta” yaitu “Bima Al Ayman Modjo” sampai ketakutan kalau melihat jenggot panjang Ustadz sakti ini. Setelah sepulang dari menunaikan ibadah haji, Ustadz sakti juga banyak melakukan instropspeksi diri dengan banyak melakukan kegiatan keagamaan daripada mengisi konser music.
Terakhir kabar terbaru yang diperoleh dari Semarang pada minggu ke dua pada bulan September 2008 ini, dikabarkan bahwa selama dua hari berturut-turut Ustadz Sakti ini mengisi ceramah di Masjid Agung Semarang. Meski telah meninggalkan Sheila On 7 untuk menjadi “Pak Haji” tapi masih banyak banget fans Ustadz sakti yang datang dan dengan khusuk mendengarkan isi ceramah dari Ustadz Sakti ini. Ada kabar terbaru yang mengatakan meski telah keluar dari band Sheila On 7 tapi ustadz Sakti ini masih kangen dan rindu juga berkumpul dengan teman-temannya di band Sheila On 7 yaitu : Duta, Adam, Brian dan Anton buat main band bareng-bareng seperti dulu lagi. Semoga meski telah keluar dari Sheila On 7, semoga saja ustadz Saktio Ari Seno ini terus tetep berkarya menciptakan lagu religi buat semua umatnya… ALLAH AKBAR… amiin.
Tak terpikir sebelumnya oleh para penggemarkan bahwa Sakti Sheila On 7 akan sedemikian cepat berubah. Jalan hidupnya seperti berputar 180 derajat. Sebuah perputaran hidup yang mengagetkan bagi banyak orang tapi tidak bagi Sakti. Dengan petikan gitarnya, Sakti turut membawa Sheila on 7 menjadi salah satu grup band besar di tanah air. Kini jari-jarinya tak lagi memetik chord lagu-lagu Sheila, tapi ‘chord’ ayat-ayat Allah SWT dan sunah Rasul-Nya demi masuk ke agama tauhid ini dengan utuh.
Hati Hidayah sungguh sumringah saat di layar telepon selular muncul nama Sakti. Sedari siang Hidayah yang mencari Sakti di kota Bandung agak panik, karena telepon selular mantan pemetik gitar Sheila on 7 itu tak bisa dihubungi. Sehari sebelumnya ia bilang bahwa tengah berada di daerah Ujung Berung Bandung, tapi setelah didatangi ternyata dia sudah tidak ada.
“Assalamu’alaikum…maaf Mas, sekarang saya udah pindah. Ada di masjid Jami Al-Ukhuwwah kompleks Bumi Panyileukan…,” begitu bunyi sms-nya.
Sakti ternyata tengah mengikuti satu kegiatan dakwah dan tarbiyah sebuah organisasi Islam bernama Jamaah Tabligh selama 40 hari. Kegiatanyang dinamai khuruj itu mengharuskan pesertanya berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain, dari satu masjid ke masjid lain, guna berdakwah dan melatih diri dalam beribadah secara ihklas kepada Allah SWT. Sehari sebelumnya Sakti memang berada di Ujung Berung namun pada hari itu ia sudah berpindah ke Panyileukan yang jaraknya tidak terlalu jauh.
Mengenakan gamis putih bergaris-garis, berkopiah dan bercelana hitam, ia tampak tengah berwudhu bersama para jamaah yang lain. Dari kejauhan, Sakti terlihat lebih kurus, namun wajahnya tampak bersih. Jenggot hitam lebat yang memenuhi dagu dan sebagian pipinya tak mampu menyembunyikan wajah mudanya yang tampan.
Selepas sholat Ashar , Sakti tampak bersalaman dengan imam sholat, ia lalu beranjak ke pojok masjid mengambil buku Fadhilah Amal. Sesaat kemudian, pria bernama lengkap Sakti Ari Seno itu duduk menghadap jamaah dan mulai membacakan beberapa hadist dari buku itu. Jamaah lain mendengarkan dengan seksama. Suara Sakti terdengar lancar sekalipun volumenya terdengar perlahan.
Bila mengingat Sakti pernah merajai panggung musik tanah air bersama Sheila on 7, pemandangan itu menghadirkan perasaan yang lain. Mengawali karier musik lewat album Sheila on 7 ( 1999 ), yang dilanjutkan dua album lainnya yang meledak di pasaran, Kisah Klasik Untuk Masa Depan ( 2000 ) dan Anugerah Terindah yang pernah Kumiliki ( 2000 ), Sakti bersama empat orang karibnya, Erros, Duta, Adam dan anton, adalah ikon penting musik tanah air waktu itu.
Di setiap sudut negeri, lagiu-lagu Sheila seperti Sephia, Jadikanlah Aku Pacarmu, Dan, Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki, dan masih banyak yang lainnya diperdengarkan dan dinyanyikan siapa saja. Kini pemandangan Sakti yang seperti itu tentulah menghadirkan sebuah kontras karena orang tahunya ia adalah pemetik gitar kalem. perannya menjadi warna sendiri di panggung mendampingi permainan gitar Erros yang atraktif di setiap show Sheila.
“Saat ini saya tetaplah seniman, dan sesekali masih memegang gitar,” ujar Sakti yang jari-jarinya refleks memperagakan chord-chord gitar di dekat perut seperti memainkan gitar betulan. namun Sakti mengaku memang mengurangi kegiatan-kegiatan bermusik dan memperbanyak kegiatan agama karena ia merasa harus lebih banyak belajar.
Menurut Sakti, setiap profesi adalah sah saja hukumnya asal setiap orang mengetahui apa kebutuhan Allah baginya. ” Artinya berprofesi sebagai seniman, dosen, dokter atau apa saja, selama kita mengetahui apa kebutuhan Allah bagi kita, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia di dunia dan akherat. Seperti almarhum Gito Rollies , beliau seniman tapi juga berusaha mengerti apa kebutuhan Allah abeg dirinya, ” ujar Sakti lagi.
Maut dan Pakistan
Sakti memetik cahaya hidayah di kotaa Adisucipto, Yogyakarta, lima tahun lalu. Saat itu ia bersama Erros akan terbang ke Malaysia untuk menerima penghargaan musik di negeri jiran itu. Saat menunggu pesawat, ia masuk ke sebuah toko buku. Matanya tertumbuk pada sebuah buku berjudul “Menjemput Sakaratul Maut Bersama Rasulullah”.
“Saat itu sedang musim kecelakaan pesawat. Hati jadi tidak menentu, kepikiran bagaimana kalau pesawat yang saya tumpangi jatuh dan saya mati, bagaimana nanti jadinya,” ujarnya mengenang.
Buku itu lalu ia beli dan ia bawa kembali saat pulang. Di rumah, perasaannya semakin trenyuh karena mendapati ibunya sedang sakit lantaran sebelah paru-parunya mengecil. Pikirannya makin lekat pada kematian setelah seorang bibinya yang datang menjenguk membawakan sebuah majalah keagamaan yang juga bicara kematian.
Rentetan peristiwa itu memmembuat Sakti merasa diingatkan Allah tentang kematian, hal yang dulu sama sekali tak pernah ia pikirkan.
“Kita semua akan mati. Masalah waktunya, kita tak pernah tahu,” ujarnya pelan.
Ia seperti tersadar bahwa amal di dunia sangat menentukan kebahagiaan di akherat. Pikirannya semakin fokus pada kematian setelah dalam pengajian-pengajian yang ia ikuti ia memperoleh penngetahuan betapa dahsyatnya kepedihan akherat, dan sebaliknya betapa indahnya kebahagiaan disana.
“ Bila semua kesengsaraan di dunia ini dikumpulkan apa itu sakit parah, kecelakaan, tangan putus, tsunami dan sebagainya tidak ada artinya jika dibandingkan kesengsaraan di akherat yang paling ringan sekalipun, bagai setitik air di lautan. begitupun sebaliknya, jika semua kebahagiaan di dunia di kumpulkan tak ada artinya jika dibandingkan dengan kebahagiaan yang ada di surga Allah,” ujarnya serius.
Hal itu menjadi motor dalam dirinya untuk terus belajar agama. Ia juga mulai tahu bahwa amal itu tak hanya untuk diri, tapi juga untuk orang lain. Karenanya, ia ingin seutuh mungkin masuk ke dalam agama Allah yang rahmat ini, hingga seluruh bagian dirinya termasuk di dalamnya. Sakti mengibaratkan itu seperti masuk kedalam mobil.
“Kan tidak mungkin tubuh kita sudah masuk mobil tapi kaki kita tertinggal.” ujar ayah Asyiah Az-Zahra ( 1 tahun ) dan suami Miftahul Jannah ( 23 tahun ) ini menegaskan.
Dengan segala kekuatan hati itu, bisa dimengerti mengapa Sakti sampai mau melepaskan posisinya sebagai anggota Sheila on 7, posisi yang diimpikan jutaan anak muda di Indonesia. Menjadi bisa dimengerti pula mengapa Sakti sampai mau berkeliling dari masjid ke masjid untuk berdakwah.
Keutuhan Islam itu yang kini ia kejar dengan segiat mungkin belajar dan beribadah. Ia sempat belajar di beberapa pengajian dari berbagai aliran Islam yang ada. Tapi hatinya kemudian merasa cocok dengan Jamaah Tabligh/ kepergiannya ke Pakistan tahun 2006 lalu untuk belajar yang banyak diberitakan media sebagai alasan ia keluar dari Sheila, ternyata tak lain untuk mengejar keutuhan itu.
“Saya ke India, Pakistan dan Baghdad, disana saya melihat bagaimana agama dijalankan dengan sebenar-benarnya. Dari situ saya tahu ada hak tetangga dalam diri kita, ada ajaran kasih sayang pada sesama.” ujarnya sambil menceritakan bagaimana ia bertemu dengan muslim dari segala bangsa disana.
Sakti sempat ditanya seorang ustadz saat di Pakistan. bagaimana perasaannya jika melihat orang dekat,keluarga, dan lain sebagainya jauh dari agama Allah? bagimana rasa kasih sayang itu harus diwujudkan dalam konteks ini? bagimana rahmat bagi seluruh alam yang menjadi merk agama ini dapat kamu perankan. Bagaimana perasaan cinta Nabi kepada Allah yang ditransfer kepada umatnya dapat pula ditransfer kepada orang di sekeliling kita? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi kesan tersendiri di hatinya untuk semakin kukuh di jalan ibadah dan dakwah.
Jalan Menuju Kekasih Allah
Hubungan karib dengan teman dan para penggemar memmembuat dua pihak inilah yang paling dulu mengerti dengan jalan hidup yang ditempuh Sakti sekarang. Sementara pihak keluarga sebelumnya agak sulit mengerti, tapi kemudian bisa memaklumi. Dari penggemarnya, Sakti bahkan menerima buku-buku agama yang dikirim khusus untuknya.
Sampai saat ini, Sakti mengaku masih sering bersilaturahmi dengan teman-temannya di Sheila. Di milis Sheila gank milik para penggemar Sheila, nama Sakti juga masih sering disebut. Sekalipun frekuensi pertemuan sudah mulai berkurang, Sakti mengaku masih saling berpaut hati dengan teman-temannya yang
sama sama merintis karier dari Yogyakarta itu.
“Dalam doa, saya selalu menyebut teman-teman agar mereka bisa di dekatkan dengan Allah,” ujarnya.
beberapa kali Sakti tercatat menjadi bintang tamu konser Sheila. Dua diantaranya saat konser di sebuah sbegiun swasta dan konser 1000 Gitar yang diadakan di Yogyakarta tahun lalu. Acara yang melibatkan beberapa gitaris ternama tanah air itu antara lain Ian Antono ( God Bless ) , Eet Sjahranie ( Edane ) dan Teguh ( Coconut Treez ) itu, turut dimeriahkan Sakti yang menjadi tamu misterius berduet dengan Erros membawakan lagu Little Wings milik Jimi Hendrix. Sakti tampil dengan menggunakan baju muslim yang sudah jadi pakaiannya sehari-hari.
Dengan seorang temannya, Sakti kini tengah menggarap sebuah album religi yang ia harapkan dapat dirilis Ramadhan tahun ini. Misinya mengeluarkan album kali ini dengan mantap, ia sebut sebagai wujud ibadahnya kepada Sang Rabb.
“Materi sedang disiapkan yang isinya tentang pengalaman dan penyampaian saya tentang keberislaman,” ujarnya seraya berharap album itu bisa jadi asbab hidayah bagi yang mendengarkan.
Lalu seberapa bahagia Sakti sekarang ? Ia hanya tersenyum seraya mengucap tahmid. Menurutnya, mengutip perkataan seorang ulama yang pernah didengarnya, semakin kita mengenal makhluk semakin kita mengenal allah semakin kita tahu kesempurnaan-Nya dan siapa saja yang semakin tahu kesempurnaan Allah ia akan tenang dan bahagia.
“Dulu saya tak tahu dimana harus bersandar bila ada masalah, saya juga tak tahu apa sebenarnya tujuan hidup ini. Tapi setelah diberi kesempatan semakin mengenal Allah, kita sadar bahwa Dia Maha pengasih, Maha Penyayang semua makhluk, Maha penjawab setiap doa, kita jadi tahu bahwa Dialah tempat bersandar yang paling tepat”, ujarnya pasti.
Dalam hidup, menurutnya manusia mengejar rasa. Ketika seseorang ingin punya mobil, kemudian mendapatkannya, ia pun ingin merasakan merk mobil yang lain. Begitu pula dalam hal-hal lain. Tapi jika rasa itu diarahkan sepenuhnya kepada Allah SWT, maka ketenangan dan kejernihanlah yang diraihnya.
“Itu kata teman saya, ibarat antena bagi televisi. Bila kita benar mengarahkan antena ke satelit, maka siaran akan jernih dan sebaliknya. Jika arahnya tak benar maka gambar akan buram. Seperti itu juga kita, apapun kegiatan kita, jika itu sepenuhnya mengarah kepada Allah maka hati kita akan jernih, dan jika sudah berpaling maka hati akan menjadi kotor,” ujarnya lagi.
Bagi Sakti, ketenangan itu adalah fitrah yang dicari semua orang di dunia. Tak ada jalan lain meraih itu selain mendekatkan diri kepada Allah, karena Dialah sumber kebahagiaan. Dan pendekatan itu harus dibuktikan dengan amal, harus dicicipi oleh pribadi-pribadi yang memang menginginkan itu.
Untuk menghidupi keluarganya, Sakti membuka sebuah minimarket dan jasa Laundry. baginya itu sudah cukup, sekalipun jika dibandingkan dengan uang yang ia peroleh semasa menjadi artis tentulah tak seberapa. Jalan hidupnya saat ini adalah sebuah ketentuan-Nya yang ingin selalu istiqomah ia jalani.
“Selalu akan ada ujian dan friksi, tapi bagi saya itu adalah jalan agar saya selali istiqomah. Ini barangkali sudah takdir. Jika dulu saya sering pegang gitar sekarang jadi sering pegang begbih,” ujarnya sambil tersenyum.
Tak ada harapan di hatinya selain bisa terus lebih dekat dengan-Nya dan semakin tahu apa yang Allah kebutuhani abeg hidupnya. Harapan yang juga pernah dipesankan oleh seorang penggemar kepadanya, ” Semoga Mas Sakti jadi kekasih Allah….”, Amin ya Robbal Alamien.
Hati Hidayah sungguh sumringah saat di layar telepon selular muncul nama Sakti. Sedari siang Hidayah yang mencari Sakti di kota Bandung agak panik, karena telepon selular mantan pemetik gitar Sheila on 7 itu tak bisa dihubungi. Sehari sebelumnya ia bilang bahwa tengah berada di daerah Ujung Berung Bandung, tapi setelah didatangi ternyata dia sudah tidak ada.
“Assalamu’alaikum…maaf Mas, sekarang saya udah pindah. Ada di masjid Jami Al-Ukhuwwah kompleks Bumi Panyileukan…,” begitu bunyi sms-nya.
Sakti ternyata tengah mengikuti satu kegiatan dakwah dan tarbiyah sebuah organisasi Islam bernama Jamaah Tabligh selama 40 hari. Kegiatanyang dinamai khuruj itu mengharuskan pesertanya berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain, dari satu masjid ke masjid lain, guna berdakwah dan melatih diri dalam beribadah secara ihklas kepada Allah SWT. Sehari sebelumnya Sakti memang berada di Ujung Berung namun pada hari itu ia sudah berpindah ke Panyileukan yang jaraknya tidak terlalu jauh.
Mengenakan gamis putih bergaris-garis, berkopiah dan bercelana hitam, ia tampak tengah berwudhu bersama para jamaah yang lain. Dari kejauhan, Sakti terlihat lebih kurus, namun wajahnya tampak bersih. Jenggot hitam lebat yang memenuhi dagu dan sebagian pipinya tak mampu menyembunyikan wajah mudanya yang tampan.
Selepas sholat Ashar , Sakti tampak bersalaman dengan imam sholat, ia lalu beranjak ke pojok masjid mengambil buku Fadhilah Amal. Sesaat kemudian, pria bernama lengkap Sakti Ari Seno itu duduk menghadap jamaah dan mulai membacakan beberapa hadist dari buku itu. Jamaah lain mendengarkan dengan seksama. Suara Sakti terdengar lancar sekalipun volumenya terdengar perlahan.
Bila mengingat Sakti pernah merajai panggung musik tanah air bersama Sheila on 7, pemandangan itu menghadirkan perasaan yang lain. Mengawali karier musik lewat album Sheila on 7 ( 1999 ), yang dilanjutkan dua album lainnya yang meledak di pasaran, Kisah Klasik Untuk Masa Depan ( 2000 ) dan Anugerah Terindah yang pernah Kumiliki ( 2000 ), Sakti bersama empat orang karibnya, Erros, Duta, Adam dan anton, adalah ikon penting musik tanah air waktu itu.
Di setiap sudut negeri, lagiu-lagu Sheila seperti Sephia, Jadikanlah Aku Pacarmu, Dan, Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki, dan masih banyak yang lainnya diperdengarkan dan dinyanyikan siapa saja. Kini pemandangan Sakti yang seperti itu tentulah menghadirkan sebuah kontras karena orang tahunya ia adalah pemetik gitar kalem. perannya menjadi warna sendiri di panggung mendampingi permainan gitar Erros yang atraktif di setiap show Sheila.
“Saat ini saya tetaplah seniman, dan sesekali masih memegang gitar,” ujar Sakti yang jari-jarinya refleks memperagakan chord-chord gitar di dekat perut seperti memainkan gitar betulan. namun Sakti mengaku memang mengurangi kegiatan-kegiatan bermusik dan memperbanyak kegiatan agama karena ia merasa harus lebih banyak belajar.
Menurut Sakti, setiap profesi adalah sah saja hukumnya asal setiap orang mengetahui apa kebutuhan Allah baginya. ” Artinya berprofesi sebagai seniman, dosen, dokter atau apa saja, selama kita mengetahui apa kebutuhan Allah bagi kita, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia di dunia dan akherat. Seperti almarhum Gito Rollies , beliau seniman tapi juga berusaha mengerti apa kebutuhan Allah abeg dirinya, ” ujar Sakti lagi.
Maut dan Pakistan
Sakti memetik cahaya hidayah di kotaa Adisucipto, Yogyakarta, lima tahun lalu. Saat itu ia bersama Erros akan terbang ke Malaysia untuk menerima penghargaan musik di negeri jiran itu. Saat menunggu pesawat, ia masuk ke sebuah toko buku. Matanya tertumbuk pada sebuah buku berjudul “Menjemput Sakaratul Maut Bersama Rasulullah”.
“Saat itu sedang musim kecelakaan pesawat. Hati jadi tidak menentu, kepikiran bagaimana kalau pesawat yang saya tumpangi jatuh dan saya mati, bagaimana nanti jadinya,” ujarnya mengenang.
Buku itu lalu ia beli dan ia bawa kembali saat pulang. Di rumah, perasaannya semakin trenyuh karena mendapati ibunya sedang sakit lantaran sebelah paru-parunya mengecil. Pikirannya makin lekat pada kematian setelah seorang bibinya yang datang menjenguk membawakan sebuah majalah keagamaan yang juga bicara kematian.
Rentetan peristiwa itu memmembuat Sakti merasa diingatkan Allah tentang kematian, hal yang dulu sama sekali tak pernah ia pikirkan.
“Kita semua akan mati. Masalah waktunya, kita tak pernah tahu,” ujarnya pelan.
Ia seperti tersadar bahwa amal di dunia sangat menentukan kebahagiaan di akherat. Pikirannya semakin fokus pada kematian setelah dalam pengajian-pengajian yang ia ikuti ia memperoleh penngetahuan betapa dahsyatnya kepedihan akherat, dan sebaliknya betapa indahnya kebahagiaan disana.
“ Bila semua kesengsaraan di dunia ini dikumpulkan apa itu sakit parah, kecelakaan, tangan putus, tsunami dan sebagainya tidak ada artinya jika dibandingkan kesengsaraan di akherat yang paling ringan sekalipun, bagai setitik air di lautan. begitupun sebaliknya, jika semua kebahagiaan di dunia di kumpulkan tak ada artinya jika dibandingkan dengan kebahagiaan yang ada di surga Allah,” ujarnya serius.
Hal itu menjadi motor dalam dirinya untuk terus belajar agama. Ia juga mulai tahu bahwa amal itu tak hanya untuk diri, tapi juga untuk orang lain. Karenanya, ia ingin seutuh mungkin masuk ke dalam agama Allah yang rahmat ini, hingga seluruh bagian dirinya termasuk di dalamnya. Sakti mengibaratkan itu seperti masuk kedalam mobil.
“Kan tidak mungkin tubuh kita sudah masuk mobil tapi kaki kita tertinggal.” ujar ayah Asyiah Az-Zahra ( 1 tahun ) dan suami Miftahul Jannah ( 23 tahun ) ini menegaskan.
Dengan segala kekuatan hati itu, bisa dimengerti mengapa Sakti sampai mau melepaskan posisinya sebagai anggota Sheila on 7, posisi yang diimpikan jutaan anak muda di Indonesia. Menjadi bisa dimengerti pula mengapa Sakti sampai mau berkeliling dari masjid ke masjid untuk berdakwah.
Keutuhan Islam itu yang kini ia kejar dengan segiat mungkin belajar dan beribadah. Ia sempat belajar di beberapa pengajian dari berbagai aliran Islam yang ada. Tapi hatinya kemudian merasa cocok dengan Jamaah Tabligh/ kepergiannya ke Pakistan tahun 2006 lalu untuk belajar yang banyak diberitakan media sebagai alasan ia keluar dari Sheila, ternyata tak lain untuk mengejar keutuhan itu.
“Saya ke India, Pakistan dan Baghdad, disana saya melihat bagaimana agama dijalankan dengan sebenar-benarnya. Dari situ saya tahu ada hak tetangga dalam diri kita, ada ajaran kasih sayang pada sesama.” ujarnya sambil menceritakan bagaimana ia bertemu dengan muslim dari segala bangsa disana.
Sakti sempat ditanya seorang ustadz saat di Pakistan. bagaimana perasaannya jika melihat orang dekat,keluarga, dan lain sebagainya jauh dari agama Allah? bagimana rasa kasih sayang itu harus diwujudkan dalam konteks ini? bagimana rahmat bagi seluruh alam yang menjadi merk agama ini dapat kamu perankan. Bagaimana perasaan cinta Nabi kepada Allah yang ditransfer kepada umatnya dapat pula ditransfer kepada orang di sekeliling kita? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi kesan tersendiri di hatinya untuk semakin kukuh di jalan ibadah dan dakwah.
Jalan Menuju Kekasih Allah
Hubungan karib dengan teman dan para penggemar memmembuat dua pihak inilah yang paling dulu mengerti dengan jalan hidup yang ditempuh Sakti sekarang. Sementara pihak keluarga sebelumnya agak sulit mengerti, tapi kemudian bisa memaklumi. Dari penggemarnya, Sakti bahkan menerima buku-buku agama yang dikirim khusus untuknya.
Sampai saat ini, Sakti mengaku masih sering bersilaturahmi dengan teman-temannya di Sheila. Di milis Sheila gank milik para penggemar Sheila, nama Sakti juga masih sering disebut. Sekalipun frekuensi pertemuan sudah mulai berkurang, Sakti mengaku masih saling berpaut hati dengan teman-temannya yang
sama sama merintis karier dari Yogyakarta itu.
“Dalam doa, saya selalu menyebut teman-teman agar mereka bisa di dekatkan dengan Allah,” ujarnya.
beberapa kali Sakti tercatat menjadi bintang tamu konser Sheila. Dua diantaranya saat konser di sebuah sbegiun swasta dan konser 1000 Gitar yang diadakan di Yogyakarta tahun lalu. Acara yang melibatkan beberapa gitaris ternama tanah air itu antara lain Ian Antono ( God Bless ) , Eet Sjahranie ( Edane ) dan Teguh ( Coconut Treez ) itu, turut dimeriahkan Sakti yang menjadi tamu misterius berduet dengan Erros membawakan lagu Little Wings milik Jimi Hendrix. Sakti tampil dengan menggunakan baju muslim yang sudah jadi pakaiannya sehari-hari.
Dengan seorang temannya, Sakti kini tengah menggarap sebuah album religi yang ia harapkan dapat dirilis Ramadhan tahun ini. Misinya mengeluarkan album kali ini dengan mantap, ia sebut sebagai wujud ibadahnya kepada Sang Rabb.
“Materi sedang disiapkan yang isinya tentang pengalaman dan penyampaian saya tentang keberislaman,” ujarnya seraya berharap album itu bisa jadi asbab hidayah bagi yang mendengarkan.
Lalu seberapa bahagia Sakti sekarang ? Ia hanya tersenyum seraya mengucap tahmid. Menurutnya, mengutip perkataan seorang ulama yang pernah didengarnya, semakin kita mengenal makhluk semakin kita mengenal allah semakin kita tahu kesempurnaan-Nya dan siapa saja yang semakin tahu kesempurnaan Allah ia akan tenang dan bahagia.
“Dulu saya tak tahu dimana harus bersandar bila ada masalah, saya juga tak tahu apa sebenarnya tujuan hidup ini. Tapi setelah diberi kesempatan semakin mengenal Allah, kita sadar bahwa Dia Maha pengasih, Maha Penyayang semua makhluk, Maha penjawab setiap doa, kita jadi tahu bahwa Dialah tempat bersandar yang paling tepat”, ujarnya pasti.
Dalam hidup, menurutnya manusia mengejar rasa. Ketika seseorang ingin punya mobil, kemudian mendapatkannya, ia pun ingin merasakan merk mobil yang lain. Begitu pula dalam hal-hal lain. Tapi jika rasa itu diarahkan sepenuhnya kepada Allah SWT, maka ketenangan dan kejernihanlah yang diraihnya.
“Itu kata teman saya, ibarat antena bagi televisi. Bila kita benar mengarahkan antena ke satelit, maka siaran akan jernih dan sebaliknya. Jika arahnya tak benar maka gambar akan buram. Seperti itu juga kita, apapun kegiatan kita, jika itu sepenuhnya mengarah kepada Allah maka hati kita akan jernih, dan jika sudah berpaling maka hati akan menjadi kotor,” ujarnya lagi.
Bagi Sakti, ketenangan itu adalah fitrah yang dicari semua orang di dunia. Tak ada jalan lain meraih itu selain mendekatkan diri kepada Allah, karena Dialah sumber kebahagiaan. Dan pendekatan itu harus dibuktikan dengan amal, harus dicicipi oleh pribadi-pribadi yang memang menginginkan itu.
Untuk menghidupi keluarganya, Sakti membuka sebuah minimarket dan jasa Laundry. baginya itu sudah cukup, sekalipun jika dibandingkan dengan uang yang ia peroleh semasa menjadi artis tentulah tak seberapa. Jalan hidupnya saat ini adalah sebuah ketentuan-Nya yang ingin selalu istiqomah ia jalani.
“Selalu akan ada ujian dan friksi, tapi bagi saya itu adalah jalan agar saya selali istiqomah. Ini barangkali sudah takdir. Jika dulu saya sering pegang gitar sekarang jadi sering pegang begbih,” ujarnya sambil tersenyum.
Tak ada harapan di hatinya selain bisa terus lebih dekat dengan-Nya dan semakin tahu apa yang Allah kebutuhani abeg hidupnya. Harapan yang juga pernah dipesankan oleh seorang penggemar kepadanya, ” Semoga Mas Sakti jadi kekasih Allah….”, Amin ya Robbal Alamien.
22 September 2008 in Masturoh | Tags: Fadhilah, Masturoh, Religion, Wanita
Seorang wanita shalihah lebih baik dari 70 orang waliyullah.
Seorang wanita jahat lebih buruk daripada 1000 lelaki yang jahat.
Dua rakaat shalat dari wanita hamil lebih baik daripada 80 rakaat shalat wanita yang tidak hamil.
Wanita yang member susu kepada anaknya dari buah dadanya akan mendapat satu pahala dari tiap-tiap tetes susu yang diberikannya.
Apabila seorang suami pulang kerumah dalam keadaan letih dan istrinya melayani dengan baik maka mendapat pahala jihad.
Seorang idtri yang menghabiskan malamnya dengan tidur yang tak pulas karena menjaga anaknya yang sakit mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba sahaya.
Istri yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami melihat istrinya dengan kasih sayang, maka Allah pandang mereka dengan penuh rahmat.
Wanita yang tidak cukup tidur di malam hari karena menjaga anaknya yang sakit akan diampunkan oleh Allah seluruh dosanya dan bila ia hibur anaknya maka Allah akan memberikan pahala 12 tahun pahala ibadah.
Wanita yang mendorong suaminya keluar di Jalan Allah dan menjaga adab rumah tangga, akan masuk surga 500 tahun lebih dahulu dari suaminya dan menjadi ratu dari 70.000 malaikat dan bidadari dan akan dimandikan di dalam surga dan menunggang kuda yang dibuat daripada yaqut.
Wanita yang memerah susu binatang dengan menbaca Bismillah maka akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.
Wanita yang menumbuk tepung dengan membaca Bismillah maka Allah akan memberkati rizkinya.
Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir dapat pahala seperti menyapu lantai Baitullah.
Wanita yang menjaga shalat, puasa dan taat pada suami, Allah SWT mengizinkannya memasuki surga dari pintu mana saja yang ia kehendaki.
Kalau istri melayani suami tanpa khianat baginya pahala 12 tahun shalat.
Pahala bagi wanita hamil yaitu seperti berpuasa di siang hari dan beribadah di malam hari.
Wanita yang bersalin dapat pahala 70 tahun shalat dan puasa dari setiap kesakitan pada satu uratnya maka Allah beri pahala haji.
Sekiranya wanita itu meninggal dalam masa 40 hari selepas bersalin, ia tergolong sebagai mati syahid.
Kalau wanita menyusui anaknya sampai cukup tempo yakni 2 tahun, maka malaikat-malaikat di langit akan mengabarkan beria bahwa surga wajib baginya.
Wanita yang memijit suaminya tanpa disuruh baginya pahala 7 tola emas, manakala wanita memijit suaminya disuruh akan dapat pahala 7 tola perak.
Wanita yang meninggal dunia dengan keridhoan suaminya akan masuk surga.
Jika suami mengajar istrinya 1 masalah agama, baginya mendapatkan pahala 80 tahun ibadah.
Semua orang akan melihat dan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat nanti, namun Allah akan mendatangi sendiri kepada wanita yang memberati/menjaga auratnya secara sempurna di dunia ini dengan istiqamah.
Wanita yang mencuci baju suaminya akan menghapus 2.000 dosa bersama tetesan air yang jatuh.
Wanita yang mencuci baju suaminya yang digunakan keluar di jalan Allah, maka debu yang menempel di baju dan tersentuh oleh kulitnya maka kulitnya tidak akan disentuh api neraka sekalipun asapnya.
Wanita yang membuat makanan terbuat dari tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah menetapkan pada setiap biji tepung itu kebajikan, menghapus kejelekan, dan meninggikan derajatnya.
Wanita yang berkhidmat melayani suaminya sehari semalam dengan suka cita dan penuh keikhlashan serta niat yang benar, Allah akan mengampuni dosanya dan memakaikannya pada hari kiamat dengan pakaian hijau gemerlap dan Allah menetapkan setiap rambut ditubuhnya 1.000 kebaikan dan Allah memberinya pahala 100 ibadah haji dan umrah.
Wanita yang membentangkan tempat tidur untuk suaminya dengan senang hati, maka malaikat pemanggil dari langit akan menyerunya untuk menghadapi amalnya dan Allah mengampuni dosanya yang sudah lalu dan yang akan datang.
Wanita yang meminyaki rambut serta janggut suaminya dan mencukur kumisnya serta memotong kukunya maka di akhirat Allah SWT akan memberikan kepadanya arak yang masih tertutup, murni dan belum terbuka dari sungai-sungai dalam surga. Allah akan mempermudah sakratulmautnya, kuburnya akan ditemui sebagai taman-taman surga dan Allah menetapkan baginya bebas dari neraka dan dapat melewati titian shirat dengan selamat.
Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah mencatat 1.000 kebaikan dan mengampuni kesalahannyabahkan segala sesuatu yang disinari oleh matahari memintakan ampun baginya, serta Allah mengangkat 1.000 derajat baginya.
Jihad seorang wanita adalah mengurus suaminya dengan baik
Allah merahmati seorang wanita yang bangun malam dan shalat, lalu membangunkan suaminya dan ikut shalat, bila suaminya enggan maka ia percikkan air di mukanya.
Seorang wanita yang meminyaki rambut kepala anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencucikan pakaiannya maka Allah SWT menetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan 1000 orang yang kelaparan dan memberi pakaian kepada 1000 orang yang telanjang.
Wanita yang sedang hamil dan menyusui sampai habis masa persusuannya seperti pejuang di garis depan fi sabilillah. Dan jika ia meninggal di antara waktu tersebut maka sesungguhnya baginya pahala mati syahid.
Jika wanita mengandung anak di perutnya, maka para malaikat akan memohonkan ampunan baginya, dan Allah SWT menetapkan baginya setiap hari 1.000 kebaikan, menghapuskan 1.000 kejelekan. Ketika wanita itu merasa sakit saat melahirkan, maka Allah menetapkan baginya pahala para pejuang di jalan Allah. Jika ia melahirkan bayinya, maka keluarlah dosa-dosanya seperti ketika ia dilahirkan oleh ibunya dan tidak akan keluar dari dunia dengan membawa dosapun, di kuburnya akan di tempatkan di taman-taman syurga. Allah memberinya pahala 1.000 ibadah haji dan umroh dan 1.000 malaikat memohon ampunan baginya hingga hari kiamat.
Jika wanita hamil dari suaminya, sedangkan suami ridho padanya, maka ia memperoleh pahala seperti pahala orang yang berpuasa yang berjuang di jalan Allah.
Wanita yang merasa kesakitan ketika melahirkan akan mendapatkan pahala yang tidak terhitung banyaknya.
Wanita yang menyusui anaknya, maka setiap tetesan susunya akan diberi pahala satu kebaikan. Dan jika tidak dapat tidur semalam suntuk karena anaknya, maka baginya pahala seperti memerdekakan 70 hamba sahaya di jalan Allah dengan penuh keikhlashan.
Wanita yang memberi minum anaknya di waktu kecil, kelak di hari kiamat Allah SWT akan memberinya 70 teguk air dari telaga kautsar.
Wanita yang kematian tiga orang anaknya di waktu kecil maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka.
Wanita yang paling baik di kalangan wanita akan memasuki syurga sebelum orang yang paling baik di kalangan laki-laki. Mereka akan mandi dan memakai minyak wangi dan menyambut suaminya di atas keledai-keledai merah dan kuning. Bersama mereka anak-anak kecil.
Seorang wanita shalihah lebih baik dari 70 orang waliyullah.
Seorang wanita jahat lebih buruk daripada 1000 lelaki yang jahat.
Dua rakaat shalat dari wanita hamil lebih baik daripada 80 rakaat shalat wanita yang tidak hamil.
Wanita yang member susu kepada anaknya dari buah dadanya akan mendapat satu pahala dari tiap-tiap tetes susu yang diberikannya.
Apabila seorang suami pulang kerumah dalam keadaan letih dan istrinya melayani dengan baik maka mendapat pahala jihad.
Seorang idtri yang menghabiskan malamnya dengan tidur yang tak pulas karena menjaga anaknya yang sakit mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba sahaya.
Istri yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami melihat istrinya dengan kasih sayang, maka Allah pandang mereka dengan penuh rahmat.
Wanita yang tidak cukup tidur di malam hari karena menjaga anaknya yang sakit akan diampunkan oleh Allah seluruh dosanya dan bila ia hibur anaknya maka Allah akan memberikan pahala 12 tahun pahala ibadah.
Wanita yang mendorong suaminya keluar di Jalan Allah dan menjaga adab rumah tangga, akan masuk surga 500 tahun lebih dahulu dari suaminya dan menjadi ratu dari 70.000 malaikat dan bidadari dan akan dimandikan di dalam surga dan menunggang kuda yang dibuat daripada yaqut.
Wanita yang memerah susu binatang dengan menbaca Bismillah maka akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.
Wanita yang menumbuk tepung dengan membaca Bismillah maka Allah akan memberkati rizkinya.
Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir dapat pahala seperti menyapu lantai Baitullah.
Wanita yang menjaga shalat, puasa dan taat pada suami, Allah SWT mengizinkannya memasuki surga dari pintu mana saja yang ia kehendaki.
Kalau istri melayani suami tanpa khianat baginya pahala 12 tahun shalat.
Pahala bagi wanita hamil yaitu seperti berpuasa di siang hari dan beribadah di malam hari.
Wanita yang bersalin dapat pahala 70 tahun shalat dan puasa dari setiap kesakitan pada satu uratnya maka Allah beri pahala haji.
Sekiranya wanita itu meninggal dalam masa 40 hari selepas bersalin, ia tergolong sebagai mati syahid.
Kalau wanita menyusui anaknya sampai cukup tempo yakni 2 tahun, maka malaikat-malaikat di langit akan mengabarkan beria bahwa surga wajib baginya.
Wanita yang memijit suaminya tanpa disuruh baginya pahala 7 tola emas, manakala wanita memijit suaminya disuruh akan dapat pahala 7 tola perak.
Wanita yang meninggal dunia dengan keridhoan suaminya akan masuk surga.
Jika suami mengajar istrinya 1 masalah agama, baginya mendapatkan pahala 80 tahun ibadah.
Semua orang akan melihat dan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat nanti, namun Allah akan mendatangi sendiri kepada wanita yang memberati/menjaga auratnya secara sempurna di dunia ini dengan istiqamah.
Wanita yang mencuci baju suaminya akan menghapus 2.000 dosa bersama tetesan air yang jatuh.
Wanita yang mencuci baju suaminya yang digunakan keluar di jalan Allah, maka debu yang menempel di baju dan tersentuh oleh kulitnya maka kulitnya tidak akan disentuh api neraka sekalipun asapnya.
Wanita yang membuat makanan terbuat dari tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah menetapkan pada setiap biji tepung itu kebajikan, menghapus kejelekan, dan meninggikan derajatnya.
Wanita yang berkhidmat melayani suaminya sehari semalam dengan suka cita dan penuh keikhlashan serta niat yang benar, Allah akan mengampuni dosanya dan memakaikannya pada hari kiamat dengan pakaian hijau gemerlap dan Allah menetapkan setiap rambut ditubuhnya 1.000 kebaikan dan Allah memberinya pahala 100 ibadah haji dan umrah.
Wanita yang membentangkan tempat tidur untuk suaminya dengan senang hati, maka malaikat pemanggil dari langit akan menyerunya untuk menghadapi amalnya dan Allah mengampuni dosanya yang sudah lalu dan yang akan datang.
Wanita yang meminyaki rambut serta janggut suaminya dan mencukur kumisnya serta memotong kukunya maka di akhirat Allah SWT akan memberikan kepadanya arak yang masih tertutup, murni dan belum terbuka dari sungai-sungai dalam surga. Allah akan mempermudah sakratulmautnya, kuburnya akan ditemui sebagai taman-taman surga dan Allah menetapkan baginya bebas dari neraka dan dapat melewati titian shirat dengan selamat.
Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah mencatat 1.000 kebaikan dan mengampuni kesalahannyabahkan segala sesuatu yang disinari oleh matahari memintakan ampun baginya, serta Allah mengangkat 1.000 derajat baginya.
Jihad seorang wanita adalah mengurus suaminya dengan baik
Allah merahmati seorang wanita yang bangun malam dan shalat, lalu membangunkan suaminya dan ikut shalat, bila suaminya enggan maka ia percikkan air di mukanya.
Seorang wanita yang meminyaki rambut kepala anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencucikan pakaiannya maka Allah SWT menetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan 1000 orang yang kelaparan dan memberi pakaian kepada 1000 orang yang telanjang.
Wanita yang sedang hamil dan menyusui sampai habis masa persusuannya seperti pejuang di garis depan fi sabilillah. Dan jika ia meninggal di antara waktu tersebut maka sesungguhnya baginya pahala mati syahid.
Jika wanita mengandung anak di perutnya, maka para malaikat akan memohonkan ampunan baginya, dan Allah SWT menetapkan baginya setiap hari 1.000 kebaikan, menghapuskan 1.000 kejelekan. Ketika wanita itu merasa sakit saat melahirkan, maka Allah menetapkan baginya pahala para pejuang di jalan Allah. Jika ia melahirkan bayinya, maka keluarlah dosa-dosanya seperti ketika ia dilahirkan oleh ibunya dan tidak akan keluar dari dunia dengan membawa dosapun, di kuburnya akan di tempatkan di taman-taman syurga. Allah memberinya pahala 1.000 ibadah haji dan umroh dan 1.000 malaikat memohon ampunan baginya hingga hari kiamat.
Jika wanita hamil dari suaminya, sedangkan suami ridho padanya, maka ia memperoleh pahala seperti pahala orang yang berpuasa yang berjuang di jalan Allah.
Wanita yang merasa kesakitan ketika melahirkan akan mendapatkan pahala yang tidak terhitung banyaknya.
Wanita yang menyusui anaknya, maka setiap tetesan susunya akan diberi pahala satu kebaikan. Dan jika tidak dapat tidur semalam suntuk karena anaknya, maka baginya pahala seperti memerdekakan 70 hamba sahaya di jalan Allah dengan penuh keikhlashan.
Wanita yang memberi minum anaknya di waktu kecil, kelak di hari kiamat Allah SWT akan memberinya 70 teguk air dari telaga kautsar.
Wanita yang kematian tiga orang anaknya di waktu kecil maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka.
Wanita yang paling baik di kalangan wanita akan memasuki syurga sebelum orang yang paling baik di kalangan laki-laki. Mereka akan mandi dan memakai minyak wangi dan menyambut suaminya di atas keledai-keledai merah dan kuning. Bersama mereka anak-anak kecil.
11 Mei 2009 in Bayan | Tags: Bayan, Nizamuddin
Allah terima suatu amalan jika hatinya ikut sehingga Allah akan memberinya taufiq. Kerja dakwah ini adalah usaha untuk menjadi orang kecil (‘abdi) bukan untuk menjadi orang besar. Orang yang buat kerja dakwah dengan niat untuk mengishlahkan diri sendiri maka ia akan menjadi shaleh dan orang yang shaleh akan menjadi asbab untuk orang lain menjadi shaleh juga.
Dakwah adalah fardhu ‘ain. Manfaat kerja dakwah yang pertama adalah untuk diri sendiri, maka Allah akan melindunginya dari kesesatan.
Maulana Ilyas pernah berkata, ada 2 (dua) orang yang terkebelakang dari usaha ini :
Niat untuk mengishlah orang lain
Mau mengishlah kerja ini
Tarbiyah dan mujahadah dalam kerja ini akan mendapatkan hidayah dari Allah SWT. Kerja ini akan menghasilkan hidayah untuk dua bagian :
Untuk diri sendiri
Untuk menjadi asbab hidayah bagi orang lain
Tufail telah datang ke Mekkah dengan menutupi kupingnya sehingga apa yang dikatakan Nabi ia tidak mendengarkannya. Ketika dia dekat dengan Nabi maka kemudian Allah ingin memberikan hidayah dengan membuat Tufail ingin membuka tutup kupingnya. Lalu dia dapat mendengar akan bacaan shalat Nabi sehingga ia masuk Islam. Tufail melakukan dakwah dalam satu tahun hasilnya 80 keluarga masuk Islam.
Firman Allah dalam AlQuran : “Dan siapakah yang paling baik perkataannya daripada Orang yang mengajak (dakwah) kepada Allah dan Beramal Shalih dan berkata sesungguhnya saya bagian dari muslimin.”
Gabungan Dakwah dan Amal akan meningkatkan Ibadah. Jika ibadah baik maka kita akan menjadi shaleh. Pertama kali yang akan kita masukkan ke dalam diri kita adalah Iman.
Tanpa adanya Iman kesempurnaan amal tidak akan didapat.
Tanpa adanya Iman keterkabulan amal tidak akan didapat.
Nabi berkata kepada Hadi bin Hatim, : kamu terlambat masuk Islam karena kamu melihat keadaan orang Islam yang miskin, susah, dll sehingga kamu terhalang dari hidayah. Rasul katakan bahwa Islam akan mengalahkan Kisra dan Islam menjadi jaya dan akhirnya Hadi bin Hatim pun melihat kemenangan dan kejayaan Islam.
Penghubung antara orang Islam dan Allah adalah amal.
Di dalam majlis iman ada perkara yang ghaib. Di dalam iman ada qudrat. Qudrat tidak ada di alam semesta namun qudrat ada di dalam zat AllahSWT.
Dengan kerja dakwah ini kita betulkan Aqidah kita, bahwa perkara yang ghaib hanya Allah saja mempunyai bahkan Nabi-Nabi pun tidak. Jika seorang Nabi mengetahui hal-hal yang ghaib, maka Nabi Yusuf as tidak akan masuk ke dalam sumur dan dijual menjadi budak. Begitu pun ketika Rasul diundang ke suatu walimah dia disambut oleh anak perempuan kecil dan anak kecil itu berkata : “kita bersama Rasul yang mengetahui hal yang ghaib”, maka Rasul katakan kepada anak itu : “Jangan katakan seperti itu, karena hal yang ghaib hanyalah milik Allah”.
Nabi katakan : “Jika kamu membaca Al Quran dengan teliti. Allah akan member tahu apa yang akan terjadi sampai dengan hari kiamat.
Ada seorang shahabat di penjara dalam keadaan junub dan air yang ada hanya cukup buat minum. Maka ia berkata kepada penjaga penjara, “tolong berikan air yang buat jatah besok sekarang saja, karena untuk berhadast”. Namun penjaga tersebut tidak memberikan. Maka ia berdoa kepada Allah agar diturunkan hujan, maka Allah SWT, maka Allah pun menurunkan di penjara. Begitulah yakinnya para shahabat kepada Allah SWT.
Banyak orang mengatakan, “Itukan shahabat, bukan kita”. Hari ini kita begini karena kita tidak yakin dan aqidah yang lemah. Apabila kita memiliki yakin yang benar kepada Allah maka tidak ada hijab antara Allah dengan hambanya.
Abdullah bin Mas’ud ra suatu ketika isterinya sakit mata, maka datanglah seorang yahudi dan diberikan benda yang diletakkan di lehernya, maka matanya pun sembuh. Ketika suaminya melihat itu maka ia bertanya kepada isterinya apa itu? Isterinya berkata benda ini dapat menyembuhkan. Maka suaminya menyuruh untuk membuang benda tersebut. Mari saya beritahu kepada kamu, mata kamu sakit karena syaithan menaruh jarinya pada kamu. Dan orang yahudi itu menyembuhkan karena ia menghalangi jari syaithan tersebut dan yahudi itu pun syaithan. Cukuplah kamu meminta kesembuhan kepada Allah.
Jika kita mendapatkan benda dan benda tersebut memberikan kita kejayaan maka itu berarti telah menjauhkan kita dari Allah SWT. Jika kita mendapatkan benda yang memberikan kejayaan langkah pertama lihat dulu apakah benda itu HALAL atau HARAM.
Maulana Yusuf Katakan: “Nafikan benda-benda, sehingga antara kamu dengan Allah tidak ada hijab. …. Dan seterusnya… bayan belum lagi usai.
Allah terima suatu amalan jika hatinya ikut sehingga Allah akan memberinya taufiq. Kerja dakwah ini adalah usaha untuk menjadi orang kecil (‘abdi) bukan untuk menjadi orang besar. Orang yang buat kerja dakwah dengan niat untuk mengishlahkan diri sendiri maka ia akan menjadi shaleh dan orang yang shaleh akan menjadi asbab untuk orang lain menjadi shaleh juga.
Dakwah adalah fardhu ‘ain. Manfaat kerja dakwah yang pertama adalah untuk diri sendiri, maka Allah akan melindunginya dari kesesatan.
Maulana Ilyas pernah berkata, ada 2 (dua) orang yang terkebelakang dari usaha ini :
Niat untuk mengishlah orang lain
Mau mengishlah kerja ini
Tarbiyah dan mujahadah dalam kerja ini akan mendapatkan hidayah dari Allah SWT. Kerja ini akan menghasilkan hidayah untuk dua bagian :
Untuk diri sendiri
Untuk menjadi asbab hidayah bagi orang lain
Tufail telah datang ke Mekkah dengan menutupi kupingnya sehingga apa yang dikatakan Nabi ia tidak mendengarkannya. Ketika dia dekat dengan Nabi maka kemudian Allah ingin memberikan hidayah dengan membuat Tufail ingin membuka tutup kupingnya. Lalu dia dapat mendengar akan bacaan shalat Nabi sehingga ia masuk Islam. Tufail melakukan dakwah dalam satu tahun hasilnya 80 keluarga masuk Islam.
Firman Allah dalam AlQuran : “Dan siapakah yang paling baik perkataannya daripada Orang yang mengajak (dakwah) kepada Allah dan Beramal Shalih dan berkata sesungguhnya saya bagian dari muslimin.”
Gabungan Dakwah dan Amal akan meningkatkan Ibadah. Jika ibadah baik maka kita akan menjadi shaleh. Pertama kali yang akan kita masukkan ke dalam diri kita adalah Iman.
Tanpa adanya Iman kesempurnaan amal tidak akan didapat.
Tanpa adanya Iman keterkabulan amal tidak akan didapat.
Nabi berkata kepada Hadi bin Hatim, : kamu terlambat masuk Islam karena kamu melihat keadaan orang Islam yang miskin, susah, dll sehingga kamu terhalang dari hidayah. Rasul katakan bahwa Islam akan mengalahkan Kisra dan Islam menjadi jaya dan akhirnya Hadi bin Hatim pun melihat kemenangan dan kejayaan Islam.
Penghubung antara orang Islam dan Allah adalah amal.
Di dalam majlis iman ada perkara yang ghaib. Di dalam iman ada qudrat. Qudrat tidak ada di alam semesta namun qudrat ada di dalam zat AllahSWT.
Dengan kerja dakwah ini kita betulkan Aqidah kita, bahwa perkara yang ghaib hanya Allah saja mempunyai bahkan Nabi-Nabi pun tidak. Jika seorang Nabi mengetahui hal-hal yang ghaib, maka Nabi Yusuf as tidak akan masuk ke dalam sumur dan dijual menjadi budak. Begitu pun ketika Rasul diundang ke suatu walimah dia disambut oleh anak perempuan kecil dan anak kecil itu berkata : “kita bersama Rasul yang mengetahui hal yang ghaib”, maka Rasul katakan kepada anak itu : “Jangan katakan seperti itu, karena hal yang ghaib hanyalah milik Allah”.
Nabi katakan : “Jika kamu membaca Al Quran dengan teliti. Allah akan member tahu apa yang akan terjadi sampai dengan hari kiamat.
Ada seorang shahabat di penjara dalam keadaan junub dan air yang ada hanya cukup buat minum. Maka ia berkata kepada penjaga penjara, “tolong berikan air yang buat jatah besok sekarang saja, karena untuk berhadast”. Namun penjaga tersebut tidak memberikan. Maka ia berdoa kepada Allah agar diturunkan hujan, maka Allah SWT, maka Allah pun menurunkan di penjara. Begitulah yakinnya para shahabat kepada Allah SWT.
Banyak orang mengatakan, “Itukan shahabat, bukan kita”. Hari ini kita begini karena kita tidak yakin dan aqidah yang lemah. Apabila kita memiliki yakin yang benar kepada Allah maka tidak ada hijab antara Allah dengan hambanya.
Abdullah bin Mas’ud ra suatu ketika isterinya sakit mata, maka datanglah seorang yahudi dan diberikan benda yang diletakkan di lehernya, maka matanya pun sembuh. Ketika suaminya melihat itu maka ia bertanya kepada isterinya apa itu? Isterinya berkata benda ini dapat menyembuhkan. Maka suaminya menyuruh untuk membuang benda tersebut. Mari saya beritahu kepada kamu, mata kamu sakit karena syaithan menaruh jarinya pada kamu. Dan orang yahudi itu menyembuhkan karena ia menghalangi jari syaithan tersebut dan yahudi itu pun syaithan. Cukuplah kamu meminta kesembuhan kepada Allah.
Jika kita mendapatkan benda dan benda tersebut memberikan kita kejayaan maka itu berarti telah menjauhkan kita dari Allah SWT. Jika kita mendapatkan benda yang memberikan kejayaan langkah pertama lihat dulu apakah benda itu HALAL atau HARAM.
Maulana Yusuf Katakan: “Nafikan benda-benda, sehingga antara kamu dengan Allah tidak ada hijab. …. Dan seterusnya… bayan belum lagi usai.
Kargozari ini sebetulnya udah lama sekali sekitar bebeapa pekan setelah lebaran Idul Fitri, namun karena keinginan menulis baru ada saat ini jadi saya mohon maaf kepada semuanya.
Jamaah Pakistakan menceritakan yang kurang lebih seperti ini :
Dalam usaha Da’wah ini kita harus yakin benar kepada Allah bahwa apabila kita menolong Agama Allah maka Allah akan tolong kita, berikut ini akan saya sampaikan kisah yang mana kisah ini tidak terjadi di jaman para sahabat r.hum tetapi terjadi pada jaman kita saat ini. Hal ini membuktikan apabila kita buat kerja yang sama dengan Rasulullah SAW dan para sahabat r.hum maka pertolongan Allah yang datang kepada Rasulullah SAW dan para sahabat r.hum akan datang juga kepada kita.
Suatu ketika seorang karkun di pakistan telah datang kepadanya nisab untuk keluar ke negeri jauh, tetapi dia sudah tidak mempunyai uang yang akan dikorbankan dan benda berharga yang bisa dikorbankan, tinggal sebuah rumah yang dia tinggali bersama dengan istri dan anaknya. Tapi dalam hatinya karena dorongan niat yang kuat dia semakin ingin untuk keluar ke negeri jauh maka dia bermusyawarah dengan keluarganya. Dan hasilnya istrinya yang terbiasa dengan perjuangan da’wah pun mendorong dan membantu suaminya untuk keluar di Jalan Allah, sehingga mereka pun menjual rumah mereka dan rela untuk hidup dengan menggunakan tenda saja. akhirnya karkun tersebut pun keluar ke negeri jauh dan istrinya di tinggal di sebuah tenda dengan anaknya.
Pada suatu hari saudara dari istri karkun ini datang untuk silahturahmi dan melihat keadaan saudaranya ini. Saudara istri karkun ini pun sedih melihat keadaan saudarinya yang ditinggal suaminya dan hanya hidup di tenda dengan anaknya. Tapi istri karkun ini tak pernah mengeluh kepada saudaranya yang datang menengoknya. Tanpa disengaja saudara istri karkun ini melihat ada seekor burung diikat di ranjangnya. kemudian saudara istri karkun ini bertanya kepada istri karkun tersebut, “darimana kamu dapatkan burung itu ?”.
Jawab istri karkun,”oh, burung itu aku dapatkan ketika tadi pagi dia mengganggu anak-anak ayamku, sehingga aku datangi dia dan aku tangkap lalu aku ikat burung itu di ranjang.”
Kata saudara istri karkun, ” Kamu tahu nggak burung apa itu ?”.
Jawab istri karkun dengan polos,”Nggak tahu, pokoknya aku tangkap aja karena dia udah mengganggu anak-anak ayamku.”
Kata saudara istri karkun, ” Ini burung jenis burung elang yang langka, para pengusaha banyak yang mencari burung ini sekarang, harganya bisa ratusan juta ini, mau nggak aku bantu ngejual burung ini supaya uangnya bisa buat bantu kamu beli rumah lagi.”
Jawab istri karkun, ” ya udah jual saja.”
Akhirnya saudara istri karkun itu pun menjual burung elang yang langka tersebut. Dan memang benar haganya ratusan juta, sehingga hasil dari penjualan burung itu pun digunakan istri karkun untuk membeli sebuah rumah yang baru lagi. Maka ketika karkun selesai keluar negeri jauh dan kembali pulang, dia tidak masuk tenda tapi tetap masuk ke dalam rumah.
Kata jamaah Pakistan tentu saja saya juga belum kuat untuk mengamalkan perkara ini tapi setidaknya bisa menjadi pelajaran bahwa usaha da’wah ini yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan dengan tertib serta musyawarah akan mendatangkan pertolongan Allah sebagaimana Allah tolong Rasulullah SAW dan para sahabat r.hum.
Marilah sama-sama kita azamkan dalam diri kita untuk lebih sungguh-sungguh lagi dalam usaha da’wah ini. Janji Allah lebih pasti dari pada terbitnya matahari dari arah timur. Mari kita persiapkan takazah 13.240 jamaah dalam tahun 2009 ini, jangan hanya lewat tulisan saja tetapi bergerak ke seluruh alam. Usaha ini butuh pengorbanan harta, diri, waktu, perasaan, dan harga diri. Kita korbankan semuanya di Jalan Allah.
Jamaah Pakistakan menceritakan yang kurang lebih seperti ini :
Dalam usaha Da’wah ini kita harus yakin benar kepada Allah bahwa apabila kita menolong Agama Allah maka Allah akan tolong kita, berikut ini akan saya sampaikan kisah yang mana kisah ini tidak terjadi di jaman para sahabat r.hum tetapi terjadi pada jaman kita saat ini. Hal ini membuktikan apabila kita buat kerja yang sama dengan Rasulullah SAW dan para sahabat r.hum maka pertolongan Allah yang datang kepada Rasulullah SAW dan para sahabat r.hum akan datang juga kepada kita.
Suatu ketika seorang karkun di pakistan telah datang kepadanya nisab untuk keluar ke negeri jauh, tetapi dia sudah tidak mempunyai uang yang akan dikorbankan dan benda berharga yang bisa dikorbankan, tinggal sebuah rumah yang dia tinggali bersama dengan istri dan anaknya. Tapi dalam hatinya karena dorongan niat yang kuat dia semakin ingin untuk keluar ke negeri jauh maka dia bermusyawarah dengan keluarganya. Dan hasilnya istrinya yang terbiasa dengan perjuangan da’wah pun mendorong dan membantu suaminya untuk keluar di Jalan Allah, sehingga mereka pun menjual rumah mereka dan rela untuk hidup dengan menggunakan tenda saja. akhirnya karkun tersebut pun keluar ke negeri jauh dan istrinya di tinggal di sebuah tenda dengan anaknya.
Pada suatu hari saudara dari istri karkun ini datang untuk silahturahmi dan melihat keadaan saudaranya ini. Saudara istri karkun ini pun sedih melihat keadaan saudarinya yang ditinggal suaminya dan hanya hidup di tenda dengan anaknya. Tapi istri karkun ini tak pernah mengeluh kepada saudaranya yang datang menengoknya. Tanpa disengaja saudara istri karkun ini melihat ada seekor burung diikat di ranjangnya. kemudian saudara istri karkun ini bertanya kepada istri karkun tersebut, “darimana kamu dapatkan burung itu ?”.
Jawab istri karkun,”oh, burung itu aku dapatkan ketika tadi pagi dia mengganggu anak-anak ayamku, sehingga aku datangi dia dan aku tangkap lalu aku ikat burung itu di ranjang.”
Kata saudara istri karkun, ” Kamu tahu nggak burung apa itu ?”.
Jawab istri karkun dengan polos,”Nggak tahu, pokoknya aku tangkap aja karena dia udah mengganggu anak-anak ayamku.”
Kata saudara istri karkun, ” Ini burung jenis burung elang yang langka, para pengusaha banyak yang mencari burung ini sekarang, harganya bisa ratusan juta ini, mau nggak aku bantu ngejual burung ini supaya uangnya bisa buat bantu kamu beli rumah lagi.”
Jawab istri karkun, ” ya udah jual saja.”
Akhirnya saudara istri karkun itu pun menjual burung elang yang langka tersebut. Dan memang benar haganya ratusan juta, sehingga hasil dari penjualan burung itu pun digunakan istri karkun untuk membeli sebuah rumah yang baru lagi. Maka ketika karkun selesai keluar negeri jauh dan kembali pulang, dia tidak masuk tenda tapi tetap masuk ke dalam rumah.
Kata jamaah Pakistan tentu saja saya juga belum kuat untuk mengamalkan perkara ini tapi setidaknya bisa menjadi pelajaran bahwa usaha da’wah ini yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan dengan tertib serta musyawarah akan mendatangkan pertolongan Allah sebagaimana Allah tolong Rasulullah SAW dan para sahabat r.hum.
Marilah sama-sama kita azamkan dalam diri kita untuk lebih sungguh-sungguh lagi dalam usaha da’wah ini. Janji Allah lebih pasti dari pada terbitnya matahari dari arah timur. Mari kita persiapkan takazah 13.240 jamaah dalam tahun 2009 ini, jangan hanya lewat tulisan saja tetapi bergerak ke seluruh alam. Usaha ini butuh pengorbanan harta, diri, waktu, perasaan, dan harga diri. Kita korbankan semuanya di Jalan Allah.
Alhamdulillah, 1 jama’ah dari Jeddah dan Makkah sedang bergerak di Bandung selama 2 pekan. Kemarin Amir nya memberikan bayan di malam markaz. Amirnya bekerja di Saudi Airlines, tapi juga seorang Hafidz 30 juz dan ‘alim. Total jama’ah ada 5 orang.
Alhamdulillah, kerja da’wah di Saudi berkembang pesat walaupun kerja mereka masih tidak terang-terangan seperti di Indonesia terkait dengan pemerintahan disana. Mereka masih dapat mengeluarkan jama’ah 4 bulan dan 40 hari dengan lancar. Jama’ah ini sendiri bergerak 40 hari di Indonesia.
Para ‘ulama disana alhamdulillah senang dengan usaha da’wah. Begitu juga para imamnya. Mereka sudah bersilaturahim dengan Imam As Sudais, Ash Shuraim dan lainnya, dan mereka senang dengan usaha ini. Adik dari pengarang buku Laa Tahzan juga aktif dalam usaha da’wah ini. Sedangkan abangnya (sang pengarang) sudah ada keniatan untuk keluar beberapa hari, tapi belum menjumpai waktu yang pas. InsyaAllah do’akan saja…
Beberapa karguzari dari jama’ah ini [di tarjimkan oleh ust. Husni Cianjur]:
Satu jama’ah dari Mesir dikirim ke daerah pedalaman Sudan. Daerah tersbut hanya bisa ditempuh dengan mengendarai onta. Mereka berjalan hingga memasuki daerah pedalaman tersebut. Dan masyaAllah dan Na’udzubillah, sesampainya di sana, mereka menjumpai beberapa wanita Germany yang telah lama tinggal disana dan bekerja sebagai misionaris. Ajib, wanita-wanita Germany ini sudah tinggal disana sejak lama dan berhasil mengKristenkan hampir seluruh penduduk di daerah tersebut.
Akhirnya jama’ah bergerak di daerah tersebut selama 40 hari. Dan alhamdulillah, mereka berhasil mengislamkan kembali para muslim yang telah murtad tersebut. Gereja yang telah mereka dirikan, berubah jadi Masjid. Sekolah yang di bangun misionaris juga berubah jadi madrasah.
Beberapa pemuda asli diajak oleh jama’ah untuk belajar ke Mesir. Subhanallah, inilah asbab dari kehidupan mereka yang sederhana dan jauh dari kehidupan kota. Kehidupan mereka [yang tinggal di daerah pedalaman Sudan tsb] sangat jauh dari teknologi. Tak ada TV, radio dan sejenisnya. Jual beli masih menggunakan sistem barter dan tak ada mata uang. Para pemuda Sudan tsb memiliki kecepatan hafal yang sangat tinggi. Ketika guru mereka membaca 1 hadits, maka mereka langsung dapat menghafal hadits tersebut. Akhirnya selama lebih kurang 4 bulan mereka telah dapat menghafal banyak hadits. AKhirnya mereka pulang menjadi ulama’ di kampung mereka, Sudan pedalaman tsb.
Salah seorang dari mereka telah berda’wah ke Italy. Ketika itu sedang ada jaula/silaturahim berjama’ah. Pada saat yang lain, seorang dedengkot mafia sedang dikejar-kejar oleh polisi dengan mengendarai mobil. Mafia tersebut lalu melompat dari mobilnya dan menyelinap masuk ke dalam rombongan jaula tersebut. Anehnya, para polisi tersebut tidak menemukan si mafia ini. Maka mafia ini mengikuti jama’ah sampai ke masjid dan duduk dalam majlis. Ketika itu juga dia masuk islam dan bersyahadat dan mengikuti jama’ah tersebut keluar selama 40 hari. Setelah keluar 40 hari, ia langsung berangkat 4 bulan India Pakistan dan Bangladesh.
MasyaAllah, setelah ia pulang dari 4 bulan IPB, ia menjumpai anak buahnya dan mengajak mereka untuk masuk islam. Akhirnya, sekitar 1200an anak buahnya memeluk islam. Dan mereka mendirikan lebih kurang 15 masjid di seluruh Italy.
Smoga Allah azza wa jalla menjadikan kita asbab hidayah untuk umat seluruh alam. Menyebarkan rezeki kita ke seluruh alam dan menjemputnya dengan keluar fii sabilillah. Smoga Allah azza wa jalla menerima seluruh pengorbanan kita dan memperbaiki iman dan amal kita. Aamiin…
Alhamdulillah, kerja da’wah di Saudi berkembang pesat walaupun kerja mereka masih tidak terang-terangan seperti di Indonesia terkait dengan pemerintahan disana. Mereka masih dapat mengeluarkan jama’ah 4 bulan dan 40 hari dengan lancar. Jama’ah ini sendiri bergerak 40 hari di Indonesia.
Para ‘ulama disana alhamdulillah senang dengan usaha da’wah. Begitu juga para imamnya. Mereka sudah bersilaturahim dengan Imam As Sudais, Ash Shuraim dan lainnya, dan mereka senang dengan usaha ini. Adik dari pengarang buku Laa Tahzan juga aktif dalam usaha da’wah ini. Sedangkan abangnya (sang pengarang) sudah ada keniatan untuk keluar beberapa hari, tapi belum menjumpai waktu yang pas. InsyaAllah do’akan saja…
Beberapa karguzari dari jama’ah ini [di tarjimkan oleh ust. Husni Cianjur]:
Satu jama’ah dari Mesir dikirim ke daerah pedalaman Sudan. Daerah tersbut hanya bisa ditempuh dengan mengendarai onta. Mereka berjalan hingga memasuki daerah pedalaman tersebut. Dan masyaAllah dan Na’udzubillah, sesampainya di sana, mereka menjumpai beberapa wanita Germany yang telah lama tinggal disana dan bekerja sebagai misionaris. Ajib, wanita-wanita Germany ini sudah tinggal disana sejak lama dan berhasil mengKristenkan hampir seluruh penduduk di daerah tersebut.
Akhirnya jama’ah bergerak di daerah tersebut selama 40 hari. Dan alhamdulillah, mereka berhasil mengislamkan kembali para muslim yang telah murtad tersebut. Gereja yang telah mereka dirikan, berubah jadi Masjid. Sekolah yang di bangun misionaris juga berubah jadi madrasah.
Beberapa pemuda asli diajak oleh jama’ah untuk belajar ke Mesir. Subhanallah, inilah asbab dari kehidupan mereka yang sederhana dan jauh dari kehidupan kota. Kehidupan mereka [yang tinggal di daerah pedalaman Sudan tsb] sangat jauh dari teknologi. Tak ada TV, radio dan sejenisnya. Jual beli masih menggunakan sistem barter dan tak ada mata uang. Para pemuda Sudan tsb memiliki kecepatan hafal yang sangat tinggi. Ketika guru mereka membaca 1 hadits, maka mereka langsung dapat menghafal hadits tersebut. Akhirnya selama lebih kurang 4 bulan mereka telah dapat menghafal banyak hadits. AKhirnya mereka pulang menjadi ulama’ di kampung mereka, Sudan pedalaman tsb.
Salah seorang dari mereka telah berda’wah ke Italy. Ketika itu sedang ada jaula/silaturahim berjama’ah. Pada saat yang lain, seorang dedengkot mafia sedang dikejar-kejar oleh polisi dengan mengendarai mobil. Mafia tersebut lalu melompat dari mobilnya dan menyelinap masuk ke dalam rombongan jaula tersebut. Anehnya, para polisi tersebut tidak menemukan si mafia ini. Maka mafia ini mengikuti jama’ah sampai ke masjid dan duduk dalam majlis. Ketika itu juga dia masuk islam dan bersyahadat dan mengikuti jama’ah tersebut keluar selama 40 hari. Setelah keluar 40 hari, ia langsung berangkat 4 bulan India Pakistan dan Bangladesh.
MasyaAllah, setelah ia pulang dari 4 bulan IPB, ia menjumpai anak buahnya dan mengajak mereka untuk masuk islam. Akhirnya, sekitar 1200an anak buahnya memeluk islam. Dan mereka mendirikan lebih kurang 15 masjid di seluruh Italy.
Smoga Allah azza wa jalla menjadikan kita asbab hidayah untuk umat seluruh alam. Menyebarkan rezeki kita ke seluruh alam dan menjemputnya dengan keluar fii sabilillah. Smoga Allah azza wa jalla menerima seluruh pengorbanan kita dan memperbaiki iman dan amal kita. Aamiin…
Agama akan tetap ada di muka bumi ini mana kala masih ada orang yang mau usaha atas agama ( dakwah ) Apabila dimuka bumi ini sudah tidak ada lagi yang mau buat ini usaha ( dakwah ) maka pasti dan pasti Allah swt akan hancurkan kita, sebagaimana Allah swt hancurkan umat-umat terdahulu. Andai hari ini Allah swt bangkitkan Fir’aun di tengah-tengah kita pasti dan pasti ia akan berkata bahwa segala apa yang dia usahakan dahulu adalah sia-sia
Lantas dakwah seperti apa yang harus kita buat??? Ya tentu saja dakwah yang mencontoh Rasulullah saw dan para sahabat r.a. Bila kita mau melihat sejarah maka dapat di lihat ada beberapa kesamaan dahwah para nabi dan rasul dari jaman Nabi Adam sampai Rasulullah saw , dan dari banyak kesamaan itu beberapa diantaranya :
1. Seluruh Nabi dan Rasul berdakwah hanya mengajak bagaimana agar seluruh manusia mengenal dan taat kepada Allah swt bukan kepada dirinya , partainya atau golongannya, melainkan hanya kepada Allah swt . “Ya ayuhannas, quuluu la ilaha illallah Tuflihuu ( Hai manusia ucaplah kalimah Laailaahaillallah, kamu akan berjaya )” . Bukan menyeru wahai manusia masuklah ke partaiku maka kamu akan berjaya, melainkan seluruh Nabi dan Rasul hari-hari hanya berpikir tentang perkara agama saja, berpikir bagaimana kebesaran Allah swt masuk kedalam hati-hati umat manusia, bahwa yang memberi rezki , yang menghidupkan , yang mematikan, yang maha besar hanyalah Allah swt. Seluruh nabi dan rasul hari-hari berpikir bagaimana umat menafikan diri mereka dan mengisbatkan segala sesuatu hanya kepada Allah swt, mengecilkan makhluk dan hanya membesarkan Allah swt. Merubah yakin terhadap Mal ( harta ) manjadi yakin kepada Amal , dari yakin kepada dunia menjadi yakin kepada negeri akhirat.
2. Seluruh Nabi dan Rasul berdakwah dengan mengorbankan harta dan diri sendiri. Tidak ada satupun nabi dan rasul yang berdakwah untuk memperkaya dirinya, kita bisa lihat kehidupan Rasulullah saw dimana pernah di rumah beliau selama beberapa bulan tidak ada makanan yang bisa dimakan kecuali kurma dan air. Kita juga bisa lihat, sebelum masuk Islam Siti Khadijah , istri Rasulullah saw begitu kaya rayanya, tapi mana kala dia memeluk Islam dan mulai membantu rasulullah saw berdakwah maka ia korbankan harta bendanya sampai tak tersisa demi agama Allah swt. Bahkan para sahabat Rasulullah pun paham akan hal ini. kita bisa melihat Abu Bakar ra yang sebelum masuk Islam merupakan saudagar yang kaya raya, tapi ketika sudah masuk Islam dan mulai berdakwah ia korban kan seluruh hartanya, bahkan pernah dalam salah satu peperangan Abu Bakar menginfakan seluruh hartanya dan tidak meninggalkan sepeserpun untuk keluarganya. Sampai-sampai Asma r.ha ( putri Abu Bakar ra ) membohongin kakeknya yakni Abu Qahafah ( ayah Abu Bakar ra ) yang buta dan saat itu masih kafir dengan meletakan kerikil-kerikil kecil di tempat Abu Bakar ra biasa meletakan uangnya dan ditutupi dengan selembar kain agar kakeknya menyangkah bahwa ayahnya ( Abu Bakar ra ) meninggalkan harta sebagai bekal untuk anak-anaknya , padahal Abu Bakar ra tidak meninggalkan harta sedikitpun, itu di lakukan semata-mata agar kakeknya ( ayah Abu Bakar ra ) menjadi tenang. Coba bandingkan dengan keadaan kita hari ini , berapa banyak hari ini ahli dakwah yang mengunakan agamanya untuk menumpuk dunia, hari ini kehidupan kita kebalikan dari pada para sahabat nabi, kalau dulu sahabat kaya lantas ambil usaha dakwah korban harta habis-habisan kalau hari ini kita tidak ada harta lantas “mengambil keuntungan” dari dakwah Astaghfirullah , dulunya sebelum dakwah jalan kaki kini setelah berdakwah naik mobil ber AC dan sudah berani memasang tarif Astaghfirullah.
3. Seluruh Nabi dan Rasul berdakwah jumpa umat, dari lorong ke lorong , rumah ke rumah , kota ke kota, intinya setiap saat dan keadaan selalu menyeru umat kepada Allah swt, tidak pandang bulu baik dia saudara dekat maupun penguasa, baik dia rakyat jelata maupun saudagar kaya. Ulama bagi tahu, andaikan tapak kaki Rasulullah saw ini di cat merah maka seluruh kota Mekkah dan Madina berwarna merah , karena tidak ada satupun tempat disana yang tidak Rasulullah saw datangi. Terkadang Rasulullah berdakwah kepada keluarga yang terdekat dari kalangan suku Quraisy, dan terkadang Rasulullah saw berdakwah kepada kabilah-kabilah arab pada musim haji ( Bani Amir, Bani Muharib , Bani Ka’ab , Bani Kalb, Bani Hanifah, Bani Bakar , Bani Syaiban dan lain sebagainya ) , Rasulullah juga berdakwah ketika di pasar ( pasar Dzilmajaz ), Rasulullah juga meyampaikan dakwah ketika dalam perjalanan ( Pada waktu Hijrah ), dan Rasulullah saw juga pernah berdakwah dengan berjalan kaki ( ketika pergi ke Thaif ) dan Rasulullah saw juga berdakwah kepada raja-raja dengan melalui surat-surat yang di bawa oleh para sahabat. Pendek kata setiap saat dan keadaan Rasulullah saw dan para Sahabat selalu menyampaikan agama baik kepada keluarga maupun kepada orang yang tidak di kenalnya. Coba bandingkan dengan keadaan kita sekarang ini, terkadang kita sanggup bicara atau menulis tentang agama dengan begitu kerasnya seakan-akan kita yang paling benar dan yang lain salah , merasa kelompoknya sendiri yang benar dan yang lain ahli bid’ah , sampai-sampai menyesatkan bahkan sampai mengkafirkan, tapi ketika berada di tengah keluarganya, dia seperti kerupuk yang melempem terkena angin tidak ada suaranya, tidak berani membid’ahkan bahkan mengkafirkan, hanya berani melalui tulisan tanpa berani berhadapan langsung dengan umat. Astaghfirullah.
Sebenarnya masih banyak lagi hal-hal yang berkenaan dengan dakwah tapi rasanya dari ketiga poin diatas kita bisa belajar , ternyata begitu jauh sekali dakwah yang kita lakukan dengan apa yang dahulu Nabi dan Rasul lakukan. Oleh karena itu mulai detik ini setiap kita berniat meluruskan lagi niat kita dan berjanji menjadikan kerja dakwah sebagai kerja utama kita, apabila setiap kita sudah menjadikan kerja dakwah menjadi kerja utama kita maka Allah swt akan selesaikan seluruh permasalahan dunia dan akhirat kita.
Mari kita mulai berdakwah dari diri kita terlebih dahulu, mulai detik ini kita berjanji untuk memperbaiki yakin kita kepada Allah swt dan berusaha menghidupkan sunah Nabi saw selama 24 jam dari bangun tidur sampai tidur lagi, melaksanakan sholat wajib tepat pada waktunya dengan tertib dan dengan cara Rasulullah saw ( berjamaah dimana adzan di kumandangkan masjid / musholah ), mulai giat mencari ilmu yang di sertai dzikir kepada Allah swt dengan cara mendatangi para ulama, Menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap umat , selalu meluruskan niat kita dalam setiap beramal , baik diawal, di pertengahan maupun di akhir kita beramal, dan yang lebih penting lagi dari semua itu bagaimana kita sampaikan perkara agama ini kepada orang lain, karena barang siapa yang mengajak kepada suatu ke baikan maka ia akan mendapat pahala sebanyak orang yang mengamalkannya tanpa mengurangi pahala orang tersebut. Insya Allah kita semua niat amal.
Dan tak lupa bagaimana hari-hari kita bagun di sepertiga malam terakhir , sholat malam, nangis minta ampun kepada Allah swt karena telah lama melalaikan tugas untuk memperbaiki diri dan memperbaiki keluarga kita.
Semoga Allah swt memberi kemudahan untuk perkara ini dan memberikan ke ridhoan-Nya kepada kita semua . Amien
Lantas dakwah seperti apa yang harus kita buat??? Ya tentu saja dakwah yang mencontoh Rasulullah saw dan para sahabat r.a. Bila kita mau melihat sejarah maka dapat di lihat ada beberapa kesamaan dahwah para nabi dan rasul dari jaman Nabi Adam sampai Rasulullah saw , dan dari banyak kesamaan itu beberapa diantaranya :
1. Seluruh Nabi dan Rasul berdakwah hanya mengajak bagaimana agar seluruh manusia mengenal dan taat kepada Allah swt bukan kepada dirinya , partainya atau golongannya, melainkan hanya kepada Allah swt . “Ya ayuhannas, quuluu la ilaha illallah Tuflihuu ( Hai manusia ucaplah kalimah Laailaahaillallah, kamu akan berjaya )” . Bukan menyeru wahai manusia masuklah ke partaiku maka kamu akan berjaya, melainkan seluruh Nabi dan Rasul hari-hari hanya berpikir tentang perkara agama saja, berpikir bagaimana kebesaran Allah swt masuk kedalam hati-hati umat manusia, bahwa yang memberi rezki , yang menghidupkan , yang mematikan, yang maha besar hanyalah Allah swt. Seluruh nabi dan rasul hari-hari berpikir bagaimana umat menafikan diri mereka dan mengisbatkan segala sesuatu hanya kepada Allah swt, mengecilkan makhluk dan hanya membesarkan Allah swt. Merubah yakin terhadap Mal ( harta ) manjadi yakin kepada Amal , dari yakin kepada dunia menjadi yakin kepada negeri akhirat.
2. Seluruh Nabi dan Rasul berdakwah dengan mengorbankan harta dan diri sendiri. Tidak ada satupun nabi dan rasul yang berdakwah untuk memperkaya dirinya, kita bisa lihat kehidupan Rasulullah saw dimana pernah di rumah beliau selama beberapa bulan tidak ada makanan yang bisa dimakan kecuali kurma dan air. Kita juga bisa lihat, sebelum masuk Islam Siti Khadijah , istri Rasulullah saw begitu kaya rayanya, tapi mana kala dia memeluk Islam dan mulai membantu rasulullah saw berdakwah maka ia korbankan harta bendanya sampai tak tersisa demi agama Allah swt. Bahkan para sahabat Rasulullah pun paham akan hal ini. kita bisa melihat Abu Bakar ra yang sebelum masuk Islam merupakan saudagar yang kaya raya, tapi ketika sudah masuk Islam dan mulai berdakwah ia korban kan seluruh hartanya, bahkan pernah dalam salah satu peperangan Abu Bakar menginfakan seluruh hartanya dan tidak meninggalkan sepeserpun untuk keluarganya. Sampai-sampai Asma r.ha ( putri Abu Bakar ra ) membohongin kakeknya yakni Abu Qahafah ( ayah Abu Bakar ra ) yang buta dan saat itu masih kafir dengan meletakan kerikil-kerikil kecil di tempat Abu Bakar ra biasa meletakan uangnya dan ditutupi dengan selembar kain agar kakeknya menyangkah bahwa ayahnya ( Abu Bakar ra ) meninggalkan harta sebagai bekal untuk anak-anaknya , padahal Abu Bakar ra tidak meninggalkan harta sedikitpun, itu di lakukan semata-mata agar kakeknya ( ayah Abu Bakar ra ) menjadi tenang. Coba bandingkan dengan keadaan kita hari ini , berapa banyak hari ini ahli dakwah yang mengunakan agamanya untuk menumpuk dunia, hari ini kehidupan kita kebalikan dari pada para sahabat nabi, kalau dulu sahabat kaya lantas ambil usaha dakwah korban harta habis-habisan kalau hari ini kita tidak ada harta lantas “mengambil keuntungan” dari dakwah Astaghfirullah , dulunya sebelum dakwah jalan kaki kini setelah berdakwah naik mobil ber AC dan sudah berani memasang tarif Astaghfirullah.
3. Seluruh Nabi dan Rasul berdakwah jumpa umat, dari lorong ke lorong , rumah ke rumah , kota ke kota, intinya setiap saat dan keadaan selalu menyeru umat kepada Allah swt, tidak pandang bulu baik dia saudara dekat maupun penguasa, baik dia rakyat jelata maupun saudagar kaya. Ulama bagi tahu, andaikan tapak kaki Rasulullah saw ini di cat merah maka seluruh kota Mekkah dan Madina berwarna merah , karena tidak ada satupun tempat disana yang tidak Rasulullah saw datangi. Terkadang Rasulullah berdakwah kepada keluarga yang terdekat dari kalangan suku Quraisy, dan terkadang Rasulullah saw berdakwah kepada kabilah-kabilah arab pada musim haji ( Bani Amir, Bani Muharib , Bani Ka’ab , Bani Kalb, Bani Hanifah, Bani Bakar , Bani Syaiban dan lain sebagainya ) , Rasulullah juga berdakwah ketika di pasar ( pasar Dzilmajaz ), Rasulullah juga meyampaikan dakwah ketika dalam perjalanan ( Pada waktu Hijrah ), dan Rasulullah saw juga pernah berdakwah dengan berjalan kaki ( ketika pergi ke Thaif ) dan Rasulullah saw juga berdakwah kepada raja-raja dengan melalui surat-surat yang di bawa oleh para sahabat. Pendek kata setiap saat dan keadaan Rasulullah saw dan para Sahabat selalu menyampaikan agama baik kepada keluarga maupun kepada orang yang tidak di kenalnya. Coba bandingkan dengan keadaan kita sekarang ini, terkadang kita sanggup bicara atau menulis tentang agama dengan begitu kerasnya seakan-akan kita yang paling benar dan yang lain salah , merasa kelompoknya sendiri yang benar dan yang lain ahli bid’ah , sampai-sampai menyesatkan bahkan sampai mengkafirkan, tapi ketika berada di tengah keluarganya, dia seperti kerupuk yang melempem terkena angin tidak ada suaranya, tidak berani membid’ahkan bahkan mengkafirkan, hanya berani melalui tulisan tanpa berani berhadapan langsung dengan umat. Astaghfirullah.
Sebenarnya masih banyak lagi hal-hal yang berkenaan dengan dakwah tapi rasanya dari ketiga poin diatas kita bisa belajar , ternyata begitu jauh sekali dakwah yang kita lakukan dengan apa yang dahulu Nabi dan Rasul lakukan. Oleh karena itu mulai detik ini setiap kita berniat meluruskan lagi niat kita dan berjanji menjadikan kerja dakwah sebagai kerja utama kita, apabila setiap kita sudah menjadikan kerja dakwah menjadi kerja utama kita maka Allah swt akan selesaikan seluruh permasalahan dunia dan akhirat kita.
Mari kita mulai berdakwah dari diri kita terlebih dahulu, mulai detik ini kita berjanji untuk memperbaiki yakin kita kepada Allah swt dan berusaha menghidupkan sunah Nabi saw selama 24 jam dari bangun tidur sampai tidur lagi, melaksanakan sholat wajib tepat pada waktunya dengan tertib dan dengan cara Rasulullah saw ( berjamaah dimana adzan di kumandangkan masjid / musholah ), mulai giat mencari ilmu yang di sertai dzikir kepada Allah swt dengan cara mendatangi para ulama, Menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap umat , selalu meluruskan niat kita dalam setiap beramal , baik diawal, di pertengahan maupun di akhir kita beramal, dan yang lebih penting lagi dari semua itu bagaimana kita sampaikan perkara agama ini kepada orang lain, karena barang siapa yang mengajak kepada suatu ke baikan maka ia akan mendapat pahala sebanyak orang yang mengamalkannya tanpa mengurangi pahala orang tersebut. Insya Allah kita semua niat amal.
Dan tak lupa bagaimana hari-hari kita bagun di sepertiga malam terakhir , sholat malam, nangis minta ampun kepada Allah swt karena telah lama melalaikan tugas untuk memperbaiki diri dan memperbaiki keluarga kita.
Semoga Allah swt memberi kemudahan untuk perkara ini dan memberikan ke ridhoan-Nya kepada kita semua . Amien
Langganan:
Postingan (Atom)