Kamis, 02 Juli 2009 0 komentar

Karghozari Dakwah di Yaman (2)

Segala Puji hanya milik Allah SWT semata, Sholawat serta Salam semoga senantiasa tercurah kepada Junjungan Kita Nabi Besar Muhammad saw., keluarga dan sahabatnya.
Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan Jazakumullohu Khoirol Jazaa’ atas informasi yang antum berikan. Ini sangat membantu sekali. Semoga ini bukan yang terakhir kalinya.
Mengenai informasi atau karguzari dakwah di Yaman khususnya Darul Musthofa memang saya sendiri belum begitu banyak menyampaikan kecuali hanya beberapa orang ikhwan saja. Dengan alasan bahwa, baik Darul Musthofa maupun kami semua pelajar yang notabene ‘Tabligh’ bisa dikatakn merupakan corak baru bagi Lembaga Pendidikan yang dituju oleh para pelajar ‘Tabligh’ ini.
Sebagaimana kita tahu bahwa dari kebanyakan para pelajar Indonesia yang sudah mengenal tabligh lebih bersemangat untuk belajar di Pakistan atau India. Ini semua karena pertimbangan untuk menjaga ‘Bi’ah Dakwah’ yang sudah dijalani.
Namun, tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang mempunyai ‘Himmah’ atau semangat belajar hingga berkeinginan untuk mendalami Madzhab Imam Syafi’i. Maka, Yamanlah yang menjadi tujuan untuk memenuhinya dengan alasan bahwa, Yaman merupakan negara yang masih kental dan kuat dengan ‘Syafi’i’ nya. Bahkan, dalam sejarahpun Yaman mempunyai peranan penting dalam penyebaran Islam di Indonesia.
Dari berbagai macam Lembaga Pendidikan yang berada di Yaman, Darul Musthofa yang masih begitu muda usianya dibandingkan dengan Lembaga Pendidikan lainnya.
Negara Yaman terbagi menjadi 2 Provinsi, Yaman Utara dan Yaman Selatan yang dinamakan dengan Hadramaut.
Di Yaman Utara ada beberapa Lembaga Pendidikan dan Universitas Islam bercorak Syafi’i seperti Universitas Al Yamaniyah dan Universitas Syar’iyyah Shona’a di Ibukota Yaman, Shona’a. Juga terdapat beberapa Universitas lain yang berfahamkan ‘Wahhabi’.
Di kota Hudaidah ada 1 Universitas Syar’iyyah Hudaidah dan Universitas Al Ahqaff. yang juga bercorak Syafi’i disamping beberapa Pondok Pesantren kecil di sekitarnya.
Adapun di Hadramaut ada Universitas Al Ahqaf cabang, Rubath Tareem dan Lembaga Pendidikan Islam Darul Musthofa.
Inilah beberapa tempat belajar yang menjadi sasaran para pelajar Indonesia yang hendak mendalami Madzhab Syafi’i. Hingga diperkirakan dari jumlah keseluruhan pelajar Indonesia berkisar 800 orang.
Ini karguzari sekilas tentang alasan dipilihnya negara Yaman sebagai tujuan untuk belajar.
Kedua, mengenai perkembangan dakwah secara keseluruhan Yaman merupakan negara di Jazirah Arab yang juga tidak luput dari ‘incaran’ Jama’ah Tabligh. Dakwah pertama masuk sejak 35 tahunan yang lalu. Bahkan pertama kali yang didatangi adalah beberapa daerah di Hadramaut. Kami mendengar langsung dari Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bahwa, ayahanda beliau yang bernama Habib Muhammad bin Salim bin Hafidz sempat bertemu dan berinteraksi langsung dengan Jama’ah Tabligh yang kebetulan datang ke Tarim Hadramaut. Dan memberikan kesan yang baik kepada beliau (Habib Muhammad). Ini beliau (Habib Umar) sampaikan beberapa minggu yang lalu, ketika beliau meminta kami para ‘Karkoon Pelajar’ untuk berkumpul dan mendangarkan taushiyah beliau tentang pentingnya menjaga Amal Maqomi.
Dalam kalam beliau menerangkan dan menyebutkan bahwa dari sekian banyak orang-orang Tarim yang mengikuti dan bergabung dengan JT mereka begitu bagus sekali menjaga Amal Agama. Bahkan yang menjadi point besar adalah ‘mau memekirkan orang lain untuk amal agama’. Ini disebabkan kuatnya mereka menjaga Amal Maqomi baik di rumah maupun di masjid.
Ketiga, Tentang asal-usul Habib Umar mengenal dan mengetahui JT adalah dari apa yang saya ceritakan diatas. Selain itu pula beliau pernah belajar pertama kali di salah satu daerah di Yaman Utara yang bernama Baidho’. Di kota inilah beliau mengenal dekat tentang Jama’ah Tabligh bahkan beliau sempat keluar 40 hari seperti yang antum ketahui juga sempat menghadiri Ijtima’ di Pakistan. Mengenai tahunnya saya belum bisa memastikan. Namun, sampai sekarang beliau masih berhubungan dan berkawan baik dengan salah seorang penanggung jawab markas Mukalla, ibukota Hadramaut. Beliau bernama Syeikh Ali Ba’abbad. Beliau inilah yang mengajak Habib Umar untuk menghadiri Ijtima’ tersebut. Hingga saat inipun Syeikh Ali masih sering berkunjung dan bertatap muka dengan Habib Umar. Bahkan beliau sering diberikan kesempatan untuk ‘ceramah’ di depan semua pelajar dan pengajar.
Keempat, Perkembangan dakwah di Darul Musthofa baru saja dimulai 4 tahun lalu. Ketika seorang dari pelajar Indonesia yang bernama Mahmud dari Jakarta datang ke Darul Musthofa setelah menyelesaikan studinya di Mesir. Dialah yang menggerakkan semua ‘Karkun Senyap’ yang ada dan dari berbagai negara. Hingga terkumpul data nama-nama mereka sebanyak 50 orang dari luar negara Yaman saja. Dari sinilah dimulai gerak dakwah di Darul Musthofa hingga sambung dengan orang-orang markas terdekat. Sekembalinya Mahmud ke Indonesia yang hanya sempat belajar 2 tahun saja ini cukup membuahkan hasil yang memuaskan hingga sekarang terkumpul nama-nama yang sudah pernah keluar baik dari negara masing-masing atau baru mengenalnya di Darul Musthofa sebanyak 170 orang.
Mohon maaf, untuk sementara ini saya hanya bisa menyampaikannya sampai disini saja. Insya Allah akan saya lanjutkan di lain waktu.
Wassalam,
0 komentar

KARGUZARI DAKWAH DI YAMAN 1

Assalamu ‘Alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Segala Puji hanya milik Allah SWT semata, Sholawat serta Salam semoga selalu tercurah kepada Junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw.
Sebagai Muqaddimah, kami ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala khilaf dan salah, yang disengaja maupun tidak. Bersama dengan ini pula kami ingin memberikan beberapa khabar/karguzari dakwah di Yaman khususnya di madrasah tempat kami belajar. Setelah sekian lama kami tidak dapat memberikan khabar seperti biasa terkecuali dengan beberapa ikhwan itupun melalui YM saja.
Alhamdulillah, beberapa bulan lalu tepatnya di bulan Ramadhan. Kami melaksanakan Khuruj 30 hari sebagai Nishab Tahunan di waktu liburan. Kami bersyukur atas target yang sudah tercapai yakni; 3 Jama’ah dalam negeri Yaman, 2 Jama’ah luar negeri (Jibouti dan India) dan 1 Jama’ah Mutarjim yang terdiri 3 orang untuk Jama’ah dari Indonesia yang menghabiskan waktu keluar selama -/+ 1 bulan di Yaman.
Ini merupakan perkembangan dakwah yang sedang berjalan di Hadramaut khususnya pelajar di Darul Musthofa.
Namun, ada kabar yang cukup menggembirakan kami semua bahwa, sepulang dari keluar (khuruj) kami mendapati dan mengetahui bahwa pihak Darul Musthofa cukup senang dan bersyukur dengan perkembangan Jama’ah Tabligh yang berada di Darul Musthofa. Karena secara tidak langsung sudah membantu proses pembelajaran dan perkembangan Dakwah ala Darul Musthofa itu sendiri.
Para Penanggung Jawab Dakwah Darul Musthofa (bukan Jama’ah Tabligh) sering sekali mudzakarah dengan beberapa ikhwan Jama’ah Tabligh tentang cara dan metode Dakwah yang sudah menjelajah dunia ini. Ini semata-mata sebagai satu bentuk pandangan yang baik dari mereka dalam mengembangkan dakwah itu sendiri. Bahkan, Al Habib Umar sering mengatakan kepada kami, dalam ijtima’-ijtima’ khos Jama’ah Tabligh seperti Bayan Hidayah ketika kami akan keluar. Beliau mengatakan yang kurang lebih maksudnya "bantulah mereka (para penanggung jawab dakwah Darul Musthofa) bagaimana metode dakwah yang baik".
Beberapa minggu lalu, pihak Darul Musthofa mengirimkan 1 Jama’ah yang terdiri dari para Penanggung Jawab dari beberapa Departemen yang ada ke negeri Jepang.
Inipun dikarenakan permintaan dari Prof. DR. Arai dari salah satu Universitas Tokyo, Fakultas Kebudayaan yang hendak mengadakan Seminar Terbuka tentang Islam. Juga bertempat di beberapa Universitas di negara itu. Jama’ah pun menghabiskan waktu 1 bulan dan sempat berkeliling ke berbagai tempat di Jepang.
Jama’ah pun sempat mendatangi tempat-tempat yang diketahui banyak terdapat kaum Muslimin tinggal, bekerja dan belajar.
Satu yang sangat diharapkan oleh Al Habib Umar bin Hafidz adalah, bahwa bila bisa dijumpai Jama’ah Tabligh di negara tersebut, alangkah baiknya bekerjasama dengan mereka. Karena beliau yakin akan keberadaan mereka (Jama’ah Tabligh) di semua negara di dunia. Di samping memenuhi permintaan dari Universitas Tokyo, Al Habib Umar mengharapkan sekali kepergian mereka (Jama’ah Darul Musthofa) menjadi asbab hidayah bagi mereka orang-orang Jepang terutama yang ada kaitannya dengan Seminar ini.
Sang Habib sudah memikirkan akan kelanjutan kerja ini agar tidak tersendat dan terus berlanjut hingga membuahkan hasil yang baik. Sebagaimana yang telah beliau ketahui bahwa, sempat kami para Karkoon dimusyawarahkan oleh Markas setempat untuk keluar ke negara Jepang pada masa liburan tahunan namun tidak sempat terpenuhi. Dan semua kerja kami baik Maqomi maupun Intiqali selalu dilaporkan kepada Habib Umar. Bahkan, beliau bersedia meluangkan waktu khusus untuk kami jika ada program-program yang berhubungan dengan "Karkoon Pelajar" di darul Musthofa seperti, Musyawarah Mungguan, Bulanan hingga Ijtima’ Besar Tahunan untuk seluruh negeri-negeri Arab di Hudaidah-Yaman.
Dari sinilah beliau banyak melihat perkembangan dan Ishlah yang banyak membantu Stabilitas di Darul Musthofa.
Akhirnya, ketika kembali ke Darul Musthofa, Jama’ah ini mendapatkan sedikit penyesalan karena tidak ditemuinya "Karkoon" di Jepang. Hingga merekapun bertanya kepada kami, "apakah kalian mengetahui di Jepang ada Markas Tabligh atau tidak?". Pertanyaan inilah yang terlontar kepada Penanggung Jawab Karkoon Pelajar yang akhirnya sampailah kepada saya (penulis).
Alhamdulillah, beberapa informasi yang saya ketahui dari beberapa ikhwan di Indonesia seperti Pak Eko Purwanto bahwa, ada salah satu "Karkoon Lama" di Jepang yakni, Pak Iqbal Rofik. Dari sinilah berkembang informasi kedua dan ketiga dan semoga seterusnya dapat kami ketahui.
Akhir Kalam, kami mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan kami. Sebagai permohonan, kepada semua pihak yang terkait mohon untuk kerjasama dan Ta’awun dalam usaha agama ini. Bila mengetahui informasi lain tentang Dakwah khususnya di Jepang mohon untuk dikirimkan ke email: iroel_jeje@yahoo.co.id
Semoga kita senantiasa dijaga oleh Allah SWT dalam akhwal dan bi’ah agama yang kuat. Iman dan Amal Agama hingga Hari Kiamat. Amiin.
Wassalam,
0 komentar

Khargozari Eropa

Hidayatullah.com—Suhu politik Inggris tiba-tiba memanas ketika Jamaah Tabligh (JT), organisasi Muslim terbesar di Inggris, melontarkan rencana akan membangun sebuah masjid terbesar di Eropa, tepatnya di London.
Beberapa kalangan, termasuk anggota parlemen Inggris, menentang rencana tersebut. Alasannya, JT memiliki kaitan dengan dua pelaku bom London 2005 silam.
Menurut rencana, masjid tersebut akan dibangun di sebuah lahan bekas pabrik kimia seluas 18 acre (72.83 meter persegi) di kawasan Abbeymills, London Timur. Warga setempat, didukung beberapa anggota parlemen Inggris, menentang rencana tersebut. Untuk menunjukkan aspirasinya, awal tahun ini, sekitar 280 orang menandatangani petisi online di situs yang dikelola kantor PM Inggris Gordon Brown.
"Saya tidak antiMuslim. Bahkan, saya ingin membicarakan masalah ini ketimbang saling teriak menyalahkan," kata Alan Craig, politikus yang menentang rencana tersebut. Craig, yang juga anggota Christian People’s Alliance Party (Partai Aliansi Rakyat Kristen), menekankan bahwa objek keberatannya bukanlah Islam, melainkan JT.
"Warga Muslim berhak punya masjid seperti Kristen berhak punya gereja," katanya. Namun, dia keberatan dengan JT yang berada di balik pembangunan masjid tersebut karena dianggap sebagai salah satu kelompok fundamentalis.
Tahun lalu, Michael Gove, anggota parlemen Inggris, menyebut dua pelaku bom London Juli 2005 memiliki kaitan langsung dengan salah satu masjid yang dikelola JT di Dewsbury, Inggris Utara. Sejak aksi bom bunuh diri di stasiun kereta bawah tanah yang menewaskan 52 orang itu, warga Muslim Inggris sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan.
Tudingan itu langsung dibantah JT. Dalam situsnya, JT mengklaim bahwa mereka tidak terkait dengan aksi terorisme atau teroris itu sendiri. Mereka mendeskripsikan dirinya sebagai penyebar Islam dan gerakan pembaruan. "Kami tidak mengajarkan gerakan ekstremis. Tapi, kami juga tidak bisa menjelaskan dengan detail siapa saja yang datang ke masjid kami," katanya.
Lika-Liku
Perjuangan aktivis JT untuk bisa membangun masjid ini bukan perkara mudah. Selain dituduh terlibat tindakan terror, beberapa media massa yang seharusnya bersikap netral juga ikut memperkeruh suasana.
Salah satu media massa yang melakukan kampanye anti pembangunan masjid itu adalah tabloid Evening Standard. Sementara itu kelompok kiri British National Party dalam menggelar polling lewat internet dan mengatakan bahwa rencana pembangunan masjid itu, sejauh ini merupakan “simbol terbesar kolonisasi Islam di Inggris. “
Penasehat Dewan Kota Newham Allain Craig yang juga anggota parlemen dari Aliansi Masyarakat Kristen, juga menjadi salah seorang politisi di Inggris yang menentang pembangunan masjid agung di Newham.
Warga Muslim mengecam sikap Craig. “Craig adalah seorang pengecut dan rasis, ” kata Faisal Hammad.
Warga Newham lainnya, Graham Hyde, melontarkan kecaman yang sama. “Para politisi seperti Craig bisa tega menjual ibu-ibu mereka demi beberapa baris berita di media massa, ” tukas Hyde.
“Saya malu dengan cara orang ini menimbulkan perpecahan. Dia harus di pecat dari kantornya, ” sambungnya, seraya menyatakan bahwa keluarganya yang non-Muslim tidak keberatan dengan rencana pembangunan masjid tersebut.
Namun Walikota Inggris, Ken Livingstone mengecam kampanye yang menentang pembangunan masjid itu. Ia menyatakan, kampanye itu adalah upaya untuk menimbulkan kebencian antara warga Muslim dan Non Muslim. Menurutnya, rencana pembangunan masjid di Newham merupakan tanda harmonisnya hubungan antara masyarakat beragama di Inggris.
Dalam cetak biru rencana pembangunan, masjid yang akan dibangun di atas tanah seluas 18 hektar ini, akan dilengkapi dengan fasilitas sekolah, arena bermain dan taman. Masjid agung ini diperkirakan mampu menampung 12 ribu jamaah.
Sebagaimana diketahui, Jamaah Tabligh lahir sekitar tahun 1920-an di India dan kemudian berkembang ke berbagai penjuru dunia.
Profesor Yoginder Sikand, mengaku tahu seluk-beluk JT. Dosen Jamia Millia Islamia, sebuah universitas di New Delhi, itu menegaskan, struktur organisasi tersebut jauh dari gambaran sebuah kelompok teroris. Selama ini JT dikenal berdakwah dengan cara memakmurkan masjid-masjid .
Menurut Sikand, pembangunan masjid itu memiliki arti lain. "Selain tempat ibadah, masjid tersebut menjadi simbol identitas warga Muslim yang merasa terancam," katanya. Ketakukan pemerintahan Inggris menunjukkan ketidaksiapan mereka menerima perbedan, khususnya terhadap Islam. [cha, berbagai sumber/www.hidayatullah.com]
0 komentar

Mudzakarah usaha masturoh

Alhamdulillah, ini kutipan dari muzkarah masturah dari jama’ah Pakistan tadi malam.
mudah-mudahna Allah azza wa jallamemudahkan kita untuk buat usaha da’wah dengan dukungan dari istri-istri kita. aamiin…
Allah azza wa jalla menjadikan kita umat Rasulullah saw
Ada orang yang beriman dari kalangan laki-laki dana ada yang beriman dari kalangan wanita
Dari saat pertama Rasulullah saw diberikan tanggung jawab da’wah, maka pada saat itu jugalah seorang wanita mengikuti da’wah beliau
Yang paling pertama bersyahadat adalah istrinya Nabi Muhammad saw, Khadijah Al kubra r.ha.
Yang paling pertama bekorban harta untuk agama adalah kalangan wanita yaitu Khadijah Al Kubra r.ha
Yang pertama kali syahid untuk agama adalah dari kalangan wanita yaitu Sumayah r.ha
Yang paling pertama memberikan kabar gembira tentang diterimanya da’wah Nabi Muhammad saw dan mendukung pengorbanan Rasulullah saw yaitu Khadijah Al Kubra r.ha
Ketika detik pertama DA’wah dimulai, maka yang pertama bekorban adalah keluarga Rasulullah saw. Ketika Rasulullah saw berda’wah hingga di lempari tanah dan ludah, maka yang membersihkan wajahnya adalah putrinya, Zainab r.ha.
Ketika Rasulullah saw shalat dan dilempari dengan kotoran unta, maka yang membersihkannya adalah putrinya. Ketika da’wah dimulai, maka Ruqayyah dan Ummu Kultsum r.ha dihadapan Rasulullah saw telah diceraikan oleh para suaminya yang masih kafir.
Ketika seorang Nabi diutus untuk berda’wah dan da’wah mereka dibantu oleh istrinya, maka da’wah berkembang sangat cepat. Tetapi jika mereka berda’wah sedangkan istrinya tidak mengikuti da’wah mereka, maka da’wah akan berkembang sangat lambat bahkan dari keluarga mereka akan ada penentang dari pada da’wah agama.
Nabi Nuh a.s ketika buat usaha da’wah tidak dibantu oleh istrinya, maka da’wah beliau sangat lama waktunya bahkan anaknya sendiri tidak mau menyertai beliau.
Nabi Luth a.s ketika buat da’wah sedangkan istrinya tidak mendukungnya maka istri beliau menjadi seorang penentang da’wah Nabi Luth a.s dan tidak beriman kepada Allah azza wa jalla.
Sebaliknya, Nabi Ibrahim a.s ketika buat da’wah dan didukung oleh istrinya, dimana istrinya buat da’wah seperti juga yang dibuat oleh Nabi Ibrahim a.s maka Allah azza wa jalla telah lahirkan Nabi Ismail a.s yang punya kedudukan tinggi. Bahkan karena istri nabi Ibrahim a.s buat da’wah, maka istrinya sendirilah yang mentarbiyah Nabi Ismail a.s dalam hal agama. Bahkan Allah azza wa jalla telah membanggakannya di dalam Alqur’an dan ajaran Nabi Ibrahim a.s telah diperintahkan untuk kita ikuti hingga sekarang yaitu millah-nya Ibrahim a.s. Ini adalah dikarenakan da’wah Nabi Ibrahim a.s diikuti oleh istrinya sehingga lahir nabi Ismail a.s dan dari keturunan-keturunan beliau lahirlah Nabi Muhammad saw.
Apabila kaum lelaki buat da’wah, sedangkan istrinya tidak dilibatkan, maka ketika suami keluar di jalan Allah azza wa jalla maka sang istri akan mengeluh kepada orang lain bahwa suaminya tidak bertanggung jawab dan sebagainya.
Sebaliknya apabila istri dilibatkan dalam da’wah, ketika sang suami sedang lemah dalam berda’wah, maka sang istri akan menjadi penyemangat bagi suaminya dan akan selalu mendukungnya dalam keadaan susah maupun senang.
4 komentar

MUTIAH : WANITA PERTAMA PENGHUNI SURGA

Suatu hari putri Nabi SAW. Fatimah Az Zahra ra bertanya kepada Rasulullah SAW. Siapakah wanita pertama yang memasuki syurga setelah para " ummahatul mukminin " setelah para istri - istri Nabi SAW.... Rasulullah bersabda : Dialah MUTIAH....

Berhari - hari Fatimah Az Zahra berkeliling kota Madinah untuk mencari tahu keberadaan siapa Mutiah itu dan dimana wanita yang dikatakan oleh Nabi SAW itu tinggal, Alhamdulillah dari informasi yang didapatkannya Fatimah mengetahui keberadaan tempat tinggal Mutiah di pinggiran kota Madinah.

Atas ijin suaminya Ali bin Abi Thalib maka Fatimah Az Zahra dengan mengajak Hasan putranya untuk bersilaturahmi ke rumah Mutiah pada pagi hari.... Sesampainya di rumah Mutiah maka Fatimah yang sudah tidak sabar segera mengetuk pintu rumah Mutiah.... dengan mengucapkan salam...

Assalaamu'alaikum ya ahlil bait.....
Dari dalam rumah terdengar jawaban seorang wanita.... Wa 'alaikassalaam War. Wab..... Man anti .... Siapakah diluar ?... lanjutnya bertanya..
Fatimah menjawab... Saya Fatimah putri Muhammad SAW.....
Alhamdulillah.... hari ini rumahku dikunjungi putri Nabi junjungan alam semesta...

Segera Mutiah membuka sedikit pintu rumahnya..... dan ketika Mutiah melihat Fatimah membawa putra laki - lakinya yang masih kecil ( dalam riwayat masih berumur 5 tahun )... maka Mutiah kembali menutup pintu rumahnya kembali.... maka terkagetlah Fatimah dan bertanyalah putri Nabi SAW kepada Mutiah dari balik pintu....

Ada apa gerangan wahai Mutiah....kenapa engkau menutup kembali pintu rumahmu.... apakah engkau tidak mengijinkan aku untuk mengunjungi dan bersilaturahmi kepadamu ?.......
Mutiah dari balik pintu dalam rumahnya menjawab..... Wahai putri Nabi... bukannya aku tidak mau menerimamu di rumahku.... akan tetapi keberadaanmu bersama dengan anak laki - lakimu Hasan yang menurut ajaran Rasulullah tidak membolehkan seorang istri untuk memasukkan lak - laki kerumahnya ketika suaminya tidak ada dirumah dan tanpa ijin suaminya..
Walaupun Hasan anakmu masih kecil tetapi aku belum meminta ijin kepada suamiku dan suamiku saat ini tidak berada dirumah.... kembalilah besok biar aku nanti meminta ijin terlebih dahulu kepada suamiku....

Tersentaklah Fatimah Az Zahra mendengarkan kata - kata wanita mulia ini bahwa argumentasi Mutiah memang benar seperti yang diajarkan ayahnya Rasulullah SAW....akhirnya Fatimah pulang dengan hati yang bergejolak...dan merencanakan akan kembali besok hari....

Pada hari berikutnya ketika Fatimah akan berangkat ke rumah Mutiah Husein adik Hasan rewel tidak mau ditinggal dan merengek minta ikut ibunya...yang akhirnya Fatimah mengajak kedua putranya Hasan dan Husein... dengan berpikir bahwa Mutiah sudah meminta ijin kepada suaminya atas keberadaannya dengan membawa Hasan sehingga kalau dia membawa Husein sekaligus maka hal itu sudah termasuk ijin yang diberikan kepada Hasan karena Hesein berusia lebih kecil dan adik dari Hasan....

Namun ketika berada didepan rumah Mutiah maka kejadian pada hari pertama terulang kembali.... Mutiah mengatakan bahwa ijin yang diberikan oleh suaminya hanya untuk Hasan akan tetapi untuk Husein Mutiah belum meminta ijin suaminya.....

Semakin galau hati Fatimah memikirkan begitu mulianya wanita ini menjunjung tinggi ajaran Rasulullah dan begitu tunduk dan tawaddu' kepada suaminya...

Pada hari yang ketiga kembali Fatimah bersama kedua anaknya datang kerumah Mutiah pada sore hari... namun kembali Fatimah mendapati kejadian yang mencengangakan dia karena kagum.... Mutiah didapati sedang berdandan sangat rapi dan menggunakan pakaian terbaik tang dipunyai dengan bau yang harum sehingga Mutiah terlihat sangat mempesona....
Dalam kondisi seperti itu Mutiah mengatakan kepada Fatimah bahwa suaminya sebentar lagi akan pulang kerja dan dia sedang bersiap - siap menyambutnya.... Subhanallah... kita merindukan istri yang demikian yaitu ketika suami pulang kerja dia berusaha menyambutnya dengan kondisi sudah mandi... sudah berdandan...sudah memakai pakaian yang bagus.... dan siap menyambut kedatangan suami di halaman rumah dengan senyuman terindah penuh kasih dan sayang..... Ya Allah... jadikanlah istri - istri kami seperti Mutiah....

Akhirnya Fatimah pulang kembali dengan kekaguman yang tak terperi kepada Mutiah.... dan pada hari yang ke empat.... Fatimah Az Zahra datang kembali kerumah Mutiah lebih sore dan berharap bahwa suaminya sudah berada dirumah atau sudah pulang dari kerja....dan Alhamdulillah memang pada saat Fatimah datang suami Mutiah baru saja sampai dirumah pulang dari kerja...

Fatimah dan kedua anaknya Hasan dan Husein dipersilahkan masuk oleh Mutiah dan suaminya kerumahnya..... Fatimah melihat sebuah pemandangan yang jauh lebih mengesankan dibandingan dengan yang didapinya sejak hari pertama..... Mutiah sudah menyiapkan baju ganti yang bersih untuk suaminya.... sambil menuntun suaminya ke kamar mandi.... Mutiah terlihat mulai melepaskan baju suaminya dan mereka berdua hilang masuk ke bilik kamar mandi dan yang dilakukan oleh Mutiah adalah memandikan suaminya.... Subhanallah....stumma Subhanallah.....

Selesai memandikan saminya.... Fatimah menyaksikan Mutiah menuntun suaminya menuju ke tempat makan..... dan suaminya sudah disiapkan makanan dan minuman yang dimasaknya seharian.... Sebelum memakan makanan yang sudah disiapkan Mutiah masuk kedalam rumah dan keluar dengan membawa cambuk sepanjang 2 meter dan diberikan kepada suaminya dengan mengatakan....

Wahai suamiku.... seharian aku telah membuat makanan dan minuman yang ada didepanmu.... sekiranya engkau tidak menyukai... dan tidak berkenan atas masakan yang aku buat.... maka cambuklah diriku..... MasyaAllah...

Tanpa bertanya apa - apa Fatimah sudah memahami apa yang dikatakan oleh ayahnya Rasulullah SAW ketika bertanya siapa wanita yang pertama masuk syurga setalah para istri Nabi.... Mutiah....

Fatimah pulang menangis haru dan bahagia karena sudah mendapatkan jawaban bagaimana istri yang SHOLIHAH.... seperti yang ada pada diri MUTIAH..... yang mendapatkan kehormatan sebagai wanita yang paling dahulu memasuki syurga Allah SWT.

Mudah - mudahan Allah menganugrahkan kepada para suami istri - istri yang senantiasa menyenangkan hati suaminya..... dan semoga para istri diberikan oleh Allah kemudahan untuk mencontoh perilaku MUTIAH..... Amiin.

Wallahua'alam
0 komentar

Alloh SWT menyembunyikan 6 perkara didalam 6 perkara/keadaan

Dari umar rhu, Sesungguhnya Alloh Ta’ala menyembunyikan 6 perkara di dalam 6 perkara/keadaan:

1. Alloh menyembunyikan ridhoNya didalam suatu ketaatan, diantara berbagai ketaatan, agar manusia bersungguh-sungguh di seluruh perbuatan ketaatan, dengan harapan bertemu dengan keridhoaan Alloh Ta’ala

Maka tidak diperbolehkan bagi kita meremehkan suatu perbuatan taat, walaupun sangat kecil, karena sesungguhnya bisa jadi keridhoaan Alloh Ta’ala ada pada ketaatan kecil itu.

2. Alloh menyembunyikan marah-Nya didalam suatu maksiat, diantara berbagai perbuatan maksiat, agar manusia menjauihinya, karena khawatir terjerumus didalamnya.

Maka seseorang tidak diperbolehkan meremehkan maksiat, meskipun sangat halus, karena sesungguhnya ia tidak tahu bahwasanya kadangkala didalam perbuatan itu terdapat kemarahan Alloh Ta’ala.

3. Alloh menyembunyikan lailatul qodar didalam bulan romadhon, agar manusia bersungguh-sungguh dalam menghidupkan seluruh bulan romadhon dengan beribadah. Karena sesungguhnya ganjaran ibadah sunnah sama seperti ganjaran ibadah fardhu di bulan lain, sebagaimana sisebutkan dalam hadits.

Bahkan Syeikh An Nakho’i berpendapat: ” satu rokaat di bulan romadhon itu lebih utama dibandingkan seribu rokaat di bulan lainnya, dan satu ucapan tasbih di bulan romadhon itu lebih utama dibandingkan seribu tasbih di bulan lain”

Dan agar mereka bersungguh-sungguh menghidupkan malam-malam bulan romadhon dengan harapan mereka akan berjumpa lailatul qodar. Karena malam itu lebih baik dari seribu bulan, yaitu 83 tahun 4 bulan.

Di dalam hadits Imam thobroni, secara marfu’ sampai kepada rasulullah saw, disebutkan: ” Sesungguhnya orang yang berzina di bulan romadhon atau meminum minuman keras, maka akan dilaknat oleh Alloh dan makhluk yang ada dilangit sampai datang bulan romadhon yang sama dari putaran tahun kedua”.

Karena sesungguhnya orang yang mati sebelum ia menemui bulan romadhon, maka ia tidak mempunyai kebaikan disisi Alloh, yang dapat membuatnya takut neraka. Karena itu bertakwalah kepada Alloh di bulan romadhon, karena sesungguhnya segala kebaikan dilipat gandakan di bulan itu, sesuatu yang tidak dapat dilipat gandakan di bulan lainnya, dan begitu pula berbagai kejelekan.

4. Alloh menyembunyikan para wali-Nya di tengah-tengah manusia

Supaya mereka tidak meremehkan seorangpun diantara mereka, dan supaya mereka mencari doa dari sebagian mereka dengan harapan akan berjumpa dengan seorang wali. Maka tidak boleh seseorang meremehkan seorang manusia, karena sesungguhnya ia tidak tahu, bisa jadi orang itu termasuk wali-wali Alloh Ta’ala.

5. Alloh menyembunyikan kematian di dalam umur, maka selayaknya saat seperti ini bagi setiap orang hendaknya mempersiapkan kematian di setiap waktu dengan berbagai ibadah, karena terkadang kematian datang dengan tiba-tiba

6. Alloh menyembunyikan sholat wushto, yakni yang paling utama di dalam seluruh sholat, yakni sholat 5 waktu, agar manusia sungguh-sungguh memperhatikannya di seluruh sholat

Dan Alloh menyembunyikan namaNya yang agung didalam semua nama-Nya, agar manusia bersungguh-sungguh di dalam berdoa dengan semua namaNya, dengan harapan mereka bisa menjumpaiNya

Dan Alloh menyembunyikan saat terkabulnya doa di hari jumat, agar manusia bersungguh-sungguh berdoa di hari itu.

Dan Alloh menyembunyikan As Sab’ul Matsani (Tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang) di dalam sejumlah surat Alquran, agar manusia bersungguh-sungguh di dalam membaca seluruh surat al quran.

(Diambil dari kitab Nashoihul Ibad, Syaikh Nawawi Albantani)
0 komentar

Beda Keinginan & Kebutuhan

(Cerita Abu Khubaisy kepada para muridnya )

Abdullah bin Umar, khalifah yang terkenal sebagai pembangun Bait al Maqdis, suatu hari terserang oleh suatu penyakit. Para asistennya, sangat mengkhawatirkan umur khalifah karena penyakitnya itu.

Ternyata Allah SWT belum berkenan memanggil Abdullah keharibaanNya. Khalifah berangsur-angsur pulih. Setelah agak mendingan keadaannya, Abdullah berniat hendak menyantap ikan panggang. Khalifah kemudian mengutarakan keinginannya itu kepada salah seorang asistennya.

Asisten yang setia itu, segera berusaha untuk memenuhi selera junjungannya. Ia pergi mencari ikan dan setelah mendapatkannya segera dipanggangnyalah ikan tersebut.

Abdullah bin Umar menghadapi ikan panggang yang baru saja diturunkan dari panggangannya. Aromanya begitu memikat, sehingga bertambah seleranya dan ingin segera menyantapnya.

Dalam keadaan yang siap santap itu, tiba-tiba muncul seorang musafir yang tampak sangat kelaparan. Serta merta Abdullah menyuruh pembantunya untuk segera mengangkat hidangan yang ada di hadapannya itu kepada sang musafir. Merasa jerih payahnya tidak dinikmati oleh Abdullah, asisten itu protes. Ia keberatan kalau makanan tersebut diberikan kepada musafir tadi. " Tapi ini makanan yang dengan sengaja saya buatkan untuk tuan dan sesuai dengan pesanan tuan." " Wahai, pembantuku ! Tahukah kamu bila aku memakan makanan ini, maka sebetulnya itu aku lakukan karena aku suka. Karena aku menyenanginya. Tetapi, bila musafir itu memakannya, maka itu ia lakukan karena memang ia butuh. Jadi makanan itu lebih berharga bagi dia daripada untukku. Jangan lupa, Allah SWT berfirman : " Kalian sekali - kali tidaklah memperoleh kebajikan sehingga kalian menyedekahkan apa - apa yang kalian senangi ".

(Dikutip dari Mutiara hikmah dalam 1001 kisah: 2)
0 komentar

Nabi Sulaiman AS dan Seekor Semut 2

Suatu hari Baginda Sulaiman AS sedang berjalan-jalan. Ia melihat seekor semut sedang berjalan sambil mengangkat sebutir buah kurma.

Baginda Sulaiman AS terus mengamatinya, kemudian beliau memanggil si semut dan menanyainya, “Hai semut kecil untuk apa kurma yang kau bawa itu?”.

Si semut menjawab, “Ini adalah kurma yang Allah SWT berikan kepada ku sebagai makananku selama satu tahun”.

Baginda Sulaiman AS kemudian mengambil sebuah botol lalu ia berkata kepada si semut, “Wahai semut kemarilah engkau, masuklah ke dalam botol ini aku telah membagi dua kurma ini dan akan aku berikan separuhnya padamu sebagai makananmu selama satu tahun. Tahun depan aku akan datang lagi untuk melihat keadaanmu”. Si semut taat pada perintah Nabi Sulaiman AS.

Setahun telah berlalu. Baginda Sulaiman AS datang melihat keadaan si semut. Ia melihat kurma yang diberikan kepada si semut itu tidak banyak berkurang. Baginda Sulaiman AS bertanya kepada si semut, “Hai semut mengapa engkau tidak menghabiskan kurmamu/”
“Wahai Nabiullah, aku selama ini hanya menghisap airnya dan aku banyak berpuasa. Selama ini Allah SWT yang memberikan kepadaku sebutir kurma setiap tahunnya, akan tetapi kali ini engkau memberiku separuh buah kurma. Aku takut tahun depan engkau tidak memberiku kurma lagi karena engkau bukan Allah Pemberi Rizki (Ar-Rozak), jawab si semut
0 komentar

Nabi Sulaiman AS dan Seekor Semut 1

Kerajaan Nabi Sulaiman AS dikala itu sedang mengalami musim kering yang begitu panjang. Lama sudah hujan tidak turun membasahi bumi. Kekeringan melanda di mana-mana. Baginda Sulaiman AS mulai didatangi oleh ummatnya untuk dimintai pertolongan dan memintanya memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan untuk membasahi kebun-kebun dan sungai-sungai mereka.

Baginda Sulaiman AS kemudian memerintahkan satu rombongan besar pengikutnya yang terdiri dari bangsa jin dan manusia berkumpul di lapangan untuk berdo'a memohon kepada Allah SWT agar musim kering segera berakhir dan hujan segera turun.

Sesampainya mereka di lapangan Baginda Sulaiman AS melihat seekor semut kecil berada di atas sebuah batu. Semut itu berbaring kepanasan dan kehausan. Baginda Sulaiman AS kemudian mendengar sang semut mulai berdo'a memohon kepada Allah SWT penunai segala hajat seluruh makhluk-Nya. "Ya Allah pemilik segala khazanah, aku berhajat sepenuhnya kepada-Mu, Aku berhajat akan air-Mu, tanpa air-Mu ya Allah aku akan kehausan dan kami semua kekeringan. Ya Allah aku berhajat sepenuhnya pada-Mu akan air-Mu, kabulkanlah permohonanku", do'a sang semut kepada Allah SWT.

Mendengar do'a si semut maka Baginda Sulaiman AS kemudian segera memerintahkan rombongannya untuk kembali pulang ke kerajaan sambil berkata pada mereka, "Kita segera pulang, sebentar lagi Allah SWT akan menurunkan hujan-Nya kepada kalian. Allah SWT telah mengabulkan permohonan seekor semut". Kemudian Baginda Sulaiman dan rombongannya pulang kembali ke kerajaan.
0 komentar

USTADZ “SAKTIO ARIO SENO”

USTADZ “SAKTIO ARIO SENO” MENGISI CERAMAH DI MASJID AGUNG SEMARANG….
“Ketika aku lihat cahaya terang, aku dapat merasakan kemana kan’ pergi, hilanglah sudah semua masa laluku. Akan ku lewati semua dengan hal yang baru…” Mungkin itulah lirik sepenggal lagu ciptaan mantan gitaris Sheila On 7 yaitu “Saktio Ario Seno”. Lagu yang judulnya “Cahaya Terang” yang berada di dalam albums “507” miliknya dari Sheila On 7 ini adalah lagu yang terakhir juga yang dipersembahkan Ustadz Sakti kepada band nya yaitu “Sheila On 7”. Sakti yang meninggalkan Sheila On 7 karena ingin memperdalam ilmu agama di pakistan ini mulai aktif dalam kegiatan – kegiatan agama islam teruatama banyak mengisi ceramah-ceramah serta banyak melakukan jaullah fisabilillah. Setelah sepulang memperdalam ilmu agama di pakistan ini, Ustadz Sakti berubah penampilan dari yang semula tidak mempunyai jenggot yang kumis yang panjang dan lebat menjadi mempunyai kumis dan jenggot yang lebat serta super exstra dan exstra serta panjang dan sampai-sampai putra kedua “Duta” yaitu “Bima Al Ayman Modjo” sampai ketakutan kalau melihat jenggot panjang Ustadz sakti ini. Setelah sepulang dari menunaikan ibadah haji, Ustadz sakti juga banyak melakukan instropspeksi diri dengan banyak melakukan kegiatan keagamaan daripada mengisi konser music.
Terakhir kabar terbaru yang diperoleh dari Semarang pada minggu ke dua pada bulan September 2008 ini, dikabarkan bahwa selama dua hari berturut-turut Ustadz Sakti ini mengisi ceramah di Masjid Agung Semarang. Meski telah meninggalkan Sheila On 7 untuk menjadi “Pak Haji” tapi masih banyak banget fans Ustadz sakti yang datang dan dengan khusuk mendengarkan isi ceramah dari Ustadz Sakti ini. Ada kabar terbaru yang mengatakan meski telah keluar dari band Sheila On 7 tapi ustadz Sakti ini masih kangen dan rindu juga berkumpul dengan teman-temannya di band Sheila On 7 yaitu : Duta, Adam, Brian dan Anton buat main band bareng-bareng seperti dulu lagi. Semoga meski telah keluar dari Sheila On 7, semoga saja ustadz Saktio Ari Seno ini terus tetep berkarya menciptakan lagu religi buat semua umatnya… ALLAH AKBAR… amiin.
0 komentar

Sakti “Sheila on 7” Dari Chord Gitar ke Chord Allah

Tak terpikir sebelumnya oleh para penggemarkan bahwa Sakti Sheila On 7 akan sedemikian cepat berubah. Jalan hidupnya seperti berputar 180 derajat. Sebuah perputaran hidup yang mengagetkan bagi banyak orang tapi tidak bagi Sakti. Dengan petikan gitarnya, Sakti turut membawa Sheila on 7 menjadi salah satu grup band besar di tanah air. Kini jari-jarinya tak lagi memetik chord lagu-lagu Sheila, tapi ‘chord’ ayat-ayat Allah SWT dan sunah Rasul-Nya demi masuk ke agama tauhid ini dengan utuh.
Hati Hidayah sungguh sumringah saat di layar telepon selular muncul nama Sakti. Sedari siang Hidayah yang mencari Sakti di kota Bandung agak panik, karena telepon selular mantan pemetik gitar Sheila on 7 itu tak bisa dihubungi. Sehari sebelumnya ia bilang bahwa tengah berada di daerah Ujung Berung Bandung, tapi setelah didatangi ternyata dia sudah tidak ada.
“Assalamu’alaikum…maaf Mas, sekarang saya udah pindah. Ada di masjid Jami Al-Ukhuwwah kompleks Bumi Panyileukan…,” begitu bunyi sms-nya.
Sakti ternyata tengah mengikuti satu kegiatan dakwah dan tarbiyah sebuah organisasi Islam bernama Jamaah Tabligh selama 40 hari. Kegiatanyang dinamai khuruj itu mengharuskan pesertanya berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain, dari satu masjid ke masjid lain, guna berdakwah dan melatih diri dalam beribadah secara ihklas kepada Allah SWT. Sehari sebelumnya Sakti memang berada di Ujung Berung namun pada hari itu ia sudah berpindah ke Panyileukan yang jaraknya tidak terlalu jauh.
Mengenakan gamis putih bergaris-garis, berkopiah dan bercelana hitam, ia tampak tengah berwudhu bersama para jamaah yang lain. Dari kejauhan, Sakti terlihat lebih kurus, namun wajahnya tampak bersih. Jenggot hitam lebat yang memenuhi dagu dan sebagian pipinya tak mampu menyembunyikan wajah mudanya yang tampan.
Selepas sholat Ashar , Sakti tampak bersalaman dengan imam sholat, ia lalu beranjak ke pojok masjid mengambil buku Fadhilah Amal. Sesaat kemudian, pria bernama lengkap Sakti Ari Seno itu duduk menghadap jamaah dan mulai membacakan beberapa hadist dari buku itu. Jamaah lain mendengarkan dengan seksama. Suara Sakti terdengar lancar sekalipun volumenya terdengar perlahan.
Bila mengingat Sakti pernah merajai panggung musik tanah air bersama Sheila on 7, pemandangan itu menghadirkan perasaan yang lain. Mengawali karier musik lewat album Sheila on 7 ( 1999 ), yang dilanjutkan dua album lainnya yang meledak di pasaran, Kisah Klasik Untuk Masa Depan ( 2000 ) dan Anugerah Terindah yang pernah Kumiliki ( 2000 ), Sakti bersama empat orang karibnya, Erros, Duta, Adam dan anton, adalah ikon penting musik tanah air waktu itu.
Di setiap sudut negeri, lagiu-lagu Sheila seperti Sephia, Jadikanlah Aku Pacarmu, Dan, Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki, dan masih banyak yang lainnya diperdengarkan dan dinyanyikan siapa saja. Kini pemandangan Sakti yang seperti itu tentulah menghadirkan sebuah kontras karena orang tahunya ia adalah pemetik gitar kalem. perannya menjadi warna sendiri di panggung mendampingi permainan gitar Erros yang atraktif di setiap show Sheila.
“Saat ini saya tetaplah seniman, dan sesekali masih memegang gitar,” ujar Sakti yang jari-jarinya refleks memperagakan chord-chord gitar di dekat perut seperti memainkan gitar betulan. namun Sakti mengaku memang mengurangi kegiatan-kegiatan bermusik dan memperbanyak kegiatan agama karena ia merasa harus lebih banyak belajar.
Menurut Sakti, setiap profesi adalah sah saja hukumnya asal setiap orang mengetahui apa kebutuhan Allah baginya. ” Artinya berprofesi sebagai seniman, dosen, dokter atau apa saja, selama kita mengetahui apa kebutuhan Allah bagi kita, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia di dunia dan akherat. Seperti almarhum Gito Rollies , beliau seniman tapi juga berusaha mengerti apa kebutuhan Allah abeg dirinya, ” ujar Sakti lagi.


Maut dan Pakistan
Sakti memetik cahaya hidayah di kotaa Adisucipto, Yogyakarta, lima tahun lalu. Saat itu ia bersama Erros akan terbang ke Malaysia untuk menerima penghargaan musik di negeri jiran itu. Saat menunggu pesawat, ia masuk ke sebuah toko buku. Matanya tertumbuk pada sebuah buku berjudul “Menjemput Sakaratul Maut Bersama Rasulullah”.
“Saat itu sedang musim kecelakaan pesawat. Hati jadi tidak menentu, kepikiran bagaimana kalau pesawat yang saya tumpangi jatuh dan saya mati, bagaimana nanti jadinya,” ujarnya mengenang.
Buku itu lalu ia beli dan ia bawa kembali saat pulang. Di rumah, perasaannya semakin trenyuh karena mendapati ibunya sedang sakit lantaran sebelah paru-parunya mengecil. Pikirannya makin lekat pada kematian setelah seorang bibinya yang datang menjenguk membawakan sebuah majalah keagamaan yang juga bicara kematian.
Rentetan peristiwa itu memmembuat Sakti merasa diingatkan Allah tentang kematian, hal yang dulu sama sekali tak pernah ia pikirkan.
“Kita semua akan mati. Masalah waktunya, kita tak pernah tahu,” ujarnya pelan.
Ia seperti tersadar bahwa amal di dunia sangat menentukan kebahagiaan di akherat. Pikirannya semakin fokus pada kematian setelah dalam pengajian-pengajian yang ia ikuti ia memperoleh penngetahuan betapa dahsyatnya kepedihan akherat, dan sebaliknya betapa indahnya kebahagiaan disana.
“ Bila semua kesengsaraan di dunia ini dikumpulkan apa itu sakit parah, kecelakaan, tangan putus, tsunami dan sebagainya tidak ada artinya jika dibandingkan kesengsaraan di akherat yang paling ringan sekalipun, bagai setitik air di lautan. begitupun sebaliknya, jika semua kebahagiaan di dunia di kumpulkan tak ada artinya jika dibandingkan dengan kebahagiaan yang ada di surga Allah,” ujarnya serius.
Hal itu menjadi motor dalam dirinya untuk terus belajar agama. Ia juga mulai tahu bahwa amal itu tak hanya untuk diri, tapi juga untuk orang lain. Karenanya, ia ingin seutuh mungkin masuk ke dalam agama Allah yang rahmat ini, hingga seluruh bagian dirinya termasuk di dalamnya. Sakti mengibaratkan itu seperti masuk kedalam mobil.
“Kan tidak mungkin tubuh kita sudah masuk mobil tapi kaki kita tertinggal.” ujar ayah Asyiah Az-Zahra ( 1 tahun ) dan suami Miftahul Jannah ( 23 tahun ) ini menegaskan.
Dengan segala kekuatan hati itu, bisa dimengerti mengapa Sakti sampai mau melepaskan posisinya sebagai anggota Sheila on 7, posisi yang diimpikan jutaan anak muda di Indonesia. Menjadi bisa dimengerti pula mengapa Sakti sampai mau berkeliling dari masjid ke masjid untuk berdakwah.
Keutuhan Islam itu yang kini ia kejar dengan segiat mungkin belajar dan beribadah. Ia sempat belajar di beberapa pengajian dari berbagai aliran Islam yang ada. Tapi hatinya kemudian merasa cocok dengan Jamaah Tabligh/ kepergiannya ke Pakistan tahun 2006 lalu untuk belajar yang banyak diberitakan media sebagai alasan ia keluar dari Sheila, ternyata tak lain untuk mengejar keutuhan itu.
“Saya ke India, Pakistan dan Baghdad, disana saya melihat bagaimana agama dijalankan dengan sebenar-benarnya. Dari situ saya tahu ada hak tetangga dalam diri kita, ada ajaran kasih sayang pada sesama.” ujarnya sambil menceritakan bagaimana ia bertemu dengan muslim dari segala bangsa disana.
Sakti sempat ditanya seorang ustadz saat di Pakistan. bagaimana perasaannya jika melihat orang dekat,keluarga, dan lain sebagainya jauh dari agama Allah? bagimana rasa kasih sayang itu harus diwujudkan dalam konteks ini? bagimana rahmat bagi seluruh alam yang menjadi merk agama ini dapat kamu perankan. Bagaimana perasaan cinta Nabi kepada Allah yang ditransfer kepada umatnya dapat pula ditransfer kepada orang di sekeliling kita? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi kesan tersendiri di hatinya untuk semakin kukuh di jalan ibadah dan dakwah.
Jalan Menuju Kekasih Allah
Hubungan karib dengan teman dan para penggemar memmembuat dua pihak inilah yang paling dulu mengerti dengan jalan hidup yang ditempuh Sakti sekarang. Sementara pihak keluarga sebelumnya agak sulit mengerti, tapi kemudian bisa memaklumi. Dari penggemarnya, Sakti bahkan menerima buku-buku agama yang dikirim khusus untuknya.
Sampai saat ini, Sakti mengaku masih sering bersilaturahmi dengan teman-temannya di Sheila. Di milis Sheila gank milik para penggemar Sheila, nama Sakti juga masih sering disebut. Sekalipun frekuensi pertemuan sudah mulai berkurang, Sakti mengaku masih saling berpaut hati dengan teman-temannya yang

sama sama merintis karier dari Yogyakarta itu.
“Dalam doa, saya selalu menyebut teman-teman agar mereka bisa di dekatkan dengan Allah,” ujarnya.
beberapa kali Sakti tercatat menjadi bintang tamu konser Sheila. Dua diantaranya saat konser di sebuah sbegiun swasta dan konser 1000 Gitar yang diadakan di Yogyakarta tahun lalu. Acara yang melibatkan beberapa gitaris ternama tanah air itu antara lain Ian Antono ( God Bless ) , Eet Sjahranie ( Edane ) dan Teguh ( Coconut Treez ) itu, turut dimeriahkan Sakti yang menjadi tamu misterius berduet dengan Erros membawakan lagu Little Wings milik Jimi Hendrix. Sakti tampil dengan menggunakan baju muslim yang sudah jadi pakaiannya sehari-hari.
Dengan seorang temannya, Sakti kini tengah menggarap sebuah album religi yang ia harapkan dapat dirilis Ramadhan tahun ini. Misinya mengeluarkan album kali ini dengan mantap, ia sebut sebagai wujud ibadahnya kepada Sang Rabb.
“Materi sedang disiapkan yang isinya tentang pengalaman dan penyampaian saya tentang keberislaman,” ujarnya seraya berharap album itu bisa jadi asbab hidayah bagi yang mendengarkan.
Lalu seberapa bahagia Sakti sekarang ? Ia hanya tersenyum seraya mengucap tahmid. Menurutnya, mengutip perkataan seorang ulama yang pernah didengarnya, semakin kita mengenal makhluk semakin kita mengenal allah semakin kita tahu kesempurnaan-Nya dan siapa saja yang semakin tahu kesempurnaan Allah ia akan tenang dan bahagia.
“Dulu saya tak tahu dimana harus bersandar bila ada masalah, saya juga tak tahu apa sebenarnya tujuan hidup ini. Tapi setelah diberi kesempatan semakin mengenal Allah, kita sadar bahwa Dia Maha pengasih, Maha Penyayang semua makhluk, Maha penjawab setiap doa, kita jadi tahu bahwa Dialah tempat bersandar yang paling tepat”, ujarnya pasti.
Dalam hidup, menurutnya manusia mengejar rasa. Ketika seseorang ingin punya mobil, kemudian mendapatkannya, ia pun ingin merasakan merk mobil yang lain. Begitu pula dalam hal-hal lain. Tapi jika rasa itu diarahkan sepenuhnya kepada Allah SWT, maka ketenangan dan kejernihanlah yang diraihnya.
“Itu kata teman saya, ibarat antena bagi televisi. Bila kita benar mengarahkan antena ke satelit, maka siaran akan jernih dan sebaliknya. Jika arahnya tak benar maka gambar akan buram. Seperti itu juga kita, apapun kegiatan kita, jika itu sepenuhnya mengarah kepada Allah maka hati kita akan jernih, dan jika sudah berpaling maka hati akan menjadi kotor,” ujarnya lagi.
Bagi Sakti, ketenangan itu adalah fitrah yang dicari semua orang di dunia. Tak ada jalan lain meraih itu selain mendekatkan diri kepada Allah, karena Dialah sumber kebahagiaan. Dan pendekatan itu harus dibuktikan dengan amal, harus dicicipi oleh pribadi-pribadi yang memang menginginkan itu.
Untuk menghidupi keluarganya, Sakti membuka sebuah minimarket dan jasa Laundry. baginya itu sudah cukup, sekalipun jika dibandingkan dengan uang yang ia peroleh semasa menjadi artis tentulah tak seberapa. Jalan hidupnya saat ini adalah sebuah ketentuan-Nya yang ingin selalu istiqomah ia jalani.
“Selalu akan ada ujian dan friksi, tapi bagi saya itu adalah jalan agar saya selali istiqomah. Ini barangkali sudah takdir. Jika dulu saya sering pegang gitar sekarang jadi sering pegang begbih,” ujarnya sambil tersenyum.
Tak ada harapan di hatinya selain bisa terus lebih dekat dengan-Nya dan semakin tahu apa yang Allah kebutuhani abeg hidupnya. Harapan yang juga pernah dipesankan oleh seorang penggemar kepadanya, ” Semoga Mas Sakti jadi kekasih Allah….”, Amin ya Robbal Alamien.
 
;