Alkisah, ada seorang penyelam pencari mutiara yang baru menjalani profesinya.Tugas utamanya adalah mencari mutiara di dasar laut. Dia bekerja pada seorang tuan yang telah mempersiapkan seluruh kebutuhannya untuk menjalankan tugas mengambil mutiara. Kaca mata selam, baju selam, senter anti air, dan yang paling penting adalah tabung oksigen yang dengan alat inilah si penyelam dapat menjalankan tugasnya si dalam air, lamanya tergantung isi okxygen yang ada di dalam tabung, semua sudah dipersiapkan oleh tuannya.
Cuaca yang cerah pada suatu pagi menampakkan keindahan lautan yang biru dan jernih,
tibalah saatnya untuk menyelami samudera menjalankan tugas sebagai seorang pencari mutiara, kecepatan dan perhitungan yang tepat sangat dibutuhkan karena jatah oksigen yang dapat dibawa tidak lama hanya sebentar saja.
Perlahan namun pasti dengan gerakan yang lembut bak penyu sang penyelam terus menjelajahi alam samudera yang luas, mulai tampak keindahan bawah laut yang memukau, ada ikan yang kecil dan berwarna warni, ada rumput dan tanama tanaman laut, ada terumbu karang yang indah, ada ubur ubur yang sesekali bersinar dan berbagai macam makhluk laut yang indah……….waaaah
indah sekali benar benar berbeda dengan yg selama ini dilihat di atas air.
Waktu demi waktu sang penyelam ini makin menjelajah, asik bermain dengan ikan – ikan kecil yang bersahabat. Tak terasa oksigen dalam tabung mulai berkurang dan dia belum melaksanakan tugas utamanya, yaitu mencari Mutiara.
Terkejut sang penyelam menyadari bahwa dia sudah terlalu lama di dalam air bermain main dan bersenda gurau dengan keindahan samudera, buru – buru ia mencari mutiara yang menjadi tugas utamanya, dapat juga akhirnya walau dengan susah payah.
Dengan tergesa gesa pula ia naik berenang dengan sekuat tenaga dengan membawa mutiara yang dia taruh dalam kantung dan digantung di pinggangnya dengan perasaan senang dan takut, senang karena akan segera sampai keatas dengan membawa hasil mutiara dan berjumpa dengan dengan tuannya umtuk mempertanggung jawabkan tugasnya.
Namun malang sekali nasibnya, hampir sedikit lagi sampai keatas permukaan dan bertepatan dengan habisnya oksigen dalam tabung mutiara mutiara yang ada dalam kantungya lepas berjatuhan kembali kedasar lautan yang dalam, tidak mungkin lagi untuk kembali mengambil mutiara 2 tersebut karena persediaan oksigennya sudah habis, dengan terpaksa dia harus keatas dan bertemu dengan tuannya tanpa membawa hasil apa apa…….
Bagaimana kira2 sikap tuannya kepada si penyelam tersebut yang telah lalai dalam menjalankan tugasnya……..
-Mutiara adalah ibarat agama yang didalamnya terdapat iman dan amal shaleh
-Samudera beserta isinya adalah ibarat dunia yang memukau dan dapat melupakan akan kampung akhirat bagi yang tidak bijak dalam menyikapinya.
-Tabung Oksigen adalah ibarat Jatah kehidupan yang diberikan Allah.
-Sang penyelam adalah ibarat kita
Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,( Al Mudattsir 38 )
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? ( Al An’am 32 )
(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka”. Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.( Al A’Raaf 51 )
Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.( Muhammad 36 )
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)? ( Al Qiyaamah 36 )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar