Keringat bermanik-manik di wajah. Tubuh menggigil. Napas pun tersengal-sengal, dan berada di puncak rasa sakit yang tak terperikan, bahkan hingga sakaw (ketagihan narkoba). Hidup menjadi orang yang tidak peduli dengan keluarga dan tidak tahu malu. Semua itu pernah dilakoni aktor Henky Tornando.
“Sepuluh tahun yang lalu saya pernah terjerumus ke dalam narkoba. Dampaknya begitu hebat. Saya harus berpisah dari istri dan anak-anak saya. Ketika itu saya benar-benar merasa jadi orang yang paling hina,” kata Henky di hadapan jamaah yang hadir di Masjid Baiturrahman Simpanglima Semarang.
Malam itu ia hadir sebagai pembicara didampingi oleh Gito Rollies (Almarhum).
Lebih lanjut ia menambahkan, menjadi seorang pecandu narkoba sungguh sebuah pengalaman yang sangat memalukan tapi sekaligus juga berharga. Pengalaman itu tak sekadar membekas di bilik hatinya, tetapi juga memicunya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT sekaligus lebih menghayati agama Islam secara hakiki.
“Narkoba bukan lagi bahaya bagi sekelompok orang, melainkan sudah menjadi bahaya nasional. Mungkin peringatan ini sudah ribuan kali didengar, terutama oleh para orang tua. Tapi hal ini benar-benar harus dicamkan,” kata Henky.
Tragedi Narkoba
Pada Mei 2001, Hengky Tornando ditangkap polisii. Berita ini sangat mengejutkan dunia hiburan saat itu. Apalagi, ketika diketahui bahwa narkotika dan obat-obatan berbahaya yang memmembuat Hengky berurusan dengan hukum. Aktor yang populer di era 90-an ini kedapatan membawa enam gram shabu saat disergap polisii di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Pada Agustus 2001, Hengky mulai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakpus. Sepanjang proses hukum, sang istri, Baby Zelvia, tidak pernah sekalipun melewatkan jalannya sidang. Dia selalu berusaha berada di sisi sang suami untuk memberikan dorongan moril. Termasuk saat palu hakim diketuk dan memvonis Hengky dua tahun penjara
Hengky pun mulai mengisi hari-harinya di balik jeruji Lembaga Pemasyarakatan Tangerang, Banten. Di tempat inilah benak Hengky sedikit demi sedikit terbuka. Akal sehatnya berpikir. Selain salah bergaul, imannya yang masih dangkal memmembuat dia terbujuk mencicipi narkoba “Boleh dibilang sedang tidak ada iman sehingga gampang tergoda,” kata Hengky.
Satu tahun tiga bulan bukanlah waktu yang singkat. Setelah menjalani dua per tiga masa hukuman dan berkelakuan baik, Hengky akhirnya kembali dapat menikmati udara bebas. Ia pun mengambil pelajaran dari noda hitam yang mewarnai perjalanan hidupnya.
Penyebab Narkoba
Menurutnya, ada beberapa faktor penyebab mengapa banyak anak muda terjebak narkoba.
Di antaranya adalah iman dan pergaulan. Meski sejak kecil ia sudah dibekali agama oleh orang tua, sebagai tirani pelindung diri, namun ternyata itu belum cukup untuk membentengi diri dari pengaruh narkoba.
Sementara itu, Gito Rollies mengatakan, tujuan semua pemakai narkoba hanya satu, yaitu mencari kebahagiaan. Memang, tujuan hidup semua manusia adalah menggapai kebahagiaan.
Namun, lanjut dia, jalan yang ditempuh untuk menggapai kebahagiaan itu bermuara pada kebahagiaan yang hakiki atau tidak.
Aktivibeg Jamaah Tabligh Dan Ganti Nama
Hengky yang dulu berbeda dengan yang sekarang ini. Saat ini aktivibeg Hengky lebih banyak diisi dengan bisnis dan keagamaan melalui Jamaah Tabligh. Dia rajin menghadiri taushiyah guna mengisi dan menambah ilmu agama, sekaligus meningkatkan iman dan takwa. Dia juga berdakwah keliling dari masjid ke masjid sebagaimana aktivibeg Gito Rollies. Hengky dan Baby berharap ridho Sang Khalik selalu menyertai setiap keluarga mereka. Karena itu, Hengky tiada henti bersyukur dengan apa yang dia dapatkan dan kerjakan sekarang ini
Untuk memaknai perubahan hidupnya, Hengky juga berganti nama menjadi Husein Noor Rizki. Meski tak ada bubur merah-bubur putih, sebuah acara pengajian pun digelar untuk membaiat nama Hengky yang baru. Almarhum Sugito alias Gito Rollies, Camelia Malik dan sejumlah rekan di kelompok pengajian Jamaah Tabligh, hadir dalam acara pengajian tersebut.
Mau tahu motivasi Hengky berganti nama? Katanya, itu lantaran ia ingin memulai hidup baru, setelah melewati perjalanan hidup yang dirasakan kelam selama ini. “Ibunya mbak Mia yang ngasih saran saya untuk mengganti nama. Dan, saya pikir kenapa tidak saya coba memperbaiki diri dimulai dengan mengganti nama,” katanya ditemui di sela-sela berlatih bulutangkis di studio Persari, Rabu (21/1) lalu.
Nama Husein, terang Hengky, bukan lah nama baru baginya. Orang tuannya, memberi nama itu sedari lahir. Namun, setelah aktif terjun di layar lebar namanya dirombak total. Seorang produser menyarankan suami bintang film Beby Silvia itu mengganti nama yang lebih komersial. Jadilah Nazik Husein Habib Asgar berganti Hengky Tornando.
Nah, sekarang nama lahirnya itu kembali dipakai. Hanya saja, Hengky memilih dua nama di belakangnya: Noor Rizki. “Noor itu nama almarhum ayah saya. Artinya cahaya. Sedangkan nama Rizki adalah pemberian ibunya Mbak Mia (Camelia Malik–red),” ungkap Hengky, eh Husein.
Sumber:
1. Liputan6.com, Narkoba Membawa Hengky Tornando ke Penjara, Oktober 2005.
2. Hengky Tornando Ganti Nama http://www2.kompas.com/gayahidup/news/0401/24/202558.htm
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
mohon ijin Copy ya Syaikh..??
to kargozari.
Makasih
Posting Komentar